Godaan Castarica 2

Zach hendak melangkahkan kakinya untuk mendekati John, tapi Feren langsung menunjuk kearah Zach dengan tatapan bengis. “Masuk!”

“Zach, ayo kita masuk kedalam saja,” Castarica hendak membalikkan tubuhnya, tapi kata-kata Feren menahan langkahnya.

“Castarica, biarkan saja Zach masuk sendiri.” Tatapan bengis yang ditunjukkan oleh Feren membuat genggaman tangan Castarica terlepas dari tangan Zach.

“Cast, tak masalah aku akan masuk sendiri.” Tanpa menunggu sahutan Zach meninggalkan ruangan tamu rumah ini dengan rasa malu.

Darah Zach seakan mendidih setelah mendengarkan Feren berbicara dengan John dengan nada suara lembut. Zach mengepalkan tangannya seakan menyalurkan seluruh emosinya di sana. Zach tidak boleh gegabah atau dia akan di tendang keluar dari rumah besar ini.

“Aku percaya jika Cast tidak akan berkhianat.” Zach kembali mendudukkan tubuhnya di kursi kecil kemudian melanjutkan mencuci baju Castarica.

Zach sudah selesai mencuci baju Castarica kemudian lelaki itu menjemurnya di halaman samping rumah dan dari sana Zach bisa melihat tembus ke halaman depan rumah ini. Zach hendak masuk kedalam rumah setelah selesai melakukan aktifitasnya namun, lelaki itu secara tidak sengaja melihat John dengan kurang ajar mencium istrinya.

“Bedebah sialan! Aku tidak akan membiarkanmu.” Zach hendak melangkah tapi seorang wanita menggenggam jemarinya.

“Zach! Apakah kamu akan memukul John karena dia sudah berani mencium Castarica?” kata Livy dengan menghempaskan tangan Zach kasar. “Setelah kau memukul John maka amarah kamu akan tersalurkan dan setelah itu kau akan mendekam dibalik jeruji besi.” Secara tidak langsung Livy menceritakan apa yang akan terjadi pada Zach jika lelaki itu mengikuti amarahnya.

Livy berusia 35 tahun dan dia adalah kakak kandung Castarica. Lily tidak pernah menyukai Zach, tapi wanita itu juga tidak ingin jika sampai Zach masuk penjara karena semua itu akan berimbas pada nama baik keluarga Moelen.

“Livy! Jangan terus mengintimidasi suamiku,” tegur Castarica yang sekarang sedang melangkah kearah mereka.

Lily menepuk pelan bahu Zach lalu berkata. “Seharusnya kamu berterima kasih padaku! Karena aku telah menyelamatkan si pecundang ini dari jeruji besi.” Livy berbalik arah dan pergi dengan seringai puas.

“Lily! Jaga ucapan kamu, dia suamiku,” Sergah Castarica dengan hendak mengikuti langkah Livy.

“Cast, biarkan saja.” Zach menahan tubuh Castarica. “Apa yang Livy katakan benar,” jelas Zach.

Castarica membingkai wajah tampan suaminya yang terlihat lelah karena terlalu banyak mengerjakan pekerjaan rumah. “Zach! Apapun yang kamu lihat tadi percayalah jika aku tidak akan pernah meninggalkan kamu,” Castarica mengecup bibir suaminya sekilas.

Castarica bisa menebak jika Zach pasti marah setelah melihat John mencium keningnya.

Kemarahan yang tadi menyelimuti tubuh Zach langsung melebur bersama dengan kecupan Castarica. Kasih sayang seperti inilah yang membuat Zach bertahan di rumah besar ini.

“Terima kasih karena kamu masih mau menerima keadaan aku yang sekarang.” Zach memeluk tubuh Castarica dengan penuh cinta.

“Aku akan selalu mendampingi kamu, jangan memperdulikan tentang semua orang yang ada didalam rumah ini! Kelak aku percaya jika kamu akan bangkit dari keterpurukan ini,” dengan penuh pengertian Castarica membelai bakal janggut suaminya.

“Ayo kita masuk, aku akan bercukur!” Zach mengandeng tangan Castarica. Dari sentuhan itu Zach tahu jika Castarica tak suka ada bakal janggut yang menutupi rahang kokohnya.

“Aku suka jika kamu tidak memiliki bakal janggut,” Castarica bergelayut manja di lengan Zach.

"Tanpa kamu bicara aku sudah bisa menebaknya." Zach melepaskan genggaman tangannya dan berganti melingkarkan tangannya di pinggang Castarica.

Dari kejauhan Livy dan juga Feren berdecih ketika melihat Castarica memuja pecundang tidak tahu diri yang selama ini hanya numpang makan dan juga tidur di rumah keluarga Moelen.

“Livy tidak bisakah kamu bujuk adik kamu itu untuk meninggalkan pecundang itu!” Feren melangkah masuk kedalam rumah.

“Lily sudah sering mencobanya, tapi selalu gagal.”

***

Zach baru saja keluar dari kamar mandi, lelaki itu melihat seorang wanita cantik yang kini sedang tidur di atas ranjang dengan posisi menghadapnya. Wanita itu menggunakan lingerie berwarna merah, baju dengan kekurangan bahan itu membuat tubuh seksi nan mulus wanita itu terekspose begitu saja oleh penglihatan Zach. Zach melepaskan bajunya dan menjatuhkannya di lantai begitu saja! Satu detik pun pandangan lelaki itu tidak beralih dari arah ranjang. Wanita yang sedang menggodanya tidak lain ialah istrinya sendiri.

“Zach, hanya dengan cara ini aku bisa menebus kesalahanku karena membiarkan John mencium ku! Tapi percayalah saat itu aku berada dibawah ancaman Mama,” batin Castarica dengan melambaikan tangannya menggoda kearah Zach.

“Cast kau sangat cantik sekali. Sayang,” puji Zach dengan membelai wajah Castarica.

Castarica langsung menarik tubuh suaminya agar berbaring disampingnya dan kini wanita cantik itu mulai mengambil posisi berada di atas tubuh sang suami. Zach tersenyum bahagia karena ini untuk kali pertama Castarica berinisiatif mengambil alih permainan, Bibir lembut dan menggoda itu terus saja menelusuri tubuh Zach sampai membuat gelenyar aneh mulai membentuk suatu riak dan berkumpul pada pusatnya. Zach menjambak rambut Castarica tanpa menyakiti wanita itu, desiran dalam darahnya dan juga nafas Zach yang memburu membuat Castarica semakin berani melakukan lebih.

Zach meraih tengkuk istrinya kemudian mencium secara brutal bibir ranum itu dan sesekali menggigitnya seakan itu adalah kue yang begitu lezat untuk dilewatkan dalam setiap gigitan. Castarica hanya bisa pasrah menerima semua perlakuan suaminya karena dia juga suka melihat Zach penuh kobaran gairah seperti ini. Zach menyadari panggutannya dan Castarica langsung membuka kain yang masih menempel dibagian bawah tubuh suaminya dengan gerakan kasar seakan wanita itu sudah tidak tahan melihat kejutan dibawah saja. Senjata Zach sudah berdiri siap untuk tempur dan itu membuat Castarica puas.

“Cast! Biar aku yang ambil alih permainan,” Zach bicara setengah mendesah karena tidak tahan dengan permainan istrinya.

“Baiklah!” sahut Castarica yang merasa kasihan melihat wajah suaminya sudah merah padam menahan gejolak api hasrat yang menggelora.

Permainan panas itu berakhir setelah mereka berdua saling bertukar keringat satu sama lain.

***

"Zach, bisakah kamu lebih cepat sedikit mengemudikan motornya karena sebentar lagi akan turun hujan," Castarica melihat gumpalan awan hitam seakan siap menurunkan butiran hujan.

"Cast, sebentar lagi juga akan sampai," sahut Zach dengan memfokuskan pandangan ke arah jalanan.

Terdengar suara klakson mobil dari arah samping mereka. Zach menolah kearah mobil mewah pengeluaran pertama di bulan ini.

"Wah mobil siapa itu bagus sekali," Zack membatin dengan terkagum-kagum.

"Zach, lihat kearah jalanan," Castarica panik ketika Zach hendak menabrak pejalan kaki.

"Maaf Cast, aku terlalu mengagumi mobil mewah di samping kita sampai ...." Ucapan Zack menggantung di udara ketika lelaki itu melihat siapa sosok yang sedang mengemudikan mobil mewah itu.

Terpopuler

Comments

Cahaya yani

Cahaya yani

iklan ku hadiahkn utkmu thooorr

2023-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!