Chu Xia memberikan kantong yang berisikan obat didalamnya kepada Tabib kepercayaannya namun tabib itu tidak terlalu paham .
" Bahkan tabib sekelas dia tidak bisa menggunakan pengetahuannya tentang obat ini , tapi untuk apa aku menyimpan kantong ini ". Ujar Chu Xia.
" Benar nona , sebaiknya buang saja ." kata Linxi.
Chu Xia melempar kantong lusuh itu kesembarang tempat .
*Prak*
Kantong itu mengenai kepala seseorang yang sedang lewat .
" Tuan , apakah kau tidak apa-apa ?". Ucap pengawal dari sesorang yang kepalanya tertimpa kantong .
" Siapa yang melemparnya ?". Ketusnya.
Chu Xia menutup mulutnya dengan kedua tangannya lalu hendak lari menghindari seseorang itu.
" Gawatt... kantong itu membawa kesialan untukku ". Chu Xia panik.
Saat ini mereka terlibat saling kejar-kejaran namun sesorang itu menemukan jejak Chu Xia dengan cepat.
" Hahh ... dia !! dia bisa terbang ". Lirih Chu Xia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
" Gadis nakal !!". Ucap sesorang yang menghadangnya.
" Aku.. ".
" Menurutmu siapa lagi yang berada disini , kau malah meninggalkan pelayan setiamu ". Ujarnya.
" Ohh astaga , Lixin !! dimana dia ". mencari keberadaan pelayannya seraya berpura-pura khawatir dan ingin kabur.
" Mau kabur ". Ucap seseorang itu dengan menarik tangan Chu Xia.
Namun malah terlalu kencang untuk menarik tubuh seorang gadis bertubuh kecil yang mengakibatkan keduanya saling bersentuhan dada.
*Duk*
" Aww ". Ringis Chu Xia saat dadanya bersentuhan dengan dada datar dari seseorang itu.
Dahi Chu Xia sedikit lecet karena kepalanya terbentur oleh baju zirah besi yang dipakai oleh sesorang itu.
" Lain kali jangan membuang barang sembarangan , mengerti ". Ujar Sesorang itu sambil melihat ke dahi Chu Xia.
Chu Xia pun tak sengaja menatap hingga keduanya memiliki jarak yang begitu dekat.
Begitu puas saling menatap barulah sama-sama membuang muka ke arah lain.
" Aku --; aku tidak sengaja melemparnya ". Ungkap Chu Xia.
" Baiklah , sekarang kemarilah ". Kata seseorang itu.
" Kita tidak saling mengenali maka tidak harus saling berdekatan maka jaga jarak ". Ucap Chu Xia.
" Namaku Yu Qin , kau tenang saja aku bukan seorang penjahat maupun penculik gadis kecil sepertimu ". Gumamnya.
Chu Xia masih mencari-cari keberadaan Linxi namun tidak ada tanda-tanda kemunculannya.
" ini milikmu ". Kata Yu Qin.
Seseorang yang terkenal lemparan kantong dari Chu Xia bernama Yu Qin , seorang pria tampan betubuh gagah dan tinggi memakai baju zirah besi .
" Bu---bukan ". Jawab Chu Xia.
Yu Qin mengernyitkan dahinya seolah merasa ada yang aneh.
Dia segera membuka isi dari kantong yang dilempar sembarangan oleh Chu Xia.
" Sebuah obat ".
Yu Qin mengeluarkan obat itu dan segera menciumnya .
Chu Xia mengamati apa yang dilakukan oleh Yu Qin.
" Obat ini memiliki aroma seperti bahan-bahan penawar racun ." Ucap Yu Qin dalam hatinya.
Setelah mencium aroma dari obat itu barulah Yu Qin menatap tajam ke arah Chu Xia.
" Darimana kau mendapatkan barang berharga ini ?". tanya Yu Qin.
" Mengapa kau sangat ingin tau ? apakah itu penting bahkan aku sudah membuangnya ". Ucap Chu Xia.
" Kau membuangnya , itu berarti obat penawar racun ini sekarang menjadi milikku ". Kata Yu Qin seraya menaruh obat itu di saku bajunya .
Chu Xia sangat terkejut luar biasa saat mendengar sebuah fakta jika obat itu adalah penawar racun.
" Obat itu penawar racun !?". seru Chu Xia.
" Kenapa ? Sekarang menyesal ." Ledekknya.
" Apakah kau seorang tabib hingga dengan mudahnya mengatakan jika obat itu adalah penawar racun ". Gumam Chu Xia.
" Hanya seorang tabib palsu dan bodoh yang tidak tau , sudah jelas dari aromanya ". Sahut Yu Qin.
Chu Xia merasa tertegun dengan pernyataan yang dikatakan oleh Yu Qin.
Yu Qin adalah anak angkat dari seorang Tabib yaitu Fang He , oleh sebab itu dia bisa sedikit mengetahui tentang obat-obatan karena hampir setiap hari mencium aroma dari obat-obatan.
Chu Xia ingin mengambil kantong lusuh yang berisi obat itu sekali lagi .
" Hah, gadis nakal ". mencubit hidung bangir milik Chu Xia.
" Kantong itu sebenarnya milik ibukku , huuuuu aku hanya kesal saja padanya maka dari itu melemparkan ke sembarang arah ". Ucap Chu Xia.
Yu Qin hanya menatap tajam ke arah Chu Xia .
" Ke--kenapa malah menatapku seperti itu ?".Ujar Chu Xia yang merasa risih.
" Heh, dasar pembohong ". Ucap Yu Qin sambil geleng-geleng kepala.
Yu Qin ingin pergi namun Chu Xia menghentikannya dengan merentangkan tangannya ke samping.
" Ada apa lagi ?" tanya Yu Qin.
" Ku mohon berikan kantong itu padaku ". Kata Chu Xia.
Yu Qin memperhatikan wajah gadis kecil itu secara seksama.
" Siapa namamu ?".
" Chu---Chu Xia ".1
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments