Semakin Kuat

Edo bergegas memarkirkan mobilnya dan melangkah keluar, ia menemukan Arra berdiri di depan Fakultas sambil celingak-celinguk. Sedetik kemudian Edo merasa iba dan berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan membuat gadis itu menunggu lagi. Dengan tergesa Edo melangkah menghampiri Arra.

"Maaf kamu nunggu lama ya?"

Arra menoleh, menatap Edo sambil tersenyum manis. Sebuah senyum yang sangat Edo sukai dari gadis itu, senyum yang mampu meluluhkan hatinya, senyum yang mampu membiusnya dengan luar biasa.

"Nggak apa-apa kak, Arra santai kok. Arra tahu kakak capek kemarin habis jaga malam," Arra kemudian melangkah di samping Edo menuju mobilnya.

"Sebagai permintaan maaf kakak, makan dulu yuk? Kakak yang traktir deh," guman Edo, mumpung dia libur.

"Boleh, makan di mana?" Arra tampak antusias.

"Gimana kalau sekalian main ke Ambarukmo?" entah ide dari mana, yang jelas Edo tidak mau jauh-jauh dari gadis itu hari ini.

Mata Arra membulat, ia tampak sangat antusias, siapa yang tidak mau diajak jalan-jalan ke mall?

"Oke, boleh kak!"

Edo tersenyum, ia kemudian melangkah masuk ke dalam mobilnya, dan bergegas membawa mobil itu pergi dari halaman kampus. Sekilas Edo melirik Arra, ia tampak manis dan cantik dengan kemeja warna dusty dan celana bahan warna hitam. Tidak terlalu mencolok seperti mahasiswa lain memang, wajahnya pun begitu polos, tapi entah mengapa di mata Edo, Arra tetap sangat istimewa.

"Gimana kuliah hari pertama?" tanya Edo mencoba mencairkan suasana.

"Baik, teman-temannya baik-baik."

"Baru hari pertama, kan belum ketahuan aja sifat dan watak asli dari masing-masing mereka Arra, apalagi kamu lebih muda. Kakak dulu juga seperti itu."

Arra menatap Edo, benar juga. Dulu Edo juga sama sepertinya bukan? Selisih umur dia dengan teman-temannya lumayan. Dan sekarang Arra, teman-temannya kebanyakan berusia tujuh belas sampai dua puluh tahun, sedangkan yang tiga belas tahun satu fakultas hanya dia sendiri.

"Kakak dulu pernah digangguin?" tanya Arra kepo.

"Apa? Ada yang berani ganggu kamu?" pekik Edo keras, ia tidak terima sampai Arra kenapa-kenapa!

"Bukan! Kan Arra sudah bilang kalau semua temannya baik, ya di hari pertama sih. Maksudnya Arra tanya itu kan biar Arra belajar dari kakak harus bagaimana kalau ada yang gangguin."

"Telepon kakak, biar kakak hajar dia!" guman Edo tegas.

"Kalau pas itu kakak sibuk? Sedang ada cito,. bagaimana?" tanya Arra sedikit menggoda, memang dia bisa 24 jam mengawal dan datang tiap Arra membutuhkan?

"Ah, kamu jadi bikin kakak pengen ambil cuti!"

Sontak Arra tertawa, kenapa harus cuti?

"Katanya mau cepat-cepat disumpah dokter? Kenapa cuti?"

"Biar bisa jagain kamu 24 jam! Biar nggak ada yang berani gangguin kamu."

Sontak Arra menoleh, menatap sosok itu tanpa berkedip. Benarkan? Tiap bersama Edo begini, Arra merasa bahwa ia sedang bersama papanya. Ia benar-benar merasa aman, nyaman dan tenang. Ia merasa bahwa kemana pun dia selama ada atau bersama Edo, tidak akan ada yang berani menganggu dirinya.

"Terimakasih banyak ya kak, sudah mau Arra repotin, jagain Arra terus," guman Arra tulus.

"Jangan sungkan begitu, Arra. Kakak kan sudah janji sama mama papa, janji sama kamu juga kan? Jadi jangan terlalu dipikirkan ya!" Edo tersenyum sambil melirik Arra sekilas.

Arra tidak banyak berkata-kata lagi, ia menyandarkan tubuhnya di jok dan menatap jalanan dari kaca mobil. Edo memang berbeda dengan Aldo. Ia sosok laki-laki yang lembut, baik, ramah, sopan dan pokoknya sosok Edo hampir mirip dengan kepribadian sang papa. Sedang kan Aldo, ya begitu cerewet, ramai, jahil dan kadang nggak jelas. Namun kenapa Arra malah suka jika menghabiskan waktu bersama Aldo? Ia merasa bisa begitu lepas tertawa jika sedang bersama sosok itu.

Sedangkan jika sedang bersama Edo begini, ia cenderung seperti ketika bersama sang papa. Arra menghela nafas panjang, tiba-tiba ia merindukan sosok itu, siapa lagi kalau bukan Aldo Sindhutama?

***

"Al, belajar dong!" tegur Adnan ketika sejak siang tadi Aldo hanya berkutat dengan iPhone miliknya.

"Sebentar, Pah!" Aldo bergeming dari depan iPhone-nya.

Adnan hanya menghela nafas panjang sambil memijit keningnya. Berbeda dengan sang kakak, Aldo memang luar biasa. Ya nakal, ya bandel, ya susah dibilangin, pokoknya berbeda dengan Edo yang mapan sendiri dan paham tentang kewajibannya.

Adnan sadar dan sepertinya ia harus banyak-banyak membahagiakan ibunya, karena memang begitulah watak dan sifat Adnan waktu kecil. 100% identik dengan Aldo! Pantas saja dulu ibunya begitu cerewet luar biasa jika kepadanya.

"Setengah jam lagi kalau masih main game, papa buang iPhone mu!" ancam Adnan lalu melangkah pergi dari kamar Aldo.

Adnan melewati kamar yang pintunya tertutup itu, itu kamar Edo. Adnan tersenyum, ia kemudian membuka pintu kamar itu dan menemukan kamar itu begitu rapi meski ditinggal sang pemilik untuk kuliah di Jogja.

Edo sudah dua puluh satu tahun sekarang, dan ia sudah hampir selesai koas dan diambil sumpahnya sebentar lagi, setelah lulus UKMPPD tentunya. Ada rasa bangga yang menyeruak memporak-porandakan hati Adnan melihat foto Edo yang terbingkai pigura di nakasnya.

Anak laki-laki kebanggaannya! Air mata Adnan menitik, ia sangat beruntung memiliki Edo dalam hidupnya. Adnan duduk di tepi ranjang itu, guna menuntaskan rasa rindunya pada sosok Edo. Tangannya terulur membuka laci nakas dan menemukan buku Dengan sampul merah itu.

Adnan mengerutkan keningnya, ia membuka buku itu, ada sebuah sajak di sana, yang isinya :

Jika bunga punya mata

Aku rasa ia akan cemburu buta

Melihat cantik wajah yang kau punya

Indah senyum yang kau bawa

Jika angin bisa merasa

Maka ia akan insecure dan pergi begitu saja

Merasa bahwa kau lebih sejuk dari belaiannya

Hingga ia tiada berarti apa-apa

Jika bulan bisa berkata

Mungkin ia akan memaki mu seketika

Karena cahaya wajah mu begitu luar biasa

Pancaran mu begitu mempesona

Semua cemburu padamu

Sama, aku pun begitu

Ketika menyadari bahwa kau bukan milikku

Kenapa harus begitu

Padahal cintaku tulus untukmu

Kenapa harus dia?

Jika ada aku juga di sana

Kenapa harus dia?

Jika lebih besar cinta yang aku punya

Doaku hanya satu

Semoga aku dan kamu dapat bersatu

Semoga rasa itu dapat kau tahu

Dan kita bisa bersama-sama hingga akhir waktu

^^^Solo, dariku untukmu A.K.B^^^

Adnan tersenyum, sudah mulai jatuh cinta rupanya anak sulungnya itu. Pintar juga menggombal rupanya! Tidak Adnan sangka, kemampuan buayanya diam-diam menurun juga ke Edo yang tampak kalem itu.

Tapi ngomong-ngomong siapa A.K.B? Girlband Jepang itu ya? AKB48? Atau siapa? Adnan mencoba berpikir keras, siapa kira-kira gadis yang berhasil mencuri hati si sulungnya ini?

Terpopuler

Comments

Heny Ekawati

Heny Ekawati

AKB nama arra kan
klu arra dan edo berjodoh anskx jenius banget itu

2021-10-23

0

"Momz"

"Momz"

aduhhh papa Adnan ..
itu inisial Ara...
gimana kalau papa Adnan tau..
bahwa kedua jagoannya jatuh cinta pada gadis yg sama....
hmmmmm...
siapa yg akan kau dukung papa...

2021-03-05

1

sumiati

sumiati

papa Adnan nggak ngeh ya....itu Arra paaa

2021-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Pengenalan Tokoh
3 Jogja
4 Full Blood
5 Galau
6 Semakin Kuat
7 Arra, aku jatuh cinta!
8 Perasaan Apa Ini?
9 Dicky
10 Saingan Baru!
11 Aku Cemburu, Arra
12 GILA
13 Malioboro
14 Aku Pilih Dia!
15 Persaingan Sengit
16 Aldo
17 Tidak Ada Celah
18 Acara Kampus
19 Solo
20 Siapa A.K.B
21 Dilematis
22 Sebuah Syarat
23 REVISI VISUAL
24 Obrolan Ayah dan Anak
25 Edo Dan Yudha
26 Siapa Cepat?
27 Jangan Macam-macam, Paham?
28 Bahagia
29 Ragu
30 Kelulusan Edo
31 AKU MENCINTAIMU, ARRA!
32 AKU MENCINTAIMU, ARRA 2
33 Broke
34 Bapak - Anak
35 Asing
36 Pantai, Sore Itu
37 Sekuat Karang
38 Ada Apa?
39 Sabian
40 Kedatangan Aldo
41 Bersama Aldo
42 Kamu Kenapa?
43 Have Fun?
44 Luka
45 Maafkan!
46 Kesalahan Besar
47 Jogja - Solo
48 SOLO
49 Curiga
50 Solo - Jogja
51 Menabur Angin
52 Menabur Angin (2)
53 Menuai Badai
54 Menuai Badai (2)
55 Adnan
56 Yuri
57 Harus Kuat
58 Bangkit
59 Bertemu Kembali
60 Bangkit 2
61 Yuri - Ronald
62 Jogja Kami Kembali
63 Jogja Kami kembali (2)
64 First Day
65 Pertemuan Sengit
66 Hancur!
67 Dokter Edo
68 Berat
69 Tentang Nadine
70 Balas Dendam
71 Idola Rumah Sakit
72 Calon Istri
73 Kasak-Kusuk
74 Nonton
75 Sulit
76 Tetap Sama
77 PDKT?
78 Kedatangan Tiba-tiba
79 Berbeda
80 Mulai Sadar
81 Tragedi Seblak
82 Tragedi Seblak 2
83 Maafkan Edo, Om
84 Tersentuh
85 Naluri Ayah
86 Calon Mantu?
87 Perasaan Itu
88 Terbakar Cemburu
89 Benar-benar Cemburu
90 Tapi Kenapa, Arra?
91 Arra Sayang Kamu, Kak
92 Kerisauan Edo
93 Sangat Menyiksa
94 Lantas Bagaimana
95 Skrip(shit)
96 Mau Dibawa Kemana
97 Tantangan
98 Jangan Bahas Lagi
99 Marah
100 Final!
101 Ternyata
102 Terang
103 No More World War!
104 Saling Dewasa
105 Pendadaran
106 Hari Bahagia?
107 Hari Bahagia? (2)
108 Melepasmu
109 Setitik Kebahagiaan
110 Bangkit
111 Teman Lama
112 Ancaman
113 Kepaniteraan Klinik
114 Apartemen Baru
115 Feel Lucky
116 Feeling Blessed
117 Masa Residensi Dimulai
118 Beruntung
119 Kepala Bagian
120 Available, Do?
121 Available, Do? (2)
122 Hanya Arra!
123 Broken
124 Gadis Itu ...
125 Gadis itu ... (2)
126 Ramalan?
127 Manis
128 Jaga Malam
129 Jaga Malam 2
130 Permohonan Maaf Author
131 Rindu
132 Gara-gara
133 Trust Me
134 Sabarlah
135 Mulai Jenuh
136 Jadi Seperti Itu?
137 Murka
138 Berbaikan
139 Dinner
140 Semakin Jauh
141 Hanya Itu, Tidak Lebih!
142 Kenapa Kecewa?
143 Percaya Aku!
144 Bertahan
145 Eugene?
146 Aku Serius!
147 Kenapa?
148 Siapa?
149 Jadi Ini?
150 Secepat Itu?
151 Apa?
152 Dua Bulan Lagi
153 Siap, Kah?
154 Makin Dekat
155 Ternyata ....
156 BESOK!!
157 Today!
158 Selamat!
159 S A B A R
160 Akhirnya!
161 Hold Me On!
162 Hold Me On (2)
163 Hold Me On - End
Episodes

