BAB X KEAJAIBAN UNTUK NUJUMI

Cerita Sebelumnya

                Bilt dan Pilt telah berubah menjadi dua ekor burung. Untuk melepaskan keduanya Kakek Yamada

melakukan upacara pelepasan pengaruh sihir di Air Terjun. Tapi sayang, kekuatan

Kakek Yamada tidak cukup mengalahkan Monster Penjaga Air Terjun, Cupito,

Siluman Buaya.

Sementara ketika Pagoda Zodiak telah sepi Mafia Hitam memamfaatkan keadaan untuk menyerang Pagoda Zodiak. Tom yang menjaga Shara Setty terdesak. Tom lebih memilih kabur bersama Shara menuju air

terjun. Kebetulan kedatangan Tom Garsen ke air terjun adalah kesempatan yang

tepat bagi keluarnya Pisces dari telapak tangannya. Pisces membantu Kakek

Yamada menghancurkan Cupito. Cupito siluman buaya meledak dan hancur berkeping-

keeping.

Benturan yang kembali dialami Shara membuatnya tersadar dan kembali pulih dari hilang ingatan. Shara dan Tom

bersiap kembali ke kampong halamannya Desa Gandum. Namun  Shara harus merahasiakan pertemuan Will

dengan ayah, kakek, dan neneknya.

                                                                ***

Kota Mount City.

Alik, Abraham, dan Will telah sampai di kediaman Bu Alma Odison. Nujumi dan Anne Gracia

menyambutnya, Begitu juga Bu Alma Odison. Abraham menepati janjinya agar

meminta Nujumi membantu menyembuhkan Alik dari pengaruh Sihir Animos yang

tersisa. Kebetulan hari ini adalah bertepatan dengan gerhana matahari. Jadi

inilah waktu terbaik untuk melenyapkan Animos.

Nujumi membuat kertas lipat berupa origami kupu- kupu. Ia membacakan mantra pada kupu-kupu

kertas itu.

“…Wahai Kupu- kupu kertas Hiduplah …

     Terbanglah dengan racunmu …

     Pada musuh teman kami Alik

     Musuh yang bernama Animos “

“Terimakasih Nujumi…” Kata Alik.

Dan kupu- kupu kertas tersebut terbang jauh. Kupu- kupu kertas tersebut terbang jauh ke lorong

gelap. Kupu – kupu tersebut masuk ke sebuah lorong sekolah Alik dimasa lalu.

Kupu- kupu tersebut menuju tubuh Animos. Animos menghindar tetapi kupu- kupu

tersebut sudah dekat dan berhasil hinggap di bahu belakangnya. Kupu- kupu

kertas tersebut menusukkan racunnya pada leher Animos.

“Akkkkkkkkhhhhhhhhhhhhh……..” Animos mengerang.

Di siang hari itu tepat setelah kupu- kupu tersebut menusukkan racunnya pada Animos. Langit

berubah gelap tetapi bukan karena matahari di tutup awan. Tetapi matahari

menggelap ditutup rembulan. Gerhana Matahari datang.

“Nujumi Gerhana Matahari datang !” Teriak Abraham pada Nujumi ketika segenap wilayah

Mount City diliputi gerhana matahari.

“Sebaiknya kalian bersiaga Abraham !. Animos akan datang kemari !” Pinta Nujumi pada

Abraham dan teman- temannya untuk bergaga- jaga dari serangan balik Animos.

Abraham berdiri di muka pintu di depan Nujumi, Will juga menjaganya di samping

Abraham. Sementara dibelakang mereka Nujumi menghadang melindungi Alik. Alik

dibelakang Nujumi. Sementara Anne Gracia menjaga Bu Alma Odison di kamarnya.

Anne melindunginya.

Bersamaan Gerhana Matahari, Animos mencapai puncak kekuatannya. Secepat kilat ia

berpindah dari sekolah ke pintu rumah Bu Alma Odison.

Animos langsung memberikan serangan.

“Akhhh…!” Teriak Abraham dan Will. Mereka berdua yang tidak memiliki zodiak pelindung itu

terlempar oleh serangan Animos.

“Serahkan Anak Itu Pesulap Kecil !” Marah Animos pada Nujumi. Ia memnaggilnya dengan Pesulap

Kecil. Animos ingin Nujumi menyingkir dan menyerahkan Alik.

“Tidak !” balas Nujumi.

“Tidak Akan !!!” Ulang Nujumi sekali lagi. Tetapi tiba- tiba dari langit yang gulita oleh

Gerhana Matahari muncul seberkas cahaya. Silau terang benderang memenuhi

kegelapan gerhana. Cahaya Zodiak kembali turun ke dunia untuk membantu umat

manusia. Sosok cahaya dua orang perempuan kembar. Gemini. Ya Gemini telah

datang.

Dua orang wanita cahaya itu bertarung melawan Animos.

“Akhhhhhhh” Animos terlempar.

Animos tak berdaya. Ia dihajar oleh dua cahaya wanita silih berganti. Sampai titik akhir.

Animos Meledak.

Semua kekuatan sihir Animos lenyap. Alik terlepas selama- lamanya dari kekuatan sihir jahat.

Dan Gemini pun menuntaskan tugasnya. Lalu Gemini masuk ketangan Nujumi,

bersamaan dengan itu cahaya kembali benderang. Gerhana Telah Usai.

“Gemini…” kata Nujumi lirih sembari melihat gambar Zodiak Gemini yang terpatri di punggung

tangannya.

Oleh karena ledakan dari tubuh Animos. Orang orang sekitar berdatangan ke depan toko Bu

Alma Odison. “ Apa yang terjadi Nak ! kami dengar ada keributan “Tanya mereka.

“Tidak Pak. Hanya  suara bintang jatuh dari langit …”

“Bintang jatuh yang menembus atap rumah dan berserakan di lantai rumah Nenek Alma Odison “

Tambah Alik tersenyum.

Setelah keadaan tenang dan gerhana telah usai. Keramaian kota Mount City kembali

seperti semula. Anne, will, Ham, Alik, memberikan selamat pada Nujumi. Atas

anugrah datangnya Gemini memilihnya. Juga betapa bahagianya Alik atas musnahnya

Animos, kekuaran jahat.

                                                                ***

Shara dan Tom telah sampai ke Desa Gandum. Shara meminta maaf dan menemui kedua orang tuanya.

Betapa bahagianya hati kedua orang tua Shara atas kepulangan anak tunggalnya.

Apalagi kepulangan Shara atas bantuan Tom. Tom lah yang menjaga Shara. Hati

ayah Shara melunak dan melupakan Bilt dan Pilt yang kabarnya entah dimana.

Shara tak lupa pada janjinya. Ia segera setelahnya bertamu ke rumah Nenel Olivia John, nenek

Will. Shara memberikan sebatas kabar bahwa Will masih hidup sesuai keyakinan

Nenek Olivia. Will tengah bertualang mencari kedewasaan diri di Kota Mount City

dan akan ke Kota Dermaga. Walau hanya sebatas kabar. Tetapi kabar itu begitu

membahagiakan Nenek Olivia. Saking bahagianya Nenek Olivia segera merasa bugar

dan sembuh dari sakitnya.

Membaiknya kesehatan Nenek Olivia tentu menjadi hal yang buruk bagi Boro  Stockson. Rencananya untuk menguasai harta Nenek Olivia gagal. Apalagi kabar Will masih hidup membuat Boro Stockson

kecewa.

                                                            ***

Kota Mount City, Tengah Malam.

“Pencuri !!!”

“Pencuri…!”

Terdengar teriakan  berkali- kali dari Toko Bu Alma

Odison. Ada pencuri yang masuk. Pencuri itu merebut Tas berisi uang hasil

penjualan mutiara pemberian Bu Alma Odison pada Abraham dan teman- temannya.

Padahal uang tersebutlah yang akan digunakan oleh Abraham untuk melanjutkan

perjalanannya. Dengan uang itulah Abraham telah menunaikan janjinya pada

Nujumi. Sisa uang untuk sewa penginapan yang tidak dibayar Abraham dulu.

Tiba- tiba Gemini keluar dari pergelangan tangan Nujumi. Gemini melesat mengejar dan

melumpuhkan pencuri itu. Prncuri itu tertangkap dan begitu mudah bagi Gemini

melumpuhkan pencuri itu. Cahaya zodiak itu menyilaukan malam.

Pencuri itu tergeletak tak berdaya. Alik, Abraham, Anne, Nujumi, dan Nenek Alma telah

berkumpul di ruang atas tokonya. Mereka bersiap membuka kain yang menutupi

wajah pencuri itu. Sebo sebentuk penutup wajah ninja.

“Teman- teman inilah wajah dari pencuri yang telah mencuri uang hasil penjualan mutiara kita

tadi” Kata Will.

“Buka Will …” Pinta Alik.

Dan Will pun melepas kain itu dengan hati berdebar.“ Astaga …?” Will terkejut. Ia mengenali

wajah orang dalam cadar itu.

“Kau….kau….Jerry !!” Will terkejut.

“Y…aaa” Kata pencuri itu lirih, karena masih kesakitan oleh serangan Gemini.

“Mengapa kau selalu mengangguku ?” Tanya Will.

“Baik lah Will aku harus mengakui …bahwa aku telah ditugaskan oleh Mafia Hitam untuk membunuh

para Cahaya Zodiak, diantaranya Kau dan Gent Honixton, sang Aquarius. Akulah

yang membunuh Gent…tapi kau telah hilang sebelum aku juga melakukannya padamu

…”

“Kurang ajar kau….Jerry…” Amarah Will.

“Maafkan aku, aku hanya menjalankan perintah untuk membalas kebaikannya…”

Dan Jerry pun melanjutkan kalimatnya setelah meminta maaf pada Will,” Aku tahu siapa Mafia

Hitam sebenarnya…dia adalah…seorang…Wan..”

“Tusss…”Sebuah panah tertancap pada leher Jerry. Jerry berhenti berkata- kata ia tak dapat

melanjutkan kata-katanya. Kata- kata tentang misteri sosok Mafia Hitam.

“Itu …!!” Pekik Abraham pada sosok yang baru saja meninggalkan jendela. Sosok yang

memanah Jerry. Ternyata Mafia Hitam baru saja kabur dari sana.

Akhirnya Jerry menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan Will.

Mereka tidak mengejar Mafia Hitam yang berlalu jauh. Will meneteskan air mata, ia mengenang

sahabatnya Gent Honixton yang telah tiada. Nenek Alma Odison, Nujumi, Anne

Gracia tertunduk sedih kecuali Abrahan yang terdiam memikirkan perjalanannya

menuju kota dermaga dengan sisa uang penjualan mutiara.

Tiba- tiba dari jendelah muncullah kepiting kecil penuh cahaya. Kepiting itu seperti

bintang menyilaukan mata. Kepiting itu menuju Will.

“Cancer …”Kata Bu Alma terkejut.

“Pelambang kejujuran …” Kata Nujumi.

“Selamat Will, pada hatimu yang jujur” Ucap Anne Gracia.

Setelah Cancer tergambar di pergelangan tangan Will. Mereka yang masih berduka membersihkan

mayat Jerry untuk dimakamkan esok di pemakaman kota Mount City.

                                                        ***

Pemakaman Kota Mount City, Pagi Hari.

Mendung menyelimuti langit Mount City, satu persatu orang meninggalkan pemakaman di

sekitar gundukan tanah bertuliskan Jerry. Orang- orang meninggalkan pemakaman

Jerry. Tinggallah kini Anne, Nujumi, Will, dan Alik, sementara Abraham

termenung. Mata Abraham tertujun pada sebuah tulisan tua yang tertera di atas

batu. Makam bertuliskan ‘ PEMAKAMAN MASSAL KORBAN GEMPA MOUNT CITY 1891’. Mata

Abraham berbinar. Ia menangis mengingat pesan Mama Azalina, Ibu di panti

asuhannya dulu.

“Abraham kau adalah salah satu anak- anak korban gempa di Kota Mount City 12 tahun lalu…”

“Bu…”

“Apakah kau terpisah dari Orang Tuamu, apakah kau bisa mengingat mereka ?”

“…Tidak Bu…”

Ingatan Abraham tentang percakapannya dengan Mama Azalina kembali terngiang di

kepalanya. Oleh karena itu Abraham menatap Nenek Alma Odison yang tak jauh

darinya. Ia ingin bertanya padanya.

“Nek, apa kah orangtuaku ada di pemakaman disana ?” Tanya Abraham.

“….” Hening, Nenek Alma terdiam berpikir.

“Andaikan Nenek tidak tahu, Apakah Nenek tahu siapa orang tuaku ?” Ulang Abraham cepat,

ia berkata lagi setelah Nenek Alma terdiam.

“Apakah kau korban gempa Mount City ? mengapa kau tidak pernah bercerita. Nenek hanya tahu

sebelumnya kau berasal dari panti asuhan di River Longer…” Jawab Nenek Alma.

Kemudian Will, Alik, Nujumi dan Anne menatap mereka berdua.

“Iya Nek …apakah nenek tahu sekilas petunjuk tentang keberadaan orangtuaku !” Kata

Abraham Antusias.

“Seingatku, dulu ada seorang perempuan bernama Fatima. Dia seorang pelayan di Kota

dermaga.”

“Lalu nek …”Will juga tak sabar menanti kelanjutan cerita Nenek Alma.

“Fatima menemukan seorang bayi yang sedang merangkak- rangkak di tepian pantai. Bayi

itu sehat dan tampan. Fatima yang saat itu hanya berjalan- jalan tiba- tiba

tergerak hatinya untuk mengambil anak itu. Fatima membawanya pulang ke tempat

tinggalnya. Fatima tinggal di kapal milik seorang bajak laut. Bajak laut itu

tidak senang dengan bayi itu. Ia mengancam Fatima, jika tidak mau membuang bayi

itu maka Fatima sendiri yang harus keluar dari kapal itu.”

“Pada Akhirnya Fatima kabur ke Kota Mount City, dari tepian pantai jauh ke pegunungan membawa

anak itu dan terus tumbuh, menjadi balita yang sehat. Tapi…”

“Tapi apa Nek ?” Tanya Abraham dengan mata berkaca.

“Tapi penderitaan Fatima belum berakhir. Gempa melanda Mount City. Sebagian penduduk

diungsikan termasuk Nenek. Tapi ajaibnya Fatima dan bayinya selamat”

“Dimana Nenek bertemu dengan Fatima?” Tanya Nujumi.

“Di pengungsian Nenek bertemu dengan Fatima. Tapi sayangnya orang suruhan bajak

laut tersebut masih mencari-cari Fatima untuk ditangkap. Karena Fatima adalah

pelayan yang sudah dibayar. Dan akhirnya Fatima berhasil ditangkap oleh mereka.

Fatima ditangkap dan dibawa paksa ke Kota Dermaga untuk diadili. Tapi sayangnya

Balita itu hilang…” Nenek Alma mengakhiri ceritanya.

“Ini semua tidak adil. Fatima butuh keadilan ….” Kata Abraham.

“Kau harus mewujudkannya Abraham, karena kau adalah Bayi yang hilang itu. Pergilah ke Kota

Dermaga …”pinta Nenek Alma.

“Abraham …..” bisik Nujumi terhenti. Ia bersedih karena sebentar lagi akan berpisah dengan

Abrahan. Hatinya sudah merasa dekat dengan Abraham. Karena itulah alasan ia

mengikuti Abraham jauh ke Mount City, bukan karena uang sewa penginapan yang

belum dibayar dulu.

Mereka semua pun meninggalkan pemakaman Jerry. Walaupun jerry adalah musuh Will tapi hatinya

tetap bersedih. Semuanya di gambarkan oleh gerimis yang turun perlahan.

                                                                ***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!