ngebantah= gadijawab

"gak usah wahyu aku akan berjalan tanpa alas kaki saja nanti sebelum sebelah kakiku yang kotor ini masuk ke dalam mobil kamu, aku akan membersihkannya dulu dengan air hujan yang mengucur di sisi mobil kamu"

" kamu emang suka yang ribet ya dari dulu tetap aja kayak windi yang aku kenal sebagai wanita aneh"

" ah kamu emang tetap jadi cowo yang paling nyebelin di dunia ini!"

" terserah kamu mau apa yang penting aku harus segera membawamu pergi dari sini"

Dengan menyelesaikan perkataannya wahyu memapah tubuhku untuk dia gendong dan rasanya..

Rasanya begitu aneh karena aku tak memahami perasaan yang kurasakan seketika aku mulai melupakan sakit yang menerpa hatiku, namun dalam pikiranku mengapa wahyu bisa sampai berani memapah tubuhku

" apa yang sedang kamu lakukan wahyu turunkan aku aku bisa berjalan sendiri aku akan anak kecil lagi yang suka digendong"

" terserah kamu mau mengatakan apa aku tidak bisa mendengarmu yang terpenting sekarang adalah kamu harus ikut bersamaku dan kamu harus diam tanpa bertanya apa pun sebelum kamu sampai di tempat tujuan"

" apaan sih kamu kamu mau nyulik aku ya? maaf ya aku tidak punya sesuatu yang berharga untuk ditebus"

wahyu yang kukenal dengan sikap dinginnya mulai tertawa kecil

" kenapa kamu tertawa memangnya ada yang lucu hah"

" tentu saja ada!"

" apa?"

"Tanyaku singkat pada wahyu

Biarkan semua pertanyaan kamu terjawab nanti saja"

Wahyu mulai membuka pintu mobil dan membantuku masuk ke dalam mobilnya

* didalam mobil*

Aku yang ingin mengalihkan fikiranku kemudian teringat untuk menanyakan bagaimana keadaan dari ayah wahyu

" yu, aku boleh nanya ga?"

" kan udah aku bilang nanyanya nanti aja pas udah nyampe tujuan"

" memangnya kita akan pergi kemana yu?"

" sttt diam win ayolah lebih bersabar sedikit lagi, kita akan segera sampai"

" berapa lama lagi? Masih jauh ga? Kira kira berapa kilometer lagi jarak yang harus kita tempuhi yu?"

" astaghfiruallah mulai lagi ini anak"

Wahyu yang mungkin mulai kesal dengan pertanyaan pertanyaan yang terus kulontarkan akhirnya mulai muak.

Terlihat ia mulai menempelkan sebuah headset di kedua saluran pendengarannya

" hmm mungkin wahyu memang tidak mau menjawab pertanyaanku sebelum tiba di tujuan, tapi kemana sebenarnya ia akan membawaku hingga ia harus merahasiakannya sampai saat ini"

Aku bertutur didalam batinku dengan keadaan fisik yang memutuskan untuk diam saja, karna takut membuat masalah lagi

" bangun win! Wei cewek aneh!"

Sebuah panggilan yang keluar dari mulut wahyu

Kelopak mataku kini mulai terbuka perlahan menyapu seluruh pemandangan yang berada di depanku

Rumah yang begitu besar dan juga mewah berhasil menarik perhatianku

" kita ada dimana yu? Dan ini rumah siapa kenapa kelihatannya rumah ini adalah rumah pejabat negara saja yang bergelimang harta"

Wahyu tak memberiku jawaban lagi, ia malah keluar dari mobil dan membukakan pintu untukku, manis sekali perhatiannya

" apaan si kamu yu lebay amat pake dibukain segala, kamu kira aku apaan? Seorang bidadari jatuh dari kayangan?"

Ledekku pada wahyu untuk menenangkan hati yang masih tetap merasakan luka

" iya cuma bedanya gajatuh dari kayangan lebih ke bidadari jatuh ke got sih! Udah bau, kotor jelek lagi "

" dasar! Kamu ya suka banget ngejekin aku! Kamu kira aku apaan hah bisa bisanya kamu seenaknya begitu"

Dengan refleks akupun memukul mukul bagian punggung wahyu yang berada tepat di depanku ketika hendak berjalan masuki rumah bak istana kerajaan mewah itu.

" selamat datang nyonya..."

" hah nyonya....?"

Tanyaku dalam diam, apakah pelayan itu memanggil diriku nyonya? Pasti dia salah orang atau aku yang terlalu kepedean mengira bahwa aku orang yang ia panggil

" ayo cepetan kenapa malah berhenti disitu win! Mau aku gendong lagi gitu? "

" eh eh eh ga gamau gausa apaan si aku tu cuma mau lihat lihat bagian luar rumah kamu aja"

Ucapan wahyu membuatku langsung tersadar dari lamunan karna memikirkan panggilan pelayan tadi yang pasti jelas jelas bukan untukku

" tidak win, ini bukan rumahku"

" hah bukan rumahmu? Terus kita dirumah siapa? Dan kenapa kamu harus membawaku ke tempat ini? Jangan jangan benar kamu ingin menculikku agar kamu mendapat tebusankan dan sehingga aku terpaksa menjual rumah ayah untuk menebus permintaan kamu"

" halah ngawur bicaranya! Makanya jangan sok soan tau segalanya! Kamu masih bocil yang gatau apa- apa"

" aaa apaa aku bocil? Aku udah umur 22 tahun yaa dan aku juga memiliki seorang anak laki laki tapi...."

Kesedihan kembali melandaku tanpa sengaja aku kembali mengingat ilham dan sudah pasti juga akan teringat pada ayah.

" aghhhh aku rindu, aku gamau hidup sendirian kaya gini! Aku benci hidup aku! Kenapa tuhan gabawa aku pulang juga? Kenapa aku harus tetap hidup dengan segala cobaan ini?"

Aku menangis histeris dengan suara yang lumayan tinggi, aku berteriak memanggil manggil ilham dan juga ayah yang sudah pergi meninggalkan diriku, aku sangat kesepian sekarang

"win udah win! Kamu harus tenangin diri kamu, kamu gaboleh seperti ini! Kamu harus inget permintaan terahir dari ayah kamu, kamu mau jika ayahmu merasa sedih melihat kondisimu seperti ini? Pasti dia akan merasa sedih dan mungkin ia tidak akan pergi dengan tenang jika kamu masih terus seperti ini"

" apa yang kau katakan yu! Udah cukup jangan memberiku nasihat lagi aku sudah tak kuat untuk berpura pura baik baik saja dihadapan semua orang, aku masih butuh ayah dan ilham sekarang. Aku ingin mereka kembali lagi kesisiku"

"Win coba tenangin diri kamu dulu yuk"

" kenapa aku harus tenang yu? aku sekarang tidak bisa mengontrol diriku. bahkan sekarang aku membenci diriku sendiri bagaimana bisa aku sempat ada mulut dengan ayah, karena masalah seorang lelaki yang ternyata hanya berpura-pura mencintaiku untuk mendapatkan harta yang ayah miliki"

" udah win udah tenangin diri dulu, gausa inget masalah itu lagi. Ayah kamu pasti udah maafin kamu seutuhnya, aku yakin itu sekarang kamu lebih baik menjalankan misi untuk kembali menghancurkan irfan dan merebut kembali salah satu perusahaan ayahmu!"

Dalam pikiranku yang kacau tiba-tiba ada kata yang janggal dari ucapan wahyu tadi

" apa yang kamu katakan yu? Salah satu dari perusahaan ayah? Dan bagaimana kamu tau tentang permintaan terahir ayah untuk membalaskan dendam pada irfan? Padahal aku belum pernah memberi tahumu tentang masalah itu! Apa saja yang kamu sembunyikan dariku yu?"

" win dengarlah kamu bisa mendapatkan jawaban dari semua pertanyaanmu asalkan kamu harus bisa mengontrol emosi kamu sekarang"

Aku mengambil nafas dalam dalam menghembuskannya secara perlahan hingga akhirnya fikiran yang semula kacau balau mulai lebih bisa terkontrol tenang

" aku sudah agak tenang, jadi kamu bisa kan menjawab semua pertanyaan yang baru saja kutanyakan padamu?"

" okey baik anak pintar"

Wahyu mengusap usap bagian kepala atasku dan kembali kuteringat kenangan indah dari ayah. Aku kembali terenyuh dengan usapan itu terasa nyaman dan membuatku semakin tenang

" yu tolong jawab sekarang, aku butuh jawabanmu! A- aku ingin tau segalanya yang selama ini aku tak ketahui"

" sekarang lebih baik kamu mandi terlebih dahulu baru aku akan memberimu jawaban"

" aghhh wahyu kamu pembohong yaa! Kata kamu kalo aku udah tenang bakalan langsung jawab pertanyaan aku"

" ngebantah \= gadijawab"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!