saat pagi hari di kediaman gadis yang sangat cantik Zahra telah bersiap dengan pakaian olahraganya,tinggal menunggu sang adik dan berangkat bersama menuju ke taman yang tidak jauh dari tempat tinggal merekah,dia juga telah janjian dengan ketiga sahabatnya bertemu di sana.jika weekend merekah memang sering berkumpul di taman untuk joging dan bersantai.
"ayo boy kamu sangat lama...."sambil mengetuk pintu kamar zabil.
"tunggu kak bentar lagi...."berteriak dalam kamarnya biar sang kakak mendengar suaranya.
bosan menunggu sang adik,Zahra duduk di sofa dan bermain ponsel.
"cleeekk....,ayo kak Ara adikmu yang tampan ini telah siap..."
zabil menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena Zahra memperhatikan penampilan adiknya dari atas sampai kebawah,sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama,Ara bahkan lelah menunggu.
"kamu sangat lama boy....,temen Kaka udah sampai dan menunggu kita."
Zahra berdiri dan berjalan menuju kelantai bawah untuk berpamitan pada orang yg tuahnya,bersama zabil yang berada di sampingnya.
"maafin zabil kak.,adikmu ini harus selalu tampil keren dan tampan...."
gumam Sabil menampilkan gaya sad boy.
"boy kamu Masi kecil...."sambil terkekeh Zahra mencubit manja perut adiknya.
"kak Ara,zabil udah besar,bukan anak kecil lagi...."
"iya kamu bukan anak kecil lagi,hanya saja umur kamu Masi sedikit hehehe...."Zahra sangat suka menjahili adiknya.
dia melihat papinya sedang bersantai sendirian tanpa sang ibu ratu,sedang duduk di sofa ruang keluarga,dia dan juga adiknya akan berpamitan sebelum pergi.
"pagi Pi...."sambil mengecup pipi sang ayah,kebiasaan yang selalu Zahra lakukan.
"pagi sayang,kenapa kalian sangat lama,ayo sarapan bersama...."mengusap kepala anaknya.
"kami sedang bersiap Pi....,Ara dan zabil akan ke taman,papi sarapan saja sama Tante rani,kami nanti dengan teman Ara"
"baiklah sayang,hati hati yah....!!!!"
sambil menatap kedua anaknya,dia sangat bersyukur memiliki anak-anak yang sangat baik.
"siap Pi,kami pergi dulu assalamuAlaikum...."ucap zabil dan Zahra,sambil bersalaman kepada pada papi.
Zahra dan zabil memakai mobil menuju taman,karena nanti akan mengantarkan sahabat kembali ke kosan.hanya 10 menit merekah sudah sampai ke taman,Zahra mencari tempat untuk parkir, jika sedang weekend pasti sangat ramai.
"ayo boy...,temen Kaka sudah datang dari tadi,pasti lelah menunggu kita."
berjalan masuk ke taman dan mencari dimana temanya.
"kak Ara itu merekah,zabil menunjuk ke arah pohon yang ada taman,di bawahnya sedang duduk 3 gadis cantik,zabil memang mengenal sahabat kakaknya,karena dia selalu saja ikut jika weekend .
"ayo..."sambil menggandeng tangan adiknya.
"hello bestiii....,maaf kami sangat lama".ucap Zahra pada teman nya sambil melihat wajah merekah satu persatu.
"tidak apa-apa,kami juga belom lama di angkot penuh,ayo kita joging bestiii...."preya sambil berdiri dan di ikuti kedua temanya sisi dan Michel.
mereka berlima berlari keliling taman,setalah lelah memutuskan kembali duduk di bangku taman,menunggu michel dan zabil merekah berdua bertugas membeli minuman dingin untuk mereka.
"ini untuk Kaka....".zabil sambil membagikan minuman pada Zahra dan juga teman kakaknya.
"makasih zabil tampan..."kata sisi sambil mencubit pipi zabil.
"ihhhhhh....,zabil udah besar jangan di cubit dong,kan malu di liat orang"pengunjung taman banyak yang melihatnya jadi zabil malu malu meong.
"hahaha...."tawa Zahra dan juga temanya.
"mana ada kamu besar...,ini saja kamu ngikutin Ara kemana mana...."Michel sangat suka menjahili zabil,wajahnya akan menggemaskan jika sedang marah.
"zabil sengaja ikut,buat jagain kak Ara,Kakak sangat cantik nanti di gangguin orang...."ucap Sabil membela diri,dia sangat tidak suka jika di anggap Masi kecil.
"iya-iya kamu sudah besar,tapi sayang manja....."preya juga ikutan menjahili zabil.
"mana ada zabil manja,yang bener itu kak Ara yang suka di manjain aku,iyakan kak...."
padahal saat ini dia sedang bersandar di lengan sang Kaka sambil menutup mata, karena malas melihat waja teman kakaknya yang suka sekali mengejeknya bila bertemu.
"iya,adik Kaka Ara udah besar,udah bisa jagain Kaka,papi dan juga ibu...."sambil mengusap lengan adiknya.
Zahra belum bicara pada adiknya jika akan keluar negeri,dia sangat tau adiknya pasti akan bersedih.
"bestiii makan yuk lapar...."usap sisi pada perutnya yang berdemo.
"ayo...emang kalian mau makan apa...??"tanya Zahra
"bubur ayam aja kak,Sabil udah lama ngga makan bubur...."dia memang suka sarapan bubur jika ke taman.
"ayo Kaka juga pengen bubur...."jawab Micel
"lets go girl...."ucap Zabil menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari dan sebelah tangannya menggandeng kakaknya,dia bertingkah seperti pria dewasa yang sedang di kelilingi wanita cantik.
selesai sarapan Zahra mengantarkan teman- temanya ke kosan,merekah tidak menghabiskan banyak waktu di taman, karena nanti Zahra akan menjemput merekah untuk ke mall.
sebenarnya zahra sudah memesan kebaya dari beberapa hari yang lalu,tinggal mencobanya saja.setelah mengantarkan sahabatnya,Zahra langsung pulang ke rumah dan akan langsung bersiap.
pukul sebelas siang Zahra,zabil dan juga sahabat nya sedang dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan.tentu saja si tampan zabil akan ikut kemanapun kakaknya pergi,zahra juga sengaja mengajaknya karena akan membelikan pakaian untuk papi dan juga adik beserta ibu sambungnya,terserah mau di pakai atau tidak, yang penting Zahra sudah berniat baik padanya.
"ayo....,tapi makan dulu yah,biar semangat cuci mata....".ucap preya saat tiba dilobi mall.
merekah berlima berjalan masuk kedalam dengan penampilan yang sederhana tapi terlihat cantik dan tampan.
menuju ke lantai atas menggunakan lift.
seperti keinginan preya isi nutrisi dulu sebelum mulai berbelanja,masuk kedalam restoran dan mencari tempat duduk yang masi kosong dan memesan makanan.
"permisi kak mau pesan apa...???"sapa pelayan restoran dengan senyum yang ramah
"nasi goreng seafood lima porsi dan jus jeruknya juga lima...."jawab Michel setelah merekah sepakat memesan makanan yang sama saja biar cepat.
"siap kak,tunggu sebentar yah...."ucap sang pelayan sambil berlalu pergi setelah mencatat pesanan merekah.
sehabis makan siang merekah menuju ke tokoh tempat Zahra memesan kebaya.
dia berencana untuk berbelanja juga untuk temanya biar merekah tampil sempurna pada acara wisudanya.
"pilih yang kalian suka,kalian juga harus tampil menawan saat hadir di acara ku".sambil melihat satu persatu sahabatnya,zahra memang royal ke pada temanya.
"ngga usah Ra,tapi bohong....."jawab sisi sambil tertawa.
"ayo girls,kita harus tampil cantik nanti...
mumpung gratis........"jawab preya karena kesenangan akan dapat pakaian bagus.
seakan lupa dengan waktu,masuk keluar tokoh memilihi pakaian yang sesuai selera merekah,wajah Sabil sudah kaku bagai kanebo kering dia sangat letih,sudah jam-jam mengikuti kemana kakaknya pergi,tapi belom juga menemukan yang cocok untuk ibunya.
sebenarnya dia sangat paham karena ibunya sangat pemilih,makanya tidak bersuara dari tadi,hanya melihat kakaknya dari jauh sambil duduk di sofa yang disediakan dalam tokoh untuk pelanggan.
"yang ini kayaknya cocok buat ibu kamu Ra,diakan suka dengan warnah cerah...."sisi menunjuk patung dengan gaun warna maroon yang terpasang indah karena setiap berkunjung ke rumah Ara pasti ibunya memakai pakaian dengan warnah terang.
"iya sangat cocok buat kepribadiannya yang membara...."preya sangat tau bagaimana ibu sambung Zahra yang sangat judes,merekah sudah sering berkunjung ke rumah ara.sangat berbeda dengan papi sahabatnya yang sangat penyayang bahkan menyuruh sahabat anaknya ikut memanggilnya dengan sebutan papi.
tentu saja ke tiga sahabat Ara sangat senang karena di kota ini,mereka hanya merantau mengadu nasib dengan harapan setelah kuliah mereka selesai,semoga saja mendapatkan pekerjaan yang baik biar bisa membantu perekonomian keluarga mereka.
"iya....,yang itu saja ,lagian ini udah sore..."sambil melihat jam tangannya.
setelah zahra membayar semua belanjaannya, sekarang merekah dalam perjalanan menuju ke kosan sahabatnya.
"kalian mau ke kosan atau langsung kerja....?"tanya Zahra
"kosan aja Ra,sekalian kami nyimpan barang dulu,nanti ke resto abis bersih - bersih lagian waktunya masih cukup..."jawab Michel
"lagian restoran dengan kosan jaraknya dekat...."sambung sisi
setelah mengantarkan sahabatnya, Zahra melajukan kendaraanya menuju rumah.tapi dia mampir terlebih dahulu membeli kue kesukaan papinya.
"boy...,kita mampir dulu yah,beli kue buat papi...."saat zahra memarkirkan mobilnya depan toko roti.
"iya kak,tapi jangan lupa untuk ibu,nanti mala kerasukan kalo nggak kebagian....."
sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"hahaha..."
merekah berdua tertawa terbahak - bahak.
"ayo....,"sambil mengandeng tangan sang adik, sangat jelas jika mereka saling menyayangi.
setelah mengatakan pesanannya pada pelayan tokoh,Zahra duduk di kursi tunggu memperhatikan adiknya yang sedang narsis. berfoto kue yang beda dalam etalase.
"Hay cantik...."sapa wanita paru baya berwajah bule, dengan senyumannya yang menawan.
"halo tante...,".jawab Zahra tak kalah Rama,sambil memperhatikan wajah wanita yang menyapanya sangat cantik dan modis walaupun sudah berumur.
"Nama kamu siapa...???"sambil menatap wajah Zahra yang sangat cantik,walaupun dengan penampilan yang sederhana.
"saya Zahra Tante...."jawab Zahra sambil tersenyum.
"perkenalkan nama saya eleanor, tapi panggil saja mommy el jangan panggil Tante yah,sebenarnya mommy sangat menginginkan anak perempuan.tapi tidak terwujud saat mommy hamil anak kedua, mommy jatuh dari tangga Dan keguguran dan rahim saya harus di angkat, rusak karena benturan keras saat jatuh"
ucap mommy el.
dia memang sangat menginginkan anak perempuan,tapi tidak di berikan kesempatan oleh tuhan untuk memilikinya. hanya berharap pada sang putra semata wayang memberikan menantu untuknya, tapi sayang anaknya tidak suka berkomitmen dia hanya suka bersenang - senang dengan banyak wanita.
"iya mom..."jawab Zahra dengan mata berkaca-kaca dia jadi teringat dengan mami yang sangat dia rindukan.
"kok malah nangis....,sini peluk mommy."ajaknya pada Zahra.
Zahra masuk kedalam pelukannya dan membalas pelukan mommy el dengan sangat erat,dia memang sangat merindukan pelukan seorang ibu.walaupun sang papi menyayangi nya tetap saja masih haus kasih sayang,dia yang di tinggalkan mami untuk selamanya saat usianya masih sangat kecil.
"kamu kenapa sayang Hem....???"mengelus rambut panjangnya.
"Ara rindu mami,kenapa mami harus pergi ninggalin Ara,Ara hanya bisa menahan rindu jika melihat anak lain bermanja-manja pada ibunya,kenapa mami harus meninggal,"
mengeratkan pelukannya pada mommy el.
lanjut bab berikutnya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Rara Kusumadewi
ketemu camer nih
2023-09-13
0
Nenk dina Lia
kenapa sih harus pakai H
merekah
maaf thor, gunakan bahasa Indonesia yg baik dong
2023-09-10
1
Verawaty Silalahi
memang zahra kurang kasih sayang dari ibuny dan ibu tiriny membenciny
2023-08-27
0