”Castarica, kamu cantik sekali pagi hari ini!” sapa John dari dalam mobil mewahnya. “Perempuan secantik kamu mana mungkin pantas duduk di motor yang sudah layak buang seperti itu, motor butut,” kata John menekankan kalimatnya untuk menghina Zach.
“Sialan! Lelaki berhati busuk seperti kamu mana cocok duduk di mobil mewah seperti itu,” balas Zach tidak terima.
“Tapi lihatlah aku duduk di mobil mewah ini!” John melihat kearah Castarica. “Castarica, ayo berangkat kerja bareng sama aku saja. Lihatlah sebentar lagi akan turun hujan,” kata John dengan menengadahkan wajahnya melihat gumpalan awan hitam yang sudah siap memberikan jalan bagi butiran salju.
“John, aku akan ikut dengan suamiku dan sebaiknya kamu lekaslah kemudikan mobil itu menjauh dari kami.” Castarica tidak bisa dibujuk hanya dengan duduk nyaman didalam mobil mewah itu. Cinta Castarica untuk Zach tidak bisa dibandingkan dengan kemewahan di dunia ini.
Zach tersenyum puas ketika melihat wajah John yang masam menandakan lelaki itu kalah telah darinya. “Tunggu apa lagi! Cepat bawa mobil mewah kamu itu pergi jauh dari kami," ledek Zach pada John puas.
”Zach! Lain kali jangan pernah memperdulikan John,” kata Castarica dengan memeluk pinggang suaminya.
“Hem,” jawab Zach.
Motor yang Zach kemudikan sudah sampai di perusahaan keluarga Moelen. Perusahaan raksasa ini merupakan salah satu perusahaan parfum terlaris dan juga terkenal di negara ini dan beberapa negara besar lainnya.
“Castarica! Kamu membuat keluarga Moelen malu saja dengan datang ke perusahaan sendiri dengan mengendarai motor butut.” Livy turun dari dalam mobil langsung menghina adiknya sendiri.
Castarica membenahi penampilannya kemudian menatap Livy. “Jika bukan karena kebaikan suamiku di masa lalu apakah kamu kira perusahaan Moelen masih ada sampai sekarang!” hardik Castarica.
Lily mengangkat satu tangannya hendak balik memaki Castarica. “Sial!” umpat Livy setelah mengetahui jika banyak staf perusahaan yang melihat perdebatan mereka di halaman depan perusahaan ini.
“Pergilah Livy! Jika kau tidak ingin menjadi bahan tontonan,” ledek Castarica dengan seringai puas.
Setelah Livy pergi Zach langsung menghampiri Castarica. “Cast maafkan aku karena tidak bisa membela kamu dihadapan mereka,” Zach menundukkan kepalanya tak berdaya.
Castarica mengangkat wajah suaminya. Terlihat manik abu-abu yang memancarkan ketulusan dan juga suatu kesetiaan selalu berhasil membuat Castarica merasa bersalah dengan keadaan suaminya. “Zach, Sayang. Semua ini bukan salah kamu, semua adalah salah mereka yang tidak pernah memberikan kamu tempat untuk menunjukkan kemampuan kamu.”
Zach hendak membuka suara, tapi butiran salju mulai berjatuhan. “Masuklah, aku tidak ingin istriku yang cantik ini kedinginan,” Zach mengeratkan resleting mantel Castarica kemudian mengecup sekilas bibir ranum istrinya.
“Zach, apakah kamu membawa jas hujan?” tanya Castarica cemas.
“Aku membawanya. Dan sekarang lekaslah masuk kedalam, Cast.” Mendengar jawaban dari Zach, Castarica langsung melangkah masuk kedalam perusahaan.
Zach melambaikan tangannya pada sang istri dan terlihat sesekali Castarica Castarica berbalik arah untuk melihat suaminya, seakan perempuan cantik dengan baju modis itu tidak rela membiarkan suaminya berada diluar perusahaan dalam keadaan turun salju seperti ini.
“Dia tidak akan masuk jika aku masih berada di sini,” batin Zach kemudian melangkah menuju ke motor bututnya dan mengenakan jas hujan yang sempat lelaki itu taruh di jok motornya.
“Apakah dia Zach Smith?” Seorang pekerja dengan mengenakan payung melihat Zach penuh selidik.
“Ya, dia menantu keluarga Moelen! Baru menikah satu bulan perusahaannya sudah bangkrut dan sekarang desas-desusnya Zach menjadi pelayan di rumah keluarga Moelen,” cibir pekerja yang lain.
“Nona Castarica sangat cantik, kenapa mau bertahan dengan pecundang seperti itu,” sahut rekan kerjanya yang lain.
“Zach Smith! Dulu sangat sombong dan juga arogan, tapi lihatlah sikapnya itu sekarang! Dia menatap kita saja tidak berani memangnya untuk apa wajah tampan jika tak memiliki uang dan juga pekerjaan!”
Zach tidak menggubris apa yang mereka semua katakan lelaki itu memilih melajukan motor kesayangannya ini keluar dari gerbang perusahaan Moelen. Zach dulu adalah seorang penguasa kejam dan juga sombong bahkan banyak sekali menghancurkan perusahaan besar lainnya. Tapi lihatlah sekarang waktu berputar dengan sangat cepat sekali Zach jatuh di tingkat terendah dan sering kali mendapatkan cibiran dari banyak orang disekitarnya bahkan dari keluarga istrinya sendiri-miris sekali.
“Sial! Salju turun semakin lebat sedangkan aku harus pergi ke bank untuk menginvestasikan uangku ini,” Zach mempercepat laju kendaraannya.
Setelah sampai di bank lelaki itu langsung memarkirkan motornya kemudian membuka jas hujan yang ia kenakan. Karena kedinginan Zach berdiri di luar bank itu dengan menaikan kera mantelnya sebab lelaki itu lupa tidak memakai syal di lehernya.
“Apakah kamu tidak bisa melihat jika gelandangan tak boleh berteduh di depan bank!” seorang wanita paruh baya bicara dengan kasar. “Lantai ini telah aku bersihkan dan kau buat kotor lagi,” kata wanita tukang bersih-bersih itu.
”Saya tidak berteduh, saya hendak menabung,” kata Zach lalu masuk kedalam bank tersebut.
Setiap satu bulan sekali Zach akan menabung uang yang keluarga Moelen berikan padanya. Semua ini Zach lakukan tanpa sepengetahuan Castarica dan juga keluarga Moelen sendiri.
“Wah, aku tidak menyangka jika uang yang aku tabung selama satu tahun terakhir ternyata banyak juga.” Zach bergumam dengan keluar dari bank tersebut.
Zach membulatkan kedua matanya ketika melihat motornya terjatuh di aspal. Zack buru-buru berlari mendekati motornya dan terlihat spion motor itu rusak sepertinya ada pengemudi gila yang sengaja melakukan itu. “Tuan Zach Smith! Apakah Anda mengenal saya?” tanya seorang lelaki yang mengunakan motor besar itu.
Zach membuka helmnya dan melihat seorang lelaki yang dulu pernah menjadi musuh bisnisnya. “Sialan! Berani sekali kamu melakukan semua ini padaku,” kata Zach tidak terima.
“Kenapa aku tidak berani melakukannya? Kau sudah hancur perusahaan Smith hanya tinggal nama. Ini ada uang ambillah untuk menganti kaca spion motor butut kamu itu.” Dengan sombong lelaki itu melemparkan uang pada Zach.
"Kau akan hancur Noan!" kutuk Zach dengan mengepalkan kedua tangannya.
Noan menunjuk kearah Zach. "Kau yang hancur, bukan aku."
“Noan ….” Zach hendak marah tetapi dia memilih untuk diam dan mengepalkan kedua tangannya. Zach mengambil satu gepok lembaran uang yang Noan lemparkan padanya kemudian menyimpan uang itu dengan benar didalam jok motornya.
“Lihatlah, Tuan. Pecundang itu mengambil uang yang telah saya lemparkan dengan air muka miris,” kata Noan pada seseorang yang sedang duduk didalam mobil mewahnya itu.
“Bagus! Kita akan menjadi rekan bisnis mulai sekarang,” balas John. “Sekarang kamu tahu, apa yang harus kamu lakukan selanjutnya.” Senyuman John menyiratkan kehancuran yang besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Eky Ramadani10
ayooo up lagi thorr semnagttt 4555
2023-01-21
1
Cahaya yani
semngt up ny thooorrr
2023-01-20
1