Saingan Baru!

Arra tampak kikuk berada di sisi Dicky, akhirnya ia benar-benar diantar oleh sosok itu pulang. Sosok yang ternyata anak dari teman sang papa itu benar-benar mau mengantarkannya sampai kost.

"Arra besok berangkat diantar siapa?" tanya Dicky seraya menoleh dan menatap Arra yang duduk dengan anteng di sisinya itu.

"Dianter kak Edo lagi, kak. Memang kenapa?" ujar Arra balik bertanya.

"Nggak mau bareng sama kakak aja nih? Nanti kakak jemput? Kan kita satu jurusan mau ke kampus."

Arra menggeleng pelan, bukankah yang bertugas mengantarkan dia dan menjemputnya adalah Edo? Dan itu permintaan sang papa bukan?

"Terimakasih kak, tapi biar diantar kak Edo saja, takut merepotkan," kilah Arra sopan.

"Lho, kalau satu arah kan tidak merepotkan juga namanya, Arra. Aku nggak apa-apa lho kalau kamu mau bareng besok, seterusnya juga nggak apa-apa, nanti aku yang antar jemput kamu."

Arra merasa kikuk, "Barengnya kalau semisal kak Edo nggak bisa antar aja gimana kak?"

"Jadi aku cuma kamu jadiin cadangan doang ini?" kelakar Dicky sambil tertawa.

"Eh, bukan gitu juga kak ... soalnya yang diberi amanat papa buat antar jemput Arra itu kak Edo."

"Oh begitu," Dicky mengangguk tanda mengerti, "Oke, kalau begitu besok pas pulang Solo aku mau kerumah mu."

Arra menoleh, menatap sosok yang begitu tenang dibalik kemudinya itu. Dia mau kerumahnya? Ada urusan apa?

"Kakak mau ngapain kerumah Arra?"

"Minta izin Om Yudha biar bisa antar jemput kamu juga, nggak cuma si Edo," guman Dicky sambil tersenyum.

Arra tertegun, ia hanya tersenyum simpul, wajahnya memanas. Kenapa jadi ingin mengantar jemput dia juga? Memang apa untungnya?

"Ini kost Arra yang mana?" tanya Dicky ketika di jalan itu ada banyak rumah kost berjejeran.

"Itu yang Griya Orchid, kak."

Dicky tersenyum, lalu menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah kost eksklusif itu.

"Terimakasih banyak, Kak," Arra melepaskan seat belt-nya, lalu tersenyum manis.

Dicky tertegun sejenak, ia balas tersenyum dan mengangguk, "Jangan sungkan, cepat istirahat ya. Besok kalau supir mu berhalangan, telpon kakak saja ya, biar kakak yang antar!"

Arra hanya mengangguk, lalu bergegas melangkah keluar. Ia berdiri di depan gerbang, melambaikan tangan ketika Toyota Yaris Merah itu melaju meninggalkan depan gerbang kostnya.

Setelah mobil itu pergi, ia bergegas melangkah masuk ke dalam kostnya. Ada untungnya juga banyak anak teman papanya yang satu kampus bukan?

***

Edo bergegas melepas dan membuang handscoon-nya yang berlumuran darah itu. Ia bergegas mengganti gown operasinya dan mencuci bersih-bersih tangannya. Setelah semua bersih, ia bergegas merogoh iPhone-nya dan mendapati pesan WhatsApp dari Arra.

[ Kak, nggak usah jemput ke kampus ya, Arra sudah perjalanan pulang ke kost. ]

Edo tercengang membaca pesan itu, Arra sudah perjalanan pulang? Dengan siapa ia pulang? Edo bergegas menelepon nomor itu, hatinya tidak karuan. Baik-baik sajakah Arra sampai kostnya? Ia sangat khawatir dengan gadis itu.

"Hallo, gimana kak?" suara itu sontak langsung melegakan hati Edo.

"Kamu dimana, Ra?" Edo masih belum lega seratus persen.

"Sudah di kost, kak. Kakak nggak ke kampus kan?"

"Kakak mau VC, angkat!" Edo buru-buru mematikan panggilan suara itu, lalu mengganti panggilan video.

Tampak Arra benar-benar sudah berada di kamar kostnya, Edo tersenyum melihat betapa menggemaskan wajah itu. Dia baik-baik saja.

"Nah Arra sudah di kost kan?" guman Arra sambil tersenyum.

