Mendengar jawaban Bellinda, membuat Arsen merasakan sesuatu yang tidak bisa diterima begitu saja. “Jadi, menurutmu, pernah menjadi istriku adalah sebuah kesalahan?” Suara yang keluar begitu penuh tekanan dan menggambarkan luapan emosi.
Bellinda masih berusaha tenang, mengangguk. “Ya, seharusnya aku tak memaksakan diri masuk ke dalam kehidupanmu.”
Arsen mengepalkan tangan kanan dan memukul dinding, tepat pada bagian sisi sebelah kepala mantan istrinya. “Tidak perlu munafik! Saat itu kau cinta denganku, bukan?” Dia kian mendekatkan wajah hingga kini hanya ada jarak satu jengkal untuk saling bertukar pandang. “Satu tahun kau berusaha membuatku jatuh cinta, tapi gagal. Lalu, sekarang mengatakan menyesal?” Ada sunggingan senyum sinis di bibirnya seolah meremehkan.
“Bukan menyesal, tapi merasa salah menentukan jalan hidup,” sanggah Bellinda, meluruskan kata terakhir Arsen yang kurang tepat. Ia tidak pernah menyesal pernah menjadi istri. Toh pada akhirnya memiliki anak yang sekarang amat disayang juga.
“Halah ... pembohong!” Arsen melepaskan kuruangan tangan. Mundur satu langkah supaya bisa melihat wajah Bellinda. Mencari raut yang selalu memohon balasan cinta padanya.
Tapi, sayangnya, Arsen tak akan bisa menemukan itu dalam Bellinda versi sekarang.
“Ku akui, memang dahulu mengharapkan balasan cintamu. Tapi, setelah dipikir, semua yang ku lakukan di masa lalu adalah keputusan impulsif seorang gadis yang tidak pernah mengerti kerasnya hidup.” Bellinda tidak lupa mengulas senyum untuk menutupi gugup. “Sekarang, aku lebih memahami bahwa memaksakan diri itu tak pernah bisa berakhir bahagia. Jadi, aku kubur semua rasa cinta yang pernah ada.”
Bellinda menelan ludah, mengepalkan kedua tangan. Dia berusaha membendung, semaksimal mungkin menahan mata yang hendak berkaca-kaca. Tidak mau menunjukkan kalau Arsen masih bisa mempengaruhinya. Walau sulit karena ia adalah sosok perasa, tapi tetap berhasil juga.
Arsen menaikkan sebelah alis, semakin ke belakang dan menyandarkan punggung pada dinding, kedua tangan dilipat depan dada. Terkesan angkuh. Mereka masih berada di depan pintu masuk.
“Tidak cinta, katamu? Lalu, anak itu? Putra kita.” Arsen sengaja menekan pada kalimat terakhir supaya sangat jelas objek pembicaraan mereka. “Kenapa kau lahirkan dan besarkan sampai sekarang, ha?”
“Karena aku tidak mungkin membunuh anak sendiri. Walau dia hadir, bukan berlandaskan cinta.” Sekuat apa pun Bellinda menahan diri, tetap saja mata tak bisa bohong, ia sedikit berkaca-kaca. Berusaha menetralisir dengan cara mengatur napas.
Arsen menangkap getaran dari suara mantan istri. Ia mulai menurunkan intonasi bicara, tidak sekeras tadi. “Kenapa tak bilang padaku jika hamil?” Dia ingin membantu membersihkan tetesan air yang sedang diam-diam diseka oleh Bellinda saat wanita itu memalingkan wajah. Tapi, sosok di depannya sudah kembali melemparkan senyum.
“Aku tidak ingin memohon belas kasihmu, hanya karena anak. Mengandung, melahirkan, dan membesarkan putraku—” Suara Bellinda terjeda karena dipotong oleh Arsen.
“Kita, aku juga orang tuanya, jangan lupa.”
Bellinda hanya mengangguk. Dia tidak bisa melupakan kalau dalam diri Colvert ada darah mantan suaminya yang ikut mengalir. “Semua yang ku lakukan adalah keputusan pribadi. Aku senang mengandung hingga membesarkan Colvert seorang diri. Jadi, kau tidak perlu merasa bersalah. Tidak akan menuntut tanggung jawabmu juga, karena aku bisa melakukan semuanya sendiri.”
Lagi-lagi ada senyum meremehkan di bibir Arsen. Namun, karena Bellinda sudah biasa melihat mimik seperti itu, dia tidak sakit hati lagi.
“Seseorang yang ijazah kuliahnya didapat dari membayar, bisa melakukan apa? Mau menghidupi anakku dengan penghasilan dari mana?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
himmy pratama
ada org sprt arsen.. merendahkan sekali dgn Belinda..dia BS menghidupi anak hingga busia 5 THN ..jgn pandang remeh Belinda sen..laki2 sombong angkuh
2024-04-28
1
mamae zaedan
waauuww,,,, harga diri itu
arsen masih aja merendahkan,,maunya apa sih🤔🤔😏😕
2023-11-15
2
Kenzi Kenzi
tak gedik gundulmu engko sen sen...arsen borokokok
2023-07-24
0