BAB XIV NINJA BINTANG

Cerita Sebelumnya

                Ketika menunggu kedatangan Anne dan Will di gerbang istana kucing- kucing, Alik dihadang oleh

Harimau yang buas. Ia berada dalam takut yang teramat takut. Ia hanya bisa

bersandar di ujung tebing. Alik tak punya kekuatan apa- apa ia begitu terdesak

di malam yang gelap. Dan Harimau pun  telah menerjangnya. Tapi tiba- tiba Cahaya Zodiak Leo turun dari langit.

Turun ke tangan Alik yang menjadi penyelamat dan pelindungnya. Lepas sudah

semua  ketakutan Alik. Dan Alik telah

menjadi seorang lelaki muda yang pemberani. Alik telah menemukan jati dirinya.

Leo- keberanian.

                Alik hilang arah dan Leo membawanya ke Mount City. Disana Alik berganti diri menjadi seorang

pelayan di sebuah restoran bernama Daging Lengkap.

                Anne yang datang terlambat bersama Will menemukan kenyataan pahit. Ceceran darah di gerbang istana kucing- kucing seperti ceceran darah Alik yang sudah diterkam binatang buas. Anne dan Will sudah

mencari keberadaan Alik. Tapi tidak menemukan kemana harimau itu membawa tubuh

Alik yang terluka, pikirnya ….

                                                                                                ***

Puri Hantu.

            Sinaran yang temaram di puri hantu yang hening. Suara memecah keheningan dari dua sosok di

ruangan menyeramkan itu. Mafia Hitam dan pengikutnya Ninja Bintang.

“Aku ingin kau mendapatkan kembali plakat bintang itu !” Perintah Mafia Hitam pada Ninja

Bintang.

“Aku diserang di Pagoda Zodiak, Plakat itu jatuh sebelum dapat mengambilnya …”

“Dimana sekarang ?”

“Gadis di Pagoda Zodiak itu mengambilnya “ Jawab Ninja Bintang.

“Itu hal yang aku lihat terakhir kali pada Plakat Itu …” Ulangnya.

“Temukan Kembali !” Perintah Mafia Hitam tegas dan ingin segera dilaksanakan.

            Susah payah Mafia Hitam berusaha menemukan keberadaan gadis yang menyimpan Bross Bintang

itu. Ia hanya bisa mengingat wajah gadis di Pagoda Bintang ketika dulu. Dimana

dia sekarang ?

            Dimana Miss Teria Sekarang ?. Nun jauh di Mount City, malam itu Miss Teria masih menyimpan

Bross Bintang Perak. Miss Teria tengah berada di rumah sakit. Ia berjalan

tergesa- gesa. Ia melangkah bergegas bersama seorang gadis bersama Susan. Hari

tengah malam, suasana begitu sepi, terlebih rumah sakit itu terkenal

menyeramkan. Miss Teria ingin segera cepat sampai di rumahnya, meninggalkan

rumah sakit itu. Rumah sakit tempatnya bekerja dan kembali ke rumah. Miss Teria

dan Susan berbicara sambil berjalan.

“Susan, selama ini aku merasa di ikuti !” Bisik Miss teria.

“Oh ya. Kau membuatku takut !”Balas Susan.

“Mengapa ?” Tanya Susan kembali.

“Sejak aku mendapatkan Bross Cantik ini “ Jawab Miss Teria sembari memperlihatkan Bross

Bintang Perak pada Susan. Miss Teria mengeluarkannya dari dompetnya.

“Waduh dari siapa ?. Bagusnya pasti dari pria kaya” Ungkap Susan.

“Tidak. Aku tidak mengenalnya. Hatiku bingung memikirkannya. Wajahnya tertutup oleh turban

ninja. Hanya matanya yang kulihat “ Kenang Miss Teria.

“Ohh Tidak wajah pria itu pasti cacat.” Ledek Susan.

“Sebaiknya kita tidak membicarakannya lagi “ Kata Teria.

“Kau merajuk ? Maaf” Kata Susan.

“Tidak, aku hanya takut. Susan. Kau sudah mendengar isu tentang pencuri yang marak akhir-

akhir ini ? “ Cerita Teria sembari menyimpan kembali Bross Cantik di dompetnya.

“Oh jangan- jangan apakah dia pria yang tadi kita bicarakan ….”Kata Susan serius. Dia mulai

takut.

“Susan…kau dengar sesuatu di belakang ….” Bisik Teria begitu pelan. Ia begitu takut lalu

melihat ke belakang.

“Brak !!!” Seseorang menendang dari belakang.

Seorang Ninja menendang pintu.

“Aukkkk!!!” Jerita Susan dan Teria.

“Bruk “ Susan mendapat serangan di pundaknya. Ia terjatuh dan pinsan. Tinggallah Miss Teria

sekarang sendiri. Miss Teria berlari. Tapi ia tak begitu kuat ninja itu

berhasil mendapatkannya dan membekapnya.

“ Tolong !!!” Jerit Teria. Kemudian Ninja itu membekapkan sapu tangan berbius ke wajah Miss

Teria. Tanpa ada perlawanan Teria pinsan. Kemudian Ninja itu memangku Teria di

pundaknya. Meninggalkan lorong rumah sakit yang sepi itu, entah kemana.

                                                    ***

            Angin berhembus di tepi tebing pada malam hari. Tiupan angin itu membelai turban

Ninja Bintang. Di keningnya telah tertatam sebentuk bross bintang perak yang

memantulkan cahaya rembulan. Ninja Bintang telah berhasil merebutnya kembali

dari Miss Teria.

            Dari jurang itu tampak pemandangan lampu- lampu Kota Mount City dari kejauhan. Dari

kejauhan pula tampak dua titik di tepi jurang yang tak lain adalah bayangan dua

orang, Ninja Bintang dan Miss Teria. Miss Teria tersadar dari pinsannya. Ia

begitu lemah dan terkejut melihat pemandangan Kota Mount City dari kejauhan.

Dan Miss Teria lebih terkejut lagi seseorang memegang tangannya, yaitu Ninja

Bintang.

“ Apa tujuanmu sebenarnya ?” Tanya Miss Teria.

“…” Ninja Bintang diam.

“Bros situ sudah kembali padamu. Selamatkan aku …” Pinta Miss Teria, agar Ninja Bintang

tidak melepaskan tangannya. Agar tubuhnya tidak jatuh ke jurang.

“Melenyapkanmu … karena kau adalah salah satu pemilik cahaya zodiak”

“Mengapa !!” Teriak Miss Teria.

“Karena semua cahaya zodiak adalah musuh Black Star. Hanya Black Star yang akan menguasai

dunia.” Jawab Ninja Bintang.

“…”Giliran Miss Teria terdiam. Perlahan ia rasakan genggaman tangan Ninja Bintang melemah

dan merenggang, sampai tak ada lagi yang bisa diraih Miss Teria. Miss Teria

jatuh. Tubuhnya seirin angin menuju dasar jurang.

Ninja Bintang berpaling. Ia seperti tak sanggup melihat tubuh MIss Teria yang jatuh.

            Tiba- tiba seberkas sinar terang jatuh dari langit. Ia jatuh lebih cepat dari apapun.

Jatuh melebihi kecepatan gravitasi. Cahaya itu menyambut tubuh Miss Teria yang

jatuh ke jurang. Cahaya itu memangku tubuh Miss Teria. Cahaya itu sebentuk

sosok ratu yang anggun. Virgo telah turun dari langit. Virgo terbang kembali ke

atas jurang.

            Ninja Bintang yang melangkah pergi meninggalkan jurang kini terhenti. Ninja Bintang berbalik

karena mendengarkan suara. Ia terkejut. “ Siapa Kau ?”

“Siapa Kau ?” Tanya Ninja Bintang. Betapa terkejutnya ia melihat Virgo yang membopong Miss

Teria yang terkulai lemas.

“Aku ada musuhmu !!!” Teriak Sang Ratu Virgo.

“Baiklah …Rasakan ini ! Serangan Peluru Bintang !” Seru Ninja Bintang dengan melempar

peluru- peluru kecil.

“Tameng Bidadari !!!” Balas Virgo melindungi diri. Virgo mengeluargan perisai kupu-

kupu yang memantulkan peluru bintang kembali ke kepala Ninja Bintang, hingga

beberapa tertancap di tubuhnya. Tak terelakkan pertarungan seru pun terjadi.

Virgo meletakkan Miss Teria di tanah dan mengeluarkan jurus sakti terakhir.

“Pukulan TONGKAT BIDADARI !” Pukulan tongkat itu mengenai kepala Ninja Bintang. Ninja

Bintang jatuh  dan tak sadarkan diri.

                                                        ***

            Teria membuka kelopak matanya. Samar- samar Miss Teria melihat gambar Yasmine Fujrie. Yasmine

Fujrie adalah penyanyi anak- anak kesayangannya. Walaupun Teria sudah remaja ia

tetap menyukai lagu anak- anak.

            Teria sadar ia telah berada di kamarnya. Padahal terakhir ia mengingat sedang diculik oleh

sesosok Ninja Bintang. Teria cukup bingung. Sampai ia melihat sesosok gambar

tertato di tangannya. Sama seperti adiknya Kentaro. Tato sesosok seorang ratu,

Virgo. Teria sekarang mulai paham dan mengingat.

“Virgo adalah milikku …” Bisiknya.

            Ada suatu keributan di luar kamar Teria. Susan member kabar bahwa teria telah di culik .

Kabar di culiknya teria membuat Kentaro dan Ibunya panic.

“Ada apa Susan ?” Tanya Miss Teria ketika membuka pintu kamarnya. Hal itu tak ayal membuat

Susan terkejut.

“OOOOOO” Sumuanya terkejut. Terlebih Susan Ia terkejut dan malu.

“Susan ? !. Candamu keterlaluan” Cetus Ibu Teria marah.

“Tapi….ini benar. “ Kilah Susan.

“Susan sudahlah …aku berhasil lepas …” kata Miss Teria menenangkan keadaan. Susan

masih bingung. Dan tak percaya Miss Teria sekuat itu. Ia dapat mengalahkan

sosok Ninja yang menculiknya. Tapi Kentaro tersenyum semabri melihat gambaran

Virgo di tangan Miss Teria.

“OOoo ke….” Jawab Susan. Susan mencoba berpikir bahwa mungkin saja Miss Teria terlepas lalu

lari dan bersembunyi.

“Besok aku cerita Semuanya …” Miss Teria merangkul sahabatnya susan keluar ruangan dan

keluar rumah. Setelah semuanya jelas. Susan meminta maaf dan meminta izin untuk

pulang.

            Setelah hanya tinggal Kentaro dan Miss Teria. Kentaro mengucapkan selamat pada kakaknya Miss

Teria. Dua pemilik cahaya Zodiak itu kini bahagia.

                                                        ***

Kota Mount City,

Toko Nenek Alma Odison.

            Suasana berkabung di Toko Nenek Alma. Hari berkabung atas duka bahwa sisa- sisa jasad

Alik Joyokusumo tak jua ditemukan dalam pencarian di Hutan. Alik disimpulkan

tewas oleh pihak berwajib dan Pak Mentri merasa sangat bersalah.

            Atas rasa bersalahnya Pak Mentri bersama anaknya Huden datang ke toko Nenek Alma. Pak

Mentri menggunakan kesempatan berkabung itu untuk meminta maaf pada teman-

teman Alik. Status Alik sebagai buronan pun telah dihapus. Nama Alik telah

bersih. Dan sebagai penutup yang baik Pak Mentri memberikan sejumlah uang

sebagai tanda jasa.

“Maafkan Aku Alik, Aku lah yang bersalah, kini kau bukan buronan lagi…Hiks Hiks…” Tangis

Huden penuh penyesalan. Huden menangis diatas kursi rodanya. Kakinya sementara

waktu masih perlu istirahat sampai sembuh.

“Terlambat Hud. Telambat … Alik telah gugur sebagai buronan. Dan uang ini kalian berikan

sebagai ganti ?!” Marah Will.

“Sudah Will…” Bela  Anne untuk menenangkan Will.

“Maafkan aku Will, karena kau mungkin tak pernah merasakan bagaimana rasanya sendiri…” Huden

mencurahkan hatinya. Mata Pak Mentri mulai berkaca- kaca.

“Ya maafkan aku. Aku lepas kendali karena Alik menurutku adalah salah satu pahlawan yang akan

menyelamatkan dunia …” Will juga meminta maaf.

“Pahlawan yang hanya menurut kami” Anne sekali lagi menyeka perkataan Will. Ia tak ingin

orang- orang tahu tentang Pahlawan Zodiak.

“Hmmm…” Will mengangguk. Ia dan Huden berpelukan sejenak. Mereka telah saling memaafkan.

“Sudahlah Will. Sebaiknya uang dari Pak Mentri ini kita gunakan untuk Hal- hal kebaikan.

Kebaikan atas nama Alik.” Usul Anne.

“Kita ajak anak- anak yang tidak beruntung untuk makan bersama di Restoran Daging Lengkap

yang terkenal enak itu …” Tanggapan Will.

“Ya… setuju …” Jawab seluruh orang yang ada di dekatnya. Anne, Huden, Mark Odison dan Nenek

Alma Odison.

                                                        ***

Restaurant Daging Lengkap kini begitu ramai. Anne, Will, dan Huden duduk satu meja. Sementara

anak- anak yang lainnya sibuk membicarakan tentang bagaimana seorang Alik yang

namanya telah dipuji oleh Bapak Mentri.

“Will rasanya ada yang Aneh dengan salah satu pelayan itu. Dia memperhatikan Hud…” Bisik Anne

pada Will.

“Ya ada apa ya, mengapa dia memperhatikanku. Mungkin karena dia menganggap aneh kursi roda

ini …” Jawab Hud rendah diri karena mendengan bisikan Anne.

“Biar kupanggil !” kata Will.

“Hai ! Teman Kemari …” Lambai Will pada pelayan itu.

“Ya. Ada apa pelanggan ?”

“Hmm Kami ingin tahu siapa namamu ?” Tanya Will memperhatikan pelayan itu.

“Alan Janed… Ada tambahan pesanan ?” Alan Janed balik bertanya.

“Oh tidak ada…” jawab Anne.

“Oh…baiklah sekarang aku pergi” Kata Alan Janed alias Alik berbalik cepat dan terburu.

Walaupun ia masih mengenal tiga sahabatnya itu. Ia masih ingin menyembunyikan

identitas sebenarnya. Ia lebih bahagia menjadi Alan Janed. Walaupun namanya

Alik Joyokusumo telah dipuji dan telah mati.

            Alan Janed berlalu cepat karena restoran sedang ramai. Ia tampak begitu professional.

                                                        ***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!