Cerita Sebelumnya
Bilt dan Pilt telah berubah menjadi dua ekor burung. Untuk melepaskan keduanya Kakek Yamada
melakukan upacara pelepasan pengaruh sihir di Air Terjun. Tapi sayang, kekuatan
Kakek Yamada tidak cukup mengalahkan Monster Penjaga Air Terjun, Cupito,
Siluman Buaya.
Sementara ketika Pagoda Zodiak telah sepi Mafia Hitam memamfaatkan keadaan untuk menyerang Pagoda Zodiak. Tom yang menjaga Shara Setty terdesak. Tom lebih memilih kabur bersama Shara menuju air
terjun. Kebetulan kedatangan Tom Garsen ke air terjun adalah kesempatan yang
tepat bagi keluarnya Pisces dari telapak tangannya. Pisces membantu Kakek
Yamada menghancurkan Cupito. Cupito siluman buaya meledak dan hancur berkeping-
keeping.
Benturan yang kembali dialami Shara membuatnya tersadar dan kembali pulih dari hilang ingatan. Shara dan Tom
bersiap kembali ke kampong halamannya Desa Gandum. Namun Shara harus merahasiakan pertemuan Will
dengan ayah, kakek, dan neneknya.
***
Kota Mount City.
Alik, Abraham, dan Will telah sampai di kediaman Bu Alma Odison. Nujumi dan Anne Gracia
menyambutnya, Begitu juga Bu Alma Odison. Abraham menepati janjinya agar
meminta Nujumi membantu menyembuhkan Alik dari pengaruh Sihir Animos yang
tersisa. Kebetulan hari ini adalah bertepatan dengan gerhana matahari. Jadi
inilah waktu terbaik untuk melenyapkan Animos.
Nujumi membuat kertas lipat berupa origami kupu- kupu. Ia membacakan mantra pada kupu-kupu
kertas itu.
“…Wahai Kupu- kupu kertas Hiduplah …
Terbanglah dengan racunmu …
Pada musuh teman kami Alik
Musuh yang bernama Animos “
“Terimakasih Nujumi…” Kata Alik.
Dan kupu- kupu kertas tersebut terbang jauh. Kupu- kupu kertas tersebut terbang jauh ke lorong
gelap. Kupu – kupu tersebut masuk ke sebuah lorong sekolah Alik dimasa lalu.
Kupu- kupu tersebut menuju tubuh Animos. Animos menghindar tetapi kupu- kupu
tersebut sudah dekat dan berhasil hinggap di bahu belakangnya. Kupu- kupu
kertas tersebut menusukkan racunnya pada leher Animos.
“Akkkkkkkkhhhhhhhhhhhhh……..” Animos mengerang.
Di siang hari itu tepat setelah kupu- kupu tersebut menusukkan racunnya pada Animos. Langit
berubah gelap tetapi bukan karena matahari di tutup awan. Tetapi matahari
menggelap ditutup rembulan. Gerhana Matahari datang.
“Nujumi Gerhana Matahari datang !” Teriak Abraham pada Nujumi ketika segenap wilayah
Mount City diliputi gerhana matahari.
“Sebaiknya kalian bersiaga Abraham !. Animos akan datang kemari !” Pinta Nujumi pada
Abraham dan teman- temannya untuk bergaga- jaga dari serangan balik Animos.
Abraham berdiri di muka pintu di depan Nujumi, Will juga menjaganya di samping
Abraham. Sementara dibelakang mereka Nujumi menghadang melindungi Alik. Alik
dibelakang Nujumi. Sementara Anne Gracia menjaga Bu Alma Odison di kamarnya.
Anne melindunginya.
Bersamaan Gerhana Matahari, Animos mencapai puncak kekuatannya. Secepat kilat ia
berpindah dari sekolah ke pintu rumah Bu Alma Odison.
Animos langsung memberikan serangan.
“Akhhh…!” Teriak Abraham dan Will. Mereka berdua yang tidak memiliki zodiak pelindung itu
terlempar oleh serangan Animos.
“Serahkan Anak Itu Pesulap Kecil !” Marah Animos pada Nujumi. Ia memnaggilnya dengan Pesulap
Kecil. Animos ingin Nujumi menyingkir dan menyerahkan Alik.
“Tidak !” balas Nujumi.
“Tidak Akan !!!” Ulang Nujumi sekali lagi. Tetapi tiba- tiba dari langit yang gulita oleh
Gerhana Matahari muncul seberkas cahaya. Silau terang benderang memenuhi
kegelapan gerhana. Cahaya Zodiak kembali turun ke dunia untuk membantu umat
manusia. Sosok cahaya dua orang perempuan kembar. Gemini. Ya Gemini telah
datang.
Dua orang wanita cahaya itu bertarung melawan Animos.
“Akhhhhhhh” Animos terlempar.
Animos tak berdaya. Ia dihajar oleh dua cahaya wanita silih berganti. Sampai titik akhir.
Animos Meledak.
Semua kekuatan sihir Animos lenyap. Alik terlepas selama- lamanya dari kekuatan sihir jahat.
Dan Gemini pun menuntaskan tugasnya. Lalu Gemini masuk ketangan Nujumi,
bersamaan dengan itu cahaya kembali benderang. Gerhana Telah Usai.
“Gemini…” kata Nujumi lirih sembari melihat gambar Zodiak Gemini yang terpatri di punggung
tangannya.
Oleh karena ledakan dari tubuh Animos. Orang orang sekitar berdatangan ke depan toko Bu
Alma Odison. “ Apa yang terjadi Nak ! kami dengar ada keributan “Tanya mereka.
“Tidak Pak. Hanya suara bintang jatuh dari langit …”
“Bintang jatuh yang menembus atap rumah dan berserakan di lantai rumah Nenek Alma Odison “
Tambah Alik tersenyum.
Setelah keadaan tenang dan gerhana telah usai. Keramaian kota Mount City kembali
seperti semula. Anne, will, Ham, Alik, memberikan selamat pada Nujumi. Atas
anugrah datangnya Gemini memilihnya. Juga betapa bahagianya Alik atas musnahnya
Animos, kekuaran jahat.
***
Shara dan Tom telah sampai ke Desa Gandum. Shara meminta maaf dan menemui kedua orang tuanya.
Betapa bahagianya hati kedua orang tua Shara atas kepulangan anak tunggalnya.
Apalagi kepulangan Shara atas bantuan Tom. Tom lah yang menjaga Shara. Hati
ayah Shara melunak dan melupakan Bilt dan Pilt yang kabarnya entah dimana.
Shara tak lupa pada janjinya. Ia segera setelahnya bertamu ke rumah Nenel Olivia John, nenek
Will. Shara memberikan sebatas kabar bahwa Will masih hidup sesuai keyakinan
Nenek Olivia. Will tengah bertualang mencari kedewasaan diri di Kota Mount City
dan akan ke Kota Dermaga. Walau hanya sebatas kabar. Tetapi kabar itu begitu
membahagiakan Nenek Olivia. Saking bahagianya Nenek Olivia segera merasa bugar
dan sembuh dari sakitnya.
Membaiknya kesehatan Nenek Olivia tentu menjadi hal yang buruk bagi Boro Stockson. Rencananya untuk menguasai harta Nenek Olivia gagal. Apalagi kabar Will masih hidup membuat Boro Stockson
kecewa.
***
Kota Mount City, Tengah Malam.
“Pencuri !!!”
“Pencuri…!”
Terdengar teriakan berkali- kali dari Toko Bu Alma
Odison. Ada pencuri yang masuk. Pencuri itu merebut Tas berisi uang hasil
penjualan mutiara pemberian Bu Alma Odison pada Abraham dan teman- temannya.
Padahal uang tersebutlah yang akan digunakan oleh Abraham untuk melanjutkan
perjalanannya. Dengan uang itulah Abraham telah menunaikan janjinya pada
Nujumi. Sisa uang untuk sewa penginapan yang tidak dibayar Abraham dulu.
Tiba- tiba Gemini keluar dari pergelangan tangan Nujumi. Gemini melesat mengejar dan
melumpuhkan pencuri itu. Prncuri itu tertangkap dan begitu mudah bagi Gemini
melumpuhkan pencuri itu. Cahaya zodiak itu menyilaukan malam.
Pencuri itu tergeletak tak berdaya. Alik, Abraham, Anne, Nujumi, dan Nenek Alma telah
berkumpul di ruang atas tokonya. Mereka bersiap membuka kain yang menutupi
wajah pencuri itu. Sebo sebentuk penutup wajah ninja.
“Teman- teman inilah wajah dari pencuri yang telah mencuri uang hasil penjualan mutiara kita
tadi” Kata Will.
“Buka Will …” Pinta Alik.
Dan Will pun melepas kain itu dengan hati berdebar.“ Astaga …?” Will terkejut. Ia mengenali
wajah orang dalam cadar itu.
“Kau….kau….Jerry !!” Will terkejut.
“Y…aaa” Kata pencuri itu lirih, karena masih kesakitan oleh serangan Gemini.
“Mengapa kau selalu mengangguku ?” Tanya Will.
“Baik lah Will aku harus mengakui …bahwa aku telah ditugaskan oleh Mafia Hitam untuk membunuh
para Cahaya Zodiak, diantaranya Kau dan Gent Honixton, sang Aquarius. Akulah
yang membunuh Gent…tapi kau telah hilang sebelum aku juga melakukannya padamu
…”
“Kurang ajar kau….Jerry…” Amarah Will.
“Maafkan aku, aku hanya menjalankan perintah untuk membalas kebaikannya…”
Dan Jerry pun melanjutkan kalimatnya setelah meminta maaf pada Will,” Aku tahu siapa Mafia
Hitam sebenarnya…dia adalah…seorang…Wan..”
“Tusss…”Sebuah panah tertancap pada leher Jerry. Jerry berhenti berkata- kata ia tak dapat
melanjutkan kata-katanya. Kata- kata tentang misteri sosok Mafia Hitam.
“Itu …!!” Pekik Abraham pada sosok yang baru saja meninggalkan jendela. Sosok yang
memanah Jerry. Ternyata Mafia Hitam baru saja kabur dari sana.
Akhirnya Jerry menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan Will.
Mereka tidak mengejar Mafia Hitam yang berlalu jauh. Will meneteskan air mata, ia mengenang
sahabatnya Gent Honixton yang telah tiada. Nenek Alma Odison, Nujumi, Anne
Gracia tertunduk sedih kecuali Abrahan yang terdiam memikirkan perjalanannya
menuju kota dermaga dengan sisa uang penjualan mutiara.
Tiba- tiba dari jendelah muncullah kepiting kecil penuh cahaya. Kepiting itu seperti
bintang menyilaukan mata. Kepiting itu menuju Will.
“Cancer …”Kata Bu Alma terkejut.
“Pelambang kejujuran …” Kata Nujumi.
“Selamat Will, pada hatimu yang jujur” Ucap Anne Gracia.
Setelah Cancer tergambar di pergelangan tangan Will. Mereka yang masih berduka membersihkan
mayat Jerry untuk dimakamkan esok di pemakaman kota Mount City.
***
Pemakaman Kota Mount City, Pagi Hari.
Mendung menyelimuti langit Mount City, satu persatu orang meninggalkan pemakaman di
sekitar gundukan tanah bertuliskan Jerry. Orang- orang meninggalkan pemakaman
Jerry. Tinggallah kini Anne, Nujumi, Will, dan Alik, sementara Abraham
termenung. Mata Abraham tertujun pada sebuah tulisan tua yang tertera di atas
batu. Makam bertuliskan ‘ PEMAKAMAN MASSAL KORBAN GEMPA MOUNT CITY 1891’. Mata
Abraham berbinar. Ia menangis mengingat pesan Mama Azalina, Ibu di panti
asuhannya dulu.
“Abraham kau adalah salah satu anak- anak korban gempa di Kota Mount City 12 tahun lalu…”
“Bu…”
“Apakah kau terpisah dari Orang Tuamu, apakah kau bisa mengingat mereka ?”
“…Tidak Bu…”
Ingatan Abraham tentang percakapannya dengan Mama Azalina kembali terngiang di
kepalanya. Oleh karena itu Abraham menatap Nenek Alma Odison yang tak jauh
darinya. Ia ingin bertanya padanya.
“Nek, apa kah orangtuaku ada di pemakaman disana ?” Tanya Abraham.
“….” Hening, Nenek Alma terdiam berpikir.
“Andaikan Nenek tidak tahu, Apakah Nenek tahu siapa orang tuaku ?” Ulang Abraham cepat,
ia berkata lagi setelah Nenek Alma terdiam.
“Apakah kau korban gempa Mount City ? mengapa kau tidak pernah bercerita. Nenek hanya tahu
sebelumnya kau berasal dari panti asuhan di River Longer…” Jawab Nenek Alma.
Kemudian Will, Alik, Nujumi dan Anne menatap mereka berdua.
“Iya Nek …apakah nenek tahu sekilas petunjuk tentang keberadaan orangtuaku !” Kata
Abraham Antusias.
“Seingatku, dulu ada seorang perempuan bernama Fatima. Dia seorang pelayan di Kota
dermaga.”
“Lalu nek …”Will juga tak sabar menanti kelanjutan cerita Nenek Alma.
“Fatima menemukan seorang bayi yang sedang merangkak- rangkak di tepian pantai. Bayi
itu sehat dan tampan. Fatima yang saat itu hanya berjalan- jalan tiba- tiba
tergerak hatinya untuk mengambil anak itu. Fatima membawanya pulang ke tempat
tinggalnya. Fatima tinggal di kapal milik seorang bajak laut. Bajak laut itu
tidak senang dengan bayi itu. Ia mengancam Fatima, jika tidak mau membuang bayi
itu maka Fatima sendiri yang harus keluar dari kapal itu.”
“Pada Akhirnya Fatima kabur ke Kota Mount City, dari tepian pantai jauh ke pegunungan membawa
anak itu dan terus tumbuh, menjadi balita yang sehat. Tapi…”
“Tapi apa Nek ?” Tanya Abraham dengan mata berkaca.
“Tapi penderitaan Fatima belum berakhir. Gempa melanda Mount City. Sebagian penduduk
diungsikan termasuk Nenek. Tapi ajaibnya Fatima dan bayinya selamat”
“Dimana Nenek bertemu dengan Fatima?” Tanya Nujumi.
“Di pengungsian Nenek bertemu dengan Fatima. Tapi sayangnya orang suruhan bajak
laut tersebut masih mencari-cari Fatima untuk ditangkap. Karena Fatima adalah
pelayan yang sudah dibayar. Dan akhirnya Fatima berhasil ditangkap oleh mereka.
Fatima ditangkap dan dibawa paksa ke Kota Dermaga untuk diadili. Tapi sayangnya
Balita itu hilang…” Nenek Alma mengakhiri ceritanya.
“Ini semua tidak adil. Fatima butuh keadilan ….” Kata Abraham.
“Kau harus mewujudkannya Abraham, karena kau adalah Bayi yang hilang itu. Pergilah ke Kota
Dermaga …”pinta Nenek Alma.
“Abraham …..” bisik Nujumi terhenti. Ia bersedih karena sebentar lagi akan berpisah dengan
Abrahan. Hatinya sudah merasa dekat dengan Abraham. Karena itulah alasan ia
mengikuti Abraham jauh ke Mount City, bukan karena uang sewa penginapan yang
belum dibayar dulu.
Mereka semua pun meninggalkan pemakaman Jerry. Walaupun jerry adalah musuh Will tapi hatinya
tetap bersedih. Semuanya di gambarkan oleh gerimis yang turun perlahan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments