"ayah ayah maafin rena ayah jangan pergi" rena mengigau tanpa sadar
"sayang kamu baik baik saja, sayang"
andra mengelus kepala rena
"andra, aku dimana, aku aww" tiba tiba saja kepalaku terasa berat dan sakit
"kamu tenang dulu sekarang jangan banyak gerak istirahat aja dulu oke, kita di rumah sakit kemarin sore kamu pingsan dan siang ini kamu baru bangun jadi jangan banysk bergerak oke" lalu andra menarik dan membaringkan rena
"aku panggil dokter sebentar" lalu andra keluar kamar
tak berselang lama dua orang dokterpun masuk, dan mengecek kondisiku
"kondisinya sudah membaik, tapi tetap saja harus bedrest kurang lebih 3 hari ya bu, agar anda benar2 kuat dan janinya juga beristirahat, jangan terlalu banyak tekanan dan jangan terlalu banyak gerak"
"baik terima kasih dok" jawab andra , dan dokter mengambil alat usg lalu mengecek kondisi janin ku
"kita cek dede nya ya bu, kandungan anda termasuk lemah dan rentah bu, untuk hamil muda di usia yg masih muda anda harus benar2 extra hati hati, walaupun janinnya kuat namum tetap saja beresiko"
mataku hanya berkaca kaca melihat gambar yang tertera di layar
"kalau begitu saya tinggal dulu jangan lupa di minum obatnya dan banyak2 beristirahat bu, selamat siang"
lalu dokter meninggalkan ruanganku
"sayang kamu yang kuat, kamu harus kuat untuk anak kita untuk dia, kamu liat kan dia begitu menyayangimu anak kita begitu sehat dan kuat, jadi momynya juga harus kuat oke" lalu andra mengecup keningku
"sekarang kita makan dulu lalu minum obat, buka mulutnya"
andra menyupiku bubur dari rumah sakit,
"udah ndra aku gamau, ga enak buburnya aku gamau lagi"
"baru juga satu suap sayang, kalo anak kita laper gimana coba,"
"gaenak gamau andra" aku merengek layaknya anak kecil
lalu andra menghela nafas panjang
"sabar ndra sabar demi anak kamu sabar" batin andra
"oke mau makan apa sayang yang enak biar aku pesenin"
"gak mau ndra aku gak laper"
"sayang" andra mengelus kepalaku
"mau makan bubur ini apa yang lain, aku gak terima penolakan"
"gamau ahh gaenak buburnya" mukaku cemberut
"aku mau makan sate ayam ndra" sambil berkaca kaca
"oke aku pesenin yang banyak yang enak buat kamu" cup andra mengecup sekilas bibirku
"harus di makan dan habiskan oke"
aku hanya mengangguk pelan
tak lama driver ojek pun datang membawakan makanan,
"ini satenya aaa buka mulutnya"
andra menyupiku dengan tlatenya
lalu aku makan sate dengan lahapnya, entah kenapa sate begitu enak dan rasanya aku begitu kelaparan setelah mencium baunya
"pintar makannya udah abis tinggal minum obat terus istirahat"
"andra aku dengar semua yang kamu ucapkan pada ayah", mataku tertunduk menahan tangis
"jangan di bahas, kita bahas lain waktu sayang, aku gamau anak aku kenapa kenapaa, kamu harus fokus sama kesehatan kamu dan anak kita" lalu andra keluar kamar begitu saja
"apa yang harus aku lakukan, aku hanya terpancing emosi dan berkata begitu saja tuhan, kenapa aku sekarang merasa segalanya menjadi beban karena kesalahanku" batin andra
lalu andra pergi ke parkiran untuk merokok.
tapi tanpa di sengaja ia malah bertemu mamah
"istri kamu hamil malah kamu merokok begini, kamu tau efek rokok bahaya buat janin"
"mamah" lalu andra membuang rokok yang baru ia nyalakan
"kok mamah kesini kan andra udah bilang mamah istirahat aja di rumah"
"mamah gak tenang nitipin rena sama kamu, dimana kamarnya"
"ayo mah andra antar"
"gak usah, kamu abis ngerokok dan mau masuk ke kamar rena, lantai berapa dan nomor berapa, lebih baik kamu pulang dan mandi biar mamah yg jagain rena,
urus saja ayahmu yang gila harta itu"
"mahhh"
"oke mamah akan cari sendiri aja, percuma juga ngomong sama kamu"
lalu mamah pergi begitu saja meninggalkan andra
"aaaahhh kenapa selalu begini" andra menjambak rambutnya dengan kasar
lalu dia pulang sesuai perintah mamah dan mandi
sesampainya di rumah rena betapa terkejutnya ketika ia melihat ayahnya sedang mengobrak abrik ruang kerja alm ayahnya rena
"ayah apa yang ayah lakukan"
"oh kamu sudah pulang, ayah mencari berkas perusahaan, wanita bodoh itu tidak mau memberikan apa yang seharusnya menjadi milikmu padahal suaminya yg sudah mati itu memberikan semua hartanya untukmu"
"ayah apa kau sudsh gila,. rena sedang sekarat dan kau malah memikirkan harta"
"baguslah jika dia mati juga , akan lebih mudah kamu menguras semua hartanya"
"ayahhh!!!!!!!!!!"
"nahhhhh ketemuuu hahahahaha"
"berikan itu padaku yah, berikan ini tidak benar"
andra berusaha merebut kertas tersebut
plakk ayah menamparnya
"kamu sudah gila, otak kamu dimana, ingat apa tujuan kita, jangan bilang kamu benar2 jatuh cinta sama anak bodoh itu, dasar anak bodoh" lalu ayah andra pergi begitu saja
"aagggghhh apa yang harus aku lakukan sekarang tuhan" andra membanting vas bunga di depanya
"bukankah ibu sudah bilang, ini tidak benar kamu akan menyesalinya andra, rena anak yang baik jangan menyakitinya lagi"
"ibuuuu " lalu andra memeluk ibunya dan menangis sekencang kencangnya
"aku lelah bu aku lelah, aku hanya ingin hidupku yang dulu"
"tentu saja hidupmu sudah berubah, kamu harus memikirkan anakmu juga, tidak mungkin kamu biarkan dia tumbuh dengan kekurangan kasih sayang, biarkan saja ayahmu dia sudah mendapatkan apa yang dia mau, suatu saat dia akan menyesali perbuatanya"
lalu tiba tiba andra melepas pelukanya
"aku ingin duniaku yang dulu bu, lihatlah tidak ada yang perduli dengan pengorbanan ku , ayah rena dan mamah, semua menganggapku bodoh mereka mengacuhkanku begitu saja tanpa mereka melihat seberapa kuat aku berusaha, aku tidak mau kembali bu, biarkan aku kembali ke hidupku lagi aku lelah"
"andra bagaimana dengan anakmu, kamu tega membiarkan rena yg sedang hamil begitu saja"
"entah lah bu semuanya terasa berat untuku" lalu andra perrgi begitu saja
"andra kamu mau kemana"
lalu andra pergi melajukan mobilnya begitu kencang menuju tempat dimana ia biasa berkumpul dengan teman temanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments