Sekolah Baru, Kemalangan Baru

Dini hari, adalah hari terakhir Ella bisa bersantai. Ia sudah harus masuk sekolah untuk memulai masa SMAnya di kelas 2. Ya, Ella memang menikah di saat-saat akan naik kelas, alias lulus kelas 1 SMA lah tepatnya.

Malam hari, Ella sudah berbaring di kasurnya bermain gadget kesayangannya. Kalau orang biasanya menyebut kegiatan ini dengan sebutan, rebahan.

Ken si Anak Jenius, sedang sibuk dengan perlengkapannya. Ia memang anak yang sangat rajin, bahkan IQnya di atas rata-rata. Bahkan mungkin menjulang tinggi seperti menara Eiffel.

Karena itu lah, Ken dipilih oleh ayahnya sebagai pewaris. IQnya hampir melampaui 200, kira-kira. Tapi, apa bedanya kalau dia tetap saja kalah dengan istrinya. Istrinya, yang garang bagai singa yang belum diberi makan 2 minggu.

"Woe, niat sekolah kaga sih?" teriak Ken.

"Enggak…" jawab Ella santai. Ken mulai naik pitam mendekat dan menyambar gadget Ella. Tapi karena Ella juga sempat menarik… alhasil,

Prang!

Smartphone itu, melayang indah menabrak kaca jendela. Dan mendarat dengan indah ke rerumputan halaman belakang kamar mereka. Ella dengan cepat langsung menengok nasib malang smartphonenya itu.

"Hrrrhhh…." Ella mengerang, karena marah. Ken mundur perlahan, merasa nyawanya terancam.

"A. Kenneth Lorvenue…….!!" teriak Ella.

▪▪▪

"A. Kenneth Lorvenue……..!!" suara teriakan kemarahan terdengar hingga kamar Arthur.

Arthur mendengar itu dengan wajah heran. Adiknya itu kena masalah, lagi. Arthur terkekeh kemenangan. Ia juga sedang menyiapkan perlengkapan sekolahnya.

▪▪▪

Di sisi lain, Dylan yang menyiapkan sandwich untuk bekal ikut merasa kesal. Ada yang tau, kenapa?

Ia kesal, karena ia terkejut akibat teriakan dahsyat adik iparnya. Sehingga sandwich buatannya mendarat di mukanya. Kini bukan sandwich, tapi Dylwich yang ada.

▪Back To Kedua Sejoli Kita▪

"Kamu harus gantiin hapeku! Itu aku beli pake uang tabunganku lho!" Ella terlihat matanya berkaca-kaca, pipinya merah padan karena marah.

"Hmph! Gak mau! Itu kan salahmu, malah bersantai! Harusnya nyiapin sekolah dulu!" jawab Ken membuang muka, mencoba tak peduli.

"Hhhh……..!!" Ella menggerutu, ia menatap Ken tajam-tajam. Dengan matanya yang sudah membendung air.

"Mmm…" Ken melirik Ella. Ia juga lama-lama tidak tahan sesosok perempuan ini yang hendak menangis.

"Yaudah deh! Aku gantiin besok! Tapi ada satu syarat!" ujar Ken.

"Apaan!?"

"Siapin dulu peralatanmu! Terus rundingin, gimana caranya kita biar gak ketahuan temen sekolah. Kalau kita udah nikah! Gampang kan? Deal?" tawar Ken menjulurkan tangannya.

"Hm, oke! Deal!" Ella membalas juluran tangan Ken.

⏱Selepas 15 Menit⏱

"Oke, duduk di kasurmu!" seru Ken duduk bersila di kasurnya menghadap ke kasur Ella.

Ella duduk bersila di kasurnya, lalu menghadap ke arah Ken.

"Jadi gimana?" tanya Ella mengangkat bahunya.

"Hm.. aku juga lagi mikir."

Beberapa waktu, Ken berpikir. Hanya selang beberapa detik, Ken memandang kembali ke Ella. Bukan tatapan wajar-wajar saja, tapi tatapan jail yang ada.

"Hehe…" tawa Ken dengan jailnya. Ella dengan polosny memiringkan wajahnya tak mengerti.

"Hm, kamu mau hape seperti apa? Merknya apa?" tanya Ken.

"Hm, aku maunya Uphone 101!" jawab Ella tangkas.

"Oke… kalau kamu mau berpura-pura jadi asistenku di sekolah!" Ella sukses membelalak sempurna.

"Maksudmu!?"

"Kamu jadi asistenku, yang satu sekolah denganku! Bagaimana?" Ken kembali menyengir.

"Tapi, aku beliin Uphone 101 ntar. Plus kuota 100 GB, dan casing kesukaanmu. Tambah aku beliin smartwatch, gimana? Puas?" Ella memejamkan matanya, ia menimbang-nimbang tawaran Ken.

Memang sih, dari dulu Ella Uphone 101 dan SmartWatch. Apalagi kuota sebesar 100 GB yang akan membuatnya puas menonton drakor sampai 5 season, se-ma-la-man full!

Ella akhirnya mengangguk pelan dengan keraguan dan keinginannya 50-50.

Tapi, sepertinya kesalahan besar Ella memilih menjadi asisten si Jenius sekaligus si Licik berambut merah ini. Tapi bukan itu, karena akan banyak nasib malang juga yang akan menunggu Rafaella Bennetta Lorvenue ini. Apa itu? Nantikan di episode berikutnya! 39!

*An : Ayo, jangan lupa like dan komen di novelku kali ini. Jangan cuma diem doang, bila perlu rate dan vote bila kalian suka sekali. Terima kasih!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***