Bab. 8. Bertemu Dengan Gavin.

Setelah berbicara dengan Mama Audy, Zeva segera bersiap-siap untuk ikut pulang bersama dengan mertuanya itu. Awalnya dia tidak mau, tetapi karna Arion akan pulang ke sana juga jadilah dia terpaksa ikut.

Zeva hanya mengambil ponsel dan juga tasnya saja, karna barang-barangnya yang lain akan dibereskan oleh para pelayan.

Selama perjalanan, Zeva hanya diam di samping Mama Audy sementara wanita paruh baya itu terus bercerita tentang kehidupan Arion.

Tidak berselang lama, mereka sudah sampai di rumah mewah keluarga Arion. Zeva membulatkan matanya saat melihat betapa indah dan megahnya rumah mertuanya, sangat jauh sekali dari rumah kedua orangtuanya sendiri.

"Kenapa melamun di sana? Ayo, kita masuk!"

Zeva menganggukkan kepalanya lalu mengikuti langkah Mama Audy, terlihat bebarapa pelayan langsung menyapa mereka saat melintasi tempat mereka bekerja.

Mama Audy mengajak Zeva keliling rumah sembari menceritakan siapa-siapa saja yang tinggal di rumah itu, dia juga menunjukkan ruangan-ruangan yang bisa dipakai untuk bersantai.

"Dan ini adalah kamar Arion, ayo masuk!"

Dengan penuh keraguan, Zeva masuk ke dalam kamar yang biasa ditempati oleh suaminya. Wangi maskulin dari parfum yang ada ditubuh Arion langsung tercium, padahal laki-laki itu tidak ada di tempat ini.

"Sekarang terserah kau mau ngapain aja, Sayang! Mama masih ada urusan dengan Papamu sebentar, jadi Mama tinggal dulu ya!"

Zeva menganggukkan kepalanya sambil melihat kepergian Mama Audy, setelahnya dia duduk di atas ranjang sembari melihat keseluruh kamar.

Ada beberapa foto Arion yang terpajang di dinding, kemungkinan foto itu diambil saat laki-laki itu berusia belasan tahun, karna wajahnya masih sangat menggemaskan.

Lalu Zeva berjalan ke arah lemari kecil yang ada di samping ranjang, bibirnya melengkung membentuk senyuman saat melihat sebuah foto anak bayi.

"Apa ini dia? Ya Tuhan, kenapa menggemaskan sekali!"

Dia merasa geram saat melihat foto Arion saat bayi, berbanding terbalik dengan laki-laki itu saat ini.

Zeva lalu kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang karna tidak tau harus melakukan apa, kemudian dia mengambil ponselnya dan mengaktifkan benda pipih itu.

Deg. Mata Zeva membulat sempurna saat melihat ada begitu banyak panggilan masuk dari Gavin, bahkan pesan dari laki-laki itu mencapai ratusan.

"Sayang, apa kau baik-baik saja?"

"Kenapa nomormu tidak aktif, apa terjadi sesuatu?"

"Apa orangtuamu tidak merestui hubungan kita? Haruskan aku datang ke sana?"

Dan masih banyak lagi pesan-pesan yang dikirim oleh Gavin membuat Zeva merasa sangat bersalah. "Mereka bukan hanya tidak merestui, tapi juga sudah menikahkan aku dengan laki-laki lain, Gavin!"

Tiba-tiba Zeva tersentak kaget saat ponselnya bergetar, sontak matanya langsung membulat sempurna saat melihat bahwa Gavin sedang menelpon.

"A-apa yang harus aku lakukan?" Dia merasa bingung, haruskah dia menjawab panggilan telpon dari Gavin? Dan apa yang akan dia katakan saat laki-laki itu bertanya soal hubungan mereka?

Panggilan Gavin terhenti karna sudah terlalu lama tidak dijawab, tetapi beberapa detik kemudian laki-laki itu kembali menelpon.

"Ha-halo?" Zeva memutuskan untuk mengangkat panggilan Gavin, dia tidak tega membuat laki-laki itu terus merasa khawatir.

"Syukurlah kau mengangkat panggilanku, Sayang! Kenapa nomormu tidak aktif sampai berhari-hari? Apa terjadi sesuatu padamu?"

Gavin langsung memberondong Zeva dengan banyak pertanyaan membuat wanita itu terkesiap, dia tidak tau yang mana dulu yang harus dijawab.

"Sayang, apa kau masih ada di sana?"

"I-iya Gavin, aku, aku baik-baik saja!"

Terdengar helaan napas lega dari laki-laki itu membuat Zeva langsung dirundung rasa bersalah, dia sudah keringat dingin karna takut mengatakan semua ini pada Gavin.

"Aku senang mendengarnya, Sayang! Tapi, kenapa nomormu tidak aktif selama beberapa hari ini? Apa terjadi sesuatu?"

Zeva meremmas sprei yang ada di bawahnya, inilah yang sejak beberapa hari dia takutkan kalau Gavin menelpon.

"ada apa denganmu, Sayang? Kenapa kau diam saja? Haruskah aku datang ke rumahmu?"

