JANGAN HENTIKAN AKU!

‘Dia telah menyelamatkanku, sudah seharusnya aku menyelamatkan nyawanya juga. Tapi kenapa… hatiku merasa tidak tenang? Aku yakin satu hal ini adalah hal benar yang kulakukan untuknya. Aku harus menyelamatkannya. Dia tidak boleh bangun malam ini sampai api benar-benar padam. Jika dia bangun, dengan tempramen sembrononya, dia pasti akan berlari untuk mencari keluarganya. Maafkan aku, tapi hanya ini yang bisa kulakukan untuk membalas kebaikanmu. Maaf karena tak bisa menyelamatkan keluargamu,’ batinnya.

Tidak ada pilihan lain bagi anak itu, selain membiarkan Wuxian terlelap tanpa tahu apa yang terjadi pada malam hari itu. Ia melakukannya hanya demi menyelamatkan Wuxian, meskipun tindakan yang dia ambil terkesan egois.

Ia membiarkan Wuxian terelap nyenyak hingga api padam dan pagi hari pun telah tiba….

“Hoaaam… aku masih sangat mengantuk. Apa karena aku terlalu lelah?” gumam Wuxian sambil menguap karena ia masih merasa sangat mengantuk. Akan tetapi, ia tetap memaksa dirinya untuk bangkit dan membuka lebar netranya.

Ketika pandangan Wuxian mulai jelas, ia mendapati anak yang bersamanya sedang berdiri jauh dari jangkauannya.

“Hei! Hei!!!” Wuxian menyeru, memanggil-manggilnya dengan cara itu, karena ia tidak tahu siapa namanya.

Ketika menyadari Wuxian telah terbangun, anak itu pun menoleh ke belakang. Ia mendapati Wuxian yang tersenyum lebar sambil berjalan menghampirinya.

‘Aku berharap dia bisa terus tersenyum seperti itu. Tapi sayangnya, setelah nanti dia mengetahui apa yang terjadi, dia harus terpaksa menginjakkan kaki ke dunia kejam yang sebenarnya. Dab mungkin tidak akan tersenyum seperti kali ini, sama sepertiku,’ batinnya.

“Hei, apa tidurmu nyenyak semalam? Aku dikenal bisa tidur di mana saja. walau kandang kuda sekalipun, aku tetap bisa memejamkan mataku tanpa gangguan,” ucap Wuxian sembari merangkul pundak anak seumuran yang berada tepat di sampingnya.

Anak itu tersenyum kecil kepada Wuxian. Senyuman anak itu membuat Wuxian sedikit takjub melihatnya.

“Lihat! Kau tersenyum!” Histeris. “Sepertinya ada bagian baik dari dirimu. Awalnya, aku sempat berburuk sangka. Meskipun kau sangat dingin, tidak suka berbicara, dan senang mengacuhkan orang lain, tapi ternyata kau bisa tersenyum,” ujar Wuxian dengan girang.

“Wuxian…,” panggilnya.

“Woah! Kali ini, kau bahkan memanggil namaku.”

“Wuxian benar, kan, namamu? Lihatlah ke arah sana!” anak itu meluruskan pandangannya kembali.

Sedangkan Wuxian pun langsung menuruti permintaan anak itu.

“Memangnya apa yang spesial di sana? Bukankah di sana desa tempatku tinggal?” ucapnya meringankan. Sesaat kemudian, “B-benar… desa tempatku tinggal. Apa itu?” gagapnya. Wuxian melamaskan sendinya seketika, membuatnya melepaskan rangkulannya secara tidak sadar.

“Hangus dalam semalam. Sepertinya, ada seseorang yang sengaja membuat kekacauan,” ucap anak itu dengan nada bicara lugasnya.

“Kau… apa kau mengetahuinya?” tanya Wuxian.

Anak itu terdiam beberapa saat, baru mulai menjawab pertanyaan dari Wuxian.

“Aku baru mengatahuinya pagi ini. Kau … .”

Ketika anak itu menoleh, Wuxian sudah tak berada di tempatnya semula. Ia mencari-cari keberadaan Wuxian, lalu melihatnya telah berlalu jauh. Ia menebak jika Wuxian berlari menuju desa tempat tinggalnya.

Anak itu pun tak mungkin hanya berdiam diri di tempat dan menunggu kedatangan Wuxian kembali, karena dia yakin bahwa Wuxian tidak akan kembali. Ia harus mengejarnya dan mencegahnya melakukan tindakan bodoh yang merugikan diri sendiri.

“Ibu… Ayah… di mana kalian? Ibu, Ayah!!!” teriak Wuxian sembari mencari-cari keberadaan orangtuanya di balik sisa-sisa benda yang terbakar oleh api semalam. “Ibu, Ayah!!! Aku mohon, keluarlah!!! Aku yakin kalian baik-baik saja. Benar, bukan?! Ibu, tidak mungkin… Ibu, kau bisa memerahiku seanyak apa pun, kau bisa memukuli berapa kali pun, aku mohon keluarlah! Jika kalian tidak muncul, aku anggap kalian baik-baik saja. Aku harap begitu. Tapi… apakah bodoh jika berharap seperti itu?” sendi lutut Wuxian melemah, membuatnya terjatuh di atas sisa abu yang masih lumayan panas.

“Wuxian! Yu Wuxian!!!” Anak itu meneriakkan nama Wuxian.

Wuxian reflek menoleh ke arahnya yang sedang menatapnya dengan tatapan mata sendu.

“Ayah dan Ibu telah tiada. Apa gunanya aku tetap bertahan hidup!!!” cetus Wuxian. Kemudian, Wuxian meraih seranting kayu runcing yang didapatnya secara acak.

Anak yang bersama Wuxian telah menebak jika Wuxian akan melakukan tindakan bodoh seperti yang dia lihat dengan mata kepalanya saat ini. Ketika melihat hal itu, ia pun cepat berlari mendatangi Wuxian dan dengan sigap menangkap tangan Wuxian yang hampir saja melukai dirinya sendiri.

“Bodoh!!! Apa yang kau lakukan?!!” sentaknya, berusaha menghentikan Yu Wuxian.

“Jangan hentikan aku!!! Aku akan menyusul orangtuaku. Jika mereka tidak lagi bersamaku, untuk apa aku bertahan hidup?!!” balas Wuxian dengan teriakan yang membuat pita suaranya serak dan memberat.

“Bodoh!!! Jika kau seperti ini, itu artinya kau kalah. Pengecut! Jangan jadi lelaki pengecut. Apa kau tidak ingin balas dendam?!” bujuk anak itu.

Sesaat kemudian, tangan Wuxian yang menggenggam seranting kayu runcing pun melemah dan ia mulai menangis.

Wuxian pun akhirnya meneteskan airmatanya. Ia menangis, menjerit sejadi-jadinya.

“Menangislah sekuat tenagamu. Seorang lelaki boleh menangis sekali-kali. Tapi setelah ini, airmatamu kali ini, akan menjadi airmata terakhirmu. Jika ingin menjadi lelaki kuat, maka jangan pernah menangis, meski sesakit apa pun itu. Jadikan airmata sebagai kekuatan pembangun fondasi pertamamu. Lalu, jangan hancurkan fondasi itu dengan airmata kedua. Dengan begitu, kita akan menjadi kuat. Siapa pun yang kuat, maka, akan mendapatkan apa pun yang mereka inginkan. Termasuk membalaskan dendam. Aku akan membantumu.” Anak itu berusaha membujuk dan menguatkan mental Wuxian.

“Membantuku? Apa yang bisa kau bantu? Apa kau tahu siapa yang melakukan semua ini?” tanya Wuxian.

“Untuk saat ini, aku … .”

“Kau tidak mengetahuinya. Jadi, bagaimana caramu membantuku? Kau sama sekali tidak membantu. Aku akan mencari mereka sekarang juga. Aku akan mencari mereka dan mencabik-cabik mereka. akan kubalas mereka berkali lipat atas apa yang mereka lakukan!” cetus Wuxian yang sepontan bangkit dari posisinya dengan tatapan berkilat di ujung netranya.

“Berhenti!!!” Anak itu menghentikan Wuxian sembari menahan tubuh Wuxian sekuat tenaga.

“Menyingkir!” Wuxian menatap nyalang netra anak itu, dengan tujuan memberi peringatan kepadanya.

“Tidak!” tegasnya.

“Jika tidak bisa membantuku, setidaknya jangan menghalangi jalanku. Aku perintahkan sekali lagi, menyingkir dari jalanku! Jika tidak, aku tidak akan segan-segan, sekalipun padamu,” cetus Wuxian.

“Dan jawabanku masih sama, TIDAK!!!” tegasnya sekali lagi.

“Dengar… sepertinya kita harus meluruskan masalah di antara kau dan aku. Aku menyelamatkanmu karena kasihan, dan juga karena sudah semestinya aku menyelamatkanmu. Aku tidak perduli siapa dirimu dan identitasmu. Karena kau telah selamat, kau bisa pergi. Kau tidak perlu membalasku. Di antara kita, tidak ada hutang budi apa pun. Jadi, menyingkirlah dari jalanku!” cetus Wuxian.

Terpopuler

Comments

Samsul Rizal

Samsul Rizal

okk

2023-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 BURONAN BANDIT
2 TERJEBAK
3 PEMBANTAIAN SADIS
4 JANGAN HENTIKAN AKU!
5 AKAR HANTU
6 TAKDIR DIMULAI
7 KOTA MISTERIUS
8 KUTUKAN TANPA SIANG
9 AMBISI KEHANCURAN
10 BAGAIMANA CARA MENYELAMATKANNYA?
11 SELAMATKANLAH DIRIMU!
12 ORGANISASI TERSEMBUNYI
13 LORONG KUNO
14 PETUALANGAN
15 RITUAL DARAH
16 LARI!!!
17 TERJUN DARI TEBING
18 MOTTO HIDUP
19 KEKONYOLAN
20 SEKTE QING LONG
21 KEKHAWATIRAN
22 MENGIRIM MATA-MATA
23 TEBING DEWA
24 SELEKSI
25 DIRENDAHKAN
26 TEKAD KUAT
27 PENGHINAAN
28 ALAM NIRWANA
29 PERANG SENGIT
30 SEBATAS ILUSI
31 JIWA TAK GENTAR
32 ESENSI LIAR
33 HARGA DIRI LAKI-LAKI
34 KEHILANGAN RASA
35 5 TAHUN BERLALU TETAP SAMA
36 ILMU PEMURNIAN
37 PERTEMUAN UMUM
38 PERTENGKARAN
39 SERANGAN CAMBUK
40 RAHASIA BESAR
41 PENYESALAN
42 MENGELUARKAN ASAP HITAM
43 PERANG DEWA-ASURA
44 SIHIR DARAH
45 PENGOBATAN
46 PENYELIDIKAN PEDANG MISTERIUS
47 HASUTAN ILUSI YANG NYATA
48 TUDINGAN DAN ANCAMAN
49 BISIKAN PENGHASUT
50 MERAHASIKAN
51 PERHATIAN TAK PERLU
52 PERUBAHAN RENCANA
53 FITNAH KEJAM
54 PEMBELAAN DIRI
55 AURA JAHAT
56 SILUMAN PEMBUAT KEKACAUAN
57 KOLAM ES ABADI
58 MENG XIE IBLIS AROMA
59 SEGEL RUSAK
60 MEMBERESKAN KEKACAUAN
61 BERHASIL LOLOS
62 KABUR
63 TERLAHIR KEMBALI
64 NERAKA BARU
65 ROH PEDANG
66 SISA JIWA KLAN ASURA
67 MUTASI MONSTER IBLIS
68 APA YANG TERJADI?
69 GUNUNG WAN DU
70 MENANGKAP MONSTER IBLIS
71 ROH SERIGALA
72 LABA-LABA 20 KAKI
73 KESALAHAN
74 MISTERI
75 PENCARIAN ARTEFAK
76 TERKENDALI
77 PENCARISN ARTEFAK PERTAMA
78 PENJAGA BENANG MERAH
79 TERTELAN HIU
80 MENGHILANG DARI TEMPAT
81 SEKTE BANGAU HITAM
82 JALAN BERLAWANAN
83 HANTU???
Episodes

Updated 83 Episodes

1
BURONAN BANDIT
2
TERJEBAK
3
PEMBANTAIAN SADIS
4
JANGAN HENTIKAN AKU!
5
AKAR HANTU
6
TAKDIR DIMULAI
7
KOTA MISTERIUS
8
KUTUKAN TANPA SIANG
9
AMBISI KEHANCURAN
10
BAGAIMANA CARA MENYELAMATKANNYA?
11
SELAMATKANLAH DIRIMU!
12
ORGANISASI TERSEMBUNYI
13
LORONG KUNO
14
PETUALANGAN
15
RITUAL DARAH
16
LARI!!!
17
TERJUN DARI TEBING
18
MOTTO HIDUP
19
KEKONYOLAN
20
SEKTE QING LONG
21
KEKHAWATIRAN
22
MENGIRIM MATA-MATA
23
TEBING DEWA
24
SELEKSI
25
DIRENDAHKAN
26
TEKAD KUAT
27
PENGHINAAN
28
ALAM NIRWANA
29
PERANG SENGIT
30
SEBATAS ILUSI
31
JIWA TAK GENTAR
32
ESENSI LIAR
33
HARGA DIRI LAKI-LAKI
34
KEHILANGAN RASA
35
5 TAHUN BERLALU TETAP SAMA
36
ILMU PEMURNIAN
37
PERTEMUAN UMUM
38
PERTENGKARAN
39
SERANGAN CAMBUK
40
RAHASIA BESAR
41
PENYESALAN
42
MENGELUARKAN ASAP HITAM
43
PERANG DEWA-ASURA
44
SIHIR DARAH
45
PENGOBATAN
46
PENYELIDIKAN PEDANG MISTERIUS
47
HASUTAN ILUSI YANG NYATA
48
TUDINGAN DAN ANCAMAN
49
BISIKAN PENGHASUT
50
MERAHASIKAN
51
PERHATIAN TAK PERLU
52
PERUBAHAN RENCANA
53
FITNAH KEJAM
54
PEMBELAAN DIRI
55
AURA JAHAT
56
SILUMAN PEMBUAT KEKACAUAN
57
KOLAM ES ABADI
58
MENG XIE IBLIS AROMA
59
SEGEL RUSAK
60
MEMBERESKAN KEKACAUAN
61
BERHASIL LOLOS
62
KABUR
63
TERLAHIR KEMBALI
64
NERAKA BARU
65
ROH PEDANG
66
SISA JIWA KLAN ASURA
67
MUTASI MONSTER IBLIS
68
APA YANG TERJADI?
69
GUNUNG WAN DU
70
MENANGKAP MONSTER IBLIS
71
ROH SERIGALA
72
LABA-LABA 20 KAKI
73
KESALAHAN
74
MISTERI
75
PENCARIAN ARTEFAK
76
TERKENDALI
77
PENCARISN ARTEFAK PERTAMA
78
PENJAGA BENANG MERAH
79
TERTELAN HIU
80
MENGHILANG DARI TEMPAT
81
SEKTE BANGAU HITAM
82
JALAN BERLAWANAN
83
HANTU???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!