Updated 163 Episodes

1
PROLOG
2
Pengenalan Tokoh
3
Jogja
4
Full Blood
5
Galau
6
Semakin Kuat
7
Arra, aku jatuh cinta!
8
Perasaan Apa Ini?
9
Dicky
10
Saingan Baru!
11
Aku Cemburu, Arra
12
GILA
13
Malioboro
14
Aku Pilih Dia!
15
Persaingan Sengit
16
Aldo
17
Tidak Ada Celah
18
Acara Kampus
19
Solo
20
Siapa A.K.B
21
Dilematis
22
Sebuah Syarat
23
REVISI VISUAL
24
Obrolan Ayah dan Anak
25
Edo Dan Yudha
26
Siapa Cepat?
27
Jangan Macam-macam, Paham?
28
Bahagia
29
Ragu
30
Kelulusan Edo
31
AKU MENCINTAIMU, ARRA!
32
AKU MENCINTAIMU, ARRA 2
33
Broke
34
Bapak - Anak
35
Asing
36
Pantai, Sore Itu
37
Sekuat Karang
38
Ada Apa?
39
Sabian
40
Kedatangan Aldo
41
Bersama Aldo
42
Kamu Kenapa?
43
Have Fun?
44
Luka
45
Maafkan!
46
Kesalahan Besar
47
Jogja - Solo
48
SOLO
49
Curiga
50
Solo - Jogja
51
Menabur Angin
52
Menabur Angin (2)
53
Menuai Badai
54
Menuai Badai (2)
55
Adnan
56
Yuri
57
Harus Kuat
58
Bangkit
59
Bertemu Kembali
60
Bangkit 2
61
Yuri - Ronald
62
Jogja Kami Kembali
63
Jogja Kami kembali (2)
64
First Day
65
Pertemuan Sengit
66
Hancur!
67
Dokter Edo
68
Berat
69
Tentang Nadine
70
Balas Dendam
71
Idola Rumah Sakit
72
Calon Istri
73
Kasak-Kusuk
74
Nonton
75
Sulit
76
Tetap Sama
77
PDKT?
78
Kedatangan Tiba-tiba
79
Berbeda
80
Mulai Sadar
81
Tragedi Seblak
82
Tragedi Seblak 2
83
Maafkan Edo, Om
84
Tersentuh
85
Naluri Ayah
86
Calon Mantu?
87
Perasaan Itu
88
Terbakar Cemburu
89
Benar-benar Cemburu
90
Tapi Kenapa, Arra?
91
Arra Sayang Kamu, Kak
92
Kerisauan Edo
93
Sangat Menyiksa
94
Lantas Bagaimana
95
Skrip(shit)
96
Mau Dibawa Kemana
97
Tantangan
98
Jangan Bahas Lagi
99
Marah
100
Final!
101
Ternyata
102
Terang
103
No More World War!
104
Saling Dewasa
105
Pendadaran
106
Hari Bahagia?
107
Hari Bahagia? (2)
108
Melepasmu
109
Setitik Kebahagiaan
110
Bangkit
111
Teman Lama
112
Ancaman
113
Kepaniteraan Klinik
114
Apartemen Baru
115
Feel Lucky
116
Feeling Blessed
117
Masa Residensi Dimulai
118
Beruntung
119
Kepala Bagian
120
Available, Do?
121
Available, Do? (2)
122
Hanya Arra!
123
Broken
124
Gadis Itu ...
125
Gadis itu ... (2)
126
Ramalan?
127
Manis
128
Jaga Malam
129
Jaga Malam 2
130
Permohonan Maaf Author
131
Rindu
132
Gara-gara
133
Trust Me
134
Sabarlah
135
Mulai Jenuh
136
Jadi Seperti Itu?
137
Murka
138
Berbaikan
139
Dinner
140
Semakin Jauh
141
Hanya Itu, Tidak Lebih!
142
Kenapa Kecewa?
143
Percaya Aku!
144
Bertahan
145
Eugene?
146
Aku Serius!
147
Kenapa?
148
Siapa?
149
Jadi Ini?
150
Secepat Itu?
151
Apa?
152
Dua Bulan Lagi
153
Siap, Kah?
154
Makin Dekat
155
Ternyata ....
156
BESOK!!
157
Today!
158
Selamat!
159
S A B A R
160
Akhirnya!
161
Hold Me On!
162
Hold Me On (2)
163
Hold Me On - End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!