Bellinda tahu kalau anaknya diganggu oleh tetangga yang dianggap gila oleh Colvert. Tapi, tetap saja merasa tak enak hati karena sang putra melaporkan ke rumah sakit jiwa hingga sungguh dijemput paksa.
Begitulah sifat wanita yang sudah melahirkan satu anak. Bellinda memiliki hati yang terlalu lembut, hingga sesuatu yang bukan seratus persen salahnya pun tetap merasa bahwa ia juga melakukan kekeliruan.
Bellinda kembali ke apartemen dan berhenti di unit tetangga baru. Tak tahu ada orang di dalam atau tidak, yang penting dipastikan saja. Menekan tombol bel, lalu menanti beberapa saat.
Baru saja Bellinda mau menekan lagi, ternyata sudah terdengar bunyi seseorang membuka pintu. Dia langsung bergeser ke kanan supaya tidak menghalangi kayu itu saat terdorong.
“Halo, aku Bel—”
Deg!
Belum sempat menyelesaikan perkenalan diri, mulutnya sudah terasa kelu. Jantung Bellinda seolah dipaksa untuk berhenti berdetak kala melihat mantan suami berdiri tepat di hadapannya. Menahan napas karena terlalu terkejut, dan mata melebar seakan ingin keluar. Kenapa aku harus bertemu lagi dengannya?
Namun, Bellinda sesegera mungkin menghilangkan reaksi berlebihan. Lekas menampilkan mimik tenang dan layaknya tetangga biasa, bukan mantan.
“Aku min—” Suara Bellinda terjeda karena tangannya ditarik paksa oleh Arsen.
“Masuk!” titah Arsen. Dia lekas menutup pintu saat mantan istri berada di dalam ruangan yang sama. Hanya ada mereka berdua karena ketiga teman sudah pulang untuk melakukan aktivitas masing-masing.
Bellinda berusaha tetap menjadi dirinya yang sekarang. Kalau dahulu saat menjadi istri, ada moment berdua seperti ini pasti dimanfaatkan untuk mencari-cari perhatian Arsen. Tapi, tidak untuk versi wanita beranak satu yang berhasil hidup seorang diri selama bertahun-tahun.
“Aku tidak tahu jika tetangga baru adalah kau. Aku minta maaf atas perilaku putraku yang melaporkanmu ke rumah sakit jiwa. Itu adalah salah satu cara dia melawan saat merasa terganggu. Tolong, jangan dimasukkan ke hati,” jelas Bellinda seraya kepala menunduk.
Jujur, Bellinda merasa sedikit takut karena mantan suaminya tidak pernah berubah. Menatapnya tajam. Ada rasa risau hinggap di dada. Dengan cerita Colvert yang mengatakan bahwa tetangga memaksa memanggil Daddy, berarti pria itu sudah tahu tentang keberadaan anak mereka. Disitulah ia takut kalau mantan suami mau mengambil paksa buah hatinya.
Jadi, sebisa mungkin Bellinda tidak menyinggung Arsen. Demi tak berpisah dengan Colvert. Mengingat sifat mantan suami yang terlalu membencinya.
Sejak tadi, Arsen masih diam dan memberikan waktu untuk Bellinda bicara. “Sudah selesai penjelasanmu?” tanyanya dengan dingin.
“Sudah. Kau memaafkan putraku?”
Arsen menarik sebelah sudut bibir sinis. Sorot mata terus mengunci pandangan Bellinda. Namun, kaki perlahan maju, hingga membuat wanita itu terus mundur untuk menghindar.
“Aku memaafkan putra kita.” Kedua tangan Arsen mengahadang sisi kanan dan kiri saat Bellinda telah terpentok di tembok. “Tapi, tidak denganmu.”
Bellinda berusaha tidak menunjukkan rasa takut, juga tak terkejut mendengar pria itu menekankan kata putra kita. Tetap tenang, walau sebenarnya Arsen adalah orang yang paling dihindari sejak mereka bercerai. Dia terus mengulas senyum yang membuat wajah semakin imut dan manis. Memang dasarnya sangat ramah.
“Iya, tidak masalah kalau kau tidak memaafkanku. Pernah hadir dalam hidupmu memang kesalahan terbesarku. Tapi, aku sudah bertekad untuk tidak mengusikmu lagi. Jadi, tolong izinkan keluar.” Suara Bellinda begitu lembut sebagaimana wajahnya. Seburuk apa pun sifat Arsen memperlakukan dirinya, tidak pernah ada setitik dendam yang menyelimuti hati. Luar biasa baik wanita satu ini, bahkan telah berhasil berdamai dengan masa lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
himmy pratama
bgt baik Belinda ya .dia bersikap baik dgn org yg telah menyakiti nya.. jgn mau menyerah Belinda pertahankan apa yg selama ini JD milikmubuaitu anak mu colvert
2024-04-28
2
mamae zaedan
kurang apa lagi wanita seperti ini, gitu masih tak pernah kau inginkan arsen😔😕
2023-11-15
1
cyntami
Wow, betapa rugi sebenarnya Arsen krn melepaskan Bellinda waktu itu
2023-06-12
1