~•Masuk Ke Kelas•~
Ella, Ken, dan Abigail berjalan bersama ke kelas. Ella mulai melambatkan langkahnya. Alih-alih ada seorang siswa memandangnya dengan saksama dan dingin.
Ella merasa bingung juga memandangi lelaki itu. Ia baru ingat, itu adalah kakak dari Abigail. Ia lupa namanya.
Dengan tatapan safir ungunya yang elegan, sukses membuat Ella memerah. Wajah dingin, tapi keren. Yah, hampir seperti Ken, ia juga memancarkan aura kepintaran di atas rata-rata.
"Ella! Kamu ngapain?" tanya Ken, sontak Ella salting menengok ke Ken.
"Eeeeh.. eh.. nggak kok!" jawab Ella sontak. Ken menatap ke arah pandang Ella tadi, ke arah kakak Abigail.
Tatapan Ken berubah menjadi tatapan bermusuhan dengan lelaki itu. Ella malah bingung, kenapa Ken dan kakak Abigail bertatapan seperti anjing dan kucing?
"Di sini sedang terjadi perang mata, mending jangan ke area sini dulu, El," ucap Abigail berbisik di telinga Ella. Lalu Ella ditarik ke tempat duduk mereka.
Ella duduk, lalu menoleh ke belakang. Ia menoleh ke arah Abigail yang duduk di belakang Ella tepat.
"Mereka kenapa sih?" tanya Ella berbisik.
"Selain sesama ahli waris, mereka juga sesama anak pintar di kelas, El. Jangan heran kalau mereka sering berantem! Biasa perkumpulan para anak pinter! Beda ma kita!" bisik Abigail, dan mereka terkekeh.
"Bicarain apa kalian?" tanya Ken tiba-tiba di samping mereka berdiri.
"Eh! Nggak kok! Nggak!" jawab Abigail kemudian sibuk dengan bukunya, pura-pura tepatnya. Tiba-tiba Ken mengambil buku Abigail dan mengembalikannya.
"Tadi itu, kebalik!" ujar Ken. Ella tertawa lepas, sampai-sampai semua siswa memusatkan pandangan ke Ella.
"Mph!" Ella dibungkam Ken.
"Cewek itu, harus ada attitude-nya!" ledek Ken.
Ella menghindar dan mengganti pandangannya ke depan dengan mengerutkan keningnya.
~•Pulang Sekolah•~
Abigail menghampiri Ella dan Ken yang berjalan bersamaan. Tapi kali ini Abigail bersama kakaknya, Hendrick.
"Ella!" sapa Abigail. Ella dan Ken menoleh ke sumber suara, di belakang mereka.
Abigail berlari kegirangan, dan lelaki yang adalah kakak Abigail berjalan dengan teriakan fansnya di belakangnya. Dasar, idola sekolah mah beda, atuh! :v
"Hai, namaku Hendrick Mozart Syltern. Kita belum berkenalan secara resmi tadi," lelaki bernamakan Hendrick itu berjongkok mengecup punggung tangan Ella. Membuat Ella memerah bak kepiting rebus siap santap.
Ken merasa tidak suka perlakuan Hendricks pada Ella. Ia merasa risih, di balik wajah esnya itu. Emang kalau tumbuh cinta ya gini, ya kan? :V
Pak!
"Apa yang kau lakukan?!" tanya Ken tidak santuy.
"Hm, ini perkenalan yang sopan kan? Bukan begitu, Lorvenua?"
"Lorvenue! Dasar slitherin!" balas Ken.
"Syltern, ogeb!" Abigail menjitak kepala Ken. Ella hanya menyimpul senyum atas perilaku ketiga temannya itu.
"Jadi lady, apakah kamu mau saya antar dan berkunjung terlebih dahulu ke kediaman Syltern?" tanya Hendrick sopan.
"Dia udah bareng gua!" jawab sontak Ken.
"Hm? Hanya karena dia asistenmu, jadi aku tidak boleh meminjamnya?" tatapan dingin melirik Ken dari mata elegan milik Hendrick.
Baru kali ini, seorang Lorvenue menyesal atas perbuatannya. Seharusnya ia tidak mengakui Ella sebagai asisten. Seharusnya pacar saja, kan selesai!
"Yaudah deh, terserah! Awas kamu aneh-aneh! Dia tetap saja asistenku!" jawab Ken membuang muka.
"Terima kasih, Lorvenua."
"Lorvenue! Ck!" decak Ken berbalik badan.
"Kuharap, kamu masih bisa balik dengan selamat," bisik Ken lalu berjalan ke mobilnya. Ella belum paham dengan perkataan Ken.
Lalu Ella ke mobil Abigail dan Hendrick dengan sopir keluarga mereka.
"Sir Thom, saya membawa teman saya boleh kan?" tanya Abigail. Sopir yang diketahui bernama Sir Thomas itu mengangguk.
Mereka pun pergi ke kediaman Syltern.
tbc....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments