..._________________________________...
...***...
2 tahun yang lalu.
Setelah hingar bingar pesta yang sangat luar biasa, Ikhna telah berada di sebuah hotel bintang lima dengan kamar president suift dan segala bentuk pasilitasnya, dia telah berganti pakaian dengan pakaian indah yang sangat kekurangan bahan dan transparan.
"Semoga suamiku suka dengan penampilanku sekarang" bisik Ikhna menatap pantulan dirinya dalam cermin.
Adit keluar dari kamar mandi dengan air yang menetes dari rambut basahnya menimbulkan kesan magic yang sangat mempesona.
Adit mendekati Ikhna yang kini sah menjadi istrinya "sayang?" Adit berbisik sehingga membuat bulu kunduk Ikhna ikut berdiri.
Clep, sebuah suntikan masuk ke lengan Ikhna, Ikhna melotot dan melihat seringai jahat Adit "ke..kenapa?.." pekik Ikhna, belum selsai Ikhna berbicara kepalanya tiba tiba terasa berputar dan matanya terasa amat sangat berat hingga akhirnya terjatuh pingsan.
Saat matanya terbuka dia tersadar masih dalam kamar yang sama dalam sebuah kursi dengan mulut yang di sumpal dan tangan terikat dengan kaki yang terjerat sebuah besi besar.
"Uuuh sayang.. Kenapa isterimu kau ikat begitu si, aku jadi yang enak nih!" ucap seorang wanita di hadapan Ikhna yang tengah bermesraan dengan Adit suaminya.
Ikhna menatap dua manusia di hadapannya dengan mata berkaca kaca, dia tak mampu berucap apa apa hanya air mata saja yang mengartikan nestapa di dadanya.
"Sudahlah sayang, aku sangat suka kinerjamu saat memuaskanku" ucap Adit meremas sebuah benda kenyal di dada wanita tersebut.
"Aaah.. Sayang...ah ... Pelan sayang ah..." jerit wanita itu penuh kenikmatan, Adit tersenyum membuka satu persatu pakaian wanita di sampingnya, dia yang hanya menggunakan handuk saja dapat di rogoh dengan mudah oleh wanita di sampingnya.
Mereka memainkan permainan bejad di depan mata Ikhna, Ikhna sama sekali tak menyangka bila pria yang dia puja adalah seorang pria berjad dengan kelakuan setan.
Kejadian itu terus berlangsung hingga beberapa kali, Ikhna sesegukkan menahan sakit di dadanya yang sangat sesak.
'Kenapa dia melakukan semua ini? kenapa Adit melakukan ini?' teriak batin Ikhna karena tersumpal kain.
"Puas melihatnya, heh.. Aku tak akan sudi menyentuhmu dasar wanita menjijikan, aku beri tahu padamu aku melakukan ini karena dendamku pada keluargamu, aku bangkrut karena pamanmu, jadi kau harus bertanggung jawab atas kesalahannya!" seru Adit penuh amarah.
Ikhna seakan sudah tak punya rasa bahkan telinganya saja terasa tak mampu mendengar ucapan Adit, ceples... Sebuah cambukan di berikan Adit di punggung Ikhna.
Ikhna tak mampu bersuara hanya air mata yang keluar perlahan membasahi wajah cantiknya, Adit kian menggila dengan siksaannya, saat melihat Ikhna kian menangis.
"Sakit heh? sakit? aku lebih sakit! aku kehilangan perusahaanku dan ayahku mati gantung diri akibat frustasi, ini belum seberapa!" Adit terus mencambuk Ikhna sampai Ikhna jatuh tak sadarkan diri, Adit tersenyum puas dan meminta wanita yang semula menemaninya untuk kembali melayaninya.
"Uuuh sayang, kamu jahat sekali, kasian kan!" ucap wanita itu yang merasa ngeri dengan siksaan yang di berikan Adit pada isterinya.
"Cantik jangan hiraukan dia, kita lanjutkan permainan kita" ucap Adit kembali merogoh benda di bawah perut wanita tersebut.
Setelah pagi tiba Adit terbangun dan melihat Ikhna yang masih pingsan, Adit tak perduli Ikhna hidup atau mati namun dia juga tak mau bila mayat Ikhna di temukan di kamar tersebut.
Dengan sigap Adit membelit tubuh Ikhna dengan seprai dan membawanya masuk ke dalam koper menuju ke luar hotel tanpa kecurigaan dari pekerja hotel sama sekali, dia membawa Ikhna ke sebuah gedung tua di tepi kota.
Adit melemparkan tubuh ikhna di atas ranjang besi dan mengurungnya di sana, dia tahu Ikhna belum mati dan berencana menyiksa Ikhna secara perlahan.
Kejadian demi kejadianpun berlalu berbagai bacokan di lakukan Adit saat dirinya merasa kesal dan membuat Ikhna amat ketakutan saat kedatangan Adit, adit sering membawa makanan dan di ruangan tanpa kamar mandi itu Ikhna buang air kecil dan besar hingga kotoran menumpuk di pojok ruangan dan dua minggu terakhir Ikhna tak pernah di kunjungi, dia kelaparan, dan menjadi kurus kerontang.
.........
Satu minggu sebelum Rayan pulang Raisa mendapatkan sebuah misi dari teman onlinenya, dia meminta Ica untuk memecahkan jeritan dan tangis dari hantu penghuni gedung tua di tepi kota.
Raisa yang tidak begitu percaya pada hantu hantuanpun mengambil misi itu dengan bayaran yang cukup tinggi.
Raisa yang menggunakan akun orang dewasapun tak perduli dengan keadaan berbahaya di sekelililngnya dia menuju gedung tua itu.
Dan benar saja dia mendengar sebuah isak di malam hari, dengan mengendap endap Raisa memasuki ruangan yang terkunci di lantai tersebut, dan dia mencium aroma menjijikan jadi dia mengurungkan niatnya dan mengirim drone seukuran nyamuk memasuki selah menuju ruangan kamar tersebut.
Dari kejauhan Raisa memantau isi gedung itu dan menadapati hal yang begitu mencekam, lalat lalat mengerumuni sebuah ruangan dengan tidak ada pencahayaan Raisa kesulitan menangkap gambar di dalam ruangan hanya ada implamerah yang menunjukkan kondisi ruangan itu.
Raisa menatap sebuah hal kejanggalan di mata rambut hitam dengan baju putih terjuntai penuh kotoran, "beneran ada hantu kayanya" seru Alika dia menggigit jari kukunya, akhirnya rasa penasaran hatinya akan hantupun akan terbayarkan.
"Gila benaran itu hantu!" seru lagi Raisa saat melihat wanita yang tengah tertidur di ranjang dengan isak tangisnya. Glek, Raisa meneguk salivanya melihat sosok tersebut.
"Beneran dong itu hantu!" Raisa benar benar tergugu menatap sosok itu, dan dia mendekatkan kameranya, semakin dekat dan dekat semakin memperjelas sosok itu.
"Siapapun tolong aku!" ucap sosok wanita itu, Raisa terperanjat.
"What! beneran nih mana ada hantu ngomong macam manusia begindang, aku yakin ini bukan hantu tapi orang!" ucap Raisa kemudian.
Dengan susah payah Raisa kembali ke gedung itu dan perlahan memasang kawat di tangannya untuk membuka gembok ruangan itu.
"Assalammu'alaikum, permisi, aku gak ganggu kok aku cuma...aaaa.." Raisa berteriak saat mendapati sosok di atas ranjang dengan mata merah dan mata panda hitam menatapnya.
Raisa kembali keluar dengan teriakkannya, "huft..huft.. Sumpah aku gak takut sama penjahat macam apapun tapi suer aku takut kalo bersangkutan mahluk tak kasat mata kaya gitu" ucap Raisa saat keluar ruangan itu.
"Tunggu..! bukan itukan tujuan aku ke sini, ah.. Gila gila! aku beneran harus dapet dua kali lipat dulu bayaran buat ini, aku gak mau ambil resiko tinggi kalo bayaran cuma secuir gitu", ucap Raisa kembali ke markasnya.
✉ "'maaf tuan aku tidak bisa menyelidiki kasus di gedung itu lagi bila bayarannya hanya 20.000.000"'.
Tulis pesan Raisa pada teman yang meminta bantuan dirinya, dia tahu bila orang yang meminta bantuannya itu pria tapi dia juga tidak mau membahayakan dirinya sendiri untuk kasus mahluk tak kasat mata seperti itu.
✉ "'Wah tuan saya benar benar membutuhkan bantuan anda, baiklah bagaimana bila 30.000.000"'.
Sebuah pesan masuk pada ponsel Raisa, dia memang menggunakan gender laki laki pada akunnya, Raisa menghembuskan nafasnya kasar.
✉ "'50.000.000 baru aku setuju, aku tidak ingin membahayakan diriku sendiri bila harganya tidak sepadan."'
Balas Raisa, dengan seringai jahatnya.
✉ "'Baiklah! aku akan mentrasferkan uangnya padamu bila kasusnya sudah selsai, dan akan ku kirimkan setengahnya sekarang.'"
Raisa kembali menyeringai saat mendapatkan balasan itu, dia kembali menyalakan kamera terbangnya dan melihat ruangan gelap itu.
"I...i...ica, i..in..ini ik..h.na", wanita itu berbicara karena sebelumnya dia melihat Raisa dari senter yang di bawa gadis kecil itu.
Raisa tak mendengar karena kameranya belum sampai, Ikhna terus mengatakan kata yang sama hingga kamera itu sampai, kamera yang tidak di lengkapi perekam suara itu membuat Raisa harus membaca gerak bibir Ikhna saat berbicara.
Bruk.. Raisa menggebrak mejanya dan kembali menyambar sepedanya dan mengoes dengan cepat menuju gedung tua itu.
Dia berlari ke tempat Ikhna berada dan di lihat Ikhna yang tengah berucap sama seperti sebelumnya.
Deg, deg, deg, jangung Raisa terpompa sangat kencang dia menatap Ikhna dalam kondisi sangat buruk. (Lebih buruk dari kondisi saat di temukan oleh Rayan satu minggu kemudian).
"Kak Ikhna!" Raisa berteriak menyambar sosok di hadapannya dan memeluk erat tanpa rasa jijik sedikitpun, Raisa merogoh air mineral yang semula dia bawa dan menegukkannya pada Ikhna.
"Kak, ini ica kak! Ica disini" ucap Raisa dengan tangan bergetar memberikan sedotan ke mulut Ikhna, Raisa yang berusia belia memang sudah terbiasa melihat orang mati atau darah bergelimang namun dia tidak pernah melihat keluarganya sendiri terluka.
"I...ca, la..ri..." lirih Ikhna yang ketakutan bila sampai Adit tiba dan memergoki Raisa.
"Tidak apa apa kak, aku akan bantu kakak keluar dari sini!" ucap Raisa namun tiba tiba dia terkejut saat mendengar sebuah suara dari lantai bawah, Raisa langsung keluar dan menggembok kembali kamar Ikhna.
Raisa bersembunyi di tempat yang cukup aman bersama sepeda lipatnya, dia memperhatikan sosok yang menaiki tangga menuju lantai tempatnya berapijak.
'Itu om Adit!' ucap hati raisa, dia memperhatikan gerak gerik Adit dari tempat aman, dia mendengarkan setiap ucapan pria itu, tak lupa diapun merekam percakapan itu.
"Hahahha, aku sangat puas melihatmu seperti ini!", ucap Adit tertawa keras penuh kebahagiaan melihat Ikhna yang tidak berdaya.
"Akan ku pastikan kau mati membusuk di sini! hahahhah" ucap lagi Adit, Raisa menutup mulutnya dengan tangan yang bergetar penuh amarah.
Memang bukan hal mustahil untuk Raisa mengalahkan Adit meski usianya belia dan satu lawan satu, tapi Raisa takut bila Adit membawa senjata api dan akan membahayakan Ikhna.
Raisa terus memperhatikan hingga akhirnya Adit kembali pergi setelahnya, Raisa menghembuskan nafasnya kasar dan tak ingin berlama lama dia memanggil pengawalnya ke tempat gedung tua itu dan membantunya membawa Ikhna ke sebuah apartemen atas nama Raisa (Apartemen tempat persembunyian Leonard dulu, Leonard mengubah nama apartemen itu menjadi atas nama isterinya yaitu Raisa).
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Nuah
daebak
2023-06-06
11
Tari Gan
ternyata Adit meminang ikhna itu karena ada unsur dendam yah
2023-01-22
2
#••Embun ™^ad•~💦 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
wah nekat juga raisa, yang takutnya nanti itu adalah jebakan buat akmu...
2023-01-21
1