Bel masuk, dan guru ikut masuk. Tempat duduk Ella dan Ken berdekatan. Ken memang di pojokan nomor 2 dari depan. Lalu Ella di barisan sebelahnya nomor 2 dari depan. Kebayangkan, reader?
"Hm, selamat pagi anak-anak!" sapa guru itu.
"Pagi, Bu!" jawab seluruh siswa termasuk Ella, tapi terkecuali Ken.
"Jadi, hari ini kita kedatangan murid baru. Yang merasa murid baru, silahkan ke depan memperkenalkan diri." Ella pun berdiri dan berjalan ke depan.
"Silahkan memperkenalkan diri, nama panjang, nama panggilan, dan yang lainnya jika kamu mau."
"Nama saya Rafaella Bennetta, saya berumur 17 tahun. Panggil saja, Ella." kata Ella lalu menengok ke arah guru, menandakan bahwa perkenalannya selesai.
"Hm.. baiklah. Nama Ibu, Bu Lau. Panggil saya jika kamu belum paham tentang apa pun di sini. Di sini saya sebagai wali kelas," ujar guru yang bernama Bu Lau.
Ella sudah duduk dan pelajaran dimulai. Teman di belakang Ella, siswi setempat juga. Tiba-tiba menepuk bahu Ella, sontak Ella menoleh ke arah siswi itu.
"Hai, nama gua Abigail Mozart Syltern." salamnya.
"Kamu? Anak keluarga Syltern?" tanya Ella terkejut.
"Iya, tapi aku anak bungsu. Bukan pewaris, pewarisnya itu kakak gua. Hendrick Mozart Syltern." jawab Abigail.
"Apa kakakmu juga sekolah di sini?" tanya Ella.
"Iya, tuh di sana!" Abigail menunjuk bangku di sebelah pojok dekat pintu. Seorang lelaki berambut putih bermuka pucat juga.
Lalu Ella kembali fokus pada pelajaran. Karena ini hari pertama, dia tidak boleh mendapat masalah. Atau dia akan dimarahi oleh ayah. Ditambah akan mempermalukan keluarga Lorvenue.
◼Istirahat◼
Bel berbunyi 2 kali, menandakan waktu istirahat. Seluruh siswa/i berhamburan keluar. Bu Lau juga keluar dari kelas. Abigail langsung mendekat ke Ella.
"Hey, kamu ke kantin atau bawa bekal?" tanyanya. Bukannya menjawab, Ella justru menoleh ke arah Ken yang sedang akan membuka kotak bekalnya tapi tertahan karena Ella menoleh.
Ken mengangkat bahunya seakan memberi kode "Kenapa?". Ella lalu menengok ke arah bekal Ken dan ke Abigail, "Ken… kali ini aja boleh ke kantin gak?" tanyanya.
Ken memutar mata malas, "Iya deh, iya." jawabnya malas. Abigail melihat hal itu mengerutkan dahinya.
◻Kantin◻
Ella, Abigail, dan Ken sudah duduk bersama di satu meja. Dengan keadaan Ella dan Abigail menghadap ke Ken. Membentuk segitiga.
Keadaan kantin ricuh karena semua fans Ken. Ella malas menunggu pesanan dengan keadaan cewek-cewek sudah seperti orang kerasukan kuda gila.
Tiba-tiba saja ada seorang perempuan duduk di sebelah Ken. Dia dengan tiba-tiba juga memeluk lengan Ken. Ken hanya biasa saja diperlakukan seperti itu. Tapi perempuan di sekitarnya termasuk Ella dan Abigail memelototi perempuan itu.
"Ken sayang~ kok kamu bareng cewek baru ini sih~?" tanyanya sok imut.
"Dia bukan pacarku." jawab Ken to the point.
"Ya karena gue istri lo, ogeb." batin Ella.
"Oh~ Terus kenapa berangkat semobil~? Kan Sisi cemburu~" ucapnya lagi.
"Lo juga bukan pacar gue, sorry nama lu siapa ya? Gue lupa," ini adalah kalimat tersavage untuk perempuan itu. Ken melepas genggaman perempuan itu.
"Idih~ Ken.. kok dingin gitu~?"
"Permisi, ini kami mau makan. Gak bisa disuguhi hal yang disgust gini ya…" ujar Abigail.
"Siapa lo? Dasar anak Syltern kaga guna! Minggir lo sana, pergi jauh-jauh!"
"Emangnya lo siapa dah? Berani ngusir-ngusir temen gua?" Ella mengangkat suara akhirnya.
"Ih, ni anak juga ikut campur. Lo dari keluarga apa aja kagak jelas, sok ikut campur. Gua dari keluarga Asterion, kalo lu mau cari masalah sama keluarga Asterion. Lo harus berpikir 1000 kali dulu, oke?" ucap perempuan itu dengan sinisnya.
"Chelsea Fannya Asterion, kau tentu tidak mau berurusan dengan keluarga Lorvenue kan?" Tapi tatapan perempuan bernama Chelsea itu kalah dingin dan sinis dibanding pewaris keluarga Lorvenue ini.
"Eh…. Ken…" gumam Chelsea lalu pergi diikuti tatapan tajam ke Ella.
"Hahahahahahaha! Anak keluarga Lorvenue ini hebat juga ya!" tawa Abigail.
"Hn." dehem Ken menanggapi Abigail. Pesanan mereka akhirnya datang.
"Lho? Kamu pesen…" Ken menatap pesanan Ella dengan kesal.
"Iya, pancake 6 tingkat! Aku laper…" Ken hanya menatap Ella tak percaya.
"Harganya?" tanya Ken lagi.
"$15 kok, kan mudah buat kamu!" kekeh Ella.
"Hadeh… keknya besok kamu harus bawa uang sendiri.." gumam Ken. Abigail melihat dua sejoli ini heran.
"Kalian… kakak-adik ya?" tanya Abigail. Ella dan Ken sontak menengok ke Abigail.
"Nggak, anu.. jadi kami.." Ella panik sampai tak jelas membicarakan apa.
"Dia asistenku!" jawaban sontak Ken membuat Ella memelototinya.
Tapi apalah daya Ella, memang perjanjiannya begitu. Demi Uphone, kuota, dan SmartWatch!! :V
Semua fans Ken mendengar hal itu menghela napas.
"*Oh, cuma asisten.."
"Emang keluarga Lorvenue hebat, nyekolahin asisten pribadi segala!"
"Tapi kok asistennya perempuan.. kan mending gua!"
"Lo juga cewek ogeb!"
"Jadiin aku juga asisten mu!"
"Kyaa! Aku juga mau jadi asisten mu!"
"Gak ah, aku mending jadi pacarmu!"
"Aku jadi suaminya aja!"
"Aku jadi pendampingnya aja*!"
Bel masuk berbunyi dan semuanya berhamburan menuju kelasnya masing-masing.
tbc…
*An : Gak ada, authornya ngambek! wkwkwkwk :v
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Mayang Yufirga
vampire kok makan nya di kantin...
emang jual darah ya di kantin..
vampire kok bawa bekal...
2020-11-10
1
feliza keith
👍
2020-11-04
1
Raafi dahlia
rada keder c...tapi penasaran...
2020-09-10
1