Cerita Sebelumnya
Karena pengaruh sihir Hantu di pohon tua Abraham tampak sedih, murung dan pucat. Dalam kesedihannya itu ia pun kabur dari penginapan yang belum sempat dibayarnya. Akhirnya cucu pemilik penginapan, Nujumi. Mengikuti langkah perjalanan Abraham Gellier ke Mount City.
Akankah Nujumi menemukannya, apakah tujuan Nujumi semata- mata hanya untuk
menangih uang sewa atau ingin menolong Abraham Gellier dari pengaruh sihir Hantu di pohon tua.
***
Ada sepasang remaja yang sedang berjalan tergesa di stasiun kereta api menuju Kota Mount
City. Remaja lelaki memakai ikatan kepala , berjacket jeans bewarna hitam, ia
adalah Will John disampingnya adalah gadis yang baru dikenalnya di perjalanan,
namanya Anne Gracia. Anne Gracia berambut pirang memakai terusan pink dihiasi
putih mawar. Poni rambut Anne diikat bandana yang membuat rambut pirangnya
tergerai panjang. Dia tampak anggun. Keduanya duduk di kursi stasiun menunggu
angkutan kalau saja pagi datang. Namun dekat dari tempat duduk mereka tampak
seorang remaja laki- laki yang murung dan sedih. Will yang sebegitu peduli
menyapa cowok itu.
“Hai Teman mengapa kau terlihat begitu sedih ?” Tanya Will.
“Kau tak akan mengerti teman, kalaupun aku cerita “
“Berceritalah…barangkali kita bisa menjadi teman “ Sambut Anne. Anne sendiri juga bertemu dengan Will
dari perjalanan kaburnya. Anne kabur dari rumah karena orang tuanya yang
memaksanya menikah dengan pria tua sebagai istri yang kesekian kali. Jelas saja
Anne yang masih gadis berusia 13 tahun itu menolaknya. Ketika orang tuanya
lengah, Anne kabur. Anne kabur mengikuti perjalanan Will.
“Baiklah …” jawab Abraham melunak.
“Siapa namamu ?” Tanya Anne lagi.
“Namaku Abraham, panggil saja ‘Ham’ , nanti pagi aku ceritakan”
“Kemana tujuan Kalian “ Ulang Ham bertanya.
“Ke Kota Mount City” Jawab Anne dan Will
serempak. Maka bersamalah mereka menjadi teman, Abraham, Will , dan Anne. Namun
Abraham masih tetap bersikap dingin sampai kereta api tujuan datang. Mereka
mendapatkan bangku di kabin yang sama.
Kebetulan Anne dan Ham duduk pada bangku yang sama. Sebaliknya Will berada berhadapan di
bangku di depan mereka. Hanya mereka bertiga di kabin yang seharusnya berisi
empat orang itu. Abraham tetap diam memandang ke ladang gandum di luar sana.
Semburat matahari pagi memancar terang memasuki jendela kabin dan cuaca pun
mulai menghangat. Bayangan Anne terlihat manis dengan rambut diikat kain
berbentuk kerudung kecil khas gadis eropa timur. Pinggang Anne pun di ikat kain pinggang berwarna merah jambu yang membuatnya semakin manis. Dengan itu ia terus berusaha membuat Abraham
berbicara. Namun setiap pertanyaan Anne dijawab Abraham dengan singkat.
“Ham topi koboimu bagus, kapan ya aku bisa memiliki topi seperti itu ?” canda Anne pada
Abraham begitu ceria. Abraham tampak begitu coll dengan setelan topi koboi, kemeja berlengan panjang serta rompi.
“Diberikan panti asuhan sebagai kenang- kenangan “Jawab Ham.
“Aku tidak akan menyerah …” kata Anne Dalam hati. Anne yang ceria yan banyak bicara. Tanpa
sadar Will yang didepan mereka sudah mendengkur, tidur di pagi itu dalam
perjalanannya. Iler Will menetes sampai membasahi jelana ceans nya. Lucu
sekali. Anne tertawa, tiba- tiba Abraham juga tertawa kecil. Akankah mereka
sampai ke Kota Mount City ?.
***
Di Kota Mount City Shara telah menyamar menjadi remaja lelaki bernama Shaga. Ia tengah
mencari penginapan di kota itu. Shara masih dalam pencariannya untuk menemukan
kejelasan keberadaan Tom dan Will.
“Pak, masih ada kamar ?” Tanya Shara memasuki sebuah motel.
“Tidak Nak… semua penuh” Jawab resepsionis motel itu.
“Tapi …”
“Oh kalau perlu bersama kami saja Nak ! “ sela dua tamu lain disamping Shara.
“Oh !Tidak Om tidak perlu “ jawab Shara terkejut dan mengubah suaranya agar terdengar lebih
dalam. Shara terkejut karena dua orang lelaki itu adalah Bilt dan Pilt. Yang
tentu mereka ke mount City atas perintah orang tua Shara.
“Kenapa ?”Bilt heran.
“Pokoknya tidak, saya canggung bersama orang dewasa “ Jawab Shara.
“Kalau kau mau Nak. Istirahatlah di kamar anakkku. Kentaro. Kamar Kent cukup luas dan bisa
dikatakan sebagai ruangan tidur bersama bagi anak- anak.” Usul Pemilik
Penginapan yang tak lain adalah Ayah Kent.
“…” Shara ragu.
“Anakku suka berteman “ kata Ayah Kent. Jelas pemilik penginapan.
“Baiklah “ jawab Shara setuju.
“Siapa namamu Nak ?” Tanya Ayah Kent.
“Shaga” Jawab Shara,
“Kent. Antarkan Shaga ke ruang besarmu “ Pinta Ayah Kent dengan memanggil keras. Ayah
Kent menyebut kamarnya sebagai ruangan besar. Tak lama kemudan datanglah
Kentaro menyambut Shaga. Mereka meninggalkan Bilt dan Pilt yang masih
berbincang dengan Ayah Kent. Terlihat Pilt memperlihatkan secarik foto pada
Ayah Kent selaku memilik motel. Beberapa saat kemudian Ayah Kent menggeleng.
Sesampainya di kamar Shara tersenyum. Ternyata kamar kent bukanlah seperti kamar pada umumnya.
Lebih luas lapang dan tidak banyak barang di sekitarnya. Ada beberapa matras di
sudutnya yang bisa direbahkan kalau mau tidur. Kalaupun tidak tidak apa apa.
Bisa berbaring di mana saja. Karpetnya cukup empuk. Bisa bermain bola dan berkejaran
sebagaimana ruangan tampung anak laki- laki. Lebih tepatnya ruangan berkumpul
dan bermain Kent bersama teman- temannya.
Menjelang malam Kent dan Shara sudah akrab. Tapi Kent heran pada Shaga yang tampak
canggung tidur di kamarnya. “ Ayo Tidur disini …teriak Kent “ sambil melempar
bola bercanda. Tentu saja Shara malu. Ia tidak pernah sekamar dengan Lelaki.
Lalu Shara balik menendang bola dari Kent, mengenai perutnya. Kent mengejarnya, mereka
berlarian. Sara mengambil gelas dan melempar airnya pada Kent basah. Mereka
tertawa. Shara berharap Kent pergi dan tidur diluar karena basah. Tetapi Kent
membalas siraman Shara dengan lebih banyak. Dan sialnya itu mengenai ransel
Shara.
“Astaga Kent …mengenai ranseku.” Kata Shara sedih.
“Mafkan aku Shaga . Apa itu begitu penting Shaga ?” Tanya Kent heran melihat Shara
mengeluarkan sebuah surat di bagian depan Ransel.
“Ia sangat penting.” Jawab Shara. Kent pun sadar. Mereka menghentikan candaannya. Shara
mengambil surat yang sebagian basah itu. Lalu membukanya “ Maafkan aku Nenek
Olivia, aku harus membacanya. “ Ucap Shara lirih dalam hati. Benar pikirannya.
Ia harus membuka isinya, bilamana surat itu hilang atau ranselnya hilang. Dan
isi surat itu akan dikatakannya pada Will sendiri.
Will Cucuku
Berterimakasihlah pada Shara bila kalian bertemu
Sebuah cerita yang harus engkau dengar Cucuku, bila engkau sudah dewasa.
Dimasa yang lalu ibumu mengenal dengan seorang lelaki bernama Mark Odison. Dan mereka menjalin hubungan penuh kasih. Tetapi Kakekmu tidak setuju hubungan keduanya. Sampai akhirnya tetap ibumu
menikah dengan lelaki itu, yang kemudian melahirkan seorang anak dan itu adalah
engkau cucuku. Dan Mark adalah nama ayahmu. Setelah engkau lahir, kakek tetap
tidak mengukai mark yang dari kalangan biasa. Ayahmu tidak tahan dan pergi,
ayahmu pergi barangkali berkelana dan mengembara untuk membuktikan bisa menjadi
seorang saudagar yang berhasil.
Setelah kepergian Ayahmu. Ibumu sakit- sakitan dan tidak beberapa lama kemudian ibumu beristirahat dengan tenang. Terakhir kabar dari ayahmu yang nenek dengar setelah kematian ibumu. Ayahmu
kehilangan arah dan dia pergi untuk merenungi diri dan menemukan kedamaian jiwa
di sebuah menara di hutan suaka, Menara
yang bernama Menara Bintang di kota Mount City.
Demi menutupi cerita sedih itu nenek menyekolahkanmu ke Farm School. Sampai engkau dewasa yang cerita ini siap di ceritakan.
Temukanlah Ayahmu disana.
Maafkan nenek cucuku tersayang.
Olivia John
“Ternyata itu kau Shara !” teriak Bilt dan Pilt dari ujung kamar sebelah. Shara lupa menutup
pintu. Dan suara Shara terdengar oleh ributnya candaan mereka.
“Krak !” Shara cepat menutup pintu. Kent heran. Shara bergegas membuka topinya. Dan rambut
panjangnya terlihat. Kent tambah heran melihat Shara yang ternyata seorang perempuan.
“Brak…Brak..!” Bilt dan Pilt terus menggedor pintu.
“Aku harus kabur, mereka mencariku yang tengah kabur dari rumah !” kata Shara pada Kent.
Shara bergegas menyandang ranselnya menuju jendela. Kabur.
“Aku ikut !” teriak Kent. Yang segera membantu Shara untuk kabur.
Setelah di luar tanpa sepengatuah Bilt dan Pilt, Kent pamit pada Ayahnya. “ Ayah aku pergi. Aku janji akan pulang.” Kata Kent.
Diluar dugaan Ayah Kent yang baik dan ramah mempersilahkannya. Ayah Kent tersenyum.”Baik
Kent. Hati hati “
Sementara itu Bilt dan Pilt telah berhasil mendobrak pintu. Namun ruangan Kent telah kosong.
Dari kejauhan Kent telah membonceng Shara diatas sepeda balapnya. Melaju.
“ Da… da …” Kata mereka tertawa.
“Sekarang kita mau kemana ?” Tanya Shara.
Kent tidak menjawab. “ Kau ini lucu ya. Aku tertipu. Ternyata kau seorang perempuan” Ucap
Kent lebih awal. “ Terserah kau mau kemana ?”
“Maafkan aku. Aku gadis bernama Shara Setty. Shara” Shara memperkenalkan diri.
“Aku Hanya ingin ke Kota ini untuk mencari keberadaan teman ku.” Jawab Shara.
“Kalau begitu. Engkau harus tinggal di tempat yang aman. Di Rumahku di Bukit Tapal. Disana ada
saudaraku bernama Miss Teria. Ia dan Ibuku berkebun sayur, dan setiap akhir
pekan kami menjual hasilnya ke kota.” Jelas Kent bahwa ia memiliki rumah
keluarga di Bukit Tapal. Sedangkan penginapan hanyalah usaha keluarganya.
***
Kereta api yang membawa Abraham Gellier, Anne Gracia, dan Will John telah sampai ke Kota
Mount City. Hari telah mulai menggelap dan malam telah datang. Perut ketiganya
telah keroncongan dan berasa lapar. Untuk itu mereka mengitari pusat kota untuk
menemukan jajanan yang mereka sukai.
“Hiatt !” kayu kecil sebentuk bintang terlempar ke arah kening Abraham.
“Jangan !” seru Anne Gracia yang bergerak cepat melindungi Abraham Gellier. Kayu sebentuk
bintang itu mengenai kepala Anne Gracia. Dia jatuh.
“Nujumi …?” Kata Abraham pada sesosok pelempar kayu bintang itu, yang tak lain adalah
Nujumi, cucu pemilik penginapan yang tidak dibayarnya.
“Iya …! Waduh…” Nujumi panic, senjatanya salah sasaran.
“Ini gara- gara kau Ham !” lanjut Nujumi lagi.
“Jelas lemparan itu darimu ! “ kata Will John yang segera menggotong tubuh Anne yang jatuh.
“Sudah- sudah akulah yang salah …” sela Abraham mengakui kesalahan diri.
“Tapi Nujumi kau tidak mengerti “ lanjut Abraham.
“Mengerti apanya?” Tanya Nujumi kembali.
“Aku tidak punya uang jika engkau masih mau menangih hutangku. Ikutlah bersamaku sampai
aku menemukan keberadaan orang tuaku akan kubayar empat kali lipat “ bujuk
Abraham mengenai bayaran sewa penginapan.”
“Baiklah, tapi kau harus berjanji “ Nujumi setuju.
“Tentu . lalu bagaimana dengan Anne, dia masih pinsan “ Kata Abraham.
Tiba- tiba di malam itu sebentuk bintang jatuh dari langit, semakin kecil dan semakin
mendekat. Jtuh ke kota Mount City. Cahaya bintang jatuh itu mengecil dan
menjadi terang yang lembut dan tidak menyilaukan. Cahaya bintang tersebut jatuh
menuju Anne Gracia yang tengah pinsan. Nujumi, Abraham dan Will terperangah
saat cahaya bintang sebentuk rasi bintang Capricorn yaitu Domba yang cantik
datang ke tubuh Anne. Cahaya berwujud domba sebesar kepalan tangan itu akhinya
lenyap dan masuk ke pergelangan tangan Anne Gracia. Sebagian orang yang berlalu
lalang juga takjub pada cahaya kecil itu.
Cahaya Domba yang masuk ke pergelangan tangan kiri Anne dan tergambar disana. Tak lama
kemudian siuman.
“Ahhh…, kenapa ini ?” Tanya Anne pada teman- temannya.
“Itu lihat saja “ tunjuk Will pada pergelangan tangan kiri Anne.
“Domba …” kata Anne lirih.
“Hantu kah yang masuk ke tanganmu itu ?” Tanya Nujumi.
“Dari mana kau tahu ?” Tanya Ham balik bertanya.
“Iya, aku juga mengetahui jejak Hantu Pembohong di Pohon Besar di jalan ke penginapanku yang
membuat siapapun yang bertemu dengannya bersedih “ jelas Nujumi.
“Tidak mungkin Hantu Pembohong …” kata Abraham, suaranya tercekat karena mendengar kata
‘pembohong’, mata Abraham menjadi sayu.
“Sudah.. Sudah…aku tidak percaya kata hantu” seru Will, kemudian dia berkata lagi .“
Pokoknya ini semua hatus kita rahasiakan demi keselamatan Anne. Oke Ham,
Nujumi, dan kau sendiri Anne ?” Tanya Will yang ingin merahasiakan keajaiban
yang terjadi pada Anne.
“Baiklah …” Seru mereka bersama.
“Itu adalah Capricorn, salah satu cahaya zodiac dari duabelas cahaya keajaiban yang berarti
pengorbanan” cetus Will.
Karena perut mereka terasa begitu lapar. Maka makanlah keempatnya di sebuah restaurant
sederhana. Nujumi telah menjadi anggota baru dalam perjalanannya.
Ketika sedang makan dengan lahapnya. Terdengar teriakan penjaga restaurant.
“ Pencuri…!!!”
Will dan teman- temannya sontak melihat kea rah pencuri yang tengah berlari meninggalkan
restaurant. Pencuri itu juga dikejar oleh penjaga restaurant.
“Biar kami yang mengejarnya Pak !” kata Will John.
Maka berkejaranlah mereka di malam itu. Nujumi, Anne, serta Ham turut mengikuti Will
mengejar pencuri itu. Di tengah pengejaran tiba- tiba cahaya seekor domba
keluar dari gambar Capricorn di tangan Anne. Anne pun naik ke atas domba itu.
“Ayo semuanya naik !” teriak Anne. Domba ajaib itu begitu kuat dan bisa berlari cepat.
“Ok …Hah …” seru teman- temannya takjub pada domba ajaib itu. Sehingga naiklah mereka
berdesakan di atas domba itu. Anne didepan lalu Nujumi, disusul Ham dan Will
dibelakang. Walaupun hanya seekor domba tapi dengan bebat yang begitu berat ia
masih dapat berlari kencang mengejar pencuri. Berlari gesit mengikuti lorong-
lorong sempit dan jalanan ramai.
Sampai di dekat tubuh pencuri. Will berusaha menangkap pencuri itu dan mengayunkan tangan
menarik lengan pencuri itu.
“Hup dapat…” teriak Will.
“ Brukkk “ Will di belakang terjatuh dari domba Caricorn, ia bergulingan di jalan bersama
pencuri itu.
Ketika keduanya terduduk di rerumputan. Will terkejut melihat wajah pencuri itu.
“Tomm”
“Kau Tom Garsen …” Tanya Will yang mengenal wajah sahabatnya. ‘Mengapa tom ada di Mount
City’ pikirnya.
“Ya Aku Tom. Kau kah Will ? “
“Ya …”
***
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments