ayah hadi

" baiklah, jika kalian ingin membantuku untuk bersiap siap"

Setelah ketiga orang itu berada di dalam kamarku tiba tiba ada satu pertanyaan yang ingin kutanyakan pada mereka, mereka pasti bisa menjawab pertanyaanku

" nyonya ingin pakai baju yang mana? Ini ada 5 baju lengkap dengan hijabnya.

Semuanya berwarna biru langit itu karena nyonya suka warna biru langit"

Salah seorang pelayan juga ikut menimpali perkataan pelayan tadi

" iya nyonya ini ada gamis dan juga sepasang baju atasan dan rok, dan ini ada sweater serta tunik. Jadi nyonya akan memutuskan memakai yang mana?"

"Pertanyaan yang ingin kutanyakan saja belum kukatakan ini malah aku yang disuruh menjawab pertanyaan mereka"

" memangnya untuk apa semua baju ini? Aku lebih baik memakai gamis yang baru saja kupakai"

Begitu jawabku pada ketiga pelayan itu

" tidak bisa nyonya karena kami sudah diperintahkan untuk memastikan bahwa nyonya harus memakai salah satu baju yang dipilih kan langsung oleh bos wahyu"

" baiklah aku akan memakai salah satu pakaian yang kalian bawah tapi kalian harus menjawab pertanyaanku"

" baik apa yang ingin nyonya tanyakan pada kami silahkan tanyakan saja"

" apakah selain wahyu ada yang tinggal di sini sebagai pemilik rumah misalnya istri dari wahyu mungkin atau keluarganya seperti ayah dan ibunya?" Salah satu pelayan tampak tersenyum dan tertawa ringan di hadapanku

" kenapa kenapa kalian berdua bawah apakah aku salah mengucapkan kalimat?"

" tidak nyonya tidak salah jadi orang yang tinggal di sini hanya dua saja nyonya yaitu bos wahyu dan juga ayahnya yang sekarang hanya bisa terbaring di atas kasur atau duduk dengan bantuan kursi roda"

" ayah wahyu masih hidup? Pak hadi bukan namanya iya kan?"

" iya benar nyonya"

" dan untuk masalah istri yang tadinya sempat nyonya tanyakan bos wahyu tidak memiliki seorang istri atau bahkan seorang pacar"

" oh begitu wajar saja sih siapa yang mau sama dia"

Ketiga pelayan itu ikut tertawa bersama aku

Namun sialnya tiba-tiba pintu yang tadinya tertutup dibuka oleh seseorang dari luar yang ternyata itu adalah wahyu

" kalian cepat keluar!"

Perintah wahyu pada ketiga pelayan itu hingga mereka bertiga pun langsung menuruti perintah yang wahyu berikan

" hei kenapa kamu masuk kamarku tanpa izin terlebih dahulu"

" sebenarnya aku bukan orang yang menerobos kamar orang lain tanpa izin tapi karena aku teh salah maksudku adalah karena pendengaran ku menangkap nama yang disebut dan juga ditertawakan maka aku bisa melampaui batas kesabaranku"

Jawab wahyu yang terlihat kesal karna mendengar ucapanku dan ketiga pelayan tadi

" maaf yu aku cuma ingin bercanda saja karena aku benar-benar ingin melepaskan semua kenangan dari ayah maupun dari buah hatiku sendiri karena aku ingin bangkit dan mengambil kembali apa yang menjadi hakku serta memberi pelajaran kepada orang yang kurang ajar di masa lalu"

Aku meminta maaf pada wahyu karna candaanku mungkin berlebihan

" cepatlah ganti baju aku akan menunggumu diluar kamarmu jangan sampai lama, aku tidak mau memberi jawaban jika kamu sampai membuatku menunggu dengan waktu yang lama

" tidak yu, kupastikan aku tidak akan membuat kamu menunggu lama. Aku janji.."

" baiklah "

Wahyu kemudian pergi meninggalkan diriku seorang diri di dalam kamar

" aku akan pakai tunik berwarna biru langit ini saja dan juga celana hitam ini"

Aku langsung memakai pakaian yang sudah wahyu siapkan untukku, ya karna terpaksa

Aku kembali membuka pintu untuk keluar dari kamar ini.

" yu aku udah selesai"

Aku memanggil wahyu yang berada di depan kamar tepat menyandar di pembatas besi

Wahyu yang mendengar panggilan dariku memalingkan tubuhnya kearahku dan mata kecoklatan yang ia miliki mulai melirik dari ujung kakiku hingga ujung rambutku

" kenapa? Ada yang salah ya yu?"

" gada kok, ayo ikut aku sekarang"

Wahyu menarik pergelangan tangan kananku menyeret tubuhku menaiki tangga untuk menuju lantai tiga dirumah ini

" kita akan pergi ke mana yu?"

Aku mencoba bertanya kembali pada wahyu meskipun beberapa kali wahyu mengabaikan pertanyaanku

" sebentar lagi kamu akan mendapat semua jawaban yang ingin kamu tahu"

Langkah kami berhenti didepan pintu ruangan kamar

" ini kamar siapa?"

Wahyu membuka perlahan pintu kamar yang tertutup, mataku mulai menyapu isi kamar dengan dominan warna coklat didalamnya

Tapi mataku tiba tiba tertuju pada sesuatu yang membuatku bertanya tanya.

" windi kemarilah..."

Sosok orang tua yang berada di atas kursi roda memanggilku untuk mendekat

" pak hadi?.."

Tubuhku sontak langsung mendekati tubuhnya yang berada di atas kursi roda serta mengambil tangan kanannya untuk kuciumi dengan maksud bersalaman

" win kamu sudah besar yaa.."

" iya pak, maaf karna windi bapak menjadi tidak memiliki kerjaan. Ini semua salah windi"

" tidak win kamu salah besar, bapak tidak pernah dipecat oleh ayahmu"

Aku kembali merasa keheranan mendengar jawaban dari pak hadi seakan semenjak aku melangkahkan kakiku disini, banyak pertanyaan yang muncul di otakku

" apa yang bapak bicarakan windi tidak mengerti pak?"

" bapak menyuruh wahyu untuk menjemputmu karena ingin memberitahumu tentang hal yang kamu tidak tahu"

" apa itu pak? Apa yang windi belum tau?"

" pertama kenapa kamu harus tinggal disini, itu karena rumah yang ayahmu miliki sudah jatuh ke tangan suami kamu irfan dia mendapat sebagian dari harta ayahmu yaitu perusahaan dan rumah beserta semua harta yang berada di dalam rumah itu tapi irfan tidak tahu bahwa ayahmu memiliki perusahaan lain atau bahkan kamu juga belum tahu sebelum pernikahan kamu terjadi ayahmu sudah mempersiapkan semua ini karena dia takut pikiran buruknya memang benar-benar akan terjadi menimpa dirimu dan benar saja apa yang ditakutkan ayahmu terjadi juga, kamu mengertikan apa yang ayahmu takutkan?"

Tanya pak hadi padaku

" apa yang bapak maksud adalah mas irfan akan menyakiti windi?"

" iya win kamu benar, semenjak saat itu ayahmu membeli perusahaan lain untuk ia rintis, dan memberikan perusahaan itu pada suamimu supaya suamimu bisa memberimu harta dan juga kebahagiaan yang cukup. Sekarang perusahaan itu dikendalikan oleh anak bapakku wahyu dia akan membantumu untuk mempelajari semua pekerjaan yang harus kamu selesaikan sebagai pemilik perusahaan"

" tidak pak windi belum tau apa apa tentang perusahaan apalagi harus menjadi pemilik perusahaan "

" tak apa kamu akan menjadi sekertaris pribadi wahyu, disana kamu bisa mempelajari semuanya"

" baik pak windi setuju"

" tapi apakah windi akan tinggal dirumah ini?"

" tentu saja win karna ini adalah rumah dari ayahmu untukmu. Hanya saja aku tinggal ditempat ini, dan untuk balas budi atas semua jasa ayahmu. Biarkan aku merawatmu seperti anakku sendiri"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!