Bab. 13. Bekerja di Perusahaan.

Setelah semua ketegangan yang terjadi, Zeva memilih untuk pergi ke balkon, hari sudah sore dan awan merah mulai tampak diufuk barat.

Untuk beberapa saat dia memandang ke arah bangunan-bangunan yang menjulang tinggi di depan matanya, atau bangunan yang lebih rendah dari tempatnya berada saat ini.

Hawa dingin mulai menerpa kulit karna terbawa angin yang bertiup sedikit kencang, tanpa dia sadari kalau saat ini ponsel yang ada disakunya sedang bergetar.

Arion yang sedang menuruni anak tangga melihat ke arah Zeva, dia memperhatikan wanita itu yang sedang terduduk di atas lantai.

"Apa yang kau lakukan?"

Tubuh Zeva terlonjak kaget saat mendengar suara baritone seseorang, sontak dia melihat ke arah orang tersebut dan langsung membuang muka kesal.

"Bukan urusanmu!"

Arion menarik sudut bibirnya dan tersenyum tipis, dia lalu melangkahkan kakinya dan berdiri diujung balkon.

Dia ikut melihat ke arah depan, matanya menatap tajam ke arah sang surya yang akan menenggelamkan diri dan berganti dengan malam.

Zeva yang sedang duduk di lantai melirik ke arah Arion, dia memperhatikan wajah laki-laki itu yang tampak bersinar karna terkena pantulan sinar matahari.

Dia mulai memperhatikan garis wajah laki-laki itu, hidung mancung dengan bibir tipis tetapi tampak penuh terlihat sangat menggoda sekali. Apalagi dengan jakun yang naik turun, membuat Zeva menelan salivenya dengan kasar.

"Kau akan jatuh hati jika terlalu lama menatapku!"

Zeva langsung gelagapan saat mendengar ucapan Arion, dengan cepat dia memalingkan wajahnya ke arah yang berlawanan dari laki-laki itu.

"Si*al! Bisa-bisanya aku terhipnotis dengan wajahnya itu, tapi dia memang ganteng sih!" Zeva merutuki dirinya sendiri yang malah mengagumi ketampanan Arion, padahal mulut laki-laki itu sangat tajam sekali.

"Apa yang kau sukai?"

Zeva melirik ke arah Arion dengan mengerutkan keningnya. "Apa urusanmu?" Kenapa pula laki-laki itu bertanya, pikirnya.

"aku suamimu, jelas aku harus bertanya!"

"Cih!" Zeva rasanya muak sekali mendengar kata-kata suami, mending kalau laki-laki itu ramah dan baik hati. Mungkin dia akan menerimanya dengan baik, tapi laki-laki itu sangat dingin bahkan bermulut pedas. Sama sekali tidak masuk dalam kriteria suami idaman, karna suami idamannya adalah Gavin.

Deg. Tiba-tiba mata Zeva kembali terasa panas saat mengingat laki-laki itu, sungguh dia masih sangat mencintainya.

"kenapa kau diam? Aku sedang-"

"Berhenti bicara denganku!" Zeva langsung berdiri dan menatap Arion dengan tajam. "Dengar, sudah ku peringatkan untuk tidak ikut campur dalam urusan pribadiku! Atau aku akan-"

"Apa? Kau mau melakukan apa?" Tantang Arion.

Zeva mengepalkan kedua tangannya dengan erat, percuma saja dia adu mulut dengan laki-laki itu yang nantinya malah akan membuat emosinya meledak-ledak.

"Terserah!" Dia segera berbalik dan memilih untuk masuk ke kamar.

"Mulai besok kau akan bekerja di perusahaanku!"

Zeva langsung menghentikan langkah kakinya, dia menoleh ke arah laki-laki itu dengan tajam. "Kau bilang apa?"

"kau akan bekerja di perusahaanku sebagai sekretaris pribadiku!"

"Apa?" Zeva sangat terkejut dengan apa yang Arion katakan. "Aku tidak mau!" Jelas dia harus menolaknya, dia tidak mau semakin terikat dengan laki-laki itu.

"Aku hanya memberitahu, bukan meminta persetujuanmu!" Arion melangkahkan kakinya mendekati Zeva yang sedang tercengang. "Dan apapun itu, kau harus menurutinya!"

Zeva sampai menahan napas saat wajah Arion berada tepat di depan wajahnya, bahkan hidung mereka hampir bersentuhan sangking dekatnya.

"tidak, pokoknya aku tidak mau!"

"Terserah, kalau kau tidak mau maka kau akan terus terkurung dalam tempat ini!"

Arion acuk tak acuh dan langsung meninggalkan tempat itu, sementara Zeva hampir menangis darah dengan apa yang sedang terjadi padanya saat ini.

"Dasar bajing*an brengs*ek, awas saja kau! Kau ingin aku bekerja kan, baik. Aku akan menjadi sekretarismu, dan aku akan mengacaukan seluruh perusahaanmu itu!"

Itulah dendam kesumat Zeva, dia akan membalas apa yang laki-laki itu lakukan padanya sampai titik darah penghabisan.

****

Sesuai dengan apa yang Arion ucapkan, keesokan harinya Zeva sudah rapi dengan pakaian kemeja dan rok di atas lutut yang sangat ketat membalut tubuhnya. Dia sedang berjalan menuruni anak tangga dan hendak menuju dapur.

"Selamat pagi, Nyonya muda!"

Langkah Zeva terhenti saat mendengar suara seseorang, terlihat wanita paruh baya sedang berjalan dari dapur ke arahnya.

"siapa ya?"

"Perkenalkan, saya Bik Sum, Nyonya! Saya yang biasanya membersihkan apartemen dan memasak untuk Tuan Muda!"

Zeva mengangguk-anggukkan kepalanya. "Senang berkenalan denganmu, Bik Sum! Saya Zevanea, Bibik bisa panggil saya Zeva!"

Bik Sum terlonjak kaget dengan apa yang Zeva lakukan, pasalnya saat ini istri dari majikannya itu sedang bersalaman dengan tangannya.

"Ba-baik, Nyonya! Nyo-Nyonya, ta-tangan saya-"

Zeva terkejut dan langsung melepaskan tangan Bik Sum, dia lupa kalau masih menjabat tangan wanita paruh baya itu. "Maaf Bik, aku lupa lepasinnya, heheh!"

Sungguh bukan itu maksud dari Bik Sum, dia bukannya kaget karna tangannya tidak dilepaskan, tetapi karna tangannya dijabat oleh tangan sang Nyonya muda.

"Maaf ya Bik! Oh ya, Bibik masak apa hari ini?"

Sungguh perilaku Zeva benar-benar diluar akal sehat Bik Sum, bukan hanya menjabat tangannya, bahkan saat ini wanita itu malah merangkul tubuhnya dan membawanya ke dapur.

"Sa-saya masak udang saus tiram, Nyonya!"

Glek. Zeva langsung menelan salivenya saat melihat makanan yang tampak sangat lezat di hadapannya, dengan cepat dia langsung menarik kursi dan duduk di sana.

"Nyonya!"

Zeva yang sudah memegang piring menoleh ke arah Bik Sum. "Ada apa, Bik? Apa Bibik mau makan bareng sama aku?"

"Bu-bukan seperti itu, Nyonya! Sa-saya cuma mau bilang ka-kalau Tuan Muda belum turun!"

Zeva mengernyitkan keningnya dengam bingung. "Memangnya kalau dia belum turun kenapa, Bik? Aku kan makan pake tanganku, bukan tangan laki-laki kurang ajar itu!"

Bik Sum langsung keringat dingin saat melihat Arion berdiri di ambang pintu dapur, sementara Zeva tidak sadar dan langsung menikmati makanannya.

"Siapa yang kau bilang kurang ajar?"

Tbc.