"Ti-tidak!" Zeva langsung menolak tawaran Gavin. "Ka-kau tidak boleh datang, Gavin!" Bibirnya sampai bergetar saat mengucapkannya.

"Aku tau sekarang, pasti kedua orangtuamu tidak merestui hubungan kita, kan?"

Sekilas Zeva memejamkan kedua matanya, bukan hanya tidak direstui. Bahkan kedua orangtuanya sudah mencarikan laki-laki lain untuknya, dan si*alnya saat ini dia sudah menikah dengan laki-laki tersebut.

"Ga-Gavin, aku belum bisa menceritakan semuanya padamu! Aku, aku butuh waktu,"

"aku akan menunggumu di tempat biasa, datanglah sekarang juga!"

"apa? Aku, aku tidak-"

"aku akan menunggumu!"

"Tidak, Gavin-"

Tut. Gavin langsung mematikan panggilannya membuat Zeva langsung membanting ponselnya dengan kesal, bagaimana mungkin di bisa pergi menemui Gavin, sementara dia sedang berada di rumah Arion?

"Tunggu, aku bisa saja pergi menemuinya dan kembali lagi ke sini!"

Benar, Mama Audy dan suaminya sedang pergi sementara Arion juga tidak ada di rumah. Jadi tidak akan jadi masalah kalau dia pergi menemui Gavin, toh hanya beberapa jam saja.

Zeva lalu mengambil ponselnya yang sudah pecah dan memasukkannya ke dalam tas, dia langsung keluar dari kamar untuk bertemu dengan Gavin.

"Nyonya muda, anda mau pergi?"

Zeva yang sudah hampir mencapai pintu terpaksa berhenti saat mendengar suara seseorang, dia lalu berbalik dan menghadap ke arah orang tersebut.

"Maaf karna tidak menyambut anda, Nyonya muda! Perkenalkan, nama saya Yasmin, saya adalah kepala pelayan di rumah ini." Yasmin menundukkan kepalanya membuat Zeva juga ikut menunduk.

"Sa-saya Zeva, senang bisa berkenalan dengan anda ... Buk Yasmin!" Dia bingung harus memanggil Yasmin dengan sebutan apa.

"cukup panggil saya Bik saja, Nyonya!"

"Ba-baiklah Bik Yasmin, saya sedang terburu-buru. Kita bicara nanti lagi ya!"

Zeva melambaikan tangannya dan langsung pergi meninggalkan wanita paruh baya itu, sementara Bik Yasmin tersenyum ke arah Zeva yang sudah mulai menjauh.

"Sepertinya dia gadis yang baik, semoga Tuan muda bisa selalu tersenyum saat bersamanya!"

Tbc.

Episodes
1 Bab. 1. Perjodohan.
2 Bab. 2. Penolakan.
3 Bab. 3. Keputusan Mutlak.
4 Bab. 4. Pernikahan.
5 Bab. 5. Perjuangan di Malam Pertama.
6 Bab. 6. Pemandangan Indah.
7 Bab. 7. Sebuah Pilihan.
8 Bab. 8. Bertemu Dengan Gavin.
9 Bab. 9. Kemarahan yang Sangat Besar.
10 Bab. 10. Kekhawatiran Keluarga.
11 Bab. 11. Apartemen Elit.
12 Bab. 12. Strategi Untuk Menjinakkan Zeva.
13 Bab. 13. Bekerja di Perusahaan.
14 Bab. 14. Menjadi Sekretaris Istimewa.
15 Bab. 15. Sungguh Sangat Menyebalkan.
16 Bab. 16. Pura-pura Membawa Bencana.
17 Bab. 17. Rasa Malu yang Tidak Tertandingi.
18 Bab. 18. Apa Kau Tidak Normal?
19 Bab. 19. Bertemu Dengan Gavin.
20 Bab. 20. Sebuah Perjanjian.
21 Bab. 21. Merasa Bebas.
22 Bab. 22. Kelancangan yang Manjadi-jadi.
23 Bab. 23. Suapin Aku!
24 Bab. 24. Godaan Mama Audy.
25 Bab. 25. Tamu yang Tidak Diharapkan.
26 Bab. 26. Keanehan yang Haris Rasakan.
27 Bab. 27. Amarah yang Tertahan.
28 Bab. 28. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
29 Bab. 29. Cinta yang Menyakitkan.
30 Bab. 30. Tetap Merasa Khawatir.
31 Bab. 31. Perasaan yang Tidak Disadari.
32 Bab. 32. Sakit di Balas Sakit.
33 Bab. 33. Nonton Bersama.
34 Bab. 34. Perjanjian 1 Tahun.
35 Bab. 35. Kesepakatan Kedua Belah Pihak.
36 Bab. 36. Ulang Tahun Perusahaan.
37 Bab. 37. Perhatian yang Membuat Panas.
38 Bab. 38. Kemarahan yang Tidak Bisa Ditahan.
39 Bab. 39. Teruslah Bertengkar.
40 Bab. 40. Wanita Asing.
41 Bab. 41. Makan Malam Istimewa.
42 Bab. 42. Kabar Kecelakaan.
43 Bab. 43. Tingkah Absurd Arion.
44 Bab. 44. Mengambil Keputusan Besar.
45 Bab. 45. Ikhlaskanlah Aku.
46 Bab. 46. Membuka Lembaran Baru.
47 Bab. 47. Permulaan.
48 Bab. 48. Malam yang Luar Biasa.
49 Bab. 49. Honeymoon.
50 Bab. 50. Memupuk Rasa Cinta.
51 Bab. 51. Lupakan Semua Masa Lalu.
52 Bab. 52. Pertengkaran yang Tidak Berarti.
53 Bab. 53. Keputusan yang Salah.
54 Bab. 54. di luar Batas Normal.
55 Bab. 55. Tidak Ada Lagi yang Tersisa.
56 Bab. 56. Kebahagiaan dan Rasa Sakit.
57 Bab. 57. Terungkapnya Kebenaran.
58 Bab. 58. Pencerahan Pokok Masalah.
59 Bab. 59. Bangkit Dari Keterpurukan.
60 Bab. 60. Pertemuan yang Direncanakan.
61 Bab. 61. Pertemuan Setelah Sekian Lama.
62 Bab. 62. Kehamilan Zeva.
63 Pomosi Novel Mengejar Cinta Semu.
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab. 1. Perjodohan.
2
Bab. 2. Penolakan.
3
Bab. 3. Keputusan Mutlak.
4
Bab. 4. Pernikahan.
5
Bab. 5. Perjuangan di Malam Pertama.
6
Bab. 6. Pemandangan Indah.
7
Bab. 7. Sebuah Pilihan.
8
Bab. 8. Bertemu Dengan Gavin.
9
Bab. 9. Kemarahan yang Sangat Besar.
10
Bab. 10. Kekhawatiran Keluarga.
11
Bab. 11. Apartemen Elit.
12
Bab. 12. Strategi Untuk Menjinakkan Zeva.
13
Bab. 13. Bekerja di Perusahaan.
14
Bab. 14. Menjadi Sekretaris Istimewa.
15
Bab. 15. Sungguh Sangat Menyebalkan.
16
Bab. 16. Pura-pura Membawa Bencana.
17
Bab. 17. Rasa Malu yang Tidak Tertandingi.
18
Bab. 18. Apa Kau Tidak Normal?
19
Bab. 19. Bertemu Dengan Gavin.
20
Bab. 20. Sebuah Perjanjian.
21
Bab. 21. Merasa Bebas.
22
Bab. 22. Kelancangan yang Manjadi-jadi.
23
Bab. 23. Suapin Aku!
24
Bab. 24. Godaan Mama Audy.
25
Bab. 25. Tamu yang Tidak Diharapkan.
26
Bab. 26. Keanehan yang Haris Rasakan.
27
Bab. 27. Amarah yang Tertahan.
28
Bab. 28. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
29
Bab. 29. Cinta yang Menyakitkan.
30
Bab. 30. Tetap Merasa Khawatir.
31
Bab. 31. Perasaan yang Tidak Disadari.
32
Bab. 32. Sakit di Balas Sakit.
33
Bab. 33. Nonton Bersama.
34
Bab. 34. Perjanjian 1 Tahun.
35
Bab. 35. Kesepakatan Kedua Belah Pihak.
36
Bab. 36. Ulang Tahun Perusahaan.
37
Bab. 37. Perhatian yang Membuat Panas.
38
Bab. 38. Kemarahan yang Tidak Bisa Ditahan.
39
Bab. 39. Teruslah Bertengkar.
40
Bab. 40. Wanita Asing.
41
Bab. 41. Makan Malam Istimewa.
42
Bab. 42. Kabar Kecelakaan.
43
Bab. 43. Tingkah Absurd Arion.
44
Bab. 44. Mengambil Keputusan Besar.
45
Bab. 45. Ikhlaskanlah Aku.
46
Bab. 46. Membuka Lembaran Baru.
47
Bab. 47. Permulaan.
48
Bab. 48. Malam yang Luar Biasa.
49
Bab. 49. Honeymoon.
50
Bab. 50. Memupuk Rasa Cinta.
51
Bab. 51. Lupakan Semua Masa Lalu.
52
Bab. 52. Pertengkaran yang Tidak Berarti.
53
Bab. 53. Keputusan yang Salah.
54
Bab. 54. di luar Batas Normal.
55
Bab. 55. Tidak Ada Lagi yang Tersisa.
56
Bab. 56. Kebahagiaan dan Rasa Sakit.
57
Bab. 57. Terungkapnya Kebenaran.
58
Bab. 58. Pencerahan Pokok Masalah.
59
Bab. 59. Bangkit Dari Keterpurukan.
60
Bab. 60. Pertemuan yang Direncanakan.
61
Bab. 61. Pertemuan Setelah Sekian Lama.
62
Bab. 62. Kehamilan Zeva.
63
Pomosi Novel Mengejar Cinta Semu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!