TERJEBAK

Banyak bandit yang masuk ke dalam jebakan yang dipasang oleh pemburu. Ketika menyadari rencananya berhasil, Wuxian pun mengambil kesempatan itu untuk mendorong bandit di sampingnya ke sebuah lubang yang ada di hadapannya.

Melihat hal itu, pemimpin bandit pun bergegas ingin menangkap Wuxian. Akan tetapi, ia yang malah menyandung seutas tali dan membuatnya terjaring menggantung di pohon.

Ketika semua bandit berhasil masuk ke dalam jebakan pemburu, Wuxian pun mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri. Wuxian berlari menuju tempat ia bertemu dengan seorang anak yang dia temukan terluka parah.

“Kau… bisakah kau membuka ikatanku dengan pisau di tanganmu?” pinta Wuxian.

Anak itu tak berkata apa pun dan langsung membantu Wuxian melepaskan ikatan yang melilit tubuhnya.

“Ayo!” ajak Wuxian sembari mencekal lengan anak itu. Namun, anak itu mematung di tempat dan sengaja tak beranjak dari tempatnya.

Wuxian pun reflek menghentikan langkahnya dan berbalik menatap wajah anak itu.

“Jika kau tidak ikut denganku, mereka pasti akan menemukanmu. Percayalah padaku. Aku akan membawamu ke tempat yang lebih aman.” Wuxian berusaha meyakinkan anak itu.

Akhirnya, anak itu pun mulai beranjak dari tempatnya dan mengikuti Wuxian di belakangnya. Karena terluka, anak itu berjalan sedikit lebih lama dari Wuxian.

Wuxian berhenti sejenak, lalu menurunkan tubuhnya di hadapan anak itu.

“Ayo! Aku akan menggendongmu,” ujar Wuxian.

Anak itu sedikit terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Wuxian. Ia hanya mematung di tempat sembari menatap punggung kecil Wuxian.

‘Kenapa dengannya? Kenapa dia ingin menggendongku? Aneh sekali. Dan kenapa… dia mau menyelamatkanku?’ batin anak itu.

Wuxian menolehkan kepalanya ke belakang, melirik wajah anak seumurannya yang tampak ling lung.

“Jangan banyak berpikir. Aku menggendongmu karena kau berjalan sangat lama. Kita harus cepat pergi dari sini, atau para bandit itu berhasil menemukanmu,” kata Wuxian.

‘Bagaimana dia tahu jika para bandit itu ingin membunuhku?’ batinnya terus bertanya-tanya dengan curiga.

“Baiklah. Jika kau tidak ingin ikut bersamaku ke tempat yang lebih aman, aku akan meninggalkanmu sendiri di sini dan biarkan mereka membunuhmu.” Wuxian membujuk dengan cara menakut-nakuti.

Anak itu akhirnya tidak ingin berpikir lebih banyak lagi. Ia pun naik ke punggung Wuxian. Wuxian tersenyum kecil menyadari hal itu. Kemudian, mereka berdua pun melanjutkan langkahnya.

“Siapa namamu?” tanya Wuxian.

Anak itu hanya membisu, karena sengaja tak ingin menjawab pertanyaan dari Wuxian.

“Kau cukup pendiam juga rupanya. Kau pasti tidak punya teman… aku juga. Mungkin mereka sangat tidak menyukaiku, karena itu tidak ingin berteman denganku. Kau… apa kau ingin menjadi temanku? Tunggu, apa terkesan aneh jika aku ingin menjadi temanmu? Tampaknya, kau bukan anak biasa. Kau pasti dari keluarga terpandang. Para bandit itu pasti ingin menjadikanmu sandera dan mengancam keluargamu agar menyerahkan sejumlah uang yang mereka inginkan sebagai pertukaran,” kata Wuxian.

Wuxian seakan-akan berbicara sendirian, karena anak itu sama sekali tak membuka mulutnya lagi. Ia hanya terus membatin dalam hati, menyahuti perkataan Wuxian dalam hatinya.

Wuxian pun melanjutkan perkataannya. “Jika kau tidak ingin berbicara denganku, cukup dengarkan saja apa yang kubicarakan. Aku sangat senang karena sekarang memiliki seseorang yang bisa mendengarkan ceritaku. Lukamu pasti sakit. Di gunung tadi, aku memetik beberapa tumbuhan herbal yang dapat membuat luka cepat mengering. Nanti, aku akan membantumu mengobati lukamu. Akhirnya kita sampai.”

Wuxian menurunkan anak itu di suatu tempat. Ya, sebuah desa kecil tempat Wuxian tinggal di sana.

“Ini desa tempatku tinggal.” Wuxian menejelaskan.

Sedangkan anak itu tengah beradaptasi memperhatikan sekelilingnya.

“Aku akan membawamu ke rumahku,” ujar Wuxian.

Wuxian mengajak anak itu ke tempat tinggalnya. Namun, Wuxian tidak berani melewati jalan utama. Karena sudah pasti ia akan dihujani banyak pertanyaan ketika membawa seorang anak asing yang terluka parah.

Wuxian cukup mengenal desa tempat tinggalnya. Ia membawa anak itu melewati jalan yang lebih sepi untuk menuju rumahnya. Wuxian datang lewat kebun di belakang rumahnya. Tepat pada saat itu, Wuxian tak menyadari jika ibunya ada di sana dan sedang menanam sayuran. Ketika melihat Wuxian, ibu Wuxian yang galak pun langsung meneriaki namanya.

“Hei, Yu Wuxian! Ke mana saja kamu?! Matahari sudah hampir tenggelam dan kau baru pulang. Main… saja kerjaannya.” Ibunya mulai mengomeli Wuxian habis-habisan.

Wuxian terkejut tatkala mendengar ibunya pertama kali meneriakkan namanya dengan lantang. Ia mengambil jalan sepi bukan hanya menghindari para penduduk desa saja, tetapi ia juga ingin menghindar dari ibunya. Karena… dia tidak menginginkan situasinya saat ini.

“Hehe. Ibu, aku … .”

“Kau masih ingat memanggilku Ibu? Dasar anak bendel. Sini! cepat!!!” perintahnya dengan nada menyentak.

‘Sudahlah, tamat riwayatku kali ini,’ batin Wuxian.

Dengan hati-hati, ia berjalan mendatangi ibunya yang berdiri tegak dengan celurit di tangannya.

“Aaaaa!!! Ibu, Ibu, aku tahu. Maaf, maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi,” rintih Wuxian yang kesakitan karena ibunya menarik telinganya, hingga membuat telinga Wuxian panas.

“Ke mana saja kau? Bukan hanya pulang menjelang malam, tapi 2 hari ini kau tidak pulang,” tanyanya. Ia pun akhirnya melepaskan telinga Wuxian dan membiarkan Wuxian mengelus-elus telinganya yang terasa panas.

“Aku mengumpulkan banyak tanaman herba di gunung,” jawab Wuxian.

“Tanaman herba? Kalau begitu, di mana semua itu? Mana yang kau kumpulkan?” tanya ibu Wuxian.

Wuxian benar-benar tak bisa berkata-kata lagi. Ia bingung harus memberi jawaban seperti apa kepada ibunya, karena saat ini ia tak membawa banyak tanaman herba, dan sedikit sisa yang dipetiknya sengaja dia sembunyikan untuk mengobati luka teman asingnya.

“Aku… aku meninggalkannya,” jawab Wuxian ragu-ragu disertai rasa takut.

“Dasar anak nakal! Jika bermain-main, jawab bermain-main saja. Tidak perlu berbohong memetik tumbuhan herba di gunung,” pungkasnya.

“Aku benar-benar… .”

“Kau! Kau sudah terbiasa tidur di luar,” potongnya. “Jadi, jangan harap masuk ke dalam rumah. Tidak ada tempat untukmu hari ini. Bukan hanya bermain-main saja, tapi berani-beraninya membawa anak yang entah dari mana asal-usulnya. Memang pembawa sial! Tidur di jalan atau di kandang kuda terserah dirimu. Ibu muak memiliki anak tidak berguna sepertimu! Pergi!” usirnya.

Huang Chao menatap Wuxian dengan perasaan iba. Sedangkan Wuxian hanya bisa menundukkan kepalanya karena ia sama sekali tak berani melawan perkataan ibunya, apalagi memberikan pembelaan atas kesalahannya.

"Kenapa kau masih di sini? apa kau tidak dengar apa yang baru saja kukatakan? pergi! apa kau ingin melawan perintah dari Ibu, hah?! cepat pergi?!!" usirnya dengan lantang tanpa memikirkan perasaan Wuxian sedikit pun.

Terpopuler

Comments

Jhulie

Jhulie

lanjut say...

2023-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 BURONAN BANDIT
2 TERJEBAK
3 PEMBANTAIAN SADIS
4 JANGAN HENTIKAN AKU!
5 AKAR HANTU
6 TAKDIR DIMULAI
7 KOTA MISTERIUS
8 KUTUKAN TANPA SIANG
9 AMBISI KEHANCURAN
10 BAGAIMANA CARA MENYELAMATKANNYA?
11 SELAMATKANLAH DIRIMU!
12 ORGANISASI TERSEMBUNYI
13 LORONG KUNO
14 PETUALANGAN
15 RITUAL DARAH
16 LARI!!!
17 TERJUN DARI TEBING
18 MOTTO HIDUP
19 KEKONYOLAN
20 SEKTE QING LONG
21 KEKHAWATIRAN
22 MENGIRIM MATA-MATA
23 TEBING DEWA
24 SELEKSI
25 DIRENDAHKAN
26 TEKAD KUAT
27 PENGHINAAN
28 ALAM NIRWANA
29 PERANG SENGIT
30 SEBATAS ILUSI
31 JIWA TAK GENTAR
32 ESENSI LIAR
33 HARGA DIRI LAKI-LAKI
34 KEHILANGAN RASA
35 5 TAHUN BERLALU TETAP SAMA
36 ILMU PEMURNIAN
37 PERTEMUAN UMUM
38 PERTENGKARAN
39 SERANGAN CAMBUK
40 RAHASIA BESAR
41 PENYESALAN
42 MENGELUARKAN ASAP HITAM
43 PERANG DEWA-ASURA
44 SIHIR DARAH
45 PENGOBATAN
46 PENYELIDIKAN PEDANG MISTERIUS
47 HASUTAN ILUSI YANG NYATA
48 TUDINGAN DAN ANCAMAN
49 BISIKAN PENGHASUT
50 MERAHASIKAN
51 PERHATIAN TAK PERLU
52 PERUBAHAN RENCANA
53 FITNAH KEJAM
54 PEMBELAAN DIRI
55 AURA JAHAT
56 SILUMAN PEMBUAT KEKACAUAN
57 KOLAM ES ABADI
58 MENG XIE IBLIS AROMA
59 SEGEL RUSAK
60 MEMBERESKAN KEKACAUAN
61 BERHASIL LOLOS
62 KABUR
63 TERLAHIR KEMBALI
64 NERAKA BARU
65 ROH PEDANG
66 SISA JIWA KLAN ASURA
67 MUTASI MONSTER IBLIS
68 APA YANG TERJADI?
69 GUNUNG WAN DU
70 MENANGKAP MONSTER IBLIS
71 ROH SERIGALA
72 LABA-LABA 20 KAKI
73 KESALAHAN
74 MISTERI
75 PENCARIAN ARTEFAK
76 TERKENDALI
77 PENCARISN ARTEFAK PERTAMA
78 PENJAGA BENANG MERAH
79 TERTELAN HIU
80 MENGHILANG DARI TEMPAT
81 SEKTE BANGAU HITAM
82 JALAN BERLAWANAN
83 HANTU???
Episodes

Updated 83 Episodes

1
BURONAN BANDIT
2
TERJEBAK
3
PEMBANTAIAN SADIS
4
JANGAN HENTIKAN AKU!
5
AKAR HANTU
6
TAKDIR DIMULAI
7
KOTA MISTERIUS
8
KUTUKAN TANPA SIANG
9
AMBISI KEHANCURAN
10
BAGAIMANA CARA MENYELAMATKANNYA?
11
SELAMATKANLAH DIRIMU!
12
ORGANISASI TERSEMBUNYI
13
LORONG KUNO
14
PETUALANGAN
15
RITUAL DARAH
16
LARI!!!
17
TERJUN DARI TEBING
18
MOTTO HIDUP
19
KEKONYOLAN
20
SEKTE QING LONG
21
KEKHAWATIRAN
22
MENGIRIM MATA-MATA
23
TEBING DEWA
24
SELEKSI
25
DIRENDAHKAN
26
TEKAD KUAT
27
PENGHINAAN
28
ALAM NIRWANA
29
PERANG SENGIT
30
SEBATAS ILUSI
31
JIWA TAK GENTAR
32
ESENSI LIAR
33
HARGA DIRI LAKI-LAKI
34
KEHILANGAN RASA
35
5 TAHUN BERLALU TETAP SAMA
36
ILMU PEMURNIAN
37
PERTEMUAN UMUM
38
PERTENGKARAN
39
SERANGAN CAMBUK
40
RAHASIA BESAR
41
PENYESALAN
42
MENGELUARKAN ASAP HITAM
43
PERANG DEWA-ASURA
44
SIHIR DARAH
45
PENGOBATAN
46
PENYELIDIKAN PEDANG MISTERIUS
47
HASUTAN ILUSI YANG NYATA
48
TUDINGAN DAN ANCAMAN
49
BISIKAN PENGHASUT
50
MERAHASIKAN
51
PERHATIAN TAK PERLU
52
PERUBAHAN RENCANA
53
FITNAH KEJAM
54
PEMBELAAN DIRI
55
AURA JAHAT
56
SILUMAN PEMBUAT KEKACAUAN
57
KOLAM ES ABADI
58
MENG XIE IBLIS AROMA
59
SEGEL RUSAK
60
MEMBERESKAN KEKACAUAN
61
BERHASIL LOLOS
62
KABUR
63
TERLAHIR KEMBALI
64
NERAKA BARU
65
ROH PEDANG
66
SISA JIWA KLAN ASURA
67
MUTASI MONSTER IBLIS
68
APA YANG TERJADI?
69
GUNUNG WAN DU
70
MENANGKAP MONSTER IBLIS
71
ROH SERIGALA
72
LABA-LABA 20 KAKI
73
KESALAHAN
74
MISTERI
75
PENCARIAN ARTEFAK
76
TERKENDALI
77
PENCARISN ARTEFAK PERTAMA
78
PENJAGA BENANG MERAH
79
TERTELAN HIU
80
MENGHILANG DARI TEMPAT
81
SEKTE BANGAU HITAM
82
JALAN BERLAWANAN
83
HANTU???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!