Jebakan

"Huft, hosh hosh hosh..!" seorang gadis nampak berlari mengikuti langkah kakinya menuju trotoar jalan dari dalam gang yang sempit, wajahnya memerah dengan mata yang kian sayu.

"Sial!" keluh gadis itu kembali menggigit bibirnya hingga berdarah dan mengembalikan kesadarannya.

"Disana!" seru beberapa pria berjas hitam yang nampak tengah mengejar gadis dengan perawakan aduhai dan baju terbuka, tubuhnya mulai melemas dengan hawa panas yang kian menjalari tubuhnya.

"Rrr.. Masih ngejar aja tuh mahluk, sial banget gue!" ucap lagi gadis itu hingga akhirnya dia sampai di trotoar jalan dan melepaskan hils di kakinya dan melepaskan kulit sintetis yang sedari tadi sudah membuatnya kepanasan meski saat itu rintikan air hujan membasuhi tubuhnya.

Raisa berusaha terus berjalan meski langkahnya kian melemah dan berjalan dengan gontai dan pandangannya kian mengabur.

"To..lo..ng!" lirih gadis itu saat melihat seseorang tengah berjalan menuju sebuah rumah sederhana dengan sebuah halaman asri yang ditumbuhi berjenis jenis bunga.

"Disana!"ucap seorang gadis yang mengenakan pakaian tidak kalah seksi dengannya dan mulai berlari mengejar langkahnya.

"To..lo...!" mata gadis itu kian sayu dan nafas yang kian memburu, wajahnya kian memanas hingga akhirnya hampir terjatuh menyentuh trotoar.

Dalam setengah kesadarannya gadis itu menangkap sosok pria yang yang kini memeluknya erat. Pria itu berusaha menyelamatkannya dan membawa tubuh ringkihnya memasuki rumah sederhana yang mungkin saja rumahnya itu.

'Aku lebih baik terjebak dengan pria asing yang baik hati, dari pada penghianat sepertinya.' ucap hati gadis itu dan perlahan kembali membuka matanya melihat sosok pria yang kini nampak tengah memperhatikannya.

"Tolong aku!" ucap lagi gadis dengan rambut panjang dan kulit putih, gadis itu merangkul pria asing di hadapannya dan perlahan menggigit dan beberapa kali menjilat leher pria itu.

'Dia terbangun!' ucap pria itu dalam hati merasakan sesuatu yang terbangun dari balik celanyanya.

Suasana panas terjadi hal yang tidak terduga dari dua mahluk itupun kian menggila, sore hari dengan gemercik air hujan berpadu merdu dengan *******.

Seakan kehausan pria itupun mulai menjelajahi gadis yang berhasil membuatnya terkaget kaget, perasaan aneh yang belum pernah di rasakan pria itu akhirnya kini mampu dia alami.

Bukan hanya sekali pria itu terkejut namun sampai berulang ulang, karena wanita yang kini dia himpit ternyata seorang perawan nampak dari darah yang keluar dari lubang kenikatannya.

Keduanya menyatu dalam rintihan dan kenikmatan, hingga sore yang dingin itupun berubah panas seketika saat dua buah bibir yang terus menerus bertaut dan saling menghisap satu sama lain.

...***...

..._______...

Beberapa waktu lalu seorang gadis nampak tengah memperhatikan pantulan tubuhnya di depan sebuah cermin besar.

"Waah Raisa mau kemana?" tanya seorang gadis dengan wajah yang sangat mirip dengannya dan kerudung besar di kepalanya.

"Mau ketemu si anu! Raina jangan ikut ikutan ya?" ucap Raisa pada saudari kembarnya yang sudah beriri di ambang pintu dan tengah memperhatikannya.

"Si anu? Jangan bilang si Rian?" tanya lagi Raina yang kini menampakkan ekspresi tidak suka.

"Ah sayangku, jangan sinis gitu dong! Dia calon adik iparmu tau!" ucap Raisa manja memeluk Raina yang kini memperhatikan tubuhnya dari ujung atas hingga ujung bawah, dan menggelengkan kepalanya.

"Astagfirullah Ica! Tolong itu baju kurang bahannya kebanyakan! Kamu gak punya uang buat beli kain tambahan hah?" sindir lagi Raina memijit pelipisnya menandakan ketidak habis pikiran dirinya pada saudara kembarnya.

"Heheh, tenang aja sayang! Aku akan jaga baik baik kok tubuh ini, kamu hanya perlu mendo'akanku saja oke!" ucap lagi Raisa dan memeluk Raina mengecup pipi kiri dan kanan gadis itu sebelum akhirnya berlalu meninggalkan kamar yang dan pintu itu.

"Bye bye beby! Jangan lupa makan siang ya sayang!" teriak Raisa dari balik pintu melambaikan tangannya pada Raina yang kini nampak tengah menggeleng pelan.

"Raisa kamu mau kemana?" teriakan kembali terdengar dari balik pintu yang baru terbuka, wanita yang tengah mengenakan mukena itupun menggelang saat meluihat lambaian tangan dari puterinya.

"Aku gak akan pulang malam ini bun! Jangan telat makan malam bunda sayang!" teriak Raisa lagi dan berlalu menuju sebuah garasi dimana deretan mobil mewah berjajar rapih.

"Hai merah muda! Aku padamu hari ini!" ucap Raisa menyapa sebuah mobil dengan warna merah muda yang menampakkan dirinya yang begitu feminim.

Raisa melihat peperbeg yang sedari tadi dia bawa, dia membuka peperbeg itu dan terlihat sebuah kulit sintetis berwarna sawo magang di dalamnya. Sebelum akhirnya dia menginjak gas Raisa mengenakan terlebih dahulu kulit sintetis itu hingga akhirnya kulit putihnya tertutup sempurna dengan kulit berwarna sawo matang.

"Hari ini aku akan beri tahu semuanya padamu sayang" ucap Raisa menatap sekilas sebuah foto di ponselnya yang memperlihatkan seorang pria berkaca mata dengan wajah yang tampan dan kulit kuning langsat.

Raisa akhirnya berangkat menuju tempat yang sudah di setujui olehnya dan sang kekasih, sebuah hotel dengan pelayanan romantis dia pesan untuk menghabiskan malam, sesekali dia menatap ponselnya melihat jam yang sudah terbilang cukup jauh dari perjanjian hingga akhirnya Raisapun mengantuk dan menguap beberapa kali, namun pria yang dia tunggu tak kunjung dia dapati.

"Ah lama banget si!" keluh Raisa hingga akhirnya sebuah aroma menyengat memasuki ruangan itu, beberapa kali Raisa menghirup aroma itu untuk memastikan hingga akhirnya diapun terbelalak dan berusaha membuka pintu ruangan VIP itu yang kini terkunci.

"Sial..!" ucap Raisa melihat sekeliling dengan pandangan yang kian mengabur dan deru nafas yang kian memberat.

Raisa bersusah payah menahan nafasnya dan berpura pura pingsan untuk memastikan sebuah hal yang membuatnya teramat penasaran, hingga benar saja pintu ruangan itupun terbuka dan nampak kekasihnya yang berdiri tegap di hadapannya.

"Tuan, silahkan ini wanita yang anda minta." ucap Rian kepada seorang pria dengan perut besar dan wajah yang sangat jelek dan kepala botak.

'Oh jadi dia bosnya!' ucap Raisa dalam hati dan langsung membuka matanya berlari ke arah jendela hingga akhirnya jendela itupun pecah dan Raisa jatuh dari lantai tiga dan mendarat sempurna di lantai bawah, Raisa sekilas menatap mobilnya yang sudah di kerumuni pria pria berotot, Raisa berdecak kesal dan berlari menuju sebuah gang.

Efek gerakan yang di lakukan Raisa sehingga obat perangsang itu menyebar dengan cepat memenuhi tubuhnya, beberapa pria nampak mengejarnya hingga akhirnya Raisa sampai di sebuah jalan besar dan bertemu dengan temannya yang bernama Ismi.

Ismi menatap tubuh Raisa dari atas hingga bawah dan tersenyum sekilas, Ismi membukakan pintu untuk Raisa hingga akhirnya Raisapun masuk ke dalam mobil mewah tersebut dengan dada bergemuruh Raisa berusaha mengolah nafasnya dan mengontrol energi yang sudah dia gunakan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ani

Ani

Ini Ismi/Maya kah???

2024-04-25

1

Nasira✰͜͡ᴠ᭄

Nasira✰͜͡ᴠ᭄

tahan ris kamu pasti bisa🤣

2023-01-21

2

『🅢Ⓨ🅤>Ⓝ°ᵒᶠᶠ』

『🅢Ⓨ🅤>Ⓝ°ᵒᶠᶠ』

aq mampir kk alik😊

2023-01-21

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jebakan
3 Pria asing
4 kisah masa kecil Raisa
5 Sembilu
6 Nestapa
7 Si gadis sadis
8 Sebuah keanehan
9 Bukan hantu?
10 Rasa hati
11 Keluarga
12 Keputusan Raisa
13 Keputusan Raina
14 Sebuah janji
15 Mr.G & Mr.R
16 Awal dari akhir
17 Penyergapan
18 Penyelamatan
19 Tepat sasaran
20 Orang miskin
21 Pelit pangkal kaya
22 Terusik
23 Amarah Raisa
24 Tuan muda Nathan
25 The King of terigu
26 Siapa Gilang?
27 Kisah masa lalu
28 Dilema
29 Tobat?
30 Makna
31 Keajaiban
32 Katifah tanah
33 Sebuah alasan
34 Aku kebablasan!
35 Tahlilan
36 Penguntit
37 Resepsi keramat
38 Puteriku
39 Solo
40 Bara cinta
41 Salaf dan Mu'alaf
42 Tomboy VS Cute Boy
43 Bayangan nestapa di malam pertama
44 Pertarungan subuh
45 Ku Dekap Ku Sayang Sayang
46 Nahwu
47 Kesambet cinta
48 Ayam geprek
49 Ide Licik Leonard
50 Benci Tapi Cinta
51 Sesal Sesak
52 Kekejaman bunda Elfie
53 Hanya Satu Yaitu Kamu
54 Lamar aku!
55 Meminta Restu
56 Persiapan Pernikahan
57 Isteri Bar barku
58 Isteriku Tidur Meninggal!
59 Buku Harian Raisa
60 Menuju Kehidupan Baru
61 Perjalanan
62 Orang aneh!
63 Serangan Mendadak
64 Eays
65 Nostalgia
66 Perbedaan si Mulut Besi
67 Pilihan Yang Unik
68 Wajah Asli Gilang
69 Bom Bunuh Diri
70 Berlibur
71 Hamil
72 Woro woro
73 Jepang
74 Amza Attahaya
75 Tamat
76 My Racing Girl
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Prolog
2
Jebakan
3
Pria asing
4
kisah masa kecil Raisa
5
Sembilu
6
Nestapa
7
Si gadis sadis
8
Sebuah keanehan
9
Bukan hantu?
10
Rasa hati
11
Keluarga
12
Keputusan Raisa
13
Keputusan Raina
14
Sebuah janji
15
Mr.G & Mr.R
16
Awal dari akhir
17
Penyergapan
18
Penyelamatan
19
Tepat sasaran
20
Orang miskin
21
Pelit pangkal kaya
22
Terusik
23
Amarah Raisa
24
Tuan muda Nathan
25
The King of terigu
26
Siapa Gilang?
27
Kisah masa lalu
28
Dilema
29
Tobat?
30
Makna
31
Keajaiban
32
Katifah tanah
33
Sebuah alasan
34
Aku kebablasan!
35
Tahlilan
36
Penguntit
37
Resepsi keramat
38
Puteriku
39
Solo
40
Bara cinta
41
Salaf dan Mu'alaf
42
Tomboy VS Cute Boy
43
Bayangan nestapa di malam pertama
44
Pertarungan subuh
45
Ku Dekap Ku Sayang Sayang
46
Nahwu
47
Kesambet cinta
48
Ayam geprek
49
Ide Licik Leonard
50
Benci Tapi Cinta
51
Sesal Sesak
52
Kekejaman bunda Elfie
53
Hanya Satu Yaitu Kamu
54
Lamar aku!
55
Meminta Restu
56
Persiapan Pernikahan
57
Isteri Bar barku
58
Isteriku Tidur Meninggal!
59
Buku Harian Raisa
60
Menuju Kehidupan Baru
61
Perjalanan
62
Orang aneh!
63
Serangan Mendadak
64
Eays
65
Nostalgia
66
Perbedaan si Mulut Besi
67
Pilihan Yang Unik
68
Wajah Asli Gilang
69
Bom Bunuh Diri
70
Berlibur
71
Hamil
72
Woro woro
73
Jepang
74
Amza Attahaya
75
Tamat
76
My Racing Girl

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!