Bab. 4. Pernikahan.

Setelah perdebatan panjang, akhirnya Zeva terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya. Dia sudah tidak bisa untuk menolak, apalagi saat mendengar cerita dari Daffa, bahwa kedua orangtua Arion saat itu benar-benar berusaha keras untuk menyelamatkan nyawanya.

"Awalnya kakak juga tidak setuju dengan perjodohan ini, Va! Tapi saat bertemu dengan kedua orangtua Arion, kakak jadi setuju!"

Zeva yang saat itu sudah berada di dalam kamarnya hanya diam dan memandang kosong ke depan, dia tidak memperdulikan apa yang Kakaknya katakan.

"kakak tau kau pasti sangat berat menerima ini, tapi kakak yakin suatu saat ini kau pasti akan menjadi orang yang paling bahagia dalam pernikahanmu!"

"Aku lelah, bisakah kakak keluar dari sini?"

Daffa menghembuskan napas kasar. "Baik, istirahatlah!" Dia lalu mengecup kening sang adik dan berlalu keluar dari sana.

Air mata Zeva kembali keluar, untung saja matanya itu buatan Tuhan. Jika tidak, mungkin saat ini sudah mengering.

"Maafkan aku, Gavin! Maafkan aku, aku terpaksa menikah dengan orang lain!"

Sepanjang malam Zeva terus menangis untuk meratapi nasibnya, entah kejutan seperti apa lagi yang akan terjadi dalam hidupnya.

***

Seminggu berlalu dengan sangat cepat, semua persiapan pernikahan tentu sudah selesai karna hari ini momen bersejarah itu akan segera dilaksanakan.

Kedua keluarga sudah berkumpul di ballroom sebuah hotel termewah yang ada di kota itu, begitu juga dengan semua tamu undangan yang mulai terlihat berdatangan.

Kedua mempelai masih bersiap di kamar masing-masing, dengan ditemani oleh kedua orangtua juga tim yang mempersiapkan penampilan kedua pengantin.

"Ya Tuhan, kau cantik sekali, Sayang!"

Mama Zara berdecak kagum dengan kecantikan putrinya dalam balutan gaun adat berwarna putih, gadis itu benar-benar tampak seperti seorang ratu yang sangat-sangat cantik dan mempesona.

Mama Audy yang baru masuk ke dalam kamar juga ikut terpesona melihat penampilan calon menantunya, putranya sangat beruntung bisa menikahi gadis yang cantik seperti Zeva.

"Menantuku saaangat cantik!"

Zeva hanya tersenyum tipis untuk menanggapi ucapan calon mertuanya, kemudian dia harus segera turun ke ballroom karna acara akan segera dimulai.

Calon pengantin pria sudah duduk manis di depan Papa David untuk menunggu calon pengantin wanita, dia terus menatap ke arah tangga seolah-olah tidak sabar untuk melihat calon istrinya.

"Awas matamu lepas, Arion!"

Laki-laki bernama Arion itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain saat mendengar bisikan Papanya, sementara sekretaris yang ada di belakangnya mencoba untuk menahan tawa.

Tidak berselang lama, terdengar tepuk tangan yang sangat meriah saat calon pengantin wanita berjalan memasuki ballroom.

Semua orang sangat terpesona dengan kecantikan Zeva, sama persis saat Mama Zara dan Mama Audy melihatnya tadi.

Arion yang penasaran langsung mendongakkan kepalanya, dan seketika mata serta mulutnya terbuka saat melihat pancaran kecantikan dari calon istrinya.

Deg, deg, deg. Jantung Arion berdetak sangat cepat, tangannya terulur memegangi dada karna merasa jantung itu akan melompat keluar.

"Arion, sambut calon istrimu itu!"

Papa Ben menyenggol lengan anaknya agar segera sadar dari keterpesonaannya, tentu semua itu membuat Arion langsung terkesiap.

Dengan cepat Arion berjalan ke ujung tangga dan langsung menyodorkan tangannya, dan mau tidak mau Zeva terpaksa menerima uluran tangan dari laki-laki itu.

Kemudian mereka berdua duduk tepat dihadapan penghulu dan Papa David, agar acara akad dapat langsung dilaksanakan.

Papa David dan Arion segera berjabat tangan, sebelumnya mereka sudah latihan untuk proses ijab kabul ini.

"saudara Arion Lavaro!"

"saya, Pak!"

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau, dengan putri kandung saya yang bernama Zevanea Laudrix binti David Laudrix dengan mas kawin sepaket emas dan berlian dibayar tunai!" Papa David menyentak tangannya agar Arion segera membalas ucapannya.

"saya terima nikah dan kawinnya Zevanea Laudrix binti David Laudrix dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

"Bagaimana para saksi? Sah?" Pak penghulu melihat ke arah dua orang saksi.

"Sah!"

"Alhamdulillah!"

Semua orang mengucap syukur karna akad itu berjalan dengan lancar, Arion dan Zeva kini sudah resmi menjadi pasangan suami istri.

Zeva sendiri terus menundukkan kepalanya, air mata mengalir deras sebagai saksi bahwa saat ini dia sudah resmi menjadi seorang istri.

Pernikahan yang seharusnya bahagia kini malah penuh duka, mungkin bagi orang-orang saat ini dia sedang menangis bahagia. Akan tetapi, kenyataan tidak seperti itu. Hatinya hancur, dan jiwanya terbang melayang.

"Apa yang harus aku katakan pada Gavin? Gavin, Gavin!"

Mama Zara segera mendekati putrinya dan memeluk Zeva dengan erat, dia tau kalau saat ini putrinya itu sedang menangis duka.

"Selamat untuk pernikahanmu ini, Sayang! Mama selalu berdo'a agar rumah tanggamu nantinya selalu diberikan cinta dan kebahagiaan, tolong lupakan semua masa lalumu, Sayang! Saat ini Arion sudah menjadi suamimu, sayangi dan cintailah dia!"

Zeva hanya diam tanpa berniat untuk menjawab ucapan Mamanya itu, tidak bisa dibayangkan akan bagaimana rumah tangganya nanti dengan laki-laki itu.

Setelah ijab kabul selesai, acara dilanjutkan dengan resepsi sampai malam hari. Banyaknya tamu undangan membuat Zeva merasa hampir pingsan, wajahnya sudah pucat dengan keringat dingin yang mengalir diseluruh tubuh.

"Minum dulu!"

Zeva yang sedang menunduk langsung mendongakkan kepalanya, terlihat Arion sedang memberikan segelas air padanya.

"Te-terima kasih!"

Dia segera mengambil dan meminum air itu sampai kandas, hingga merasa tubuhnya tidak terlalu lemas lagi. Dia lalu meletakkan gelas itu ke samping kakinya, dan melirik ke arah Arion.

"Ternyata dia bisa bicara? Aku kira bisu!"

Dasar Zeva, kalau Arion tidak bisa bicara bagaimana mungkin dia bisa mengucap ijab kabul tadi.

Tepat pukul 10 malam, acara itu selesai dilaksanakan. Para tamu undangan juga sudah mulai bubar barisan, hanya tinggal pihak keluarga saja yang masih ada di sana.

"Bawa istrimu ke kamar, Arion! Dia pasti sangat lelah!"

Zeva yang sedang terkapar di atas kursi langsung berdiri saat mendengar suara mertuanya, sementara Arion melirik ke arah wanita itu.

"aku masih ada pekerjaan, Ma! Mama saja yang-"

"Kau suaminya, Arion!" Mama Audy menekan setiap kata-katanya.

"ti-tidak perlu, Tante! Aku bisa sendiri!"

"Kok masih Tante sih Sayang, panggil Mama dong!"

Zeva hanya tersenyum canggung saja, sementara Mama Audy kembali melihat ke arah putranya.

"cepat ke kamar, Arion! Malam ini kan malam pertama kalian!"

"Apa?"

Tbc.

