Sebuah hutan yang ditumbuhi oleh pohon pinus dan pohon maple serta pohon-pohon liar lainnya yang telah berada selama berabad-abad. Hutan tersebut sangat gelap dan berbahaya. Di dalam hutan terdapat sebuah kastil yang lembab dan mengeluarkan udara dingin yang dapat menusuk tulang siapa saja yang memasukinya.
Kastil itu dikelilingi oleh pohon-pohon mati dengan ranting-ranting tajam. Semak belukar yang mengelilingi Kastil, juga membuat kastil tua itu semakin menyeramkan. Manusia tidak ada yang mengetahui keberadaan kastil dan penghuni di dalamnya.
Kastil itu adalah kastil milik Raja Collins. Sebuah kastil kaum Vampir yang telah dibangun sejak 1712, kastil tersebut berada jauh di dalam hutan terlarang.
Manusia tidak berani ke sana karena mitos tempat itu. Belum lagi kastil dilengkapi dengan kekuatan dari Edden Collins, sang raja Vampir, sehingga membuat manusia biasa tidak akan bisa melihat kastil tersebut.
Raja Edden Collins, duduk di singgasananya. Di sampingnya sang ratu. Edden tengah berbicara dengan penasehatnya. Mereka berdiskusi tentang pasokan darah yang mulai menipis dan hewan-hewan yang mulai musnah karena habis menjadi santapan kaum Vampir.
Dibawah pimpinan Raja Edden, para Vampir dilarang untuk meminum darah manusia. Sebagai gantinya mereka hanya meminum darah hewan. Namun, diam-diam tim mereka juga ada yang bekerja di palang merah, sehingga memiliki akses untuk mengirimkan darah bagi para Vampir bangsawan.
"Yang Mulia, pasokan darah dari palang merah, maupun hewan di hutan ini telah menipis." Nazareth Barnabas, penasehat raja Collins memberitahu tentang kondisi yang mereka hadapi. Berharap raja Collins akan mau mengikuti sarannya.
"Itu situasi yang sangat berbahaya bagi kaum kita," timpal Clara, istri Edden Collins, ratu Vampir.
"Apakah masih ada kaum Vampir yang menjadikan manusia sebagai Vampir?" Edden berdiri dari singgasananya.
Sang raja berpikir jika pasokan darah yang habis adalah karena banyaknya populasi Vampir baru. Bisa saja para Vampir mengisap darah manusia dan tanpa sengaja menjadikan mereka kaum penghisap darah juga.
"Saya kira tidak ada, Yang Mulia. Seperti titah anda, kita dilarang meminum darah manusia, apalagi menjadikan mereka makhluk abadi seperti kita," bela Nazareth.
Nazareth sendiri tidak setuju dengan kebijakan sang raja. Menurutnya Vampir lebih kuat dari manusia. Lalu, mengapa mereka harus hidup bersembunyi? Nazareth telah sering memberikan nasehat kepada rajanya, agar membiarkan para Vampir menjadikan manusia sebagai kantong darah. Namun, Edden tetap pada pendiriannya.
Sejak Edden menjadi raja Vampir menggantikan raja sebelumnya. Edden memerintahkan untuk tidak meminum darah manusia maupun membunuh makhluk panas itu.
Edden tahu hewan yang mereka buru adalah hewan liar, sehingga jika diburu terus tentu akan habis.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Clara. Dia sebenarnya tidak setuju dengan kebijakan yang dibuat suaminya karena sebagai Vampir dia merindukan darah manusia yang lezat yang langsung diminum dari tubuh manusia itu.
"Sebaiknya mulai cari manusia yang mau bekerja menjadi peternak untuk hewan yang akan menjadi santapan kita. Beri mereka uang yang banyak. Namun, ingat jaga mereka, jangan ada Vampir yang menjadikan mereka makanan," perintah Edden.
"Baik, Yang Mulia,"
Vampir lain memasuki ruangan, dia adalah Emmet Button, asisten Edden. Emmet membisikan sesuatu kepada Edden, seketika Edden menjadi murka. Dia mencengkaram leher Emmet dan membawanya melayang ke dinding.
Nazareth dan Clara terkejut, apa yang membuat Edden murka?
Edden melepaskan Emmet, membuat vampir muda itu terbatuk dan terduduk di lantai. Dia sangat tahu bahwa Edden akan murka saat mendengar kabar yang akan dia sampaikan.
"Apa yang terjadi?" Clara menghampiri suaminya dan memegang bahunya. Bermaksud menenangkan Edden.
"Nazareth, cari tahu siapa Vampir yang dengan berani membunuh dan mengisap darah manusia sampai habis. Dia telah melanggar peraturanku." Edden melepaskan pegangan Clara dan melayang kembali ke singgasananya.
"Baik, Yang Mulia." Nazareth bersiap meninggalkan ruangan.
"Laporkan kepadaku, sekecil apapun perkembangannya?" titah Edden.
Nazareth hanya menganggukan kepala, kemudian pergi dari sana. Nazareth sempat melirik sekilas kepada Emmet. Seolah-olah mengintimidasi pria itu yang telah menambah keruh suasana malam ini.
"Emmet, kau ikut aku." Edden berjalan menuju perpustakaan yang ada di dalam kastil tersebut.
"Apa tidak sebaiknya, kau berbicara di depanku?" Nada kesal terdengar dari suara Clara.
Edden menghentikan langkahnya.
"Ini bukan urusan wanita." Setelahnya dia kembali melanjutkan langkah. Clara sedikit kesal karena lagi-lagi Edden mengabaikannya.
Sesampai di dalam perpustakaan, Edden menutup pintu hanya dengan pikiran, tanpa menyentuhnya. Emmet sangat mengagumi kemampuan Edden, Vampir muda itu adalah salah satu manusia yang terpaksa dijadikan Vampir oleh Edden.
Perpustakaan tersebut sangat besar, tersusun rak-rak buku dengan rapi. Buku-buku itu terdiri dari berabad-abad yang lalu.
Saat itu Emmet Button adalah saudagar muda kaya raya yang dirampok dan ditinggalkan dalam kondisi sekarat. Emmet memohon kepada Edden untuk menyelamatkannya. Edden yang tidak tega akhirnya menjadikan Emmet sebagai seorang Vampir. Sejak itu Emmet mengikuti kemana Edden pergi.
Edden juga menjadikan Emmet, asistennya karena Vampir muda itu sangat setia.
"Bagaimana dengan mereka?" Edden memulai pertanyaan.
"Mereka masih aman," Emmet memang ditugasi oleh Edden untuk menjaga istri manusianya dan anak mereka.
Tidak ada yang tahu bahwa Edden memiliki seorang putra dengan manusia. Jika, para Vampir tahu pasti mereka akan memburu putranya. Kabar yang beredar pada Vampir, anak hibrid memiliki darah yang bisa membuat kekuatan mereka menjadi berlipat ganda. Bahkan, vampir yang bisa meminum darahnya akan kebal terhadap matahari. Akan tetapi, tidak semua Vampir bisa menyatu dan memiliki anak dengan manusia.
Rata-rata, para Vampir yang berhubungan dengan manusia tidak ada yang bisa membuahi. Jikapun ada, saat si anak lahir akan membuat ibunya meninggal sebelum sampai melahirkan bayi tersebut. Namun, benih dari Edden menembus itu semua, si anak lahir dan ibunya masih hidup.
"Pastikan para Vampir tidak mengetahui keberadaannya! Kau tahu, bukan, jika mereka mengetahuinya maka mereka akan memburu, putraku," jelas Edden.
"Anda tenang saja, Yang Mulia. Tanpa sayapun, kekuatannya bisa dengan mudah mengalahkan Vampir maupun manusia." Emmet memberikan ponselnya kepada Edden, agar Edden bisa melihat putranya.
"Dia semakin tampan," puji Edden, dia tersenyum melihat putranya. Padahal putranya telah dewasa.
"Putra anda, yang menangani kasus pembunuhan para korban itu," terang Emmet.
"Hapus foto-foto yang kau ambil, aku tidak ingin itu tersebar, dan tetap jaga putra dan istriku secara diam-diam." Edden mengembalikan ponsel Emmet.
"Nyonya Blaire, meminta anda menemuinya,"
"Aku akan mencari cara untuk bertemu mereka, aku tidak ingin para Vampir menjadi curiga dan mengetahui keberadaan mereka. Apalagi Clara seperti mencurigai sesuatu," terang Edden.
"Anda benar. Korban dengan kasus yang sama berjumlah 5 orang," sahut Emmet.
"Apa? 5 orang dan kita baru mengetahuinya sekarang?." Edden merasa sedikit kecewa mengapa dia baru mengetahuinya?
"Maafkan saya, Yang Mulia,"
"Pastikan saja putraku aman. Apalagi dia menangani kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Vampir. Aku takut lambat laun kasus itu membawanya kepada para Vampir dan Vampir mulai memburunya."
🍒🍒🍒
Sambil nunggu aku up, silahkan baca karya temanku ya!
...REINKARNASI ISTRI KECIL MAFIA...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
nah bener si Ryder putranya Raja Collins
2023-03-07
1