Luke dan Keale berhasil kabur dari dari Knight yang membunuh kakak mereka ,Felina. Luke dan Keale mengendap-endap ke luar kota agar tak ketahuan Knights, Keale masih menangis karena mereka meninngalkan Felina terbunuh, Luke berusaha menenangkan Keale yang menangis.
“Sssttt...tenanglah Keale, aku tau kau sangat sedih karena Kak Felina tapi kita harus keluar dari kota agar bisa selamat dari para Knight itu, aku juga sangat sedih tapi kita tak bisa berhenti kita harus terus maju dan bertahan hidup”. Ucap Luke memegangi kedua sisi pundak Keale berusaha menenangkan Keale yang terlarut sedih atas kematian Felina.
“Tapi...Kak... Felina..”.ucap Keale sambil menangis tersedu-sedu dan berbicara terbata-bata seperti orang yang kesulitan berbicara.
“Kita harus tetap hidup! Itulah yang diinginkan Kak Felina! Jangan sia-siakan pengorbanan Kak Felina....CHERT! kenapa aku juga menangis”.ucap Luke ikut menangis juga karena melihat adiknya menangisi Felina dan mengusap-usap air matanya dengan lengannya dan berusaha agar tak menangis.
Luke dan Keale terus berjalan mengendap-endap menuju perbatasan kota sementara para Knight berkeliling kota mencari dan membunuh semua Hunimal yang mereka temui, Luke yang terus berjalan mengendap-endap sambil melihat ke belakang dan Luke secara tak sengaja menabrak tiang luar sebuah Bar kota, Luke terjatuh ke belakang karena dia menabrak tiang balkon Bar .
“Apa Kakak tak apa?”.tanya Keale yang melihat Luke tertabrak tiang Bar karena tak memperhatikan apa yang didepannya dan melihat ke belakang.
“Aduh..duh..aku tak apa”. Jawab Keale sambil memegangi kepalanya yang habis terbentur menabrak Bar.
“Ayo kita lanjutkan,kita harus segera pergi dari sini”. Ucap Luke mengajak Keale melanjutkan pelarian diri mereka dari para Knight.
“Ya,Kak”. Jawab Keale dan lanjut berjalan membelakangi mengikuti Luke mengendap-endap.
Luke dan Keale akhirnya melihat perbatasan yang hanya sedikit lagi Luke dan Keale berhasil kabur, ada seorang Knight yang keluar dari Bar yang baru saja membunuh Hunimal di Bar melihat Luke dan Keale yang berjalan jongkok mengendap-endap keluar kota lewat perbatasan kota bagian timur kota.
“Hei!! Hunimal jangan kabur!”. Ucap Knight ynag baru saja keluar dari Bar membawa pedang yang berlumuran darah setelah membunuh Hunimal yang berada di Bar.
“Kak! Kita ketahuan!”. Ucap Keale kepada Luke panik karena mereka ketahuan oleh Knight yang membunuh para Hunimal kota.
“Ayo kita lari, Keale”. Ucap Luke yang juga kaget dan panik.
“Iya,Kak”. Ucap Keale.
Luke dan Keale langsung lari keluar kota, sementara itu Knight yang tadi dari Bar dan melihat Luke dan Keale langsung mengejar Luke dan Keale.
“Heiii! Jangan lari!”. Ucap Knight yang tadi keluar dari Bar dengan lantang lalu segera mengejar Luke dan Keale.
[Keluar Kota Maneda]
Luke dan Keale pun berhasil keluar dari kota dan terus lari hingga ke kota Hunimal terdekat. Knight yang tadi melihat Luke dan Keale lari mengajak anggota regu 10nya mengejar Luke dan Keale dengan kuda.
“Cih..mereka cepat”. Ucap Knight yang menunggangi kuda coklat disisi sayap kanan depan.
“ Tentu saja!,mereka itukan Hunimal, ras Hunimal memang tidak bisa menggunakan magic tapi mereka memilki kekuatan fisik dan stamina luar biasa melebihi Manusia, bahkan untuk seorang anak perempuan Hunimal 6-10 tahun dengan kecepatan penuh hampir menyamai kuda terlatih yang berlari”. Ucap kapten regu 10 Knight.
“Apa? Itu curang”. Ucap salah seorang Knight regu 10 yang menunggagi kuda di bagian sayap kiri depan.
“Kita akan mengejar mereka dengan kecepatan penuh!”. Ucap Kapten regu 10 dengan suara keras memberi perintah ke seluruh anggota regu 10.
“Baik,Kapten Brehelive”.
“Baik,Kapten”.
“Ya, Kapten”.
“Dimengerti”.Jawab seluruh Knight anggota regu 10.
“Atas nama Yang Mulia Raja kita akan membawakan kabar bagus kepada Yang Mulia Raja dan mendapatkan imbalan dengan kepala-kepala para Hunimal rendahan itu”. Ucap Kapten Brehelive dengan lantangnya menyemangati anggota regunya.
“Oooo....Yaa....”.
“TENTU SAJA, KITA PANTAS MENDAPATKANNYA”.
Knights regu 10 yang berjumlah 65 Knights dengan cepat mengejar Luke dan Keale yang melarikan diri dari kota.
“Kak! Mereka mengejar kita! Mereka sangat cepat Kak! Mereka akan mencapai kita!”.Ucap Keale terus berlari sambil melihat ke belakang dan merasa ketakutan dan menangis.
“Jangan lihat ke belakang!,Keale”.
“Teruslah lari!”. Ucap Luke sambil memegangi tangan kanan Keale dengan erat dan terus berlari.
Keale tersandung akar pohon yang cukup besar,Keale yang berlari itu terlempar lalu jatuh ke tanah terguling-guling dan pingsan. Keale yang terhempas dan terguling-guling karena tersandung akar pohon kepalanya berdarah.
Luke yang melihat adiknya tersandung dan tersungkur langsung berhenti dan datang menghampiri Keale yang tersungkur di tanah dan terluka.
“KEALE! KEALE! JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRI! AKU TAK INGIN KEHILANGANMU”. Ucap Luke yang menangis-nangis dan menggoyang-goyangkan tubuh Keale.
Luke berusaha membangunkan Keale dan terus berteriak memohon agar Keale bangun, Keale yang pingsan dan terluka itupun diangkat lalu digendong Luke.
Knight regu 10 yang dipimpin Kapten Brehelive sudah dekat dengan Luke dan Keale, lalu para Knights menghentikan kuda mereka dan turun dari kuda mereka. Para Knights yang mengejar Luke dan Keale berjalan ke arah Luke dan Keale dan mengeluarkan pedang mereka dari sarung pedang dan Knight pengguna tombak mengambil tombak yang dibawa di punggungnya.
“Hii...hii ...hii...Kalian tak bisa kabur lagi”.
“Hah...hah...hah..”.
“Matilah Hunimal rendahan!”.
“Kematian kalian akan menjadikan kami kaya, haa...haa...haa”.
Luke yang menggendong Keale berjalan mundur menjauhi para Knight yang mendekati mereka.
“(dilihat dari simbol, armor dam bendera mereka, pasti mereka berasal dari Andine Kingdom, tapi.mengapa mereka menyerang kami dan membunuh para Hunimal Kota Maneda?). Ucap Luke dalam pikirannya.
“Menjauhlah! Jangan mendekat”.ucap Luke berteriak kencang sambil berjalan mundur-mundur dan menggendong Keale yang sedang pingsan.
“Dasar manusia tak berperasaan! Kalian hanyalah manusia sampah!”. Ujar Luke.
“Hah? Hunimal rendahan beraninya mengatakan hal seperti itu, ras Hunimal seperti kalian tak pantas hidup di dunia ini”. Ucap Kapten Brehelive.
Lalu Kapten Brehelive mengayunkan pedangnya ke Luke dan mengenai paha kanan Luke, kaki kanan Luke tergores tebasan pedang Brehelive dan mengeluarkan darah.
Luke yang menggendong Keale terjatuh ke tanah kesakitan setelah kakinya terkena tebasan pedang milik Brehelive.
“Matilah!”. Ucap Kapten Brehelive dengan lantang, mengayunkan pedangnya dari atas ke arah Luke.
Luke menangis ketakutan, tiba-tiba muncul seseorang bertubuh besar setinggi 187 cm dengan pakaian serba hitam tepat di depan Luke dan pedang yang diayunkan Kapten Brehelive ditangkap oleh orang berpakaian gelap yang tiba-tiba muncul dihadapan depan Luke dengan tangan kanannya.
“Apa? Menangkap ayunan pedangku dengan tangan kosong dan tak terluka sedikitpun?”.Brehelive terkejut melihat orang berpakaian gelap itu menangkap pedangnya dengan tangan kosong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments