CHAPTER 4
Ternyata mereka terhisap ke dalam permainan game tersebut.
Mereka memasuki sebuah cahaya yang mereka belum pernah lihat sebelumnya, membuat mereka setidaknya harus terombang ambing setidaknya selama 5 menit.
Mereka pun tersadar pandangan mereka masih kabur namun, jika diperhatikan lagi sepertinya mereka berada di sebuah hutan yang tumbuhan nya beraneka ragam dan juga hanya mereka yang ada disana.
Saat mereka tersadar mereka melihat sebuah Padang rumput yang panjang sekali. Lalu di hadapan mereka ada sebuah pohon dengan sebuah tombol merah.
Sora menekan nya dan secara tiba – tiba seorang wanita yang cantik mengunakan gaun putih yang angun berdiri dihadapan mereka dalam bentuk hologram.
“ Halo perkenalkan sya adalah Putri Seina, aku Putri dari kerajaan Fantasy World." Jelas Putri Seina.
" Kalian adalah orang terpilih selanjut nya untuk menyelamatkan Pangeran yaitu kakak ku."
SRIING
Sebuah layar hologram muncul dan menampilkan tutorial - tutorial dalam menjalankan misi serta yang lain nya.
PLEASE CHOOSE YOUR WEAPON
Sebuah layar kembali muncul. Menampil kan berbagai jenis senjata. Dan setiap senjata memiliki role nya masing - masing.
Player Kawa : Glowing Wand - suport
player Sora: Sword - Sword man
player Yuki: Bow - Archer
player Varo : katana - Assassin
Role tersisa : tanker
**
Singkat nya pemilihan role dan senjata pun selesai. Putri Seina memberi kan mereka sebuah liontin untuk berkomunikasi dengan Seina dan juga untuk membuka sebuah peta.
Mereka di berikan tempat tinggal berupa rumah tradisional Jepang. Dan nanti mereka akan di antar menuju tempat itu.
Putri Seina juga memberikan sebuah barang yang berbentuk seperti ponsel namun, Putri Seina memberi tahu itu bukanlah sebuah ponsel melainkan alat untuk semua informasi misi – misi yang akan mereka lakukan beserta peta tempat mereka akan menjalankan misi mereka.
Dan Tiba-tiba sebuah bus berbentuk kucing raksasa muncul dan menawarkan tumpangan untuk mereka.
“MEEEOOOWWW”
Mereka pun sangat terkejut namun, mereka tetap naik saat mereka naik tempat duduk sampai lantai dinding dan pintu berasa seperti sedang berada di kasur yang empuk.
“ Aku jadi ingin tidur” Ucap Varo merentangkan tubuh nya.
Tiba – tiba ada guncangan ,mereka terpental namun, tidak terasa sakit karena seluruh permukaan bus itu lembut.
Varo bukannya duduk pada kursi melainkan tidur di lantai bus.
Sora melihat pada luar jendela membuat ia mengingat angkutan pagi saat ia berumur dua belas tahun.
Dulu saat Sora berumur dua belas tahun ia sangat suka sekali menaiki angkutan umum saat pagi hari menemani ayahnya berangkat bekerja.
Di luar jendela Sora hanya melihat langit senja dan pepohonan yang menutupi jalan, dimana – mana yang terlihat hanya pohon.
Beberapa saat kemudian burung berterbangan terlihat di langit angin bertiup meniup rambut Sora, ternyata ada danau juga ada juga beberapa bebek yang berenang dan ada ikan- ikan berlompatan keatas dan kebawah.
Mereka pun sampai di sebuah rumah kayu yang lumayan besar dan layak ditingali.
Seorang wanita mengunakan topi hitam mengunakan baju berwarna merah dan rok pendek berwarna hitam keluar dari bus.
Sejak kapan dia ada di bus?
“ Hai hai hai.. Mari masuk.” Ucap wanita itu sembari tersenyum.
Sora pun terdiam menatap kecantikan nya. Kawa memukul kepala Sora mengunakan tingkat yang ia bawa. Sora memegangj kepala nya yang sakit itu.
Mereka pun masuk kedalam lalu wanita itu pun mengajak mereka masuk ke dalam rumah dan mengelilingi rumah itu yang ternyata lumayan besar.
" Ah aku pergi dulu ya.. Semoga kalian suka dengan rumah nya. Permisi."
TRING
Wanita dan bus itu sudah menghilang entah ke mana. Mereka memasuki kamar nereka masing – masing , didalam kamar ada kamar mandi pribadi, satu ruangan berisi pakaian di dalam masing – masing kamar, satu rak buku penuh buku sejarah dan lain – lain, ada juga kasur, meja dan kursi, beberapa hiasan berupa lampu dan foto.
Mereka melihat – lihat rumah itu, tak disangka besarnya lebih besar dari rumah Haruto walaupun hanya tingkat dua. Pada belakang rumah terdapat sebuah arena bertarung beberapa alat olahraga, kolam renang , dan di sisi kiri terdapat sebuah tombol merah kecil, Yukiko menekannya.
Tiba – tiba yang tadinya halaman belakang itu terbuka menjadi tertutup oleh kaca yang mungkin tebal, mereka tercengang.
“ Mungkin ini bisa berguna jika ada kejadian diluar dugaan seperti zombie tsunami” Bisik pada Sora.
“ Dasar, kamu terlalu banyak menonton flim”
Wush
Putri Seina kembali muncul. " Kalian akan mengikuti pelatihan selama seminggu untuk mengetahui skill - skill pada masing senjata."
" Lalu kami tidak di bimbing siapa pun?."
" Tidak kalian hanya perlu mengikuti arahan yang akan ku berikan."
Entah apa alasannya Putri Seina tidak mengirimkan guru untuk mereka.
♤__________♤
Mereka pun mulai latihan tepat jam 12:00 Waktu bagian Dunia Fantasy. Di tengah terik nya matahari mereka harus mengikuti arahan Putri Seina.
" Kalian harus pergi menuju Padang slime. Tempat kalian bisa farming exp dan juga gold untuk menambah kekayaan dan kekuatan kalian." Jelas putri Seina.
Liontin itu mengeluarkan sebuah peta. " ini adalah tempat Padang slime berada."
Mereka menempuh perjalanan yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka. Sesampainya di sana.
blop..blooop. plup..plup
Para slime berwarna - warni bermunculan dengan jumlah banyak.
" Aaa imut nya bahkan aku tidak sanggup menyerang nya." Ucap Kawa.
" IMUT? APA ITU IMUT.. AKU HANYA TAU MEMBANTAI."
Yang awal nya ladang itu tentram setelah datang Varo semua nya menjadi ricuh.
Varo berlarian ke sana kemari mengejar slime yang melompat - lompat ke takutan. Varo akhirnya mendapatkan satu lime.
***slime
Monster tingkatan pertama.
Tingkat kesulitan mudah***
penambahan exp : 96
penambahan gold : 30
Monster jungle level : 2
**
Singkat nya mereka sudah naik ke level sepuluh. Serta gold yang bisa di bilang cukul untuk meng upgrade senjata mereka ke level dua.
Mereka menggunakan teleport untuk pergi ke pusat kota dan upgrade senjata mereka. Namun, mereka belum bisa membeli armor karena harga nya yang di atas 1k coin.
Sebelum pulang mereka berkeliling di pusat kota itu. Dan melihat banyak penjual armor makanan dan ramuan.
Namun, jika di lihat - lihat. Yang lain nya hanya buatan game dan tidak ada player lain. Selain mereka berempat.
Mereka pun berjalan pulang dengan tubuh berkeringat.
" Haha ini kah yang di rasakan jika bermain game first person." Ucap Kawa tertawa kecil.
"Hu'um." Mereka mengangguk.
Saat mereka sedang berjalan. Mereka mendengar suara anak kecil yang minta tolong dari balik hutan rindang.
Mereka mendengar kan suara itu dengan seksama. Dan ternyata tak salah lagi itu adalah suara anak kecil.
Mereka langsung mencari arah suara itu.
" Tolong aku.."
*
*
*
To be continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
kk del~
ok semngt terus Up nya kakak di tunggu feedbacknya😄😄
2020-06-01
1