" La yang terpenting merubah diri dulu baru yang lainnya,kalo kita niat berhijab insya Allah pasti dilancarkan, sebenarnya seorang wanita muslim itu harus di wajibkan memakai hijab,dan pakaian tertutup, tapi ingat berhijab bukan untuk main - main, bukan kepala aja yang dipakai kan hijab,tapi hati juga.tetapkan hati insya Allah semua akan ngikut." lanjut Anisha panjang lebar menjelaskan pada sahabatnya.
Lala hanya menganggukkan kepalanya mengerti akan penjelasan sahabatnya tersebut.
" insya Allah nis..." ucap Lala
" makasih ya sudah ngasih tau panjang lebarnya" ujarnya sambil tersenyum.
" iya sama - sama...ya udah aku turun dulu ya..." ucap Anisha
sambil membuka pintu mobil dan keluar dari mobil Lala.
Lala kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Anisha menuju rumahnya.
Anisha masuk kerumahnya
" assalamu'alaikum " ucap Anisha
" waalaikumsalam " sahut Adel
" mbak sudah pulang ..?" tanya Adel
" iya dek...mbak mandi dulu ya, kamu sudah sholat ashar ..." katanya.
" sudah mbak ...." kata Adel.
Anisha berjalan menuju kamarnya,kemudian Anisha mengambil handuk dan menuju kekamar mandi. saat sampai di dapur Anisha menghentikan langkahnya pas di dekat meja makan. Anisha terpana melihat makanan sudah tersedia di atas meja.
"dek....kamu masak ..?" tanya Anisha pada Adel yang lagi mencuci tempat bekas masaknya.
" iya .. mbak " jawabnya
" memang kenapa mbak...?" tanya Adel sambil memandang ke kakak nya.
" ngak kenapa - kenapa, mbak cuma heran aja kirain kamu ngak bisa masak" jawab Anisha sambil tertawa
" mbak kaget aja selama ini kan kamu ngak pernah masak,jangankan masak memegang alat masak aja gak pernah sama sekali.kedapur aja kalo mau makan, itupun sudah disiapin." lanjutnya lagi
" mbak jangan meremehkan Adel dong, Adel kan selama ini gak pernah pegang alat masak bukan berarti Adel ngak bisa masak." ujarnya sambil cemberut.
" iya- iya maafin mbak ya....ya udah mbak mandi dulu dan mau sholat setelah itu kita makan oke.." kata Anisha sambil mengelus kepala adiknya.kemudian berlalu masuk kekamar mandi.
Adel hanya tersenyum melihat masakannya diatas meja.
" iya juga ya selama ini aku ngak pernah masak,apalagi bantuin bunda masak didapur.Taunya makanan sudah tersedia aja gumamnya dalam hati.sambil duduk di meja makan menunggu kakaknya.
setelah mandi Anisha melaksanakan sholat ashar dan mengaji sebentar. selesai semuanya Anisha keluar kamar dan menuju meja makan dimana adiknya sudah menunggunya.
" sudah selesai mbak..?" tanya Adel
" iya dek ayo makan....keliatannya enak nih.." jawab Anisha sambil duduk didepan adiknya.
" enak juga ya masakan mu dek..." kata Anisha sambil melahap makanan didepannya
" makasih mbak" jawab Adel sambil tersenyum melihat kakaknya yang begitu lahapnya makan.
begitulah mereka dimana ada kesempatan mereka makan,tidak ada makan siang ataupun malam,bila merasa lapar mereka makan.yang selalu rutin hanyalah sarapan pagi yang tepat waktu.
selesai makan Anisha mengajak adiknya duduk - duduk di teras depan sambil menikmati waktu sore menjelang magrib.
" mbak sudah dapat kerjanya ...?" tanya Adel
" Alhamdulillah sudah dek, malah sudah langsung kerja" jawab Anisha
" benarkah mbak ... syukurlah" kata Adel senang.
" dimana mbak kerjanya? tanya Adel lagi
" di mini market depan sana dek" jawab Anisha
" berapa gajihnya mbak...?" tanya nya lagi
" mbak belum tau dek, berapapun gajihnya nanti yang diberikan ke mbak, mbak akan terima dengan senang hati,yang terpenting ada biaya buat kita." jawab Anisha panjang lebar menjelaskan pada adiknya.
" andai saja Almarhum ayah pegawai negri ya mbak, mungkin saat ini kita dapat pensiunan ayah buat Adel dan mbak.jadi mbak gak usah cuti kuliah dan bekerja." katanya dengan sedih.
melihat adiknya sedih Anisha merangkul adiknya dengan penuh kasih sayang
"dek walaupun Almarhum ayah bukan pegawai negri tapi kerja sebagai honoran kita wajib bersyukur. karena dengan gajih ayah yang honorer itulah kita bisa jadi sekarang ini kamu bisa sekolah dam mbak bisa merasakan bangku kuliah walaupun mbak sekarang cuti." lanjut Anisha menjelaskan pada adiknya.
" iya mbak ... maafin Adel ya udah ngomong kaya gitu tadi." katanya sambil menghapus air matanya yang masih tersisa dipipinya
Anisha menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan pelan.
"iya sayang..." kata Anisha sambil memandang adiknya
terdengar suara adzan magrib berkumandang.
" Alhamdulillah ... sudah waktunya magrib ayo kita sholat dulu..." ajak Anisha pada adiknya.
Anisha dan adiknya berjalan masuk rumah dan sama - sama mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat magrib.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Mita Amelia
.
2022-10-31
0
Noer Anisa Noerma
masih menyimaks
2022-06-20
0
Totoy Suhaya
anak2 yg solehah..psti oramg tua nya bangga
2022-05-15
0