ACT 2

ACT 2

Di pagi hari yang cerah sinar matahari menyinari sekolah. Gerbang dipenuhi siswa – siswa yang sedang berjalan sembari berbincang- bincang. Ada juga yang mengunakan sepedah.

Semua siswa menuju loker masing- masing dan menganti sepatu mereka, dengan sepatu yang disediakan pihak sekolah.

Beberapa siswa juga ada yang membeli minuman pada mesin penjual minuman.

Dan juga hari ini semua siswa akan mendaftar untuk mengikuti extra kulikuler dan mulai besok mereka akan mulai kegiatan extra kulikuler.

Kawa dan Yukiko masuk pada extra kulikuler memasak. Sementara Sora dan Varo memilih masuk extra kulikuler basket.

Mereka mendaftar pada guru di ruang guru.

Singkat nya semua sudah mendaftar dan para siswa memasuki kelas masing – masing.

Penjaga sekolah menutup gerbang sekolah karena sudah memastikan tidak ada yang terlambat.

**

Para siswa menyimpan tas mereka masing – masing di tempat duduk mereka.

Semua mulai memikirkan memilih siapa yang akan menjadi ketua kelas mereka.

"Wah, kita harus pilih siapa ya?."

" Pasti nya Sora dong."

Para murid mulai berdiskusi satu sama lain.

"Haha semoga saja aku." Sembari ia memutar mutar pulpen di tanganya.

Beberapa menit kemudian Bu Airi datang dengan membawa sebuah kotak bernama kan Varo dan Sora

Bu Airi pun bertanya "Apakah kalian sudah memutus- kan?.”

Bu Airi pun meletakan kotak itu di meja nya.

" Tolong masukan jawaban kalian ke kotak ini."

Mereka semuanya mulai menulis dengan seriusnya dan mulai memasukan jawabannya ke kotak itu.

Bu Airi memberi tahu pada mereka bahwa yang akan dipilih jadi ketua kelas adalah murid teladan.

Semua menganguk faham dengan yang Bu Airi beritahukan

Setelah semua jawaban di masukan bu Airi memberika tugas pada mereka.

Semuanya mulai serius mengerjakan tugas yang Bu Airi berikan namun, Varo hanya memainkan rambutnya saja.

Bu Airi melihat Varo yang dari tadi hanya bermain - main.

Dengan wajah kesal Bu Airi melihat ke arah Varo. Ia tersadar dan mulai mengeluarkan buku dan alat tulisnya dengan segera.

Varo langsung membuka halam sepuluh dengan cepat dan mulai menulis di buku nya. Bu Airi pun kembali tenang setelah melihat Varo mau mengerjakan.

Dengan wajah masam Varo menggerutu. " menyebalkan aku kan hanya memainkan rambutku saja!."

Bu Airi melihat pada jam tangan nya.

Setelah itu Bu Rio meminta pada para murid untuk segara menyelesai kan nya, karena waktu nya sedikit lagi.

Semua nya menjawab dengan kompak, Semua siswa dengan cepat menyelesai kan tugas yang Bu Airi berikan.

Kelas mulai hening kembali Sehinga suara gesekan daun-daun terdengar.

Kelas terasa tentram sekali. Semua siswa serius mengerjakan soalnya. Suara pensil – pensil terdengar.

Karena semua murid sedang menulis. Bu Airi pun berkeliling meja siswa agar bisa mengawasi seluruh siswa nya yang sedang asyik mencatat di buku mereka.

Bu Airi juga menerangkan materi hari ini.

Semua siswa mendengarkan Bu Riko dengan seksama.

Bu Airi menulis di papan dada agar bisa para murid Salin di buku pelajaran mereka.

Nerjam – jam waktu berlalu, tidak terasa waktu sudah berlalu cukup lama. Beberapa murid sudah mengumpul kan buku mereka dan kembali pada tempat duduk mereka lagi.

TIK.. TOK.. TIK.. TOK..

Suara jam terdengar, sekarang jam sudah menunjukan pukul 14:00.

Empat orang siswa lagi selesai, hanya tingal sepuluh siswa lagi yang masih menyalin pelajaran.

Sora dan Kawa selesai menyalin, dan disusul oleh Yukiko dan Varo. Akhirnya semua siswa selesai mengerjakan soalnya.

Beberapa saat kemudian semua murid selesai mengerjakan soal yang Bu Airi berikan.

Bu Airi pun bersiap pulang dan membereskan berkas- berkas nya serta kotak pemilihan ketua kelas.

Semua nya selesai dan bersiap untuk pulang. Namun, saat semua akan berdiri Bu Airi Secara tiba -tiba saja memberi pengumuman.

"Anak- anak kalian akan libur selama dua minggu karena kakak Ibu, sedang sakit jadi ibu harus menemani kakak Ibu. Dan juga kebetulan tidak ada guru pengganti."

Semua murid mengucap kan doa pada kakak dari Bu Airi.

Lalu tiba- tiba Yukiko bertanya." Bu, bagaimana dengan pengumuman Ketua Kelas?”

" Itu akan diundur saja, saat Ibu kembali lagi baru Ibu akan memberi tahukan pada kalian."

Yukiko mengangguk faham.

" Baiklah ibu akan pergi sampai jumpa dua minggu lagi ya Anak-anak. Jangan lupa untuk belajar ya."

Tap..tap..tap

Murid murid berhamburan keluar. Halaman sekolah di penuhi banyak sekali murid.

Saat pulang sekolah Varo mengajak teman teman nya bermain game bersama teman- temanya.

"Hey Kalian ayo bermain game di rumah ku."

" Aku tidak tertarik." Jawab Sora dingin.

" Kau harus ikut! kami memaksa."

Mereka menggusur Sora dan sementara ia hanya bisa pasrah.

*

*

*

Mereka berjalan menuju rumah Varo.

Saat sampai di rumah Varo. Kawa dan Yukiko terkejut melihat rumah Varo yang sangat besar. dengan pilar – pilar berwarna putih dan air mancur dihalaman rumah.

Ini adalah kali pertama Kawa dan Yukiko ke rumah Varo. Namun, ini hal biasa bagi Sora, bahkan ia sendiri sudah bosan melihat rumah Varo.

Mereka pun membuka sepatu mereka dan menaruhnya di rak sepatu milik Varo.

Saat mereka memasuki ruangan tamu milik Varo, mereka seperti sedang berada di istana, namun saat mereka berjalan menuju ruang keluarga.

Seperti memasuki tempat pembuangan sampah. Saat mereka memasuki rumah Varo.

Semua terkejut rumah Varo begitu berantakan, kaset game berserakan dimana - mana. Bungkus camilan ringan berserakan.

Gelas kotor ada di bawah lantai di rak buku hingga di kursi. Dan juga baju dan celana di lantai berserakan dan juga tas Baro

"Hmmmm..Varo apa dirumahmu ada pembantu??." Tanya Kawa.

Varo mengangguk.

"Tapi kenapa rumahmu berantakan sekali?."

"Sesudah dibereskan aku berantakan lagi he-heh." Dengan senyum malu Ia mengaruk tengkuk nya.

"Sungguh benar -benar tragis dan malang yang menjadi pembantu Varo." Batin Kawa sambil menepuk jidatnya.

Sora sudah malas menangapi anak yang satu ini. Varo dan teman – teman nya menaiki tangga yang berputar – putar.

Varo membawa teman nya itu ke sebuah ruangan yang ia sebut ruangan yang tidak boleh di Sentuh.

" Kita mau kemana?."

" Sstt aku ingin mengajak kalian bermain game yang mereka bilang terkutuk."

Mereka hanya mengikuti Varo yang memimpin di depan.

Mereka ke atas tempat barang-barang yang disebut. Varo menendang pintu tersebut. Varo langsung terjatuh.

" Jangan berisik bodoh."

Varo kembali berdiri dengan debu di wajah nya. Varo tersenyum malu.

Mereka membuka pintu dan ternyata tidak di kunci.

" Hei kau tau kegunaan pintu? UNTUK DI BUKA BUKAN DI TENDANG." Teriak Yuki.

" Jangan berisik." Varo menutup mulut Yuki

*

*

*

To Be continue.

Terpopuler

Comments

Alwinn

Alwinn

bagus

2021-05-19

0

anonim

anonim

ceritanya bagus kk,keren semangat terus ya kk upnya

2020-06-08

1

kk del~

kk del~

untuk masukan saja em antar paragrafnya kasih spasi yah biar gk pusing bacanya. ok semngt trus ku tunggu feedbackmu😄😄

2020-06-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!