"Maafkan kakak ya, kakak nggak bisa jemput kamu," desis Edo lirih, ia benar-benar menyesal tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik.

"Nggak apa-apa kak, kan kakak ada tugas."

"Tadi pulang naik ojek online?" tanya Edo yang masih tersenyum menatap wajah itu.

"Diantar kak Dicky."

Dicky? Edo tampak tidak asing dengan nama itu, siapa Dicky?

"Dicky siapa?" tanya Edo sedikit curiga.

"Anaknya Dokter Yanuar kak, dokter THT yang satu rumah sakit sama papa kita. Dia kan mahasiswa UGM juga, semester lima."

Cless, saingan satu belum beres ternyata Edo dapat saingan baru. Ia sering dengar candaan orangtua mereka bahwa Dokter Yanuar juga menginginkan Arra dapat berjodoh dengan anaknya, siapa lagi kalau bukan si Dicky ini.

"Kakak on the way ke kost mu, WA aja kamu pengen dibelikan apa, Arra. Kakak perjalanan," guman Edo lalu mengakhiri panggilan video-nya.

Edo mengacak rambutnya dengan gemas, kenapa pakai ada Dicky segala sih? Ia benar-benar kesal setengah mati. Pasti dia punya tujuan lain bukan? Mau PDKT dengan Arra juga kan? Ia tahu betul Om Yanuar juga sangat bernafsu ingin menjodohkan Arra dengan anaknya.

Edo melangkah ke ruang koas dengan gusar, ia harus makin mengencangkan ikat pinggangnya. Ia tidak boleh kalah dengan Dicky, tidak boleh!

***

Arra garuk-garuk kepala, kenapa Edo tampak tidak suka ia diantar oleh Dicky? Dan ia mau langsung ke sini? Ada apa?

Arra bergegas mengetikkan pesan ke nomor Edo.

[ Kakak mau kesini? Nggak usah repot-repot kak, kan kakak capek. ]

Tak perlu waktu lama, pesan itu segera dibalas oleh Edo.

[ Nggak apa-apa, pokoknya kakak sudah perjalanan, kamu pengen dibelikan apa? List saja nanti kakak bawakan. ]

Arra tersenyum, terserahlah kalau Edo mau nekat mau kesini, tapi Arra ingin apa memangnya?

[ Beliin es teh saja dong kak, Arra sudah kenyang kok. ]

Baru beberapa detik pesan itu terkirim, langsung dapat balasan dari Edo.

[ Sebut satu makanan atau camilan, apapun itu terserah, masa iya cuma es teh doang sih? ]

Arra tersenyum, apa ya? Ini Edo lho ya yang memaksa? Ia tampak berpikir sejenak, kemudian kembali mengetikkan balasan.

[ Kak mau takoyaki dong atau pentol juga mau. ]

[ Ok, gas my sweety! ]

Sontak wajah Arra memerah, asik benar ya punya penanggung jawab seperti Edo. Ia benar-benar terjamin dalam segala hal.

Edo, membayangkan Edo membuat Arra kembali tersenyum. Kenapa dia begitu baik? Membuat Arra sama sekali tidak merasa sedih atau kesepian berada di sini, jauh dari kedua orangtuanya. Ia seperti pengganti ayahnya. Begitu lembut, perhatian, hangat dan peduli.

Arra membaringkan tubuhnya diatas kasur. Apakah semua laki-laki seperti itu? Laki-laki yang lebih dewasa darinya yang ia maksud. Kalau yang sebaya dengannya kebanyakan begitu menyebalkan, macam Aldo. Tapi jujur keisengan dan ulah jahil Aldo kadang membuat Arra kangen, ia selalu bisa membuat harinya berwarna dengan segala macam kejahilan dan keisengannya yang ia lakukan.

Ahh ... kenapa ia jadi memikirkan laki-laki sih? Kata papa kan ia harus fokus pada pendidikannya di sini bukan? Fakultas kedokteran bukan fakultas sembarang! Dan ia salah satu mahasiswa termuda, jadi ia harus lebih banyak belajar dari teman-teman kuliahnya.

Arra menghela nafas panjang, tiba-tiba ia rindu pada sang ayah!

"Pah, Arra kangen!"

Terpopuler

Comments

Heny Ekawati

Heny Ekawati

arra imut sih jdi banyak yg suka

2021-10-23

2

"Momz"

"Momz"

waaahhh...
tambah lagi nih saingan Edo...
pasti tambah galauuuu...
semangat ya kak Edo...✊✊

2021-03-05

0

sumiati

sumiati

Ayo Edo Pepet terus jangan kasih kendor....luluhkan hati Arra

2021-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Pengenalan Tokoh
3 Jogja
4 Full Blood
5 Galau
6 Semakin Kuat
7 Arra, aku jatuh cinta!
8 Perasaan Apa Ini?
9 Dicky
10 Saingan Baru!
11 Aku Cemburu, Arra
12 GILA
13 Malioboro
14 Aku Pilih Dia!
15 Persaingan Sengit
16 Aldo
17 Tidak Ada Celah
18 Acara Kampus
19 Solo
20 Siapa A.K.B
21 Dilematis
22 Sebuah Syarat
23 REVISI VISUAL
24 Obrolan Ayah dan Anak
25 Edo Dan Yudha
26 Siapa Cepat?
27 Jangan Macam-macam, Paham?
28 Bahagia
29 Ragu
30 Kelulusan Edo
31 AKU MENCINTAIMU, ARRA!
32 AKU MENCINTAIMU, ARRA 2
33 Broke
34 Bapak - Anak
35 Asing
36 Pantai, Sore Itu
37 Sekuat Karang
38 Ada Apa?
39 Sabian
40 Kedatangan Aldo
41 Bersama Aldo
42 Kamu Kenapa?
43 Have Fun?
44 Luka
45 Maafkan!
46 Kesalahan Besar
47 Jogja - Solo
48 SOLO
49 Curiga
50 Solo - Jogja
51 Menabur Angin
52 Menabur Angin (2)
53 Menuai Badai
54 Menuai Badai (2)
55 Adnan
56 Yuri
57 Harus Kuat
58 Bangkit
59 Bertemu Kembali
60 Bangkit 2
61 Yuri - Ronald
62 Jogja Kami Kembali
63 Jogja Kami kembali (2)
64 First Day
65 Pertemuan Sengit
66 Hancur!
67 Dokter Edo
68 Berat
69 Tentang Nadine
70 Balas Dendam
71 Idola Rumah Sakit
72 Calon Istri
73 Kasak-Kusuk
74 Nonton
75 Sulit
76 Tetap Sama
77 PDKT?
78 Kedatangan Tiba-tiba
79 Berbeda
80 Mulai Sadar
81 Tragedi Seblak
82 Tragedi Seblak 2
83 Maafkan Edo, Om
84 Tersentuh
85 Naluri Ayah
86 Calon Mantu?
87 Perasaan Itu
88 Terbakar Cemburu
89 Benar-benar Cemburu
90 Tapi Kenapa, Arra?
91 Arra Sayang Kamu, Kak
92 Kerisauan Edo
93 Sangat Menyiksa
94 Lantas Bagaimana
95 Skrip(shit)
96 Mau Dibawa Kemana
97 Tantangan
98 Jangan Bahas Lagi
99 Marah
100 Final!
101 Ternyata
102 Terang
103 No More World War!
104 Saling Dewasa
105 Pendadaran
106 Hari Bahagia?
107 Hari Bahagia? (2)
108 Melepasmu
109 Setitik Kebahagiaan
110 Bangkit
111 Teman Lama
112 Ancaman
113 Kepaniteraan Klinik
114 Apartemen Baru
115 Feel Lucky
116 Feeling Blessed
117 Masa Residensi Dimulai
118 Beruntung
119 Kepala Bagian
120 Available, Do?
121 Available, Do? (2)
122 Hanya Arra!
123 Broken
124 Gadis Itu ...
125 Gadis itu ... (2)
126 Ramalan?
127 Manis
128 Jaga Malam
129 Jaga Malam 2
130 Permohonan Maaf Author
131 Rindu
132 Gara-gara
133 Trust Me
134 Sabarlah
135 Mulai Jenuh
136 Jadi Seperti Itu?
137 Murka
138 Berbaikan
139 Dinner
140 Semakin Jauh
141 Hanya Itu, Tidak Lebih!
142 Kenapa Kecewa?
143 Percaya Aku!
144 Bertahan
145 Eugene?
146 Aku Serius!
147 Kenapa?
148 Siapa?
149 Jadi Ini?
150 Secepat Itu?
151 Apa?
152 Dua Bulan Lagi
153 Siap, Kah?
154 Makin Dekat
155 Ternyata ....
156 BESOK!!
157 Today!
158 Selamat!
159 S A B A R
160 Akhirnya!
161 Hold Me On!
162 Hold Me On (2)
163 Hold Me On - End
Episodes

Updated 163 Episodes

1
PROLOG
2
Pengenalan Tokoh
3
Jogja
4
Full Blood
5
Galau
6
Semakin Kuat
7
Arra, aku jatuh cinta!
8
Perasaan Apa Ini?
9
Dicky
10
Saingan Baru!
11
Aku Cemburu, Arra
12
GILA
13
Malioboro
14
Aku Pilih Dia!
15
Persaingan Sengit
16
Aldo
17
Tidak Ada Celah
18
Acara Kampus
19
Solo
20
Siapa A.K.B
21
Dilematis
22
Sebuah Syarat
23
REVISI VISUAL
24
Obrolan Ayah dan Anak
25
Edo Dan Yudha
26
Siapa Cepat?
27
Jangan Macam-macam, Paham?
28
Bahagia
29
Ragu
30
Kelulusan Edo
31
AKU MENCINTAIMU, ARRA!
32
AKU MENCINTAIMU, ARRA 2
33
Broke
34
Bapak - Anak
35
Asing
36
Pantai, Sore Itu
37
Sekuat Karang
38
Ada Apa?
39
Sabian
40
Kedatangan Aldo
41
Bersama Aldo
42
Kamu Kenapa?
43
Have Fun?
44
Luka
45
Maafkan!
46
Kesalahan Besar
47
Jogja - Solo
48
SOLO
49
Curiga
50
Solo - Jogja
51
Menabur Angin
52
Menabur Angin (2)
53
Menuai Badai
54
Menuai Badai (2)
55
Adnan
56
Yuri
57
Harus Kuat
58
Bangkit
59
Bertemu Kembali
60
Bangkit 2
61
Yuri - Ronald
62
Jogja Kami Kembali
63
Jogja Kami kembali (2)
64
First Day
65
Pertemuan Sengit
66
Hancur!
67
Dokter Edo
68
Berat
69
Tentang Nadine
70
Balas Dendam
71
Idola Rumah Sakit
72
Calon Istri
73
Kasak-Kusuk
74
Nonton
75
Sulit
76
Tetap Sama
77
PDKT?
78
Kedatangan Tiba-tiba
79
Berbeda
80
Mulai Sadar
81
Tragedi Seblak
82
Tragedi Seblak 2
83
Maafkan Edo, Om
84
Tersentuh
85
Naluri Ayah
86
Calon Mantu?
87
Perasaan Itu
88
Terbakar Cemburu
89
Benar-benar Cemburu
90
Tapi Kenapa, Arra?
91
Arra Sayang Kamu, Kak
92
Kerisauan Edo
93
Sangat Menyiksa
94
Lantas Bagaimana
95
Skrip(shit)
96
Mau Dibawa Kemana
97
Tantangan
98
Jangan Bahas Lagi
99
Marah
100
Final!
101
Ternyata
102
Terang
103
No More World War!
104
Saling Dewasa
105
Pendadaran
106
Hari Bahagia?
107
Hari Bahagia? (2)
108
Melepasmu
109
Setitik Kebahagiaan
110
Bangkit
111
Teman Lama
112
Ancaman
113
Kepaniteraan Klinik
114
Apartemen Baru
115
Feel Lucky
116
Feeling Blessed
117
Masa Residensi Dimulai
118
Beruntung
119
Kepala Bagian
120
Available, Do?
121
Available, Do? (2)
122
Hanya Arra!
123
Broken
124
Gadis Itu ...
125
Gadis itu ... (2)
126
Ramalan?
127
Manis
128
Jaga Malam
129
Jaga Malam 2
130
Permohonan Maaf Author
131
Rindu
132
Gara-gara
133
Trust Me
134
Sabarlah
135
Mulai Jenuh
136
Jadi Seperti Itu?
137
Murka
138
Berbaikan
139
Dinner
140
Semakin Jauh
141
Hanya Itu, Tidak Lebih!
142
Kenapa Kecewa?
143
Percaya Aku!
144
Bertahan
145
Eugene?
146
Aku Serius!
147
Kenapa?
148
Siapa?
149
Jadi Ini?
150
Secepat Itu?
151
Apa?
152
Dua Bulan Lagi
153
Siap, Kah?
154
Makin Dekat
155
Ternyata ....
156
BESOK!!
157
Today!
158
Selamat!
159
S A B A R
160
Akhirnya!
161
Hold Me On!
162
Hold Me On (2)
163
Hold Me On - End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!