Sedih

Happy Reading

BRUKK!

"Awww!"

"Sialan!" pekik seorang cowok.

"Eh, Rum! Kamu gak apa-apa?" seru Dellla saat Arum tiba-tiba di tabrak oleh seorang cowok paling tengil di sekolah tersebut.

Cowok tersebut menatap tajam ke arah Arum dan Della, matanya berkilat tidak suka.

"Aku gak apa-apa, La," Arum bangkit berdiri di tolong oleh Della.

Angga yang melihat hal itu dan ia pun segera berdiri dan berjalan ke arah kedua adiknya. Entah kenapa melihat kedua adiknya bersitegang dengan cowok berandal itu membuat Alven tidak suka.

"Eh, Angga, mau kemana?" seru Jena saat melihat Angga pergi meninggalkan nya dan mengacuhkan pertanyaannya.

"Minggir!" seru cowok itu.

Della melotot tidak percaya dengan tingkah cowok itu. Bukannya meminta maaf tapi malah dengan seenaknya menyelonong pergi begitu saja.

"Woy! Tunggu!" Cowok itu menghentikan langkahnya kemudian membalikkan tubuh.

"Apa?"

"Eh, lo jalan pake mata donk! Lo harus minta maaf sama Arum karena lo udah nabrak dia, berlagak gak merasa bersalah lo, ya!!" seru Della menunjuk cowok di hadapannya yang sedang tersenyum sinis.

"Wohoho, gak salah nih, jalan tuh ya pake kaki, bukan mata! Gue jalan pake kaki!! Tuh lihat kaki gue! Ck, Apa jangan-jangan lo ya, yang jalan pake mata?" jawab cowok itu menatap Della dan Arum bergantian. Masih memandang sinis kedua gadis cantik tersebut.

Della merasa jawaban cowok itu benar-benar menyebalkan, kepalan tangannya hampir maju kalau Arum tidak menghentikan. "Jangan, La! Kita gak perlu nyari ribut sama dia," ujar Arum.

Atmosfer di sana tiba-tiba berbeda saat Angga datang dan langsung menengahi kedua adiknya yang akan berdebat dengan seorang cowok yang paling di benci di sekolah ini.

Dia adalah Jovan, cowok yang ikut genk Tiger, sebuah genk yang sering terlibat tawuran, suka berpesta miras dan juga balapan liar. Berandalan adalah julukan yang tepat untuknya. Jovan memang tidak memiliki teman di sekolah itu, tapi di luar sekolah dia punya banyak teman yang di semuanya adalah anggota genk Tiger.

Meskipun masih SMA, tapi Jovan sedikit di segani di kelompok nya.

Angga menatap Jovan dengan mata elangnya yang tajam, membuat Jovan merasa sedikit tersudut hanya dengan tatapan itu.

"Apa? Lo mau jadi pahlawan? Gue gak tertarik sama dua cewek ini dan mereka ngehalangi jalan gue, jadi, huss ... huss ... Sana bubar-bubar!" Jovan langsung melangkah masuk ke dalam kantin, sedikit menyenggol bahu Angga yang sejak tadi hanya diam saja. Tapi Auranya tetap membuat semua orang merinding.

Jovan juga tidak mau berurusan dengan Angga and the genk, meskipun tidak pernah berbuat onar, tapi semua orang tahu kalau Angga dan kawan-kawan pemegang sabuk hitam di dunia bela diri. Jadi jangan remehkan mereka.

Arum ingin mengucapkan sesuatu pada Angga tapi kakaknya itu malah berjalan masuk ke dalam kantin dan menghampiri Jena kembali.

"Kenapa kamu bantuin mereka, Ngga? Gak penting banget, sih?" ujar Jena saat melihat Angga duduk di hadapannya.

"Gue gak suka ada keributan, Je, lagian gue juga gak ngapa-ngapain tadi, mereka bubar sendiri," jawab Angga.

Arum merasa Angga benar-benar mengabaikan nya, apakah karena permintaannya waktu itu, membuat Angga benar-benar menjauh darinya dan tidak menganggapnya siapapun di sekolah ini.

Sedih, saat melihat orang yang kita sayangi tiba-tiba mengabaikan kita seperti ini.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Duh sedijnarum diabaikan oleh angga gak dipeduli pati sakit hati arum,,,, lanjutkn thor tetep semangat ya,,,

2023-02-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!