Kebenaran

*Update gila-gilaan*

Malam yang mencekam berlalu. Digantikan oleh sinar mentari yang hangat karena tertutup oleh awan. Suasana mendung memang kota yang akan ditinggali Ella untuk selamanya.

Hari ini adalah hari dimana ia akan meninggalkan nama Levator dan beralih ke keluarga Lorvenue sampai akhir hidupnya.

Mungkin memang sebuah kenyataan yang tak terduga oleh semuanya (termasuk reader). Tapi, tetap saja Ella masih kurang srek pada keluarga Lorvenue.

Walau mereka penuh dengan para cogan, tapi tetap saja ini adalah sebuah pergumulan orang asing bagi Ella. Yah, mau bagaimana lagi. Ini semua karena keluarganya yang ternyata sungguh busuk.

Ella membuka selimutnya. Ia tidak mendapati Ken di sisinya. Ia duduk dan menengok ke pintu yang sudah terbuka sedari tadi.

"Ken dimana?" batinnya. Ia lalu beranjak dari tempat tidurnya dan ke kamar mandi.

▪▪▪

Seusai mandi, Ella ke dapur. Keadaan mansion itu kembali sepi seperti biasanya. Ella mulai terbiasa dengan suasana pagi yang sunyi.

Tak seperti saat di rumah lamanya. Ia selalu akan bertengkar dengan adik laki-laki nya. Di dapur, Ella menaruh roti ke pemanggang roti. Lalu mengoleskan selai coklat kegemarannya.

"Sebenarnya mana para pelayannya? Kok aku gak pernah ketemu?? Apa benar ini keluarga Lorvenue?" batin Ella.

"Nyonya?" seseorang memanggil.

"He? Nyonya?" Ella terkejut dan memandang ada seorang pelayan perempuan di belakanganya. Baru aja dibatin.

"Ada apa?" tanya Ella, pelayan itu masih membungkuk.

"Tuan Amadeus dan Tuan Albert sedang mengurus perubahan nama Nyonya Bennetta. Sedangkan Tuan Leonardo ada kepentingan di perusahaan. Jadi nyonya diminta untuk menunggu di rumah saja." jelas pelayan itu.

"Lalu Tuan Aviestro?"

"Saya tidak tau, nyonya." pelayan itu masih membungkuk dan meminta undur diri. Ella heran kenapa pelayan itu membungkuk tanpa menatap muka Ella dan pergi dengan mundur dahulu.

Karena tidak peduli, Ella lanjut menyiapkan makanannya.

◼◼◼

Tiba-tiba Ella merasa ada yang menekan lehernya. Dan semua menjadi gelap.

💌💌💌

Ella sadar di kamarnya, tergulai lemas. Ken berjongkok dan menelungkup di samping Ella tertidur. Ella dengan lemas menyentuh kepala Ken.

"Eng.. Ella?" Ken terbangun karena Ella.

"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Ella.

"Eng..." Ken sedikit ragu menjawab Ella.

"Katakan saja, Ken. Kita memang harus mengatakan hal ini." tiba-tiba Dylan menyenderkan tubuhnya di ambang pintu.

"Kalian bicarain apaan sih?" Ella langsung mengubah posisi duduknya.

Dari kejauhan Ella mendengar suara gedrokan pintu yang sangat kuat dan cepat. Dan diakhiri sebuah suara keras sekali.

"Yah, pintu gudang jebol lagi dah..." oceh Dylan.

"Gudang, siapa yang di gudang?"

Wushh

"Aku.." Ella terkejut Vincent tiba secepat angin.

"Ko-kok.. Kak Vincent.. makhluk apa dia?" Ella heran dan takut.

"Kami ini, vampir." jawab Ken berdiri.

"Jadi, kalian melepas nama Levatorku untuk menghisap darahku hingga habis? Tak kusangka.. kalian.. sungguh monster!" Ella lalu melarikan diri ke pintu depan.

Brak!

Ken menghalangi pintu. Ella terhenti, ia menangis, gemetar, dan berkeringat dingin. Ia panik, apa ini akhir dari hidupnya? Apa ini adalah akhir dari seorang Rafaella Ashley?

tbc....

Author note : Hah... Catthor lama-lama kepupusan ide... semoga aja masih bisa buat cadangan episode sebanyak-banyaknya biar masih berlanjut ini novel, amin. Mau segera tamat? Tergantung saya, kalian dan Tuhan... wkwkwkwk

Catthor meninggalkan jejak(lagi?)

Terpopuler

Comments

NHY👧💞

NHY👧💞

so nice

2020-10-16

1

Raafi dahlia

Raafi dahlia

penasaran yah......

2020-09-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!