Bab. 11. Apartemen Elit.

Semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu, terlihat Zeva berjalan masuk dengan kepala tertunduk.

"Zeva?" Mama Audy segera menghampiri menantunya. "Ada apa? Apa terjadi sesuatu denganmu, Sayang?"

Zeva menggelengkan kepalanya. "Ti-tidak, Ma!"

"Jadi, kenapa wajahmu seperti ini? Kau habis menangis kan?" Mama Audy memegang dagu Zeva dan mendongakkan kepala wanita itu. "Katakan pada mama, apa ada sesuatu yang terjadi?"

Zeva terdiam membuat semua orang saling pandang dengan bingung, terutama Arion yang saat ini sedang menatapnya dengan tajam.

"A-aku, aku hanya sedang memikirkan teman-temanku. Mereka marah karna aku tidak mengundang mereka!" Hanya itulah alasan yang bisa Zeva berikan, karna tidak mungkin dia mengatakan apa yang terjadi.

Semua orang langsung bernapas lega saat mendengarnya, tetapi tidak dengan Arion. Laki-laki itu masih menatap tajam dengan rahang yang mengeras.

"Jadi begitu, Mama kira ada masalah besar!" Rasa khawatirnya langsung lenyap seketika. "Kau tenang saja, setelah ini kau bisa mengundang semua teman-temanmu ke sini!"

Zeva hanya menganggukkan kepalanya dan berlalu permisi ke kamar, dadanya terasa semakin sesak saat berkumpul bersama mereka seperti ini.

Mata Arion mengikuti gerak tubuh Zeva, sampai wanita itu tidak terlihat oleh matanya.

"Tuan!"

Arion tersentak kaget saat mendengar panggilan Haris. "Apa?"

"Ini hadiah untuk Nyonya, Tuan!"

Arion langsung mengambil paper bag yang diberi oleh Haris, lalu dia berbalik dan segera masuk ke dalam kamar.

"Ada apa dengan menantumu itu? Sepertinya ada yang membuatnya tertekan!" Tiba-tiba Papa Ben angkat bicara membuat Mama Audy mengalihkan pandangannya.

"kan sudah dibilang karna teman-temannya, dia pasti merasa sedih!" jawab Mama Audy. Kemudian dia juga pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.

Zeva yang sudah berada di dalam kamar langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang, sungguh dia merasa lelah jiwa dan raga.

Dia tidak tau harus bagaimana lagi sekarang, dan akan jadi seperti apa kehidupannya kelak.

Tiba-tiba lamunannya terhenti saat mendengar suara langkah seseorang, dia tau siapa yang saat ini masuk ke dalam kamar membuat emosinya meletup-letup.

Dengan cepat dia turun dari ranjang dan hendak masuk ke dalam kamar mandi, malas sekali jika harus bicara dengan laki-laki itu.

"Tunggu!"

Suara Arion memaksa kaki Zeva untuk berhenti berjalan, tetapi dia tetap menghadap ke arah kamar mandi dan enggan melihat laki-laki itu.

"Dari mana saja kau?"

Zeva mengernyitkan keningnya, memangnya apa urusan laki-laki itu? Terserah dia mau pergi ke mana pun dan kapanpun.

"Apa urusannya denganmu?"

Tatapan Arion semakin tajam serasa ingin menembakkan laser dari matanya. "Kau sudah membuat banyak orang khawatir!"

"Hah, apa?" Zeva langsung memutar tubuhnya dan menatap Arion dengan sinis. "Khawatir? Lalu, apa kau juga mengkhawatirkan ku?" Dia meletakkan kedua tangannya di depan dada seolah-olah sedang menantang laki-laki itu.

"tentu saja, kau adalah istriku!"

"Wah, aku tersanjung sekali!" Zeva memasang wajah pongah, dan itu membuat Arion mengernyitkan keningnya. "Dengar, kau memang menikah denganku. Tapi bukan berarti kau bisa mengatur hidupku, aku akan hidup sesuai dengan apa yang aku mau! Dan kau, kau tidak berhak ikut campur!" Dia lalu berbalik dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Brak!"

Tangan Arion terkepal erat mendengar ucapan Zeva, dia benar-benar tidak mengerti kenapa wanita itu terlihat sangat memusuhinya. "Ada apa dengannya? Kenapa dia sangat tidak menyukaiku?"

Tidak mau ambil pusing, Arion segera meletakkan paper bag yang dia bawa ke atas meja. Kemudian keluar dari kamar itu dan pergi ke ruang kerjanya.

Zeva yang ada di dalam kamar mandi menghembuskan napas kasar, entah kenapa dia sangat membenci Arion. Andai laki-laki itu menolak perjodohan mereka, pasti semua tidak akan jadi seperti ini.

"Tapi lihat saja, aku akan membuatnya tidak tahan menjadi suamiku. Dan saat itu, dia sendiri yang akan menceraikanku!"

