Arra, aku jatuh cinta!

Mereka sudah sampai di area parkir, bergegas Arra melepas seat belt-nya lalu melangkah turun. Edo hanya tersenyum melihat betapa antusiasnya Arra ia ajak jalan-jalan. Ia pun segera menyusul Arra turun.

Mereka mulai melangkah masuk ke dalam mall, ini kali pertama Arra pergi ke Ambarukmo plaza. Agak jauh memang dari kostnya, namun tidak masalah bukan? Ia bersama orang yang selalu menjaganya.

"Mau kemana dulu?" tanya Edo sabar, kemanapun akan ia antar kok, ia juga tidak mau cepat-cepat harus berpisah dari sosok ini.

"Antar Arra belanja beberapa keperluan Arra dulu boleh?" mumpung di mall kan? Sekalian saja.

"With pleasure, my darling."

Arra hanya tersenyum, lalu melangkah menuju basement, tempat dimana salah satu retail hits itu berada. Edo dengan setia mengekor di belakang Arra, ia tidak mau jauh-jauh dari gadis itu.

Sampai dibawah dengan sigap Edo langsung menarik troli, Arra menatapnya dengan heran. Kan hanya mau beli beberapa barang? Kenapa harus bawa troli?

"Sekalian kakak belanja juga ya, mumpung di sini nih. Biasanya malas banget kalau harus belanja sendirian," guman Edo seperti bisa membaca pikiran Arra.

Arra hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya cepat. Mereka bergegas menyusuri lorong demi lorong pusat perbelanjaan itu. Apa sih yang mau Arra beli? Jujur Edo kepo dengan anak tiga belas tahun itu, memangnya dia mau beli apa saja?

Arra memasukkan beberapa sabun, pasta gigi, shampo dan perlengkapan lainnya, begitu pula dengan Edo, sekalian bukan? Malas jika harus bolak-balik mini market hanya untuk beli sabun sebatang.

Hingga kemudian mereka sampai di lorong khusus wanita, Arra mengambil kapas, cotton Bud, dan beberapa pack pembalut. Edo tersenyum, rupanya ia sudah bukan anak kecil lagi.

Tunggu!

Itu artinya ia harus mengencangkan ikat pinggang untuk makin memperketat pengawasan. Dia sudah dapat bulanannya!

Arra melirik Edo dengan wajah sedikit memerah, ia pasti malu kan ketahuan beli seperti itu? Namun Edo hanya mengangguk lalu kembali mendorong trolinya.

"Nggak usah malu, sudah sewajarnya kok. Arra kan sudah besar," guman Edo sambil tersenyum.

Arra hanya nyengir lebar, baru kali ini ia belanja seperti itu ditemani orang lain, laki-laki lagi, biasanya ia belanja ditemani mamanya.

"Jadi cewek itu ribet dan nggak enak ya, Kak?" guman Arra sambil melangkah di sisi Edo.

"Kenapa begitu?"

"Ya harus bulanan, belum lagi nanti nikah harus hamil dan melahirkan."

"Laki-laki lebih tidak enak, tapi kakak enjoy aja. Kan sudah kodratnya."

"Laki-laki tidak harus menstruasi, hamil dan melahirkan."

"Tapi laki-laki tanggung jawabnya besar. Besok bertanggungjawab sama anak, istri tentang nafkah dan kehidupan mereka. Anak laki-laki juga masih ada tanggungjawab pada ibunya dan adik perempuan meskipun sudah menikah nanti."

Arra tampak mengangguk, membuat Edo makin gemas dan makin yakin pada perasaan yang mengganggunya itu.

"Kakak mau menikah umur berapa?" tanya Arra sambil menoleh dan menatap Edo yang tampak terkejut dengan pertanyaan Arra itu.

'Menunggu kamu siap, Arra!'

Edo hanya tersenyum kecut, "Entah, belum tahu."

"Kakak sudah punya pacar kan pasti?"

Tawa Edo terdengar renyah, pacar katamu? Aku cinta sama kamu, masa iya pacaran sama orang lain?

"Jomblo berkelas kakakmu ini, apa kamu aja sini jadi pacar kakak!"

Arra sontak ikut tertawa, ia malah mencubit gemas lengan Edo yang mendorong troli di sisinya itu. Membuat hati Edo tersayat pedih. Kenapa tidak menjawab? Kenapa hanya tertawa?

'Arra, aku jatuh cinta!'

***

"Kenapa semua jadi kakak yang bayar sih?" protes Arra selepas mereka pergi dari kasir.

"Nggak apa-apa dong, suka-suka kakak. Kan kamu kesini kakak yang ajak," jawab Edo santai dengan dua plastik putih di tangannya.

"Tapi itu kan belanjaan Arra, mana banyak lagi."

"Nggak apa-apa, latihan kalau besok harus nafkahi kamu." jawab Edo santai lalu melangkah lebih dulu, hatinya berdegup kencang, ini Arra yang terlalu polos atau memang tidak peka sih? Namun bukan salah dia kok, Arra masih tiga belas tahun!

Arra mematung di tempatnya berdiri, sedetik kemudian ia segera mengejar langkah Edo. Ia baru pertama kali kesini dan nggak mau sampai hilang.

"Kita makan ya?" guman Edo ketika Arra sudah berada di sisinya.

"Gantian aku yang bayar boleh?"

"Maaf nih, kakak nggak pernah dibayarin cewek. Jadi tolong biar kakak aja yang bayar, oke?" guman Edo sambil tersenyum.

Arra hendak protes, namun Edo lebih dulu menarik tangan Arra menuju salah satu kedai ramen terkenal itu.

"Ramen mau?"

Edo menatap Arra, mata mereka bertemu sesaat. Edo benar-benar terkesiap dengan sorot mata itu, begitu jernih dan mempesona. Tangannya masih menggenggam erat tangan Arra, rasanya Edo tidak ingin melepaskan tangan itu.

"Mau, apa saja deh. Kan kakak hari ini yang jadi bos."

Edo hanya tersenyum lalu menarik lembut gadis itu memasuki kedai ramen yang tampak tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi itu.

Mereka kemudian duduk di salah satu meja, Edo menyerahkan buku menu dan membiarkan Arra memilih lebih dulu apa yang mau dia pesan.

"Ladies first!"

Arra mengangguk, lalu membuka buku menu dan fokus dengan deretan makanan yang ada di dalamnya. Edo menatap wajah itu, sebuah pemandangan indah yang sangat Edo sukai. Raut wajah itu benar-benar memiliki daya magis yang membuat Edo sangat betah menatap wajah itu.

Kenapa harus dengan Aldo sih? Kenapa Arra tidak tertarik padanya? Ia kurang apa? Tapi bukankah cinta mereka ini paling hanya cinta monyet? Perasaan bocah yang timbul karena mereka sering bertemu dan main bersama? Bagaimana setelah di sini nanti perasaan Arra bisa tumbuh untuknya?

Edo tersenyum, dan berharap itu memang benar-benar terjadi esok. Arra adalah cinta pertamanya. Sosok yang mampu membuat dia memiliki rasa untuk terus melindungi, memiliki dan mencintai.

"Kak, Arra mau ini ya!"

"Oke, sini gantian kakak yang pinjem," Edo mencoba menepis semua perasaan itu, mencoba tetap biasa di hadapan Arra.

Kini gantian Arra yang menatap wajah itu. Wajah dan sosok yang selalu membuat Arra tenang dan nyaman ketika ia sedang bersamanya.

Kenapa rasanya begini? Begitu aneh dan tidak bisa ia deskripsikan dengan kata-kata. Ia tidak pernah merasa seperti ini ketika ia sedang bersama Aldo.

Namun ia suka kebersamaan dia dengan Aldo, dimana mereka bisa saling bercanda, mengejek dan kemudian tertawa lepas bersama-sama tanpa canggung atau malu.

Tapi perasaan ini ...

Arra buru-buru menggelengkan kepalanya, ia melirik sekitar untuk menepis sebuah pertanyaan besar di hatinya itu.

Yang ia tahu, ia begitu nyaman dan aman ketika bersama sosok ini. Rasanya begitu damai, jadi dia kenapa?

Terpopuler

Comments

"Momz"

"Momz"

Ara...
ikuti kata hatimu...
dengan siapakah kau rasa aman dan nyaman...

beraaatt...
kakak dan adik..
pasti akan ada yg tersakiti...

author deh yg tanggng jawab..
kalo ada yg sakit hatinya...🤭

2021-03-05

0

Ismi Khomsah

Ismi Khomsah

arra sama edo aja ya thor.