Episodes
1 Bab. 1. Perjodohan.
2 Bab. 2. Penolakan.
3 Bab. 3. Keputusan Mutlak.
4 Bab. 4. Pernikahan.
5 Bab. 5. Perjuangan di Malam Pertama.
6 Bab. 6. Pemandangan Indah.
7 Bab. 7. Sebuah Pilihan.
8 Bab. 8. Bertemu Dengan Gavin.
9 Bab. 9. Kemarahan yang Sangat Besar.
10 Bab. 10. Kekhawatiran Keluarga.
11 Bab. 11. Apartemen Elit.
12 Bab. 12. Strategi Untuk Menjinakkan Zeva.
13 Bab. 13. Bekerja di Perusahaan.
14 Bab. 14. Menjadi Sekretaris Istimewa.
15 Bab. 15. Sungguh Sangat Menyebalkan.
16 Bab. 16. Pura-pura Membawa Bencana.
17 Bab. 17. Rasa Malu yang Tidak Tertandingi.
18 Bab. 18. Apa Kau Tidak Normal?
19 Bab. 19. Bertemu Dengan Gavin.
20 Bab. 20. Sebuah Perjanjian.
21 Bab. 21. Merasa Bebas.
22 Bab. 22. Kelancangan yang Manjadi-jadi.
23 Bab. 23. Suapin Aku!
24 Bab. 24. Godaan Mama Audy.
25 Bab. 25. Tamu yang Tidak Diharapkan.
26 Bab. 26. Keanehan yang Haris Rasakan.
27 Bab. 27. Amarah yang Tertahan.
28 Bab. 28. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
29 Bab. 29. Cinta yang Menyakitkan.
30 Bab. 30. Tetap Merasa Khawatir.
31 Bab. 31. Perasaan yang Tidak Disadari.
32 Bab. 32. Sakit di Balas Sakit.
33 Bab. 33. Nonton Bersama.
34 Bab. 34. Perjanjian 1 Tahun.
35 Bab. 35. Kesepakatan Kedua Belah Pihak.
36 Bab. 36. Ulang Tahun Perusahaan.
37 Bab. 37. Perhatian yang Membuat Panas.
38 Bab. 38. Kemarahan yang Tidak Bisa Ditahan.
39 Bab. 39. Teruslah Bertengkar.
40 Bab. 40. Wanita Asing.
41 Bab. 41. Makan Malam Istimewa.
42 Bab. 42. Kabar Kecelakaan.
43 Bab. 43. Tingkah Absurd Arion.
44 Bab. 44. Mengambil Keputusan Besar.
45 Bab. 45. Ikhlaskanlah Aku.
46 Bab. 46. Membuka Lembaran Baru.
47 Bab. 47. Permulaan.
48 Bab. 48. Malam yang Luar Biasa.
49 Bab. 49. Honeymoon.
50 Bab. 50. Memupuk Rasa Cinta.
51 Bab. 51. Lupakan Semua Masa Lalu.
52 Bab. 52. Pertengkaran yang Tidak Berarti.
53 Bab. 53. Keputusan yang Salah.
54 Bab. 54. di luar Batas Normal.
55 Bab. 55. Tidak Ada Lagi yang Tersisa.
56 Bab. 56. Kebahagiaan dan Rasa Sakit.
57 Bab. 57. Terungkapnya Kebenaran.
58 Bab. 58. Pencerahan Pokok Masalah.
59 Bab. 59. Bangkit Dari Keterpurukan.
60 Bab. 60. Pertemuan yang Direncanakan.
61 Bab. 61. Pertemuan Setelah Sekian Lama.
62 Bab. 62. Kehamilan Zeva.
63 Pomosi Novel Mengejar Cinta Semu.
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab. 1. Perjodohan.
2
Bab. 2. Penolakan.
3
Bab. 3. Keputusan Mutlak.
4
Bab. 4. Pernikahan.
5
Bab. 5. Perjuangan di Malam Pertama.
6
Bab. 6. Pemandangan Indah.
7
Bab. 7. Sebuah Pilihan.
8
Bab. 8. Bertemu Dengan Gavin.
9
Bab. 9. Kemarahan yang Sangat Besar.
10
Bab. 10. Kekhawatiran Keluarga.
11
Bab. 11. Apartemen Elit.
12
Bab. 12. Strategi Untuk Menjinakkan Zeva.
13
Bab. 13. Bekerja di Perusahaan.
14
Bab. 14. Menjadi Sekretaris Istimewa.
15
Bab. 15. Sungguh Sangat Menyebalkan.
16
Bab. 16. Pura-pura Membawa Bencana.
17
Bab. 17. Rasa Malu yang Tidak Tertandingi.
18
Bab. 18. Apa Kau Tidak Normal?
19
Bab. 19. Bertemu Dengan Gavin.
20
Bab. 20. Sebuah Perjanjian.
21
Bab. 21. Merasa Bebas.
22
Bab. 22. Kelancangan yang Manjadi-jadi.
23
Bab. 23. Suapin Aku!
24
Bab. 24. Godaan Mama Audy.
25
Bab. 25. Tamu yang Tidak Diharapkan.
26
Bab. 26. Keanehan yang Haris Rasakan.
27
Bab. 27. Amarah yang Tertahan.
28
Bab. 28. Kebenaran yang Sangat Menyakitkan.
29
Bab. 29. Cinta yang Menyakitkan.
30
Bab. 30. Tetap Merasa Khawatir.
31
Bab. 31. Perasaan yang Tidak Disadari.
32
Bab. 32. Sakit di Balas Sakit.
33
Bab. 33. Nonton Bersama.
34
Bab. 34. Perjanjian 1 Tahun.
35
Bab. 35. Kesepakatan Kedua Belah Pihak.
36
Bab. 36. Ulang Tahun Perusahaan.
37
Bab. 37. Perhatian yang Membuat Panas.
38
Bab. 38. Kemarahan yang Tidak Bisa Ditahan.
39
Bab. 39. Teruslah Bertengkar.
40
Bab. 40. Wanita Asing.
41
Bab. 41. Makan Malam Istimewa.
42
Bab. 42. Kabar Kecelakaan.
43
Bab. 43. Tingkah Absurd Arion.
44
Bab. 44. Mengambil Keputusan Besar.
45
Bab. 45. Ikhlaskanlah Aku.
46
Bab. 46. Membuka Lembaran Baru.
47
Bab. 47. Permulaan.
48
Bab. 48. Malam yang Luar Biasa.
49
Bab. 49. Honeymoon.
50
Bab. 50. Memupuk Rasa Cinta.
51
Bab. 51. Lupakan Semua Masa Lalu.
52
Bab. 52. Pertengkaran yang Tidak Berarti.
53
Bab. 53. Keputusan yang Salah.
54
Bab. 54. di luar Batas Normal.
55
Bab. 55. Tidak Ada Lagi yang Tersisa.
56
Bab. 56. Kebahagiaan dan Rasa Sakit.
57
Bab. 57. Terungkapnya Kebenaran.
58
Bab. 58. Pencerahan Pokok Masalah.
59
Bab. 59. Bangkit Dari Keterpurukan.
60
Bab. 60. Pertemuan yang Direncanakan.
61
Bab. 61. Pertemuan Setelah Sekian Lama.
62
Bab. 62. Kehamilan Zeva.
63
Pomosi Novel Mengejar Cinta Semu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!