setelah menghabiskan waktu dengan ke tiga sahabatnya di warung akang bakso langganan merekah,Zahra mengantarkan ketiga sahabatnya preya,sisi dan Michel ke restoran tempat merekah bekerja,setelahnya sambil bernyanyi riang Zahra mengendarai mobilnya,pulang ke rumah peninggalan sang mami hanya dengan waktu 45 menit Zahra sampai ke halaman rumah memarkirkan mobilnya,berjalan menuju pintu dan mengucapkan salam.
"assalamuAlaikum...."sambil berjalan masuk kedalam rumah.
"waalaikum mussalam.....,kaka udah pulang,ayo zabil nungguin Kaka dari tadi...."menghampiri sang Kaka dan menariknya keruang keluarga dimana papi dan ibunya sedang menonton televisi.
"sore Pi....,"sapa Zahra ke sang papi dan duduk di sofa kosong yang ada di samping papinya .
"sore sayang,kamu udah pulang gimana hasilnya lulus ngga....?"mengelus kepala Zahra dengan sayang.
"Alhamdulillah Zahra lulus pi,dua Minggu Minggu lagi Ara wisuda,doakan semoga berjalan lancar yah....."
"kamu memang sangat pandai sama seperti almarhum mami dia juga sangat pintar sepertimu,terima kasih sayang kamu selalu menjadi kebanggaan papi...."mantap wajah sang putri dengan berkaca-kaca sangat mirip dengan almarhum istri pertaman nya."sayang anak kita sudah besar,tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan juga pandai sepertimu,terima kasih karena telah meninggalkan hadiah ter indah sepertinya, mas janji akan terus menjaga dan menyayangi nya"batin papi
"tentu saja,Ara akan terus berusaha untuk selalu menjadi yang terbaik...."bergelayut manja di lengan papi dan menyandarkan kepalanya.
"kamu mau hadiah apa sayang papi akan mewujudkan nya......"tanya papi dia ingin mengapresiasi anaknya yang sudah berusaha dengan keras untuk mewujudkan impiannya.
"ngga ada Pi,setelah wisuda Ara hanya ingin melanjutkan kuliah ngambil spesialis bedah,kalo papi mengijinkan..."menatap wajah papi penuh harap.
"tentu saja,papi akan mendukung semua ke inginkan mu,lakukan apapun yang menurut kamu baik sayang..."papi memang akan mendukung apa pun keputusan anaknya selama bersifat positif.
"ngapain sih,kuliah lagi abisin duit aja, kerja sana biar dapat duit jangan hanya bisa merepotkan orang tuah,udah besar juga..."sentak sang ibu tiri dengan wajah judesnya.
"kamu ini kenapa sih reni,mas ga suka kamu terus saja memusuhi putriku,dia ga pernah salah kamu dan selalu saja kamu memojokkannya,mau kamu apa sih....,kamu benar tidak bisa berubah".tekan papi pada suaranya menahan amarah yang sudah bergejolak.
"terus saja kamu manjakan anakmu itu mas.....,kamu lupa Masi punya zabil,dia juga butuh biaya yang banyak buat masa depan nya,bukan hanya Zahra yang bisanya hanya jadi beban....."berteriak marah pada suaminya dan berjalan masuk ke kamar menghentakkan kaki menghindari pertengkaran yang semakin memanas,dia juga tahu kalo suaminya tidak akan mau mendengarkan nya.
"jangan memulainya lagi reni kita sudah membicarakan ini sebelumnya...."menatap istinya yg sudah berjalan meninggalkan sofa menghiraukan wajah kaku suaminya yang sedang menahan amarah,dia hanya tidak ingin ribut di depan anak-anaknya.
"masuk ke kamar kamu sayang dan beristirahatlah kamu pasti lelah,jangan mendengarkan nya,papi akan selalu mendukungmu...,kamu adalah anugrah terindah untuk papi.
"terima kasih Pi,ara sayang papi......"me memeluk sang ayah yang selalu ada untuknya berperan menjadi ayah dan juga seorang ibu. setelahnya beranjak mengajak adiknya.
"ayo boy......"
?berjalan bersama sang adik menuju kamar merekah yang berada di lantai dua.
"kak maafin ibu yah,dia selalu saja marahin Kaka,dan juga maafin zabil belum bisa jagain Kaka....."dia selalu merasa bersalah karena perilaku ibunya pada ara,walupun dia juga merasakan hal yang sama.bahkan dia berpikir mungkin saja dia bukan anak kandung Rani ibunya.
"ngga papa sayang,kaka udah terbiasa jadi kamu ga usah khawatir yah,anggap saja ibu kamu kerasukan jin....."
hahahaha.....
"kalau ibu dengar kaka bakal di buat jadi pepes"ucap Sabil menakuti kakaknya
"jangan sampai ibu kamu dengar dia sangat menyeramkan hehehe....,masuk kamar istirahat dan jangan lupa belajar jangan main game melulu,Kaka akan menyita ponselmu kalau akhir semester hasil ujian kamu jelek"
peringatan kepada zabil yang sering lupa waktu jika main game.
"siap....,kakaknya Sabil yang cantik tapi jomblo hahahaha......"membuka pintu dan masuk sebelum dapat bogem dari kakaknya.
"anak itu sungguh menjengkelkan seperti emaknya untung sayang kalo nggak udah ku buang ke Empang....."masuk ke kamar dan menyimpan barangnya di atas ranjang dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"aku harus gimana yah,biar papi dan istrinya itu tidak bertengkar lagi karena aku,Ara harus gimana mi,Ara capek melihat merekah selalu ribut karena ara....."
aku harus semangat sebentar lagi wisuda,aku harus mendapatkan ijin papi biar bisa melanjutkan kuliah di negara impianku,lagian aku menyimpan
tabungan peninggalan mami dan kakek isinya banyak aku bisa menyelesaikan kuliah tanpa minta uang papi,aku harus pergi dari sini dan mengejar mimpiku,maafin aku Pi Ara harus pergi,ini jalan yang terbaik semoga rumah tangga papi selalu bahagia,Ara hanya tidak ingin selalu jadi pemicu pertengkaran kalian.
setelah memakai baju santainya Zahra menuju ketempat tidur untuk beristirahat
maafin Kaka zabil Kaka harus pergi agar papi dan ibumu tidak lagi bertengkar,kamu juga akan mendapatkan kasi sayang ibumu,karena kaka Tidak berada di rumah ini lagi,semoga kamu selalu bahagia sayang,Kaka akan memantau kamu walaupun dari jauh......
sambil memejamkan mata dan memanjatkan harapan Ara tidak sadar sudah masuk ke alam mimpi meninggalkan semua beban untuk sekejap.
saat makan malam wajah sang ibu tiri Masi sangat tidak bersahabat bahkan dia juga menghiraukan anak dan juga suaminya yang dia anggap selalu saja mengutamakan sang anak sambung,akhirnya Ara yang mengambil peran melayani papi dan juga adiknya.
"makan yang banyak Pi biar selalu sehat...."meletakkan piring yang sudah arah isi dengan makanan.
"terima kasih sayang...."sang papi sebelum menyendok makanan kedalam mulutnya.
"terima kasih kak Ara yang cantik..."
"Iyah,makan yang banyak biar cepat besar..."
mengusap kepala adiknya dengan sayang.
sambil memakan makanannya Ara terus berpikir keputusan nya untuk meninggalkan rumah dengan melanjutkan kuliah di luar negeri adalah keputusan yang tepat,biar perhatian papi dan juga adiknya tidak lagi berfokus padanya.merekah bisa menghabiskan waktu bersama dan hidup dengan bahagia seperti rumah tangga harmonis.
"Pi nanti ara mau ngomong sama papi..."ucap Ara sambil menatap wajah sang ayah
ini adalah keputusan yang berat meninggalkan orang yang kita sayangi tapi demi kebahagiaan bersama Zahra harus bisa mengambil keputusan dia juga sudah dewasa tidak mungkin selamanya akan bergantung pada papinya dia harus menjadi wanita kuat seperti harapan almarhum maminya bisa berguna untuk banyak orang dan ini awalan yang Zahra tempuh untuk masa depan nya.
dengan keluar negeri dia akan belajar mandiri dan mendapatkan ilmu yang akan menunjang masa depannya menjadi dokter yang bisa memberikan tindakan dan juga perawatan yang tepat untuk pasien nya,untuk itu dia harus banyak belajar.
"ayo kita bicara di ruang kerja papi..."meninggalkan meja makan dan berjalan di ikuti Zahra dari belakangnya.
setelah menutup pintu Zahra duduk di hadapan papi memperhatikan wajahnya yang tidak mudah lagi sosok ayah yang selalu ada untuknya,memberinya dengan banyak kasih sayang.
"ada apa sayang....???
"maafin Ara sebelumnya pi,Ara sudah memutuskan untuk melanjutkan pendidikan keluar negeri,Ara sudah memikirkan sebelumnya dan ini keputusan yang terbaik buat karir Ara di masa mendatang,ara sangat berharap papi mau mendukung keputusan kali ini,Ara ingin mewujudkan ke inginkan mami dan membuat mami bangga sudah melahirkan Ara."ucap Zahra sambil menundukkan wajahnya dia tidak sanggup melihat wajah sedih sang papi.
"sebenarnya papi keberatan sayang,kenapa kamu pergi ninggalin papi begitu jauh,kamu ingatkan,kita belum pernah berpisah sebelumnya.tapi kamu sudah memutuskan papi akan mendukung keinginanmu pergilah sayang raih mimpimu,papi tidak akan menghalangi"
berjalan menuju tempat sang anak duduk dan memeluknya dengan sangat erat ini adalah keputusan berat tapi tidak ingin mengecewakan anaknya.
"terimakasih pi....,Ara akan berusaha dengan baik"membalas pelukan ayahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Verawaty Silalahi
ibu tiri yang kejam
2023-08-27
0
Arin
tpi untungy papi'nya Ara baik ngga mbelain si istri muda,soalny biasnya kan bpkny lupa anak gara"istri kedua,dan brntng lagi yg kaya itu mamany Ara...ayo Ara smngt meraih mimpi🥰
2023-08-21
0
Karebet
👍👍👍
2023-08-09
1