Episodes
1 Bab. 1. Perjodohan.
2 Bab. 2. Penolakan.
3 Bab. 3. Keputusan Mutlak.
4 Bab. 4. Pernikahan.
5 Bab. 5. Perjuangan di Malam Pertama.
6 Bab. 6. Pemandangan Indah.
7 Bab. 7. Sebuah Pilihan.
8 Bab. 8. Bertemu Dengan Gavin.
9 Bab. 9. Kemarahan yang Sangat Besar.
10 Bab. 10. Kekhawatiran Keluarga.
11 Bab. 11. Apartemen Elit.
12 Bab. 12. Strategi Untuk Menjinakkan Zeva.
13 Bab. 13. Bekerja di Perusahaan.
14 Bab. 14. Menjadi Sekretaris Istimewa.
15 Bab. 15. Sungguh Sangat Menyebalkan.
16 Bab. 16. Pura-pura Membawa Bencana.
17 Bab. 17. Rasa Malu yang Tidak Tertandingi.
18 Bab. 18. Apa Kau Tidak Normal?
19 Bab. 19. Bertemu Dengan Gavin.
20 Bab. 20. Sebuah Perjanjian.
21 Bab. 21. Merasa Bebas.
22 Bab. 22. Kelancangan yang Manjadi-jadi.
23 Bab. 23. Suapin Aku!
24 Bab. 24. Godaan Mama Audy.
25 Bab. 25. Tamu yang Tidak Diharapkan.
26 Bab. 26. Keanehan yang Haris Rasakan.
27 Bab. 27. Amarah yang Tertahan.
28 Bab. 28. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
29 Bab. 29. Cinta yang Menyakitkan.
30 Bab. 30. Tetap Merasa Khawatir.
31 Bab. 31. Perasaan yang Tidak Disadari.
32 Bab. 32. Sakit di Balas Sakit.
33 Bab. 33. Nonton Bersama.
34 Bab. 34. Perjanjian 1 Tahun.
35 Bab. 35. Kesepakatan Kedua Belah Pihak.
36 Bab. 36. Ulang Tahun Perusahaan.
37 Bab. 37. Perhatian yang Membuat Panas.
38 Bab. 38. Kemarahan yang Tidak Bisa Ditahan.
39 Bab. 39. Teruslah Bertengkar.
40 Bab. 40. Wanita Asing.
41 Bab. 41. Makan Malam Istimewa.
42 Bab. 42. Kabar Kecelakaan.
43 Bab. 43. Tingkah Absurd Arion.
44 Bab. 44. Mengambil Keputusan Besar.
45 Bab. 45. Ikhlaskanlah Aku.
46 Bab. 46. Membuka Lembaran Baru.
47 Bab. 47. Permulaan.
48 Bab. 48. Malam yang Luar Biasa.
49 Bab. 49. Honeymoon.
50 Bab. 50. Memupuk Rasa Cinta.
51 Bab. 51. Lupakan Semua Masa Lalu.
52 Bab. 52. Pertengkaran yang Tidak Berarti.
53 Bab. 53. Keputusan yang Salah.
54 Bab. 54. di luar Batas Normal.
55 Bab. 55. Tidak Ada Lagi yang Tersisa.
56 Bab. 56. Kebahagiaan dan Rasa Sakit.
57 Bab. 57. Terungkapnya Kebenaran.
58 Bab. 58. Pencerahan Pokok Masalah.
59 Bab. 59. Bangkit Dari Keterpurukan.
60 Bab. 60. Pertemuan yang Direncanakan.
61 Bab. 61. Pertemuan Setelah Sekian Lama.
62 Bab. 62. Kehamilan Zeva.
63 Pomosi Novel Mengejar Cinta Semu.
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab. 1. Perjodohan.
2
Bab. 2. Penolakan.
3
Bab. 3. Keputusan Mutlak.
4
Bab. 4. Pernikahan.
5
Bab. 5. Perjuangan di Malam Pertama.
6
Bab. 6. Pemandangan Indah.
7
Bab. 7. Sebuah Pilihan.
8
Bab. 8. Bertemu Dengan Gavin.
9
Bab. 9. Kemarahan yang Sangat Besar.
10
Bab. 10. Kekhawatiran Keluarga.
11
Bab. 11. Apartemen Elit.
12
Bab. 12. Strategi Untuk Menjinakkan Zeva.
13
Bab. 13. Bekerja di Perusahaan.
14
Bab. 14. Menjadi Sekretaris Istimewa.
15
Bab. 15. Sungguh Sangat Menyebalkan.
16
Bab. 16. Pura-pura Membawa Bencana.
17
Bab. 17. Rasa Malu yang Tidak Tertandingi.
18
Bab. 18. Apa Kau Tidak Normal?
19
Bab. 19. Bertemu Dengan Gavin.
20
Bab. 20. Sebuah Perjanjian.
21
Bab. 21. Merasa Bebas.
22
Bab. 22. Kelancangan yang Manjadi-jadi.
23
Bab. 23. Suapin Aku!
24
Bab. 24. Godaan Mama Audy.
25
Bab. 25. Tamu yang Tidak Diharapkan.
26
Bab. 26. Keanehan yang Haris Rasakan.
27
Bab. 27. Amarah yang Tertahan.
28
Bab. 28. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
29
Bab. 29. Cinta yang Menyakitkan.
30
Bab. 30. Tetap Merasa Khawatir.
31
Bab. 31. Perasaan yang Tidak Disadari.
32
Bab. 32. Sakit di Balas Sakit.
33
Bab. 33. Nonton Bersama.
34
Bab. 34. Perjanjian 1 Tahun.
35
Bab. 35. Kesepakatan Kedua Belah Pihak.
36
Bab. 36. Ulang Tahun Perusahaan.
37
Bab. 37. Perhatian yang Membuat Panas.
38
Bab. 38. Kemarahan yang Tidak Bisa Ditahan.
39
Bab. 39. Teruslah Bertengkar.
40
Bab. 40. Wanita Asing.
41
Bab. 41. Makan Malam Istimewa.
42
Bab. 42. Kabar Kecelakaan.
43
Bab. 43. Tingkah Absurd Arion.
44
Bab. 44. Mengambil Keputusan Besar.
45
Bab. 45. Ikhlaskanlah Aku.
46
Bab. 46. Membuka Lembaran Baru.
47
Bab. 47. Permulaan.
48
Bab. 48. Malam yang Luar Biasa.
49
Bab. 49. Honeymoon.
50
Bab. 50. Memupuk Rasa Cinta.
51
Bab. 51. Lupakan Semua Masa Lalu.
52
Bab. 52. Pertengkaran yang Tidak Berarti.
53
Bab. 53. Keputusan yang Salah.
54
Bab. 54. di luar Batas Normal.
55
Bab. 55. Tidak Ada Lagi yang Tersisa.
56
Bab. 56. Kebahagiaan dan Rasa Sakit.
57
Bab. 57. Terungkapnya Kebenaran.
58
Bab. 58. Pencerahan Pokok Masalah.
59
Bab. 59. Bangkit Dari Keterpurukan.
60
Bab. 60. Pertemuan yang Direncanakan.
61
Bab. 61. Pertemuan Setelah Sekian Lama.
62
Bab. 62. Kehamilan Zeva.
63
Pomosi Novel Mengejar Cinta Semu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!