#018

Seorang Imperial Cardinal bernama Fathers Dalton yang merupakan salah satu dari 5 Cardinal Alysria Holy Empire tiba-tiba datang tanpa pemberitahuan sebelumnya akan mendatangi markas pusat Imperial Holy Knights.

[19:26 RMT 11 Sentyabr tahun 738]

[Catedral di kota Dira]

Kelima Imperial Cardinal berkumpul melakukan rapat dadakan. Rapat dadakan ini bersifat tidak resmi dan tidak diketahui oleh siapapun selain para Cardinal.

“Semoga Dewa Hibiscus Charlene dan Dewi Theressa Helen memberkati kita”

“Semoga Dewa Hibiscus Charlene dan Dewi Theressa Helen memberkati kita”

“Semoga Dewa Hibiscus Charlene dan Dewi Theressa Helen memberkati kita”

“Semoga Dewa Hibiscus Charlene dan Dewi Theressa Helen memberkati kita”

“Semoga Dewa Hibiscus Charlene dan Dewi Theressa Helen memberkati kita semua”. Ucap kelima Cardinal yang berdiri dan menundukkan kepala ke tembok dengan simbol Empire di ruang rapat.

Kemudian kelima Imperial Cardinal itu duduk ke kursi mereka masing-masing dan saling menatap satu sama lain.

“Ada keperluan apa sampai-sampai mengumpulkan kita semua secara mendadak?”. Tanya Laniger Farthingstone, 4th Cardinal.

“Apa kau belum mendengar kabarnya?”. Ucap Fathers Dalton, 3rd Cardinal.

“Kabar yang baru-baru ini menyebar di kota?”. Tanya Margaret Nertouche, 5th Cardinal.

“Ya”. Jawab Fathers Dalton, 3rd Cardinal.

“Kali ini kita akan membahas seorang kakek tua yang mengaku dirinya melihat sosok yang dia sebut dewa razrushitel bogov (God of Disaster) dalam mimpinya”. Ucap Hinedine Fenedic, 1st Cardinal.

“Hahhh...lagi-lagi”. Ucap Delann Carlisle, 2nd Cardinal sambil memegangi kepalanya dengan tangan kanan dan menghela nafas.

“Bukankah dia saat ini di tangani oleh Imperial Holy Knights dan membawanya ke markas pusat?!”. Ucap Laniger Farthingstone yang nampak sangat serius.

“Benarkah? Kita sepertinya harus turun tangan untuk menangani masalah ini”. Ucap Margaret Nertouche menyeru para Cardinal yang lain.

“Untuk masalah ini aku yang akan pergi”. Fathers Dalton dengan tegas menawarkan diri agar menangani masalah kali ini.

“Baiklah”

“Baiklah”

“Baiklah”

“Fathers Dalton lah yang akan melaksanakan tugas ini, semoga Dewa Hibiscus Charlene dan Dewi Theressa Helen memberkati perjalananmu”. Ucap Hinedine Fenedic berdiri dari kursinya dan melihat ke Fathers Dalton.

[20:18 11 Sentyabr tahun 738]

Fathers Dalton berangkat menuju ke markas pusat Imperial Holy Knights dengan menaiki kereta kuda Catedral bersama seseorang yang diperintahkan Delan Carlisle agar Fathers Dalton pergi bersamanya.

[19:15 RMT 12 Sentyabr tahun 738]

Kereta kuda Catedral yang dinaiki Fathers Dalton sampai di markas pusat Imperial Holy Knights dan Fathers Dalton membawa bersamanya orang yang diperintahkan Delan Carlisle membantu tugas kali ini Fathers Dalton untuk mengatasi masalah Dumbarton yang mengaku bahwa dirinya bertemu dengan dewa palsu yang Dumbarton sebut Razrushitel bogov dalam mimpinya.

Fathers Dalton turun dari kereta kuda Imperial Catedral dan bergegas berjalan masuk markas Imperial Holy Knights. Para Holy Knights yang melihat kedatangan 3rd Cardinal menyambut kedatangan tiba-tiba 3rd Cardinal dan menundukkan kepala kepada 3rd Cardinal atau Fathers Dalton.

Fathers Dalton berjalan denfan raut wajah serius dan nampak sedikit marah dan di belakang Fathers Dalton ada orang suruhan Delan Carlisle berjalan mengikuti Fathers Dalton. Orang yang mengikuti Fathers Dalton adalah pria dengan tubuh besar berotot dan tinggi badan mencapai 180cm. Pria yang terua mengikuti Fathers Dalton itu memakai pakaian compang camping dan memakai topeng karung di kepalanya sehingga menutupi wajahnya. Para Holy Knights tak tau siapa itu yang terus mengikuti 3rd Cardinal tapi nampaknya dia juga orang suruhan dari Catedral.

“Pria itu nampak menakutkan”.

“Iya, siapa dia? Apakah dia pengikut tuan 3rd Cardinal?”.

“Entahlah”.

Para Holy Knights yang melihat pria yang berjalan di belakang 3rd Cardinal dan terus mengikuti 3rd Cardinal seperti pengawal berbisik-bisik membicarakan tentang pria itu dan Fathers Dalton.

Kedua Holy Knights yang berada di depan pintu masuk markas Imperial Holy Knights menyambut Fathers Dalton lalu menundukkan kepala beberapa saat. Holy Knights yang menjafa di depan pintu masuk bertanya pada Fathers Dalton.

“Mohon maaf, ada kepentingan apa tuan Fathers Dalton datang kemari?”. Tanya lelaki Holy Knights yang menjaga pintu masuk dengan senyum.

“Saya datang kemari ingin bertemu dengan wakil komandan Imperial Holy Knights, Carren Deutschetch”. Jawab Fathers Dalton berdiri di depan Holy Knights laki-laki yang bertanya pada Fathers Dalton.

“Baiklah, akan kami panggilkan wakil komandan agar menemui tuan Fathers Dalton”. Ucap Holy Knights laki-laki yang menjaga pintu masuk lalu mempersilahkan masuk Fathers Dalton.

Kemudian Holy Knights yang menjaga di depan pintu masuk markas Imperial Holy membukakan pintu masuk markas Imperial Holy Knights yang besar dan tinggi 18 meter lalu kedua Holy Knights ynag menjaga di depan pintu itu mempersilakan Fathers Dalton dan pria yang bersama Fathers Dalton masuk ke dalam markas.

Carlos Terlifere diperintahkan untuk memanggil wakil komandan Imperial Holy Knights yaitu Carren Deutschetch yang sedang berada di ruang kerjanya karena 3rd Cardinal dari Imperial Catedral mengatakan dia datang karena ingin menemui wakil komandan Imperial Holy Knights. Carlos Terlifere berlari menuju ke ruang kerja Carren Deutschetch dengan cepat.

Sesampainnya Carlos di depan pintu masuk ruang kerja Carren Deutschetch Carlos sedikit terengah-engah lalu membuka pjntu masuk ruangan kerja Carren dengan kencang dan mengatakan bahwa 3rd Cardinal datang untuk menemui wakil komandan Holy Knight.

Carlos mengatakan Carren bahwasanya Fathers Dalton sedang menunggu di ruang tunggu khusus yang berada di lantai 2.

Carren yang terkejut akan hal itu berdiri dari kursi kerjanya dan bergegas pergi ke ruang tunggu khusus yang telah disiapkan Holy Knights di lantai dua tempat yang mana Carlos menyebutkan Fathers Dalton tengah menunggu Carren di ruang tunggu itu.

Carren berlari di lorong markas dan menyenggol beberapa orang di lorong. Saat sampai di ruang tunggu khusus tempat 3rd Cardinal menunggu dia. Carren kemudian membuka pintu ruang tunggu khusus yang mana seharusnya Fathers Dalton ada di dalam raung tunggu menunggu Carren tapi tak ada. Yang ada hanya beberapa Holy Knights dan Knights Empire yang sedang berbincang-bincang sesuatu di ruangan tunggu.

“(Jangan-jangan!)”. Ucap Carren dalam benak pikirannya.

Setelah dari ruang tunggu di lantai dua Carren langsung berlari ke ruang interogasi di underground.

[Ruang interogasi Dumbarton]

Beberapa menit sebelum Carren tiba. 3rd Cardinal bersama pria bertubuh besar memakai karung sebagai penutup kepala seperti topeng tepat di belakang 3rd Cardinal menghampiri ruang interogasi tempat Oracle yang mengaku melihat Razrushitel bogov dalam mimpi diinterogasi oleh para Holy Knights. Dengan Maisie Nerazborchivo sebagai penanggung jawab selama proses interogasi Dumbarton.

“Ada perlu apa seorang Cardinal sepertimu datang kemari?”. Ucap Maisie yang sedang duduk di sisi lain meja ruang interogasi Dumbarton dengan kasar kepada 3rd Cardinal atau Fathers Dalton.

“Atas Imperial Catedral, kami para Cardinal akan menangkap Oracle sesat ini dan memberinya hukuman”. Ucap Fathers Dalton selaku 3rd Imperial Cardinal memerintahkan agar Maisie menyerahkan Dumbarton pada pihak Catedral.

“Hehh...siapa sangka Cardinal yang sibuk mengerjakan tugasnya sebagai pemuka agama di Alysria Holy Empire langsung turun tangan untuk mengatasi masalah kecil seperti ini”. Ucap Maisie yang duduk dengan kaki menyilang kaki kanan diatas kaki berekspresi sombong.

“Seorang Holy Knights sepertimu tak akan mengerti apa-apa yang telah kami lakukan membantu orang-orang seperti kalian”. Ucap Fathers Dalton membalas perkataan Maisie.

“Memang aku tak mengerti dan tak ingin mengerti apa yang kalian perbuat, itu urusan kalian”. Ucap Maisie.

“Kalau begitu serahkan pria tua itu kepada kami!”. Ucap Fathers Dalton memerintahkan Maisie agar menyerahkan Dumbarton.

“Tidak, kami tolak, ini adalah urusan kami dan kami yang akan selesaikan masalah kami. Kalian lakukan saja urusan kalian seperti biasa!”. Ucap Maisie dengan lancangnya pada Fathers Dalton.

“Dasar tak tau diri, kalau begitu akan kami ambil paksa”. Ucap Fathers Dalton sangat marah dengan perilaku Maisie padanya.

“Heehh...seorang Cardinal sepertimu tak sangka memilih cara kasar, kalau kau bisa ambillah dari kami, tapi kau harus melawan kami terlebih dahulu!”. Ucap Maisie memprovokasi Fathers.

Fathers Dalton mengangkat tangan kanannya memberi isyarat untuk diperbolehkan menyerang pada pria bertubuh besar dengan topeng karung di kepalanya.

“(Ooh..jadi itu yang disebutkan wakil komandan bahwa mereka orang Cardinal membuat eksperimen kejam untuk orang seperti pria itu, kalo tidak salah mereka disebut Darnit the Executor)”. Ucap Maisie saat melihat pria dibelakang Fathers Dalton maju menghadapi Holy Knights yang ada di sekitar ruang interogasi Dumbarton.

“Dia adalah Darnit CCXII the Executor yang telah dipercayakan padaku oleh Delan Carlisle 2nd Cardinal!”. Ucap Fathers Dalton berteriak dan menggertak para Holy Knights.

“(Jadi benar pria itu adalah Darnit the Executor yang dilatih sejak kecil oleh pihak Catedral agar menjadi boneka yang hanya ada untuk membunuh dan menaati perintah orang Catedral dan hanya Cardinal Catedral saja yang tau mengenai ini)”. Ucap Maisie dalam benak pikirannya.

Lalu Maisie berdiri dari kursinya dan mengeluarkan pedang dari saring pedangnya yang ada di pinggul bagian kiri dengan tangan kanannya.

“Para Imperial Holy Knights yang berada disini, pertahankan kakek tua Oracle ini dengan segenap kemampuan kalian, jangan biarkan orang Catedral mendapatkannya!”. Ucap Maisie pada semua Holy Knights yang ada di underground sekitar ruang interogasi Dumbarton.

Semua Holy Knights yang berada di sekitar ruang interogasi Dumbarton menyerang Darnit CCCXII dengan pedang dan tombak mereka.

“Jangan bunuh mereka!”. Ucap Fathers Dalton pada Darnit CCXII agar tak membunuh para Holy Knights yang bersamaan menerjang ke arah Darnit CCXII.

Darnit CCXII the Executor berteriak dan memukul para Holy Knights yang menyerang ke arahnya dan beberapa Holy Knights terhempas dan pingsan sedangkan yang tak pingsan mengalami luka-luka “Roarrrr...”.

Maisie kemudian lari naju ke Darnit CCXII the Executor dengan mengarahkan pedangnya ke bagian perut Darnit CCXII. Maisie menghindari semua serangan Darnit CCXII dan pedangnya berhasil menusuk bagian perut dekat dengan lambung Darnit.

Darnit CCXII yang tertusuk pedang Maisie berteriak kesakitan lalu Darnit memukul Maisie dengan tangan kanannya yang mengepal selagi Maisie menusukkan pedang ke Darnit. Maisie melepas pedangnya dari genggamannya dan menghindari pukulan Darnit dengan melompat mundur ke belakang.

“Sudah kuduga akan sulit menghadapinya, crpat bawa saja pria tua itu dan segera pergi dari sini!”. Ucap Fathers Dalton menunjuk ke Dumbarton dan memerintahkan Darnit CCXII the Executor untuk langsung pergi membawa Dumbarton dan tak prrlu melawan Maisie Nerazborchivo.

Dengan cepat Darnit melesat ke belakang Dumbarton dan mengangkat Dumbarton ke pundaknya lalu langsung pergi dari markas pusat bersama Fathers Dalton ke Catedral.

“Hei!!! Tunggu....jangan kabur kalian!”. Ucap Maisie meneriaki Darnit dan Fathers Dalton kabur membawa Oracle yang ditahan Imperial Holy Knights di ruang interogasi yang bernama Dumbarton ke Catedral dengan kereta kuda.

“Kapten..!”. Ucap para Holy Knights yang terluka kesakitan terkena serangan Darnit CCXII yang kemudian terhempas meminta tolong pada Maisie.

“Cih...mereka berhasil lolos kali ini”. Ucap Maisie melihat keluar Darnit CCXII dan Fathers Dalton yang kabur membaa Dumbarton.

Segera Maisie membantu Holy Knights yang terluka dan Carren pun tiba dan bertanya pada Maisie.

“Dimana 3rd Cardinal?”. Carren yang terengah-engah bertanya pada Maisie.

“Dia sudah pergi membawa Oracle itu”. Ujar Maisie sambil membantu Holy Knights yang terluka diserang Darnit CCXII the Executor.

“Kenapa kau tak menghentikannya?”. Ucap Carren membentak Maisie.

“Kami sudah melakukan yang kami mampu, dia datang kemari bersama dengan Darnit CCXII the Executor, dan sebab itulah beberapa Holy Knights ini terluka”. Maisie menjawab dengan lantang dan marah.

“Maksud Executor Catedral yang dibicarakan komandan Oliver Ferlondiene itu?”. Ucap Carren terkejut dengan pernyataan Maisie.

“Hahh...ya benar”. Jawab Maisie.

“(Apa yang harus kulakukan?. Tidak, sekarang bukan saatnya untuk itu. Aku harus menolong para Holy Knights yang terluka terlebih dulu)”.

Kemudian Carren Deutschetch membantu Maisie dan yang lainnya memberikan pertolongan pertama pada Holy Knights yang terluka dan pingsan saat tadi diserang oleh Darnit CCXII the Executor.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Nama dewanya mungkin bisa diawali kapital biar lebih Bagus wak

2023-09-10

1

Ayano

Ayano

Mirip di game 😳

2023-09-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!