Ya, dia sudah punya ide sekarang. Dia akan selalu menyiksa dan membuat Arion marah, dengan begitu laki-laki itu pasti tidak akan betah menjadikannya seorang istri.

****

Keesokan harinya, Arion memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Awalnya Mama Audy melarang, dia ingin menghabiskan waktu dulu bersama dengan menantunya. Namun, Arion tetap ngotot harus ke apartemen saat ini juga.

Selama perjalanan, tidak ada di antara mereka yang mengeluarkan suara. Zeva dan Arion seolah-olah sibuk dengan dunia masing-masing, mereka bahkan tampak seperti orang asing dalam 1 mobil.

Tidak berselang lama, mobil Arion sudah tiba di kawasan apartemen. "Turun!" Dia langsung turun dari mobil membuat Zeva menatapnya tajam.

"Cih, jadi ini apartemennya?" Zeva lalu mengikuti langkah Arion dengan jarak yang tidak terlalu dekat, sambil memperhatikan kesekitar apartemen itu.

Ting!

Lift terbuka, dengan cepat Arion masuk ke dalam dengan diikuti Zeva, suasana masih sama heningnya seperti dalam perjalanan tadi.

Ting!

Arion langsung keluar saat pintu lift terbuka, dia lalu berjalan ke arah pintu yang ada di ujung lorong.

"Tunggu, kenapa tidak ada pintu lain di sini?" Zeva memperhatikan sekitar, tetapi hanya ada 1 pintu saja di lantai itu.

"Kau tunggu apa lagi?"

Tubuh Zeva terlonjak kaget saat mendengar suara Arion, dia lalu berlari untuk mengejar laki-laki itu yang ternyata sudah masuk ke dalam apartemen.

"Wah!" Zeva berdecak kagum dengan kemewahan yang ada di depan matanya, dia tidak menyangka kalau apartemen itu sangatlah mewah dan indah.

"Ini benar-benar milikmu?" Entah sadar atau tidak yang jelas satu pertanyaan berhasil terlontar dari mulutnya.

"Ya!" Arion hanya menjawab singkat saja. "Kamarnya di sana!"

Zeva melihat ke arah yang ditunjuk oleh Arion, kemudian dia menganggukkan kepalanya. "Tapi, itu kamarku atau kamarmu?"

Arion yang akan berlalu ke dapur menghentikan langkahnya. "Kamar kita!"

"apa? Aku tidak mau!" tolak Zeva mentah-mentah, enak saja laki-laki itu ingin satu kamar dengannya.

"kalau tidak mau, kau bisa tidur disofa!"

"Apa?"

Tbc.

Episodes
1 Bab. 1. Perjodohan.
2 Bab. 2. Penolakan.
3 Bab. 3. Keputusan Mutlak.
4 Bab. 4. Pernikahan.
5 Bab. 5. Perjuangan di Malam Pertama.
6 Bab. 6. Pemandangan Indah.
7 Bab. 7. Sebuah Pilihan.
8 Bab. 8. Bertemu Dengan Gavin.
9 Bab. 9. Kemarahan yang Sangat Besar.
10 Bab. 10. Kekhawatiran Keluarga.
11 Bab. 11. Apartemen Elit.
12 Bab. 12. Strategi Untuk Menjinakkan Zeva.
13 Bab. 13. Bekerja di Perusahaan.
14 Bab. 14. Menjadi Sekretaris Istimewa.
15 Bab. 15. Sungguh Sangat Menyebalkan.
16 Bab. 16. Pura-pura Membawa Bencana.
17 Bab. 17. Rasa Malu yang Tidak Tertandingi.
18 Bab. 18. Apa Kau Tidak Normal?
19 Bab. 19. Bertemu Dengan Gavin.
20 Bab. 20. Sebuah Perjanjian.
21 Bab. 21. Merasa Bebas.
22 Bab. 22. Kelancangan yang Manjadi-jadi.
23 Bab. 23. Suapin Aku!
24 Bab. 24. Godaan Mama Audy.
25 Bab. 25. Tamu yang Tidak Diharapkan.
26 Bab. 26. Keanehan yang Haris Rasakan.
27 Bab. 27. Amarah yang Tertahan.
28 Bab. 28. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
29 Bab. 29. Cinta yang Menyakitkan.
30 Bab. 30. Tetap Merasa Khawatir.
31 Bab. 31. Perasaan yang Tidak Disadari.
32 Bab. 32. Sakit di Balas Sakit.
33 Bab. 33. Nonton Bersama.
34 Bab. 34. Perjanjian 1 Tahun.
35 Bab. 35. Kesepakatan Kedua Belah Pihak.
36 Bab. 36. Ulang Tahun Perusahaan.
37 Bab. 37. Perhatian yang Membuat Panas.
38 Bab. 38. Kemarahan yang Tidak Bisa Ditahan.
39 Bab. 39. Teruslah Bertengkar.
40 Bab. 40. Wanita Asing.
41 Bab. 41. Makan Malam Istimewa.
42 Bab. 42. Kabar Kecelakaan.
43 Bab. 43. Tingkah Absurd Arion.
44 Bab. 44. Mengambil Keputusan Besar.
45 Bab. 45. Ikhlaskanlah Aku.
46 Bab. 46. Membuka Lembaran Baru.
47 Bab. 47. Permulaan.
48 Bab. 48. Malam yang Luar Biasa.
49 Bab. 49. Honeymoon.
50 Bab. 50. Memupuk Rasa Cinta.
51 Bab. 51. Lupakan Semua Masa Lalu.
52 Bab. 52. Pertengkaran yang Tidak Berarti.
53 Bab. 53. Keputusan yang Salah.
54 Bab. 54. di luar Batas Normal.
55 Bab. 55. Tidak Ada Lagi yang Tersisa.
56 Bab. 56. Kebahagiaan dan Rasa Sakit.
57 Bab. 57. Terungkapnya Kebenaran.
58 Bab. 58. Pencerahan Pokok Masalah.
59 Bab. 59. Bangkit Dari Keterpurukan.
60 Bab. 60. Pertemuan yang Direncanakan.
61 Bab. 61. Pertemuan Setelah Sekian Lama.
62 Bab. 62. Kehamilan Zeva.
63 Pomosi Novel Mengejar Cinta Semu.
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab. 1. Perjodohan.
2
Bab. 2. Penolakan.
3
Bab. 3. Keputusan Mutlak.
4
Bab. 4. Pernikahan.
5
Bab. 5. Perjuangan di Malam Pertama.
6
Bab. 6. Pemandangan Indah.
7
Bab. 7. Sebuah Pilihan.
8
Bab. 8. Bertemu Dengan Gavin.
9
Bab. 9. Kemarahan yang Sangat Besar.
10
Bab. 10. Kekhawatiran Keluarga.
11
Bab. 11. Apartemen Elit.
12
Bab. 12. Strategi Untuk Menjinakkan Zeva.
13
Bab. 13. Bekerja di Perusahaan.
14
Bab. 14. Menjadi Sekretaris Istimewa.
15
Bab. 15. Sungguh Sangat Menyebalkan.
16
Bab. 16. Pura-pura Membawa Bencana.
17
Bab. 17. Rasa Malu yang Tidak Tertandingi.
18
Bab. 18. Apa Kau Tidak Normal?
19
Bab. 19. Bertemu Dengan Gavin.
20
Bab. 20. Sebuah Perjanjian.
21
Bab. 21. Merasa Bebas.
22
Bab. 22. Kelancangan yang Manjadi-jadi.
23
Bab. 23. Suapin Aku!
24
Bab. 24. Godaan Mama Audy.
25
Bab. 25. Tamu yang Tidak Diharapkan.
26
Bab. 26. Keanehan yang Haris Rasakan.
27
Bab. 27. Amarah yang Tertahan.
28
Bab. 28. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
29
Bab. 29. Cinta yang Menyakitkan.
30
Bab. 30. Tetap Merasa Khawatir.
31
Bab. 31. Perasaan yang Tidak Disadari.
32
Bab. 32. Sakit di Balas Sakit.
33
Bab. 33. Nonton Bersama.
34
Bab. 34. Perjanjian 1 Tahun.
35
Bab. 35. Kesepakatan Kedua Belah Pihak.
36
Bab. 36. Ulang Tahun Perusahaan.
37
Bab. 37. Perhatian yang Membuat Panas.
38
Bab. 38. Kemarahan yang Tidak Bisa Ditahan.
39
Bab. 39. Teruslah Bertengkar.
40
Bab. 40. Wanita Asing.
41
Bab. 41. Makan Malam Istimewa.
42
Bab. 42. Kabar Kecelakaan.
43
Bab. 43. Tingkah Absurd Arion.
44
Bab. 44. Mengambil Keputusan Besar.
45
Bab. 45. Ikhlaskanlah Aku.
46
Bab. 46. Membuka Lembaran Baru.
47
Bab. 47. Permulaan.
48
Bab. 48. Malam yang Luar Biasa.
49
Bab. 49. Honeymoon.
50
Bab. 50. Memupuk Rasa Cinta.
51
Bab. 51. Lupakan Semua Masa Lalu.
52
Bab. 52. Pertengkaran yang Tidak Berarti.
53
Bab. 53. Keputusan yang Salah.
54
Bab. 54. di luar Batas Normal.
55
Bab. 55. Tidak Ada Lagi yang Tersisa.
56
Bab. 56. Kebahagiaan dan Rasa Sakit.
57
Bab. 57. Terungkapnya Kebenaran.
58
Bab. 58. Pencerahan Pokok Masalah.
59
Bab. 59. Bangkit Dari Keterpurukan.
60
Bab. 60. Pertemuan yang Direncanakan.
61
Bab. 61. Pertemuan Setelah Sekian Lama.
62
Bab. 62. Kehamilan Zeva.
63
Pomosi Novel Mengejar Cinta Semu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!