bermalam di pulau

ini visual nya renata sama andra yang aku bayangkan 😆

happy reading maaf kalo banyak typo dan ceritanya membosankan masih banyak belajar lagi hehe 💚

_____________________________________________

"ndraa perut aku sakit banget ni kapal gada wcnya apa"

"mau kasih makan ikan kamu yank" dengan cengar cengir menahan tawa

"serius dikit perutku bener bener mules"

"bentar lagi sampai di vila tahan bentar, nih udah mau sampe kan"

"iya deh iya" sambil memegangi perut

"ayok turun dah sampai, apa aku kata kan sebentar aja" lalu tanpa berkata kata lagi aku segera turun dan berlari ke vila

"yaaa jangan berlari nanti jatuh sayang hahaha" aku hanya menoleh dan mendelik

sesampainya di vila aku langsung bertanya dimana toilet

"mbak maaf toiletnya dimana"

"mari nona toilet tuan muda ada di lantai atas"

lalu aku melongo melihat anak tangga

"yang deket aja mbak buruan udah gak tahan"

"tapi non.."

"aduh buruan mbaa" aku sedikit membentak

"mari nona ikut saya" lalu aku mengikutinya

"maaf nona ini wc pembantu jadi mohon d maklumi"

tanpa menjawab aku langsung saja masuk

"ahhh lega juga, kampret banget tuh makanan gak lagi lagi makan sembarangan deh kapok" gerutuku sambil berjalan

"makanya kalo di bilangin itu yang nurut"

lalu aku menoleh

"sana ke kamar dan mandi udah di siapin sama mbaknya, kamu ikutin aja mbak itu aku ada urusan sebentar" sambil mengusap kepalaku lalu dia entah kemana

akupun pergi mengikuti wanita yang tadi di tunjuk andra

"silahkan nona, mari saya bantu"

"tidak usah aku bisa sendiri, kalian pergi saja" lalu aku menutup pintu dan tak lupa menguncinya

"ahh badanku rasanya benar2 lengket, lebih baik aku segera mandi" lalu akupun segera ke kamar mandi

"segar juga mandi kaya orang kaya haha, mandi aja berasa berendam di spa haha" dengan piyama yg menutupi badanku aku pun keluar kamar mandi

aku mulai mengeringkan rambutku, aku mencari cari hairdryer untuk mengeringkan rambutku, tiba tiba handphone ku berbunyi

"sayang buka pintunya, aku bawa baju gantimu"

"taruh aja d depan pintu nanti aku ambil"

"gak mungkin kan aku keluar pake kimono gini" batinku

"hahaha iya iya ini aku taruh di depan pintu"

setelah menunggu beberapa lama lalu aku membuka pintu, bertapa terkejutnya aku ternyata andra masih menunggu d depan pintu, lalu dia masuk begitu saja tanpa memperdulikanku, akupun segera mengambil paperbag tersebut dan ke kamar mandi

"kok andra sengaja banget kasih baju yang beginian" batinku setelah melihat dress tipis yang andra berikan, tidak begitu terbuka namun bahanya lumayan tipis bagiku

"sayang buruan keburu malem, atau aku yg seret kamu keluar"

"iya iya sebentar" lalu aku pun keluar , seketika andra terbelalak melihatku , lalu dia memeluku dari belakang dan mengdorongku

mendekat ke jendela

"sunsetnya udah mau abis kamu kelamaan mikir" sambil menunjuk pemandangan di depan jendela kamar

akupun menoleh takjub

"seindah inikah matahari terbenam disini, kenapa gak bilang dari tadi"

"udah bilang dari di pulau sebrang tapi kamu kebanyakan mikir, udah sampe sini aja masih aja kebanyakan mikir" sambil mencubit hidungku

"indah"

"tentu saja sunset kali ini kan kamu yang menenin" andra memeluku semakin erat lalu dia memangkuku duduk di tepi kasur yg berada di jendela persis

aku hanya diam sambil memandangi langit sore yang begitu menyihirku

" love you so much" tiba tiba andra mengecup pundaku dan membisikan kata2 manis terus menerus

aku hanya tersenyum dan mengabaikanya

"segitu sukanya sama sunset sampai aku di anggurin" katanya sambil membenam benamkan kepalanya ke dadaku, aku sangat risi apalagi sesekali andra mengecup ngecup leherku

"andra ihhh ganggu"kataku sambil menyingkirkan kepalanya, namun tiba tiba kancing bajuku terbuka, ya karena dadaku sedikit lbh besar dan bajunya agak sempit di bagian dada

tak menyia nyiakan kesempatan andrapun langsung saja mencium cium dadaku dengan rakusnya, kedua tanganya menahan tangaku agak tidak mengganggu aktifitas mulutnya

"andra aahhh jangan andra geli ahhh"

andra hanya diam tanpa menggubris dia benar benar meninggalkan banyak sekali tanda merah di dadaku

"sayang aku gak tahan lagi aku bener bener gak tahan ahh sayang aku mauu" rengek andra sambil sesekali menghisap leherku, aku merasakan ada benda keras di bawah tempatku duduk, lalu aku menyadarinya kalau aku benar benar dalam masalah

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***