"assalamualaikum malam ayah mamah" tiba tiba andra datang dengan percaya dirinya membawa martabak
"wa alaikum salam ehh andra sini masuk nak"
"ini da martabak buat mamah, gatau enak engga andra beli tadi di jalan"
" ya ampun nak repot repot , kalo mau main kesini aja, ibu sama ayah gimana kabarnya sehat"
"sehat kok mah"
"kok andra akrab bgt sama mamah, kok ayah gak marah ada cowo kerumah kok diem aja" batinku
"re ini ada andra kok diem aja di situ" tegur ayah
"kamu ngapain kesini, kok ayah gak marah" tanyaku sambil bingung
"ngapain juga marah ini kan andra yg main yaudah sana kamu temenin ngobrol, ayah sama mamah mau ke tempat budhemu sebentar katanya td sore kecelakaan" lalu ayah dan mamah pergi begitu saja meninggalkan aku dg andra hanya berdua di rumah
"kok ayah sama mamah aneh"
"aneh kenapa" tanya andra sambil cengar cengir
"ini lagi ngapain disini, sono pulang
lu gak liat ni rumah gak ada orang, sana buru pulang" usirku
"lagian kan aku gak ngapa ngapain juga yank, emang kamu berani d rumah sendirian hayo"
ledeknya sambil menarik tangaku agar aku duduk kembali " aku laper yank temenin aku makan ya, di rumah gak ada makan, masakan mamah kan plng enak"
lalu aku mengambilkan piring untuknya , dan andra langsung makan begitu saja tanpa rasa canggung bahkan dia makan dengan lahapnya tanpa risih
"kenyang yank makanan bikinan mama emang juara ahaha"
"bentar deh aku heran, kok kamu akrab bgt sama mamah, dan kok kamu tau masakan mamah enak"
"ya tau lah orang aku sering makan masakan mamah"
"kok bisa".
"tiap hari juga aku makan disini, masa kamu gak tau emangnya ayah sama mamah gak cerita sama kamu"
"hah kok bisa"
"ya kan kamu pulang sekolahnya sore , kalo pulang sekolah aku mampir kerumah makan siang abisnya enak nagih haha"
" tungguu semenjak kapan, dan kenapa bisa kok aneh rasanya"
"aneh gimana si yank"
"jangan panggil panggil gitu deh aku gak suka , dan kenapa bisa kamu keluar masuk rumah gitu aja, padahal ayah sama mamah paling anti sama temenku"
"kamu beneran gak tau apa apa" tanyanya heran sambil mengusap kepalaku
"ngomongnya yang jelas dehh ndra" lalu aku menangkis tanganya dan bangun dari duduk
"jangan marah dulu, sini duduk dulu jelek tau kalo marah gitu" lalu dia menariku duduk kembali namun bukan di kursi tapi di pangkuanya
"apaan sih ndra awas" keluhku sambil menolak tapi tangan andra terlalu kuat hingga akupun terjatuh di pangkuanya
"diem dulu sini aku jelasin baik baik" katanya sambil memeluku agar aku tidak memberontak
"andra awas lu apa apaan si lepasin gakk, atau gua...."
cup tiba tiba saja andra menutup bibirku dengan ciumanya, mataku terbelalak kaget seketika tubuhkupun mematung
"nah gitu diem, kalo gak diem gua cium lagi nih" katanya sambil cengengesan
"jadi kita berdua itu udah di jodohkan dari kecil, dan bentar lagi kita bakal tunangan, setelah lulus kita langsung nikah"
"apaaaaaaa" teriaku.
"jangan teriak teriak yank budeg aku"
"lu gila yaa udah gak waras kali lu" kataku sambil bangun dari pangkuanya, namun dia menariku dan menahanku
"kenapa si yank gitu amat sini diem dulu dengerin makanya" dengan tangan kekarnya dia menariku ke pangkuanya dan tanpa basa basi dia ******* bibirku dengan nafsunya,
akupun memberontak sekuat kuatnya tapi apalah daya dia lebih besar dan kuat dari tubuhku, air matakupun menetes tak tertahankan
melihat aku menangis andrapun melepas ciumanya dan langsung merasa bersalah
"yank maafin aku yank aku bener bener khilaf maaf jangan nangis lagi aku gak tahan liat kamu nangis gini" katanya sambil memeluku
"mau kamu apa si kamu udah gila ya" kataku sambil sesenggukan menangis
lalu andra melepaskan pelukanya lalu duduk di depanku sambil memegang erat tanganku
"apa segitu bencinya kamu sama aku, apa segitu gak sukanya kamu sama aku, apa aku seburuk itu re, kamu tau kenapa aku diam waktu tau aku di jodohkan sama kamu, karena aku tertarik sama kamu aku sayang sama kamu" katanya sambil berkaca kaca
"maaf aku bingung, semuanya begitu mendadak aku butuh waktu ndra lebih baik kamu pulang sekarang" lalu aku pergi meninggalkan andra
"oke sekarang kamu bisa nolak aku liat aja besok, kamu bahkan akan takut kehilangan aku liat aja renata" gumamnya dalam hati lalu pergi meninggalkan rumah renata
setelah beberapa jam kemudian kedua orang tua rena pulang
"lho kok sepi pada kemana nih yah"
"re kamu dimana andra udah pulang ya"
teriak mamah
"yah mah jelasin sama rena semuanya sekarang juga"
"maksud kamu apa nak" tanya ayah heran
"andra mana kamu berantem sama andra kok kamu sembab gitu"
"ayah tolong jelasin, kenapa andra bisa seenaknya masuk kerumah, kenapa ayah sama mamah bisa akrab sama andra dan kenapa andra bilang kalo kita di jodohin"
kataku sambil menahan tangis
"jadi andra udah bilang sama kamu, ya bagus lah mamah sama ayah gak usah cape cape jelasin, kamu udah ngerti kan sekarang"
"mah tapi kenapa"
"orang tua andra itu berkecukupan ren, andra anak satu satunya, dia juga suka sama kamu kurang apa coba, kamu bakal bahagia hidup disana, dan bisnis ayah akan semakin maju berkat kamu , kamu denger ya kalo kamu sayang sama ayah kamu harus nurut apa kata andra, dan asal kamu tau aja yg biayain sekolah adek sama pengobatan adek kamu itu orang tuanya andra jadi kanu harus tau balas budi , ayah sama mamah gamau tau kamu harus denger dan turuti apa kata andra tau kamu" jelas ayah lalu dia pergi meninggalkanku begitu saja
"awas kamu kalo macem macem, awas aja kalo rencana ayah gagal semua, kamu denger apa kata ayah baik baik" ancam ibu
akupun hanya terduduk lesu meratapi nasibku, cobaan apa lagi yang datang kali ini ya tuhan rasanya dadaku begitu sesak
walaupun andra begitu baik kepadaku tetap saja semua ini membuatku frusatasi dan bingung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments