[Sore Hari]
Aegis Base melakukan peluncuran satellite rocket Alleon 13T8Q di Renelvon hingga altitude 99,5 km dengan kecepatan 40 Mach dan mencapai point track line yang sesuai untuk Alleon Satellite.
Kemudian Nexus mulai mencoba melakukan transmisi signal ke Alleon Satellite yang berada di orbit track untuk menguji apakah Alleon Satellite dapat berfungsi dengan baik dan bisa digunakan untuk pemantauan. Transmisi Signal Waves ke Alleon Satellite berhasil dan dapat menggunakan full performancenya melalui Aegis Base dan Tyler.
“Alright, Nexus mulailah melakukan mapping world scale!”. Tyler memberi perintah pemetaan Renelvon pada Nexus.
“Baik Master”.Jawab Nexus.
“Starting mapping Renelvon, scanning to all area”.
“Processing......”.
“Process mapping proggres 5%”.
“Getting visual world map”.
“Process mapping proggres 15%”.
“Downloading data visual Seas’s world”.
“Process mapping proggres 25%”.
“Downloading data visual some living things in Seas”.
“Process mapping proggres 50%”
“Downloading data visual benua Iminovea”.
“Downloading data visual nations on Iminovea Continent”.
Tyler menghela nafas karena menunggu terlalu lama proses mapping Renelvon berjalan-jalan keliling Base.
”Kalau proses mappingnya sudah selesai panggil aku via Advanced Goggleku”. Ucap Tyler yang berjalan keluar main control room menuju Top Bridge dan Bottom Bridge.
Selama 1 jam Tyler keliling Base dan emosinya telah kembali normal tenang kemudian dihubungi Nexus melalui Advanced Goggle Tyler. muncul visual di screen Advanced Google stats sound waves Nexus.
“Master, proses mapping Renelvon world scale sudah selesai”. Ucap Nexus melalui call di Advanced Goggle Tyler.
“Baik, segera tampilkan visual mapnya, aku akan segera pergi ke Main Control Room”.
(Automatically Advanced Slide Door opens)
“Give me visual”.
Kemudian muncul visual map dunia Renelvon di holo screen Main Control Room berukuran 600 inch. Tyler pun sedikit terkejut dengan visual map yang ditampilkan Nexus di holo screen.
“Jadi benar aku bukan berada di bumi melainkan dunia lain bernama Renelvon,Chert!”. Tyler yang melihat visual itu marah dan menendang salah satu Advanced Computer Case Main control.
[Ferlonidia Capital City - Andine Kingdom]
Saat hampir sunset di waktu yang bersamaan dengan Tyler yang baru saja melakukan peluncuran Satellite Alleon 13T8Q. Di istana kerajaan tiba-tiba ada seorang prajurit kerajaan yang berlari tergesa-gesa menerobos gerbang masuk ruang tahta.
“Apa masih belum ada kabar dari pasukan Knights yang dikirim ke Regalia Country, Cassel ?!”. Tanya Raja Snaith Andine kepada Cassel yang berdiri di sisi kiri Raja Snaith yang duduk di singgasana sambil melendetkan kepalanya dengan tangan kanannya.
“Belum ada, Yang Mulia”. Jawab Cassel yang merupakan penasihat raja.
“Hahhh....Sudah tiga hari tapi belum ada kabar juga pasukan yang kukirimkan ke kota para Hunimals Chert itu”. Ucap Raja Snaith menghela nafas dan merasa kesal serta bosan.
“Bagaimana dengan bala bantuan yang dikirim ke kota Maneda?”. Tanya Raja Snaith.
“Sepertinya mereka akan segera kembali ke Andine Kingdom sore ini dan membawa kabar pasukan kita yang dikirim untuk menyerang kota Maneda”.
“Yang Mulia....Yang Mulia Raja....hahh...hahh..hahh”.
“Lancang sekali! dasar tak tau diri! Berlututlah dan beri hormat terlebih dahulu kepada Yang Mulia Raja!”. Ucap Cassel yang dengan suara lantang memarahi seorang prajurit yang terlihat sangat tergesa-gesa dan panik.
“Ba..Baik, Yang Mulia”. Ucap seorang prajurit yang berlari tergesa-gesa masuk ruang tahta sambil berlutut dihadapan Raja Snaith.
“Sekarang berbicaralah!”. Ucap Raja Snaith pada prajurit itu.
“Yang Mulia Raja telah mengizinkanmu untuk berbicara, cepat katakan keperluanmu di sini!”. Ucap Cassel dengan suara lantang kepada prajurit itu.
“Burung Itaperm dari pasukan bala bantuan Knights yang dikirim ke kota Maneda telah membawakan sebuah informasi mengenai pasukan yang kita kirim untuk menyerang kota Maneda”. Ucap seorang prajurit yang tadi tergesa-gesa dan panik berlari menuju ruang tahta.
“Apa?? Benarkah”. Ucap Raja Snaith yang sudah bosan menunggu lama kabar pasukan Knights yang dikirimkan ke kota Maneda terkejut.
“Benar, Yang Mulia Raja”.ucap prajurit ynag sedang berlutut dihadapan Raja Snaith.
“Hooh...Akhirnya! Katakan apa yang terdapat di surat itu!”. Ucap Cassel
“Pasukan Knights yang dikirim sebagai bala bantuan ke kota Maneda saat tiba tak melihat satupun Hunimal ataupun Knights kita yang masih hidup, mereka semua mati dan setelah pasukan menyelidiki jasad-jasad pasukan kita mereka menyebutkan sepertinya mereka dibunuh oleh ‘sesuatu’ hanya dengan tangan kosong tanpa menggunakan senjata karena di tubuh jasad-jasad Knights kita tak ada bekas tebasan ataupun tusukan”. Ucap prajurit yang berlutut di hadapan Raja Snaith sambil mengangkat kepalanya menghadap Raja Snaith
“APA?! CEPAT CARI TAU SIAPA YANG MELAKUKAN ITU PADA PASUKAN YANG KITA KIRIM MENYERANG NEGARA HUNIMALS RENDAHAN ITU!!!”. Raja Snaith sangat marah dan kesal dan memerintahkan untuk mencari pelaku pembantaian pasukan yang dikirimkan
“Understood, Yang Mulia”.
“Apa yang sebenarnya terjadi?!”. Ucap Raja Snaith sambil mengigiti kuku ibu jari tangan kanannya dengan raut wajah sangat marah.
Prajurit yang tadi berlutut di hadapan Raja Snaith pun segera pergi memberi tahu yang lain tentang perintah Raja Snaith Andine.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments