“Em ... tidak. Kata Mommy, Daddy Colvert kerja jauh, sampai tak bisa datang menemui. Jadi, aku tidak mau mengganggu kerjanya.” Bocah itu menolak, tapi menunjukkan wajah tetap ceria.
Meski ditolak. Tapi, Bellinda tetap harus mengenalkan. Setidaknya memberi tahu, sebagai bentuk pengenalan awal. “Sayang, Daddy Colvert memang bekerja dan tinggal jauh dari sini. Dia di Helsinki, Finlandia.”
Supaya suasana lebih nyaman untuk sang anak menerima informasi dalam realita yang selama ini ditutupi, Bellinda pun mengeluarkan ponsel dan membuka google maps. Dia mencari titik lokasi apartemen Arsen yang terakhir kali ditempati olehnya.
“Nah, di sini tempat daddymu hidup selama ini. Jauh, bukan?”
Meski awalnya menolak. Tapi, Colvert tetap memperhatikan dan menjawab dengan anggukan. Dalam lubuk hati pun sudah pasti ingin tahu tentang Daddy yang asli.
“Lalu, ini perusahaan milik daddymu.” Bellinda memperlihatkan bangunan tinggi yang didapat dari google maps.
“Wah ... daddyku kaya?” Colvert terlihat kagum oleh bangunan perkantoran di dalam ponsel sang Mommy.
“Ya, dia pekerja keras, dan orang sibuk. Sehingga, lama tidak bisa datang ke sini,” jelas wanita beranak satu itu, seraya tangan terus mengusap puncak kepala putranya dengan lembut.
Ada decakan keluar dari bibir Colvert. “Percuma kaya, kalau lupa dengan keluarga.” Dia menyingkirkan ponsel supaya tidak lagi melihat informasi apa pun tentang daddynya.
Bellinda menghela napas dan memejamkan mata sejenak. Ini salahku karena tidak mengenalkan tentang Arsen sejak Colvert kecil. Sekarang, dia jadi terkesan acuh. Wanita itu justru merasa bersalah karena tidak melihat antusiasme dari mimik wajah putra tercinta.
“Sayang, dengarkan Mommy, Nak.” Bellinda merubah posisi sang anak hingga duduk di pangkuan, tapi menghadap ke arahnya. Mereka bertukar pandang saat ini. Ia merasa memang harus memberi tahu tentang Arsen, supaya Colvert tidak membenci orang tua sendiri.
“Ya, Mommy, aku mendengarkan apa yang akan dikatakan.”
Bellinda menarik napas dalam terlebih dahulu, dan dikeluarkan kembali untuk menahan gemuruh di dada. Seperti dipaksa harus mengingat lagi moment masa lalu di mana ia berusaha mengubur semua itu.
“Masalah orang dewasa itu sangat rumit, ada alasan kenapa daddymu tidak datang ke sini.” Menyempatkan untuk mengulas senyum sebentar.
“Memang karena apa?” tanya Colvert penuh rasa penasaran.
Bellinda akan menerima segala risiko andai anaknya akan marah setelah mendengar penjelasan kali ini. Sebab, ia memang salah. “Mommy tidak pernah mengatakan pada daddymu kalau kau lahir ke dunia. Dia tidak tahu tentang keberadaanmu, sehingga tak pernah datang ke sini.”
Colvert hanya diam tanpa memberikan tanggapan suara. Kepala mengangguk saja.
Bellinda menghidupkan ponsel lagi dan menunjukkan wajah Arsen. “Ini adalah daddymu, Sayang.” Dia menunjukkan pada Colvert.
Namun, reaksi anak itu justru mengernyitkan kening. “Tetangga baru?”
Bellinda mengangguk beberapa kali. Meski ada senyum, tapi mata saat ini sedang berkaca-kaca. Dia tidak bisa tahu apa yang akan dipikirkan oleh Colvert setelah diceritakan tentang keluarga mereka yang jauh dari kata sempurna.
“Pasti Mommy bertemu dengan tetangga baru kita, ya? Lalu, dia memaksa supaya mengakui aku sebagai anaknya?” Colvert berdecak kesal. “Memang tidak sehat pikiran orang itu.”
Bellinda mau sedih, tapi bercampur lucu juga oleh setiap celotehan anaknya. “Mommy memang bertemu dan mengobrol dengannya, Sayang.”
“Mommy, dan daddymu yang kau kenal dengan tetangga baru itu, pernah menikah.” Bellinda lalu menunjukkan foto di dalam galeri yang sudah tertimbun lama. Ya, masih disimpan potret saat pernikahannya bersama Arsen. Walau menyakitkan, tapi itu adalah kenangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
himmy pratama
Colbert anak nya lucu jg ..di kasih tau Daddy nya malah tetengga baru gila..itulah kesan pertama byg colvert kenal..
2024-04-28
1
mamae zaedan
tabah hatimu karna masih mau melihat luka lama,,, women is the best👍
2023-11-15
1
shadowone
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-06-21
1