Cerita Sebelumnya
Dalam perjalanan ke Kota Dermaga, Abraham terjebak dalam sebuah pemandian kuno. Dalam kolam
pemandian itu, Belut Listrik ajaib memberikannya beberapa teka- teki yang harus
dipecahkan bila ingin selamat. Jawaban – jawaban teka- teki tersebut memberikan
sebuah petunjuk tentang cara menghancurkan musuh terakhir para pahlawan zodiak.
Siapakah putri yang telah tertidur seribu tahun itu ?
Dilain tempat di Kota Mount City, Alik telah meninggalkan Rumah Toko Nenek Alma secara diam- diam. Hal itu menimbulkan pikiran buruk pada Anne Gracia tapi dapat ditepis oleh Will dan Nenel Alma.
Apalagi pada pagi itu terdapat Koran seantero kota bahwa Alik adalah seorang
BURONAN !
***
“Cepat Anne ! Kita harus berpacu mendahului polisi itu !” Kata Will yang memacu sepedanya
melintasi jalanan setapak menuju danau. Mereka memakai sepeda dari Nenek Alma.
Will begitu jago bersepeda.
“ Ya Will “
“Nah itu tendanya, ayo kita masuk “ Tunjuk Anne lagi.
Sesampainya disana, Will dan Anne masuk ke tenda itu. Mereka terkejut setelah mendengar
rintuhan Hud.
“Kalian …?”Alik terkejut heran dan juga merasa malu karena telah kabur.
“Kami akan menolongmu, sebentar lagi banyak polisi kemari, akan menangkapmu !” Kata Will
yang membuat Alik gugup. Sementara Anne memperhatikan kaki kiri Hud yang
dibalut kain dan terluka, bergores darah.,”Kenapa dia ?” Tanya Anne.
“Namanya Huden, ia terjatuh dari pohon Apel. Kakinya patah …”Jawab Alik.
“Ini semua salahku …”tambah Alik lagi dengan mata berlinang. Tak lama kemudian mata Hud
terbuka. Huden mulai siuman dari pinsannya dan berkata.
“Tidak Alik…” Kata Huden lemah.
“Ini bukan salah siapa- siapa …” ulang Huden dengan matanya melihat Alik yang bersedih.
“Baiklah kita harus bergerak cepat !” Will menghidupkan suasana.
“Aku ad aide, polisi sebentar lagi ke sini akan menangkapmu Alik. Kau harus kabur tidak boleh
ke kota, disana banyak polisi memburumu, kau buronan. Berdiamlah dahulu di
hutan. Di dalam gua bernama istana kucing- kucing nanti kami akan menjemputmu
dengan Caprocornus Anne”
“Bagimana dengan Hud ?”
“Aku dan Anne akan membopong Hud kembali ke Rumah. Hud katakana pada orang tuamu Alik tidak
bersalah dan jangan jadi buronan” Pesan Will.
“Baiklah teman…” hud mengiyakan. Tak lama kemudian tenda kosong. Kemudian polisi datang
tapi tidak menemukan Alik maupun Hud.
Rumah Toko Bu Alma.
Rumah Toko Bu Alma begitu sepi hanya ada Mark dan Ibunya Alma Odison.
“Bu, ada kabar gembira !”
“Apa itu Mark?”
“Will adalah putraku …”
“Apa ? mengapa kau merahasiakannya, pantas saja wajahnya mengingatkanku pada Misti John,
mendiang Istrimu”
“Sebab Will belum menemukan Cahaya Zodiaknya, aku tak ingin menganggu pencariannya”
“Sudah, dia sudah menjadi Pahlawan Zodiak, Cancer telah menjadi miliknya. Lihatlah di
tangan kirinya”
“Oh ya Baiklah Bu”
Di luar Toko Nenek Alma, Will dan Anne sudah kelelahan karena mengangkat Hud dan mengantarkannya kembali ke rumahnya. Langkah kaki Will dan Anne telah memasuki pintu rumah toko Nenek Alma.
Mark Odison sudah membuka pintu lebar- lebar. Dia tersenyum pada Will.
“Will peluklah Ayah Nak …” sapa Mark.
“Ha…” Will terkejut.
“Ya Will, aku adalah Nenekmu…”Lanjut Nenek Alma sedangkan Will masih ternganga bingung.
“Ayo Will. Peluklah mereka cepat !” Pinta Anne.
“Apa kalian tidak bercanda ?” Tanya Will, kemudian dengan ragu memeluk ayahnya Mark.
“Tidak Will ini bukan sebuah gurauan. Ceritanya panjang nanti ayah ceritakan…”
Anne menangis haru. Ia teringat akan kampong halamannya. Tak terasa butiran bening jatuh di
pipinya. Anne Gracia terharu akan pertemuan Will dengan keluarganya. Anne juga
teringat dengan keluarganya.
***
Tepian danau.
Suara puluhan peluru ditembakkan ke tepian danau. Suara itu terdengar dari kejauhan. Para
polisi tlah memeriksa tenda peninggalan Alik. Semua kosong. Tak ada siapa-
siapa di dalamnya. Polisi geram dan merasa gagal menemukan Alik maupun Huden.
Jantung Alik berdetak kencang. Ia dapat mendengar letusan peluru dari kejauhan. Alik
mempercepat laringa. Telah beberapa kali ia terjatuh. Cela panjangnya tergores
lumpur. Tapi dari kejauhan sekarang, ia telah dapat bangunan tertutup semak.
Bangunan di tepian tebing. Berupa goad an sudah sangat tua. Apakah itu istana
kucing- kucing ? alik tersenyum lega ia akan bersembunyi disini.
Alik memasuki sebuah lubang dipenuhi sarang laba- laba. Gua itu begitu gelap, mungkin menjadi
tempat persembunyian binatang buas, tapi juga tempat persembunyian yang baik
dari kejaran polisi. Alik terus melangkah di kegelapan. Ia telah melangkah jauh
masuk kedalam gua yang becabang- cabang, amat besar kemungkinan tersesat di
dalam goa ini pikirnya.
Mata Alik menangkap satu cahaya dari kejauhan. Sinaran cahaya dari sebuah ruangan. Alik
mendekatinya, karena matanya begitu mudah menemukan ruangan bercahaya itu dalam
kegelapan. Sumber cahaya apakah itu ?
Kucing
Sumber cahaya itu berasal dari kucing besar yang tidak bergerak. Di sekeliling kucing yang
sangat besar itu terdapat kucing- kucing kecil yang mengangkut anakan dari
kucing besar itu. Alik memperhatikannya. Tapi kemudian kecing besar itu
bersuara.
“Wahai anak manusia yang bersedih, apa tujuanmu kemari ?”
Alik terkejut. Tapi ia sudah ketahuan. Tak guna ia berdalih selain berusaha menjawab walau
dalam ketakutan.
“Jangan takut. Aku adalah ratu kucing. Apa yang bisa kubantu ?”
“ Maaf… aku ingin bersembunyi sejenak…”
“Namaku Alik berasal dari timur jauh. Aku sebatang kara dan sekarang menjadi buronan pula
…”Jawab Alik gemetar. Tapi ia terkejut dengan kebaikan Ratu Kucing itu.
“Jangan bersedih Nak. Kami sebenarnya adalah manusia di masa lalu. Kami terkena kutukan
penyihir Black Star dari langit. Tetapi legenda berkata lain, Akan ada dua belas pahlawan zodiak yang akan
berkumpul di bukit tapal dan akan menghancurkan penyihir itu. Kemudian dunia
akan kembali damai. Kami akan kembali seperti semula.” Jelas Ratu Kucing.
“Ternyata legenda itu benar…” kata Alik mengingat dulu pernah mendengar legenda istana
kucing- kucing.
“Cepatlah keluar dari gua ini. Zodiak keberanian akan menunggumu di luar sana !” Perintah
ratu kucing. Hari telah malam dan barangkali keadaan di luar telah aman.
“ Baik Ratu “
“Terima kasih “ lanjut Alik sambil berlari ke luar gua. Alik menemukan berusaha pintu keluar
tapi dimana. Alik benar- benar lupa di mana pintu tadi. Gua ini begitu gelap
dan bercabang.
“Berhasil.”teriak Alik setelah menemukan jalan keluar dari istana para kucing yang hidup
berkoloni. Istana nya seperti istana rayap yang dipenuhi lorong- lorong.
“Sepi sekali …” ucap Alik melihat keadaan telah menjadi malam dan gelap. Sementara nyamuk-
nyamuk menggigitnya. Alik masih menunggu dengan diam, menunggu kedatangan Will
dan Anne. Sesekali terdengat suara lolongan serigala di tengah rimba yang gelap
tanpa bulan dan tertutup awan. Kelam dan gelap tetapi di tengah kegelapan itu
Alik melihat sepasang mata yang seperti bintik merah menatap kepadanya. Bulu
roma Alik berdiri. Ia takut.
Suara gemerisik di dalam semak itu semakin mendekati Alik. Alik pun tak bisa lari dan
tak ingin lari. Ia hanya bisa pasrah menanti pertolongan dengan kedatangan Anne
dan Will. Apakah makhluk itu ?
Oh ternyata dugaan Alik benar. Mata merah itu adalah seekor harimau yang lapar. Ia
mengincar Alik. Alik terdesak. Ia hanya bisa merapatkan diri ke tebing, tebing istana kucing- kucing. Keadaan semakin darurat. Harimau itu bersiap melompat menerkam Alik.
“ Tolong …!” teriak Alik. Tapi tiba- tiba sebuah cahaya turun dari langit. Cahaya sebentuk
singa menerjang lompatan harimau itu. Harimau itu terlempar. Harimau itu
mengerang lalu bergulat dengan singa dari langit langit itu.
“ Leo…”Ucap Alik lirih. Matanya terpana.
“Aku leo, keberanian yang menjadi milikmu yang pernah ketakutan “ Jawab singa itu. Sampai
memenangkan pertarungan dengan harimau begitu mudah. Harimau itu lari. Dan leo
melepaskannya.
“Waah…” Alik terkagum.
“Naiklah ke punggungku, kita akan berlari kencang ke Mount City” Pinta Leo.
Alik menunggang harimau memasuki Kota Mount City yang begitu tenang dan sepi di
malam hari. Setelah sampai di tempat sunyi, Leo masuk ke telapak tangan Alik
dan tergambar disana. Disakunya Alik masih mempunyai uang sedikit. Ia memakai topi
dan merubah sedikit gaya rambutnya sehingga tampak berbeda dengan sebelumnya.
Tiada yang menyangka ia adalah sketsa seorang buronan polisi.
Sementara itu Anne dan Will telah sampai di depan gua istana kucing- kucing. Capricornus juga
berada di dekat mereka. Anne berteriak- teriak memanggil nama Alik. Tapi tak
ada jawaban. Will menemukan luka serpihan darah.
“ Alik…Alik…dimana kau ?”
“ Akhh tidak. Will kita terlambat”
“Alik mungkin diterkam harimau. Lihatlah sisa bulu- bulu harimau. Dan ceceran darah ke arah
sana “ Terka Anne.
“Oh…” Will terkejut. Ia meletakkan tangannya di bahu Anne. Meminta perempuan itu untuk
bersabar.
“Hiks..Huks..Alik “ Tangis Anne. Ia terus meratap.
***
Kota Mount
City, di larut malam.
Kota Mount City telah begitu sepi di malam hari. Bahkan sepi ini tidak seperti biasanya,
barangkali sepi karena munculnya kejahatan dan keributan yang diciptakan oleh
penjahat baru- baru ini. Penjahat itu berpakaian seperti ninja dan memakai
bintang perak di keningnya.Ninja Bintang, begitu masyarakat menyebutnya.
Langkah- langkah kaki mendekati sebuah restoran di malam hari. Seorang laki- laki remaja
yang dulu rambutnya hitam kini telah dipangkas habis. Ia memakai topi pet
sehingga rambut botaknya tidak begitu tampak. Mata hitamnya yang berwajah asia kini juga tidak begitu tampak
oleh kaca mata bergagang besar. Bibirnya yang begitu pucat kini telah menjadi
segar, begitu juga senyumnya. Pakaiannya yang begitu kotor sekarang telah rapid
an berciri khas eropa khas abad 19, sekarang. Tak lain ia adalah Alik
Joyokusumo.
“Mau pesan apa Nak ?” Tanya pemilik restaurant.
“Sepotong ayam dan mie goreng saja”
“Sepertinya aku pernah melihat gambarmu …” Tanya bapak itu ragu.
“Oh ya, saya baru saja sampai di kota ini …”
“Nama saya Alan Janed, kenapa Pak ?”
“Oh tidak apa- apa. Maafkan saya Nak “ Mohon Pemilik restoran itu sembari mengambil pesanan.
“Tunggu Pak …” Kata anak lelaki itu sebelum pemilik restoran itu berlalu ke belakang.
“Ya…”
“Bolehkan saya bekerja disini, apakah Bapak membutuhkan seorang pelayan ?”Mohon anak lelaki
itu berbalik.
“Kebetulan saya sedang membutuhkan seorang pelayan …”
“Bolehkan Pak ?” Mohonnya kembali.
“Tentu, ada kamar kosong dibelakang. Kamu diterima sekarang “
“Terima kasih Pak “Kata Anak lelaki muda itu. Maka mulailah bekerja anak lelaki muda itu yang
tak lain adalah Alik Joyokusumo yang telah berganti menjadi Alan Janed di
restoran yang bernama Dading Lengkap.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments