Tertarik

"Siapa kau?" Bukannya berterima kasih Alexia penasaran dengan pria tampan yang memikat hatinya ini.

"Aku Ryder Morgan," Ryder memperkenalkan dirinya kepada gadis itu.

Ryder dapat membaca pikiran gadis yang berada di depannya ini dan memandangnya dengan kagum. Ryder tahu bahwa wanita ini bukan manusia melainkan Vampir.

"Dia sangat tampan, dan darahnya wangi sekali, apakah aku bisa menjadikannya Vampir dan menjadikan dia pasanganku," pikir Alexia. Namun, Ryder juga bisa mendengarnya.

"Nona, kau baik-baik saja bukan?" Ryder berpura-pura karena memang dia yakin gadis Vampir ini baik-baik saja.

"Aku akan memberitahu ayah dan membujuknya untuk mengizinkan aku menjadikan pria ini sebagai pasanganku," Alexia tersenyum dengan rencananya. Selama ini Alexia belum pernah bertemu pria yang menarik hatinya.

"Nona!" Ryder kembali memanggil Alexia agar fokus kepadanya.

"Oh, maafkan aku, aku hanya sedikit shock. Aku Alexia Barnabas." Alexia mengulurkan tangannya.

Ryder menerima uluran tangan Alexia. Alexia merasa tangan Ryder sedikit dingin. Alias suhu tangannya tidak seperti manusia. Seperti yang diingat Alexa. Tapi siapa yang peduli? Mungkin saja karena cuaca bulan Desember masih tersisa.

Ryder segera menarik tanganya karena tahu dengan apa yang dipikirkan Alexia.

"Berhati-hatilah. Kendaraan sangat berbahaya dan banyak. Aku pergi dulu." Ryder berjalan meninggalkan Alexia.

Alexia justru mengikutinya. Dia ingin tahu dimana Ryder tinggal.

***

Ryder dan Nazira kembali melakukan penyelidikan kasus pembunuhan misterius itu. Sampai saat ini mereka masih buntu. Tidak ada manusia yang bisa dicurigai. Malahan di sekitar TKP, beredar isu bahwa korban tersebut memang di bunuh oleh hewan liar.

Ron, atasan mereka memanggil Ryder dan Nazira ke ruangannya.

"Sebaiknya hentikan saja kasus itu, mereka memang di bunuh oleh hewan liar. Jadi kalian buat saja laporannya dan tutup kasus tersebut," perintah Ron. Pria itu masih duduk di kursi kerjanya.

"Tapi, Sir. Saya yakin pembunuhnya bukan hewan." Nazira tidak ingin kasus ini ditutup begitu saja dan mereka menghentikan penyelidikannya

"Apa kau tidak mendengar tentang rumor yang beredar? Beberapa masyakat melihat hewan buas di luar hutan terlarang. Dan pasti hewan itu yang membunuh mereka," kesal Ron karena Nazira membantah perintahnya.

Ini semua karena rumor yang di sebarkan oleh anak buah Nazareth, bahwa mereka melihat binatang aneh di luar hutan terlarang.

"Tapi, ini baru beberapa hari dan kita tidak bisa menutup kasus tanpa menuntaskannya," bujuk Nazira lagi. Dia berharap Ron mau mendengarkan sarannya.

"Nazira benar, Sir. Sebaiknya biarkan kami menyelidiki lebih lanjut." Akhirnya Ryder bengeluarkan suaranya juga.

"Sebaiknya kalian kerjakan yang lain. Kasus ini hanya akan membuang waktu kita. Sekarang pergilah dan buat laporannya kemudian serahkan kepadaku hari ini juga," bentak Ron.

Nazira seperti akan berdebat lagi. Namun, Ryder telah menarik tangannya dan membawanya keluar dari ruangan atasan mereka.

"Percuma kau berdebat dengannya," ujar Ryder begitu mereka di luar.

"Aku yakin itu bukan karena hewan liar. Aku takut jika pembunuhnya masih berada di luar sana dan jika kita menghentikan kasus ini. Tentu mereka akan semakin meraja lela." Nazira tidak menyadari perkataannya karena kesal.

"Apa maksudmu dengan mereka?" Ryder sedikit frustasi karena tidak dapat membaca pikiran Nazira. Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh gadis ini?

Kenapa dia begitu tertarik dengan Vampir? Bagaimana reaksi gadis ini jika tahu bahwa Ryder adalah Vampir hibrid? Sementara Ryder merasa tertarik dengan wanita di depannya ini? Perasaan Ryder tidak menentu saat berada di dekatnya.

"Pembunuh itu, bisa saja orang yang melakukannya tidak hanya satu," terang Nazira.

Dia menghindari tatapan intimidasi dari Ryder. Nazira gugup di pandang seperti itu. Apa Ryder tidak sadar bahwa dia sangat tampan? Nazira yakin Ryder pasti telah memiliki banyak kekasih. Dan kenapa dia harus cemburu? Nazira menghilangkan pikiran aneh tersebut.

"Kau tenang saja, nanti diam-diam kita tetap menyelidikinya," bisik Ryder, membuat bulu-bulu di tubuh Nazira merinding.

Wajah mereka menjadi sangat dekat  Nazira memandang bibir Ryder. Dia jadi ingin merasakan ciuman pertama. Selama ini Nazira tidak sempat berpikir untuk menyukai seorang pria karena mereka sibuk menyelamatkan diri dari serbuan Vampir.

"Sebaiknya kita mulai bekerja kembali." Ryder menarik tangan Nazira agar ke ruangan mereka.

***

Dua hari kemudian, ditemukan kembali mayat yang dijadikan hadiah oleh Nazareth. Korban di temukan di pemukiman gedung lama. Ryder meminta, untuk menyelidikinya.

"Sir, telah di temukan dua mayat di pemukiman kota lama." Ryder memberitahu atasan.

Sementara Nazira keluar dengan alasan ada keperluan. Padahal dia menyambilkan diri melatih keturunan pemburu Vampir.

"Apa? Kenapa akhir-akhir ini sering terjadi penemuan mayat? Kau pergilah dan selidiki," usir Ron.

Ryder keluar dari sana dan mengambil perlengkapannya. Saat di pintu kantor polisi, Nazira masuk ke dalam.

"Ada penemuan mayat, aku akan menyelidikinya. Apa kau mau ikut?" tawar Ryder.

"Tentu saja." Nazira langsung membalikan badan dan mengikuti Ryder.

Mereka menuju pemukiman lama. Nazira dan Ryder turun dari mobil. Di sana telah datang beberapa polisi untuk membuat garis polisi.

"Kalian sudah datang, mayatnya cukup mulai busuk dan kalian lihat sendiri lukanya." Salah satu petuga memberitahu Ryder dan Nazira.

Nazira memakai sarung tangannya. Dia mulai memeriksa korban. Satu pria dan satu wanita.

Anehnya luka gigitan pada korban tidak hanya di lehar melainkan juga di tempat lain. Nazira yakin jika korban dijadikan hidangan bagi kaum Vampir.

"Kau lihat, bekas gigitan bertaringnya tidak hanya di leher." Nazira memberitahu Ryder.

"Ya, aku juga bisa melihatnya,"

Nazira sedikit kesal karena Ryder tidak menangkap kecurigaan bahwa pelakunya adalah Vampir.

Mereka sibuk melakukan olah TKP. Tiba-tiba hujan turun dengan deras. Nazira dan Ryder tidak sempat untuk berteduh. Pakaian mereka terlanjur basah. Jadi mereka mengabaikan saja dan tetap melanjutkan penyelidikan.

Setelah menyelidiki, Ryder dan Nazira masuk ke dalam mobil.

"Sebaiknya kita mengeringkan pakaian. Rumahku tidak begitu jauh dari sini. Apa kau mau ikut?" tawar Ryder.

"Terserah saja," pasrah Nazira, dia sudah mulai menggigil. Dan Nazira heran mengapa Ryder kelihatan biasa saja?

Ryder melajukan mobil menuju rumahnya. Mereka turun dan memasuki rumah tersebut.

"Selamat datang! Eh Kau sudah pulang?" sambut ibu Ryder. Dia pikir pelanggan yang datang.

"Oh, kau bersama seorang gadis." Senyum ibu Ryder, ini pertama kalinya putranya membawa seorang wanita ke rumah.

"Hi, saya Nazira! Rekan kerja Ryder." Nazira mengulurkan tangannya. Dia berinisiatif memperkenalkan diri sendiri.

"Blaire, ibunya Ryder." Blaire menjabat tangan Nazira.

"Senang berkenalan dengan anda, Nyonya Morgan,"

"Kalian basah sebaiknya kalian mengeringkan diri," usul Blaire.

"Aku akan membawanya ke kamarku." Ryder menarik tangan Nazira menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Blaire hanya bengong melihat tingkah putranya yang tak biasa.

🍒🍒🍒

Sambil nunggu cus mampir ke lapak teman author ya Besties!

...SUAMIKU BUKAN MILIKKU...

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

Nazira msh nggak sadar klau Ryder Morgan adl org yg dicarinya

2023-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!