Permintaan Alexia

Nazareth kembali ke kastil Collins setelah pertemuan mereka. Rencana segera dimulai besok malam. Nazareth masih memikirkan seorang gadis yang dikatakan Leo. Mereka sempat berdebat tentang siapa gadis itu?

Menurut Leo, gadis itu sedikit terlihat aneh jika dipikirkan. Dan gadis itu selama ini belum pernah ada di sini. Nazareth telah memerintahkan Bertrand untuk menyelidiki gadis tersebut. Dan membuat korban pembunuhan terlihat seperti dimakan hewan buas.

Bertrand juga ditugaskan untuk mencari manusia yang akan mereka jadikan Vampir. Pertama mereka tidak boleh membuat manusia curiga dengan kehilangan anggota keluarga. Jadi mereka akan mulai dengan manusia yang yang hidup sebatang kara. Kemudian merambah kepada yang memiliki hubungan tidak baik dengan keluarganya. Sampai membuat surat bahwa target pergi meninggalkan keluarganya.

Nazareth masih sibuk dengan pikirannya dan tidak menyadari kehadiran putri semata wayangnya yang tersisa.

"Dad!" panggil Alexia Barnabas.

Nazareth bergeming. Masih memikirkan rencana-rencana dalam otaknya. Rencana tersebut harus berhasil.

"Dad!" teriak gadis berusia 22 tahun dalam fisik manusia. Jika umur Vampir mungkin dia telah berusia ratusan tahun.

"Alexia, ada apa?" Membuat lamunan Nazareth buyar.

"Aku ingin melihat dunia luar, Dad!" rengek Alexia. Dia melayang dan duduk di kursi rias dalam kamar Nazareth.

"Tidak boleh," larang Nazareth.

"Aku bosan, Dad dan sampai kapan kami akan terkurung di sini?" Beberapa Vampir memnag ke kota dengan catatan jangan sampai mereka membunuh maupun mengisap darah manusia. Hanya Vampir-vampir senior yang bisa mengendalikan haus akan darah manusia. Itupun mereka akan mengenyangkan diri mereka terlebih dahulu.

"Sebentar lagi, bersabarlah." Nazareth berjalan ke arah putrinya.

"Aku ingin sekarang!" teriak Alexia dia menghentakkan kakinya tanda merajuk.

"Dengar Alexia, di luar sana telah banyak perubahan, kau akan kesulitan untuk beradaptasi," bujuk Nazareth, mengusap kepala putrinya.

"Dad, bisa memberitahuku." Alexia menengadahkan kepalanya dan memandang ayahnya.

"Jangan sekarang, diluar suasana sedang panas. Ada manusia yang dihisap darahnya oleh kaum Vampir. Daddy takut kamu menjadi tersangka." Nazareth kasihan dengan putrinya pasti dia merasa kesepian. Gadis berusia 20 tahun saat menjadi manusia itu tidak sempat menikah karena perang.

"Bukankah, Daddy penasehat? Tidak  mungkin raja akan mencurigaiku," bujuk Alexia.

"Daddy takut kau dalam bahaya, jika diluar sana." Nazareth masih memberi pengertian kepada putrinya.

"Aku akan berhati-hati, Dad, please!" Alexia menatap mata ayahnya yang berdiri di sampingnya dengan eyes poppies.

Nazareth tidak tega, dia menimbang sebentar, kemudian kembali menatap wajah putrinya.

"Baiklah, sebaiknya besok malam saja kau ke kota dan minumlah darah sebanyak-banyaknya sampai kenyang sehingga kau tidak tergoda lagi dengan darah manusia," usul Nazareth.

"Terima kasih, Dad." Alexia mencium pipi Nazareth dan keluar dari kamar Nazareth.

***

Alexia mematut diri di depan cermin. Memperhatikan penampilannya, ini adalah kali pertama dia ke kota setelah 100 tahun terkurung di kastil Collins.

Alexia memakai pakaian bergaya Flapper dress yang sangat in di era tahun 1920-an. Dress dengan panjang di bawah lutut dan memiliki model lurus. Alexia memadukan dress tersebut dengan mantel dan selendang bulu. Kemudian dia menambahkan kalung mutiara di lehernya. Tidak lupa Alexia memakai sarung tangan hitam yang terbuat dari kulit. Sarung tangan tersebut menutupi sampai siku.

Alexia juga memakai hiasan bulu-bulu di kepalanya. Gadis tersebut kemudian memakai high heel berwarna krem. Dia lalu menyemprotkan parfum ke lehernya.

"Perfect," ucap gadis itu, puas dengan penampilannya.

Alexia mengambil clutch bag berwarna krem dan meletakannya di tanganya. Alexia seperti akan menghadiri pesta pada tahun 1923. Dia keluar dari kamarnya. Sebelum berdandan dia telah meminum banyak darah. Alexia mengikuti saran dari ayahnya. Dia tidak ingin ayahnya mendapatkan masalah dengan ketidakpatuhannya.

Alexia keluar dari kastil, pengawal bertanya kemana Alexia akan pergi. Dia mengatakan bahwa dia akan berburu. Meskipun pengawal curiga karena pakaian yang dikenakan Alexia bukanlah untuk berburu. Alexia lupa menyembunyikan bulu-bulu di lehernya.

"Oh, ini karena cuaca sangat dingin," ucap Alexia. Semakin membuat pengawal bingung karena Vampir tidak pernah merasakan dingin.

"Aku pergi dulu." Alexia pergi secepatnya sebelum banyak pertanyaan dari pengawal.

Alexia berjalan seakan melayang di dalam hutan menuju luar. Tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk sampai ke jalan besar. Alexia hampir saja di tabrak oleh mobil yang lewat.

Alexia memperhatikan sekitarnya, dia kagum dengan pemandangan dan lampu-lampu yang menerangi jalanan. Alexia terus mengikuti jalan besar dan paling terang. Sepanjang jalan dia melihat rumah-rumah yang sangat terang. Alexia sendiri tidak menyangka bahwa model mobil-mobil berbeda dengan yang dia ingat.

Akhirnya Alexia melihat kota, di sana berjejer toko-toko. Alexia berjalan selayaknya manusia. Manusia yang melihatnya meresa aneh dan berbisik-bisik. Alexia dapat merasakan darah orang-orang yang melewatinya.

Alexia mendengar mereka mengejeknya dan mengatakan bahwa dia sedang syuting. Nazareth lupa memberitahu bahwa sekarang tidak zaman lagi untuk pakaian seperti itu. Mungkin jika Alexia melepas bulu-bulu di kepala dan selendang bulunya, dia akan kelihatan sedikit sama seperti zaman ini.

Alexia memperhatikan sebuah toko pakaian. Dia melihat pakaian di toko dan melirik pakaiannya. Alexia adalah gadis yang pintar dengan cepat dia mengetahui bahwa pakaiaannya telah ketinggalan zaman.

Alexia memasuki toko.

"Berapa harganya?"

Si pelayan toko berdiri dan memperlihatkan sticker harga yang tertera. Alexia tidak mengerti, dia mencoba mengeluarkan uang yang di dompetnya. Si pelayan tidak tahu bahwa itu adalah uang lama. Pelayan mengusirnya, Alexia tidak ingin mencari masalah.

Alexia kembali berjalan menyusuri tempat itu. Beberapa pria melihat gadis cantik dengan pakaian terlalu glamour sehingga kelihatan terlalu norak.

"Hi Nona, mau kemana?" tanya salah satu pria.

Alexia melirik kepada gerombolan pria itu. Pria-pria itu cukup tampan, Alexia sedikit tertarik.

"Entahlah," jawab Alexia.

Para pria itu kemudian mendekati Alexia. Mereka pikir mereka bisa bersenang-senang dengan gadis di depannya. Alexia mundur, dia membaca niat jahat dari pria tersebut.

"Maaf aku harus pergi." Alexia pergi dari sana sebelum dia mendapat masalah karena membunuh pria-pria itu.

Bersyukur pria itu tidak mengikutinya. Alexia melihat televisi besar yang menampilkan iklan. Televisi tersebut berada di seberang jalan Alexia berdiri. Dia penasaran dan langsung saja berjalan menuju benda yang membuatnya tertarik itu.

Alexia bahkan tidak memperhatikan bahwa mobil lalu-lalang di jalan. Saat Alexia melangkahkan kakinya, sementara pandangannya masih fokus kepada televisi yang menayangkan iklan.

Seseorang meraih pinggang Alexia, membuat Alexia terkejut karena setelah pria itu menariknya. Sebuah mobil lewat. Mereka saling berpandangan sebelum si pria tampan penuh pesona melepaskannya.

"Kau harus berhati-hati," tegur si pria tersebut.

"Siapa kau?" Bukannya berterima kasih Alexia penasaran denga pria tampan yang memikat hatinya ini.

"Aku Ryder Morgan,"

🍒🍒🍒

Besties mampir ya ke karya temanku ini dan ramein lapaknya ya!

...SYAKIR DAN SYAKIRA...

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

wach Alexia bsa tertarik dgn Ryder nti

2023-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!