Penyergapan

"Aku merindukanmu sayang!" bunda Elfie memeluk kedua putranya dan diselingi semuanya kecuali Atikah yang kini hanya menelungkupkan tangannya di dada.

Air mata Atikah tiba tiba tergenang saat melihat rentetan piala dan piagam Raisa, foto foto Raisa dan pertumbuhan kedua anak kembar Alika dan Rayanza, dia terpaku menatap sebuah foto yang berisi tiga orang gadis yaitu Atikah, Raisa dan Afifah, genangan air mata tak sanggup dia tahan membasuhi hati dan pipi putihnya.

Rambut Nathan yang kini hitam dengan lembut memeluk istri tercintanya memberikan kekuatan untuk mampu menerima kenyataan "Ica.." lirih Atikah.

"Ayo masuk dulu dan duduklah" Leo bangkit ingin mengambil air namun di hentikan Rama dan dia bangkit menggantikan kakaknya.

"Biar aku saja kak, berbincanglah dulu, aku segera kembali" seru Rama bangkit dari duduknya menuju dapur.

Suasana hening kemudian, tak ada suara yang terucap hanya senyap rindu dalam pandangan diam yang mampu tersirat.

"Leo? apa kabar?" ayah Dzikri memberanikan diri membuka suara.

"Aku baik, anak anak baik dan adikupun baik baik saja, bahkan kami jauh dari baik yaitu sangat baik" ucap Leo menjelaskan.

"Syukurlah aku sangat senang mendengarnya", ayah Dzikri menunduk lesu, kedatangannya untuk membawa kembali Leo sepertinya akan gagal.

"Aku tahu maksud kedatangan kalian namun maaf aku tidak dapat ikut, besok kedua anakku akan mulai bersekolah, kami juga hidup dengan damai bilamana ayah dan bunda ingin bertemu kami, kalian bisa mengunjungi kami kapan saja, namun bila kalian meminta kami kembali maaf aku tidak bisa", ucap Leo tegas, dia sudah faham betul dengan kedatangan keluarganya namun dia tidak ingin terbelit masalah rumit seperti dulu, kini kebahagiaan anak anaknya lebih penting dari apapun.

"Assalammu'alaikum!", seorang wanita dengan perawakan mungil mengetuk pintu dan mengucap salam, mata Leo terbelalak membuka kaca matanya dia menatap geming wajah yang berada di ambang pintu dan berlari menghampirinya.

Air mata wanita itu tergerai menetes tanpa henti, begitupun Leo, tangan Leo bergetar hebat hampir kakinya tak mampu bertumpu menopang tubuhnya yang kian melemas.

"Sayang..!" Leo mencoba menyentuh wajah itu namun tiba tiba angin menghempas jauh tubuh itu.

Deg, jantung Leo seakan berhenti menatap susana sunyi yang masih terjadi di ruangan itu dengan orang tua dan keluarganya yang berada di hadapannya.

Dor, dor, dor!, sebuah tembakan tiba tiba terdengar di bagian atas kamar putra putri Leo, Leo terperanjat berlari menuju ruangan atas begitupun semua orang yang langsung sigap mengambil pelindung dan senjata mereka.

Di atas nampak Alika yang menangis melihat kakaknya yang berlumur darah di atas kasur, dia menangis dan menjerit.

"Abang ayo lari bang!, ayo! Huhu.. Abang!" Alika menarik tangan Rayan namun Rayan tidak merespon dia langsung menarik sang kakak dan memeluknya.

Leonard sigap menarik kedua anaknya bersembunyi, Alika terus menangis Rama tiba dari dapur yang sebelumnya mendengar tembakan dan langsung berlalari menuju kamar keponakannya.

"Kak!" Rama tertegun tak percaya.

"Merunduk!" seru Leo saat melihat Rama berdiri di ambang pintu, Rama langsung merunduk dan merangkak perlahan menuju kakaknya.

Mata Rama terbelalak saat melihat dua peluru di dada Rayan, dia langsung memegang tangan keponakannya, lantas berucap.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun!" air mata Leo dan Rama meleleh dan Alika yang terus menjerit memeluk kakaknya yang dalam dekapan sang ayah.

"Bang bangun!, aku janji gak akan nakal lagi!, kak banguuuun ha.. Hua.. Abang.. Banguunnn!", Alika menjerit histeris saat abangnya yang tak kunjung bangun.

"Bawa Alik pergi dari sini, bawa dia ke taman hijau!" seru Leo mendekap puteranya dengan tangan yang bergetar hebat.

Rama dengan air matanya mengangguk meraih tubuh alika yang meronta, dengan hati hati Rama mengendap endap.

Matanya tertegun saat mendapati para pria dengan seragam militer merangsak masuk ke dalam rumah dan bunda, ayah, Nathan, Atikah dan ketiga puteranya telah bergelimpangan darah, Rama menutup mulutnya tak percaya, "'Dor Dor"' dari belakang terdengar kembali suara peluru dan dengan hati hati Rama melihat kakaknya yang berusaha menembak dengan pistolnya, namun kembali sebuah tembakkan besar mengarah pada Leo dan dengan sigap Rama meraih tubuh Alika melindungi gadis kecil itu dengan tubuhnya sendiri melihat tubuh mungil dalam dekapannya yang bergetar dengan tangis yang tak henti henti berakhir.

Mustahil baginya keluar dari rumah itu saat ini, dia mengingat sebuah gorong gorong di dapur yang terhubung dengan saluran air, rama mengangguk mengerti saat mendapatkan jalan mendekap erat tubuh Alika membawanya ke dapur dan mebuka dua kramik di bawah kakinya dan terlihat pintu gorong gorong, Rama masuk bersama alika kecil dan berjalan perlahan dan berlari setelahnya sampai di bagian dasar gorong gorong tersebut.

Air mata Rama yang tak henti menetes memeluk erat tubuh Alika hingga sampai di sebuah danau buatan Rama terdiam menatap rumahnya yang terbakar habis dengan ledakan besar yang terjadi begitu cepat.

Leonard menutup matanya dan memeluk sang putera yang telah meninggal, di sisa nyawanya yang terakhir dia mengucapkan dua kalimat syahadat dan menutup matanya, entah itu pertanda atau apa di mana sebelumnya Leo melihat isterinya yang berada di ambang pintu seperti mengajaknya pergi, dan kini dia benar benar pergi dan menuju alam selanjutnya yang tidak pernah di ketahahui manusia hidup.

Rama ingin menunduk lesu namun sepertinya keadaan tak menunjukkan dia harus melakukan itu, rama menggendong Alika kecil, usianya yang baru 13 tahun adalah usia yang masih sangat kecil bagi ukuran manusia.

"Paman ayo kembali, papa masih di sana!" Alika menjambak dan memukul tubuh kecil Rama, Rama tak bergeming dia memeluk tubuh mungil Alika dan berlari hingga kakinya mengeluarkan darah karena tak menggunakan alas kaki.

"Paman jahat! ayo kembali!" ucap Alika, Rama mengeluarkan air matanya dan memeluk erat tubuh Alika, kini di dunia keji ini dia hanya memiliki satu sama lain.

"Paman janji akan melindungi kamu, bertahanlah mama mu pasti sudah bersama papa kamu jangan menangis ya sayang" Rama memeluk tubuh mungil Alika yang masih menangis hingga langit menjadi senja kaki kecil Rama tak henti henti melangkah dan sampai di tepi pantai, dia melihat sebuah helikopter dan seorang pilot di tepi pantai.

"Tuan muda!" pilot itu yang merupakan salah satu ajudan dan orang paling setia pada Leo melihat tubuh mungil Rama yang bersimbah darah dan luka.

"Ke taman hijau!" ucap Rama dengan tangan bergetarnya enggan melepaskan tubuh mungil Alika, pilot itu mengangguk dan memanaskan mesin helikopter hingga akhirnya mereka meninggalkan tempat tersebut.

"Aku berjanji selama nafasku masih berhembus aku akan selalu melindungimu nak!" Rama mengecup pelan kening Alika hingga akhirnya mereka sampai di taman hijau.

"Jangan pernah keluar dari taman ini, ungsikan keluargamu ke tempat aman dan jangan terlalu berinteraksi dengan dunia luar, kak Leo sudah meninggal dan aku tidak tahu bagaimana mayatnya saat ini, makamkan jasadnya di dekat pemakaman kak Ica dan buat ilusi untuk jasadku dan jasad Alika, aku tidak ingin siapapun mengetahui keberadaan kami, kirimkan makanan melalui drone dan ingat hanya boleh 1 tahun sekali, kirimkan aku bibit makanan saja" ucap Rama berlalu memasuki rumah raisa dan leo dulu, di tempat ini adalah tempat paling aman di dunia, dan di sini juga mungkin dirinya akan menghabiskan sisa hidupnya.

Pilot itu mengangguk, di lihat dari situasinya sepertinya keadaan kritis dia juga harus bisa menyamarkan kematian rama dan alika.

Selain karena pilot itu cerdas dia juga tahu pasti, bila ini adalah pergolakan hidup dan mati dia enggan bertanya lebih lanjut karena di lihat dari situasinya sepertinya dia mustahil untuk bertanya lebih banyak.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Tari Gan

Tari Gan

next update

2023-01-22

0

#••Embun ™^ad•~💦 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

#••Embun ™^ad•~💦 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

sungguh tragedi yang memilikan, apalagi melihat keluarga yang sangat di sayang mati dengan cara yang tragis...

2023-01-21

1

Hiatus

Hiatus

ugh beruntung sekali ya punya anak anak membanggakan mungkin karna didikan orang tuanya tapi namanya manusia gak akan ada namanya kesempurnaan.

ku mo ngasih tau buat anak yang broken home kamu memilih menghadapi dunia tanpa mundur atau menyerah ke belakang itu artinya kamu luar biasa.

kamu berharga kawanku.😘

2023-01-19

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jebakan
3 Pria asing
4 kisah masa kecil Raisa
5 Sembilu
6 Nestapa
7 Si gadis sadis
8 Sebuah keanehan
9 Bukan hantu?
10 Rasa hati
11 Keluarga
12 Keputusan Raisa
13 Keputusan Raina
14 Sebuah janji
15 Mr.G & Mr.R
16 Awal dari akhir
17 Penyergapan
18 Penyelamatan
19 Tepat sasaran
20 Orang miskin
21 Pelit pangkal kaya
22 Terusik
23 Amarah Raisa
24 Tuan muda Nathan
25 The King of terigu
26 Siapa Gilang?
27 Kisah masa lalu
28 Dilema
29 Tobat?
30 Makna
31 Keajaiban
32 Katifah tanah
33 Sebuah alasan
34 Aku kebablasan!
35 Tahlilan
36 Penguntit
37 Resepsi keramat
38 Puteriku
39 Solo
40 Bara cinta
41 Salaf dan Mu'alaf
42 Tomboy VS Cute Boy
43 Bayangan nestapa di malam pertama
44 Pertarungan subuh
45 Ku Dekap Ku Sayang Sayang
46 Nahwu
47 Kesambet cinta
48 Ayam geprek
49 Ide Licik Leonard
50 Benci Tapi Cinta
51 Sesal Sesak
52 Kekejaman bunda Elfie
53 Hanya Satu Yaitu Kamu
54 Lamar aku!
55 Meminta Restu
56 Persiapan Pernikahan
57 Isteri Bar barku
58 Isteriku Tidur Meninggal!
59 Buku Harian Raisa
60 Menuju Kehidupan Baru
61 Perjalanan
62 Orang aneh!
63 Serangan Mendadak
64 Eays
65 Nostalgia
66 Perbedaan si Mulut Besi
67 Pilihan Yang Unik
68 Wajah Asli Gilang
69 Bom Bunuh Diri
70 Berlibur
71 Hamil
72 Woro woro
73 Jepang
74 Amza Attahaya
75 Tamat
76 My Racing Girl
77 Bukan Sekedar Kebebasan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Prolog
2
Jebakan
3
Pria asing
4
kisah masa kecil Raisa
5
Sembilu
6
Nestapa
7
Si gadis sadis
8
Sebuah keanehan
9
Bukan hantu?
10
Rasa hati
11
Keluarga
12
Keputusan Raisa
13
Keputusan Raina
14
Sebuah janji
15
Mr.G & Mr.R
16
Awal dari akhir
17
Penyergapan
18
Penyelamatan
19
Tepat sasaran
20
Orang miskin
21
Pelit pangkal kaya
22
Terusik
23
Amarah Raisa
24
Tuan muda Nathan
25
The King of terigu
26
Siapa Gilang?
27
Kisah masa lalu
28
Dilema
29
Tobat?
30
Makna
31
Keajaiban
32
Katifah tanah
33
Sebuah alasan
34
Aku kebablasan!
35
Tahlilan
36
Penguntit
37
Resepsi keramat
38
Puteriku
39
Solo
40
Bara cinta
41
Salaf dan Mu'alaf
42
Tomboy VS Cute Boy
43
Bayangan nestapa di malam pertama
44
Pertarungan subuh
45
Ku Dekap Ku Sayang Sayang
46
Nahwu
47
Kesambet cinta
48
Ayam geprek
49
Ide Licik Leonard
50
Benci Tapi Cinta
51
Sesal Sesak
52
Kekejaman bunda Elfie
53
Hanya Satu Yaitu Kamu
54
Lamar aku!
55
Meminta Restu
56
Persiapan Pernikahan
57
Isteri Bar barku
58
Isteriku Tidur Meninggal!
59
Buku Harian Raisa
60
Menuju Kehidupan Baru
61
Perjalanan
62
Orang aneh!
63
Serangan Mendadak
64
Eays
65
Nostalgia
66
Perbedaan si Mulut Besi
67
Pilihan Yang Unik
68
Wajah Asli Gilang
69
Bom Bunuh Diri
70
Berlibur
71
Hamil
72
Woro woro
73
Jepang
74
Amza Attahaya
75
Tamat
76
My Racing Girl
77
Bukan Sekedar Kebebasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!