2021-01-23

0

𝛗ᷦ𝛖꯭ͧ𝛜ᷝ𝛜ᷝϗͣ🐬ᵈ͢⅌

𝛗ᷦ𝛖꯭ͧ𝛜ᷝ𝛜ᷝϗͣ🐬ᵈ͢⅌

aku juga suka yg matang ra

2020-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Pengenalan Tokoh
3 Jogja
4 Full Blood
5 Galau
6 Semakin Kuat
7 Arra, aku jatuh cinta!
8 Perasaan Apa Ini?
9 Dicky
10 Saingan Baru!
11 Aku Cemburu, Arra
12 GILA
13 Malioboro
14 Aku Pilih Dia!
15 Persaingan Sengit
16 Aldo
17 Tidak Ada Celah
18 Acara Kampus
19 Solo
20 Siapa A.K.B
21 Dilematis
22 Sebuah Syarat
23 REVISI VISUAL
24 Obrolan Ayah dan Anak
25 Edo Dan Yudha
26 Siapa Cepat?
27 Jangan Macam-macam, Paham?
28 Bahagia
29 Ragu
30 Kelulusan Edo
31 AKU MENCINTAIMU, ARRA!
32 AKU MENCINTAIMU, ARRA 2
33 Broke
34 Bapak - Anak
35 Asing
36 Pantai, Sore Itu
37 Sekuat Karang
38 Ada Apa?
39 Sabian
40 Kedatangan Aldo
41 Bersama Aldo
42 Kamu Kenapa?
43 Have Fun?
44 Luka
45 Maafkan!
46 Kesalahan Besar
47 Jogja - Solo
48 SOLO
49 Curiga
50 Solo - Jogja
51 Menabur Angin
52 Menabur Angin (2)
53 Menuai Badai
54 Menuai Badai (2)
55 Adnan
56 Yuri
57 Harus Kuat
58 Bangkit
59 Bertemu Kembali
60 Bangkit 2
61 Yuri - Ronald
62 Jogja Kami Kembali
63 Jogja Kami kembali (2)
64 First Day
65 Pertemuan Sengit
66 Hancur!
67 Dokter Edo
68 Berat
69 Tentang Nadine
70 Balas Dendam
71 Idola Rumah Sakit
72 Calon Istri
73 Kasak-Kusuk
74 Nonton
75 Sulit
76 Tetap Sama
77 PDKT?
78 Kedatangan Tiba-tiba
79 Berbeda
80 Mulai Sadar
81 Tragedi Seblak
82 Tragedi Seblak 2
83 Maafkan Edo, Om
84 Tersentuh
85 Naluri Ayah
86 Calon Mantu?
87 Perasaan Itu
88 Terbakar Cemburu
89 Benar-benar Cemburu
90 Tapi Kenapa, Arra?
91 Arra Sayang Kamu, Kak
92 Kerisauan Edo
93 Sangat Menyiksa
94 Lantas Bagaimana
95 Skrip(shit)
96 Mau Dibawa Kemana
97 Tantangan
98 Jangan Bahas Lagi
99 Marah
100 Final!
101 Ternyata
102 Terang
103 No More World War!
104 Saling Dewasa
105 Pendadaran
106 Hari Bahagia?
107 Hari Bahagia? (2)
108 Melepasmu
109 Setitik Kebahagiaan
110 Bangkit
111 Teman Lama
112 Ancaman
113 Kepaniteraan Klinik
114 Apartemen Baru
115 Feel Lucky
116 Feeling Blessed
117 Masa Residensi Dimulai
118 Beruntung
119 Kepala Bagian
120 Available, Do?
121 Available, Do? (2)
122 Hanya Arra!
123 Broken
124 Gadis Itu ...
125 Gadis itu ... (2)
126 Ramalan?
127 Manis
128 Jaga Malam
129 Jaga Malam 2
130 Permohonan Maaf Author
131 Rindu
132 Gara-gara
133 Trust Me
134 Sabarlah
135 Mulai Jenuh
136 Jadi Seperti Itu?
137 Murka
138 Berbaikan
139 Dinner
140 Semakin Jauh
141 Hanya Itu, Tidak Lebih!
142 Kenapa Kecewa?
143 Percaya Aku!
144 Bertahan
145 Eugene?
146 Aku Serius!
147 Kenapa?
148 Siapa?
149 Jadi Ini?
150 Secepat Itu?
151 Apa?
152 Dua Bulan Lagi
153 Siap, Kah?
154 Makin Dekat
155 Ternyata ....
156 BESOK!!
157 Today!
158 Selamat!
159 S A B A R
160 Akhirnya!
161 Hold Me On!
162 Hold Me On (2)
163 Hold Me On - End
Episodes

Updated 163 Episodes

1
PROLOG
2
Pengenalan Tokoh
3
Jogja
4
Full Blood
5
Galau
6
Semakin Kuat
7
Arra, aku jatuh cinta!
8
Perasaan Apa Ini?
9
Dicky
10
Saingan Baru!
11
Aku Cemburu, Arra
12
GILA
13
Malioboro
14
Aku Pilih Dia!
15
Persaingan Sengit
16
Aldo
17
Tidak Ada Celah
18
Acara Kampus
19
Solo
20
Siapa A.K.B
21
Dilematis
22
Sebuah Syarat
23
REVISI VISUAL
24
Obrolan Ayah dan Anak
25
Edo Dan Yudha
26
Siapa Cepat?
27
Jangan Macam-macam, Paham?
28
Bahagia
29
Ragu
30
Kelulusan Edo
31
AKU MENCINTAIMU, ARRA!
32
AKU MENCINTAIMU, ARRA 2
33
Broke
34
Bapak - Anak
35
Asing
36
Pantai, Sore Itu
37
Sekuat Karang
38
Ada Apa?
39
Sabian
40
Kedatangan Aldo
41
Bersama Aldo
42
Kamu Kenapa?
43
Have Fun?
44
Luka
45
Maafkan!
46
Kesalahan Besar
47
Jogja - Solo
48
SOLO
49
Curiga
50
Solo - Jogja
51
Menabur Angin
52
Menabur Angin (2)
53
Menuai Badai
54
Menuai Badai (2)
55
Adnan
56
Yuri
57
Harus Kuat
58
Bangkit
59
Bertemu Kembali
60
Bangkit 2
61
Yuri - Ronald
62
Jogja Kami Kembali
63
Jogja Kami kembali (2)
64
First Day
65
Pertemuan Sengit
66
Hancur!
67
Dokter Edo
68
Berat
69
Tentang Nadine
70
Balas Dendam
71
Idola Rumah Sakit
72
Calon Istri
73
Kasak-Kusuk
74
Nonton
75
Sulit
76
Tetap Sama
77
PDKT?
78
Kedatangan Tiba-tiba
79
Berbeda
80
Mulai Sadar
81
Tragedi Seblak
82
Tragedi Seblak 2
83
Maafkan Edo, Om
84
Tersentuh
85
Naluri Ayah
86
Calon Mantu?
87
Perasaan Itu
88
Terbakar Cemburu
89
Benar-benar Cemburu
90
Tapi Kenapa, Arra?
91
Arra Sayang Kamu, Kak
92
Kerisauan Edo
93
Sangat Menyiksa
94
Lantas Bagaimana
95
Skrip(shit)
96
Mau Dibawa Kemana
97
Tantangan
98
Jangan Bahas Lagi
99
Marah
100
Final!
101
Ternyata
102
Terang
103
No More World War!
104
Saling Dewasa
105
Pendadaran
106
Hari Bahagia?
107
Hari Bahagia? (2)
108
Melepasmu
109
Setitik Kebahagiaan
110
Bangkit
111
Teman Lama
112
Ancaman
113
Kepaniteraan Klinik
114
Apartemen Baru
115
Feel Lucky
116
Feeling Blessed
117
Masa Residensi Dimulai
118
Beruntung
119
Kepala Bagian
120
Available, Do?
121
Available, Do? (2)
122
Hanya Arra!
123
Broken
124
Gadis Itu ...
125
Gadis itu ... (2)
126
Ramalan?
127
Manis
128
Jaga Malam
129
Jaga Malam 2
130
Permohonan Maaf Author
131
Rindu
132
Gara-gara
133
Trust Me
134
Sabarlah
135
Mulai Jenuh
136
Jadi Seperti Itu?
137
Murka
138
Berbaikan
139
Dinner
140
Semakin Jauh
141
Hanya Itu, Tidak Lebih!
142
Kenapa Kecewa?
143
Percaya Aku!
144
Bertahan
145
Eugene?
146
Aku Serius!
147
Kenapa?
148
Siapa?
149
Jadi Ini?
150
Secepat Itu?
151
Apa?
152
Dua Bulan Lagi
153
Siap, Kah?
154
Makin Dekat
155
Ternyata ....
156
BESOK!!
157
Today!
158
Selamat!
159
S A B A R
160
Akhirnya!
161
Hold Me On!
162
Hold Me On (2)
163
Hold Me On - End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!