sesaat setelah meminum jus yang di sediakan, tubuh Zahra mengalami reaksi yang aneh, bahkan tidak pernah dia rasakan sebelumnya. dahinya mengeluarkan keringat kecil, lama dia terdiam akan tetapi perasaan dan tubuhnya tambah tidak menentu. dia melangkah kemar mandi yang berada diluar ballroom sambil memegang tali tas miliknya dengan erat setelah berpamitan dengan teman-temannya. dia berencana akan pulang saja jika kondisi tubuhnya tambah memburuk.
" aku ke toilet dulu...," pamitnya sebelum melangkah.
" mau aku temenin Ra," Maya menawarkan diri menemani Zahra dia melihat wajah Zahra yang berubah menjadi merah, dia mengira jika Zahra sudah kebelet buang air.
"nggak usah may, kalian nikmati aja pestanya....," Zahra melangkah dengan cepat keluar ruangan mengikuti petunjuk Ara toilet wanita berada.
sesampai dikamar mandi dia segera mencuci wajahnya di wastafel sambil melihat wajahnya di cermin yang sudah menjadi merah. sebagai seorang dokter tentu saja dia tau apa yang terjadi padanya, dia berencana pergi dari sana secepatnya, sebelum kondisi tubuhnya semakin buruk dan dia tidak bisa mengendalikan diri.
keluar dari toilet dengan terburu-buru dan merogoh tas selempang miliknya sembari mencari kunci mobilnya. tiba-tiba ada seorang pria yang sangat dia kenali menghalangi jalannya dan berusaha menyentuh tangan mulusnya.
"minggir Ryo aku harus pulang ...," berusaha mendorong tubuh Ryo
"no, kamu milikku malam ini sayang...." berusaha mendekati Zahra dia sangat ingin memberikan sentuhan agar Zahra tidak bisa mengendalikan diri menahan hasrat.
"brengsek kamu..., pasti kamu yang sudah mengjebak aku kan...??? Zahra bahkan melepaskan tas selempang nya dan memakainya untuk menghajar Ryo, yang sedang berusaha memojokkannya pada dinding.
"tenang sayang, aku melakukan ini karena kamu yang selalu mengabaikan aku...," Roy berhasil menangkap tangan Zahra dan menghimpit tubuhnya
"aku mohon jangan....," Zahra merasa badannya menegang karena sentuhan Ryo, air matanya sudah menetes di wajah putih dan mulus nya.
"nikmati sayang...." berusaha untuk mencium Zahra.
Zahra terus menolehkan wajahnya kiri dan kanan menghindari bibir tebal milik Ryo yang menargetkan bibir seksi miliknya. tanpa di duga seorang pria menarik mundur tubuh Ryo menjauhi Zahra,dan menghajarnya dengan membabi-buta. dia baru berhenti saat mendengar suara rintihan seorang gadis.
"tolong aku....," dengan mata sayu dia benar-benar hampir kehilangan kesadaran.
"baby...., hey kamu baik - baik saja...??? sambil memegang wajah Zahra yang sudah duduk dilantai
"ah..., aku mohon tolong aku, dia memasukkan obat ke minuman milikku....," Zahra bahkan mendesah saat sang pria menyentuh wajahnya.
"sial....., apa yang harus aku lakukan pada mu baby..!" dia segara menggendong Zahra berjalan dengan cepat ke arah lift dan memencet tombol mengarah ke lantai paling atas hotel.
Zahra bahkan berusaha untuk mencium bibirnya, dia benar-benar sudah kehilangan kendali, saat pria tampan itu menyentuh tubuhnya saat menggendongnya. karena sang pria terus menghindar dia mengecup bahkan mengisap leher pria tampan tersebut.
" ah...., jangan nakal baby." untung saja lift sedang kosong. Erland menahan diri untuk tidak terbawa suasana. walaupun cacing alaska miliknya sudah menggelembung minta dilepaskan.
Erland pria yang menolong Zahra dia merasa aneh pada gadisnya, meninggalkan ballroom dengan dengan terburu-buru dengan wajah yang sudah berubah warna, dan seorang pria juga ikut keluar dari ruangan, dan mengikuti gadisnya pergi ke arah toilet dia menyaksikan segalanya dari cctv yang terhubung pada ponsel miliknya.
sampai dilantai atas, Erland segera melangkah keluar dari dalam lift menuju kamar pribadinya merekah masuk setelah membuka pintu menggunakan sandi, dia bahkan bersusah payah agar bisa memencet tombol karena gadisnya sibuk menyesap leher miliknya.
setelah menutup pintu kembali dan menguncinya, dia melangkah ke arah ranjang dan meletakkan gadisnya dengan lembut.
" lepas dulu baby...., "dia berusaha melepaskan pelukan zahra pada lehernya.
dengan berbagai upaya akhirnya berhasil, Erland meninggalkan Zahra di ranjang dan masuk kedalam bathtub dan mengisinya dengan air hingga penuh, setelah selesai dia berjalan menghampiri Zahra bahkan dia sudah melepaskan pakaiannya menyisakan dalam berenda berwarna merah sangat kontras dengan warna kulitnya yang sangat putih.
"kamu menyiksa ku baby...." Erland mati Matian menahan hasratnya mengangkat tubuh Zahra yang sudah hampir polos membawanya ke kamar mandi dan memasukkan nya kedalam bathtub.
"ah....ah...., desah Zahra saat Erland menyentuh tubuhnya.
"berendam lah sayang....,"ucapan Erland saat berhasil menurunkan Zahra. dia bahkan melihat dengan jelas gunung puji kembar milik Zahra yang berukuran jumbo yang melambai-lambai padanya hehehehe.....
Erland keluar dari kamar mandi setelah meninggalkan kecupan pada dahi gadis pujaannya, dia berharap jika dosis obat yang di berikan oleh pria sialan itu tidak begitu besar. semoga setelah berendam efek nya telah hilang agar tidak membuat dirinya khilaf.
Erland membuka pakainya karena basah , tadi dia sangat terburu-buru saat mengisi bathtub karena mendengar suara rintihan Zahra. dia hanya menggunakan bokser dan juga kaos. dia memang tidak memiliki stok pakaian santai di kamarnya hanya pakaian formal yang memenuhi lemari miliknya.
setelahnya merasa cukup lama meninggal gadisnya di kamar mandi, dia kembali masuk dan melihat jika Zahra memejamkan matanya sambil bersandar pada pinggiran bathtub.
"cukup baby, kamu sudah lama berendam.....," dia mengangkat tubuh Zahra dan mendudukkan nya pada meja wastafel,Zahra hanya diam tanpa melakukan perlawanan.
" pakai ini sayang pasti tubuhmu kedinginan...." Erland membuka semua dalam milik Zahra kini melon jumbo dan hutan belantara miliknya terlihat sangat indah di matanya.
Erland dengan cepat memakaikan kimono miliknya pada Zahra dan membungkus rambutnya dengan handuk. dia tidak ingin dirinya tidak mampu menahan tangan besar miliknya untuk menyentuh sesuatu yang terlarang hehehe....,
dia menggendong tubuh lemas gadisnya ke tempat tidur, dan mendudukkan nya di ujung ranjang, Erland melangkah kearah lemari untuk mengambil kaos miliknya, dia memasangnya setelah membuka kimono yang dipakai Zahra dan mengeringkan rambut panjang gadisnya menggunakan handuk.
" tidurlah baby....," sembari mengecup pipi kanan Zahra dan menyelimuti tubuhnya, setelah mengangkat dan membaringkan nya pada posisi yang seharusnya.
Zahra menutup matanya selama 30 menit, tiba-tiba dia terbangun dan gelisah seperti sebelumnya, bahkan menendang selimut yang menutupi tubuh indahnya sampai terjatuh. Erland yang duduk dengan tenang pada sofa menjadi tercengang karena dapat melihat hutan belantara milik Zahra,karena baju milik Erland yang di pakai olehnya hanya sampai menutupi setengah paha nya.
"Hay ..., kamu kenapa baby...," berjalan ke arah Zahra dan duduk tepat di sampingnya.
"panas...., panas...." Jawabnya berusaha untuk duduk dan membuka bajunya.
"jangan di buka baby....," tapi Erland terlambat Zahra sudah berhasil meloloskan pada kepalanya.
"aku tidak akan bisa menahan diri, jika kamu terus seperti ini baby....,!!!" Erland berusaha untuk tidak mengerang saat Zahra meraba-raba dadanya.
Zahra menarik tangan Erland agar lebih mendekat padanya, Erland yang sudah terbawah suasana menuruti kemauan gadis nya. mereka saling merapat kan tubuh dan berpelukan.
lanjut bab selanjutnya yah bestiii....,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Karebet
👍👍👍👍
2023-08-15
0
Mella Soplantila Tentua Mella
waaah erland dpt zaha yg masih perawan tapi zara dpt yg uda ga perjaka lagi
2023-07-11
0
Danny Muliawati
pucuk di cinta ulampun tiba ...
2023-07-07
0