Nafsu Semalam Pria Impoten
...Sekuel novel 'Menjerat Hati Perjaka Tua'...
...****************...
...(Flashback On)...
"Saya terima nikah dan kawinnya Tari Utami Zulkifli binti Daud Zulkifli dengan mas kawin emas logam mulia 100 gram dan 100 juta uang, dibayar tunai!" seru Rama dengan lantang.
"Bagaimana para saksi?!" tanya Pak Penghulu seraya menatap sekitar orang-orang yang duduk di kursi ijab kabul.
"Sah!" seru Mbah Yahya. Yang tidak lain adalah Daddynya Rama.
"SAH!!" sorak semua orang yang menyaksikan. Suaranya menggema pada gedung hotel itu.
"Alhamdulillah, kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri," ucap Pak Penghulu. Kemudian, Pak Ustadz segera memimpin do'a. Mereka semua termasuk kedua pengantin itu langsung memanjatkan do'a.
'Alhamdulillah ya, Allah. Akhirnya aku telah melepaskan masa lajangku. Semoga pernikahan ini langgeng. Sakinah mawadah warahmah,' batin Rama seraya mengusap wajahnya mengakhiri do'a. Setelah itu, dia pun saling bertukar cincin dengan istrinya.
Ramaditya Ardiansyah, seorang pria matang berusia 38 tahun. Dia tampan dan mapan. Bekerja sebagai pengusaha tambang emas dan memiliki 3 toko perhiasan. Dua di Jakarta dan satu di Tangerang.
Hari ini, Rama resmi menjadi seorang suami setelah berhasil menikahi Tari. Gadis yang dia cintai dan dia pacari selama satu tahun.
Hubungannya selama ini terjalin dengan sangat baik. Tari juga tipe gadis yang penurut, mandiri dan dewasa. Dia cukup cantik dan manis, usianya 25 tahun.
Seusai melaksanakan prosesi ijab kabul, kedua mempelai itu berdiri di depan pelaminan, menyambut beberapa tamu yang berdatangan.
"Tar, ini dari tadi hapemu bunyi terus," ucap Daud, Papanya Tari. Dia menghampiri sang anak lalu memberikan ponsel berwarna putih di tangannya.
"Siapa, Pa?" tanya Tari. Tertera nomor tidak dikenal pada layar ponselnya.
"Nggak tahu, coba angkat saja. Siapa tahu penting. Papa mau menyambut tamu lagi." Daud melangkah pergi, kemudian menghampiri Mbah Yahya yang tengah berdiri di depan pintu masuk.
"Halo, ini siapa?" tanya Tari saat mengangkat panggilan. Rama yang tengah bersalaman dengan tamu undangan itu menoleh sebentar kepadanya.
"Tar, ini aku Gisel. Kamu serius, hari ini jadi nikah sama Mas Rama?" tanya seorang perempuan dari seberang sana. Suaranya itu terdengar begitu nyaring.
Gisel ini adalah teman seprofesinya. Tari adalah guru TK yang pengajar di salah satu sekolah yang ada di Jakarta.
"Iya, kan kamu udah aku undang."
"Harusnya jangan, Tar. Kamu pasti akan menyesal."
"Menyesal?" Kening Tari mengerenyit. "Menyesal kenapa?"
"Mas Rama itu impoten!"
"Impoten itu apa?"
Rama sontak terbelalak mendengar kata itu. Dia menoleh sambil menelan saliva. 'Kenapa tiba-tiba Tari menyebutkan kata impoten? Dan siapa yang meneleponnya?' Mendadak, perasaan Rama tak tenang.
"Masa kamu nggak tahu impoten, impoten itu penyakit burung yang nggak bisa berdiri!"
"Burung Mas Rama maksudmu?" Jantung Tari tiba-tiba berdegup kencang.
"Iya. Kalau kamu nggak ngerti juga, impoten itu lemah syahwat. Letoy. Kamu bisa-bisa nggak akan bisa goyang ngebor untuk merasakan malam pertama. Dan otomatis, nggak akan bisa punya anak. Mau kamu?" cecar Gisel memberitahu.
Tari menyentuh dadanya yang sontak berdenyut nyeri, napasnya terasa sesak. "Kamu kata siapa? Jangan fitnah sembarangan!" serunya yang tampak tak percaya.
"Aku pernah ...." Ucapan Gisel mengantung kala ponsel yang Tari pegang perlahan jatuh. Begitu pun dengan sekujur tubuhnya yang terasa lemas. Dia menyandar pada penyangga kursi pelaminan.
"Kamu kenapa, Tar? Ada apa?" tanya Rama seraya merangkul Tari. Mata gadis itu sudah terlihat sayup.
"Mas ... jujur padaku, apa benar kamu impoten?" tanya Tari lemah.
Beberapa tamu undangan serta keluarga dari mereka yang ikut mendengar sontak terkejut.
Memang, selama ini Rama mempunyai penyakit impoten, atau dalam artian yang lebih mudah yakni lemah syahwat. Burungnya sulit untuk berdiri, dan kalau pun berdiri, itu hanya sebentar saja.
Entah sejak kapan penyakit itu ada, tetapi Rama sendiri baru tahu sejak dirinya berkonsultasi ke dokter ahlinya dan sudah menjalani terapi selama 3 tahun. Sayangnya, sampai sekarang penyakitnya itu belum sembuh.
Mbah Yahya sendiri yang seorang dukun sakti sudah mencoba menyembuhkan dengan pengobatan secara tradisional. Menyemburnya juga dengan beberapa ajian, tetapi tetap saja, ilmunya seolah tidak mempan. Rama sampai sekarang sulit mengalami ejakulasi.
Rama pria yang normal sebenarnya. Sebelum dengan Tari, dia juga pernah pacaran dengan orang lain.
Namun, setiap menjalin hubungan, selalu saja kandas lantaran Rama bercerita kalau dia pria impoten. Dan hanya Tari saja, satu-satunya pacar yang tidak Rama kasih tahu tentang penyakitnya.
Bukan maksud ingin membohongi. Hanya saja Rama berpikir, mungkin dirinya akan bisa sembuh dengan sendirinya kalau sudah menikah dan hendak melakukan malam pertama. Selain itu, Mbah Yahya orang pertama yang memang mengusulkannya.
"Kamu kata siapa?" tanya Rama dengan gugup. Wajahnya langsung merah padam lantaran menahan malu. Sebab selama ini, yang tahu dia impoten hanya kedua orang tuanya saja.
"Temanku yang memberitahu. Kalau benar, Mas impoten ... Aku mau kita bercerai saja, Mas. Aku nggak mau punya suami yang ... Aakkhhh!" Tari meremmas kebayanya di daerah dada. Jantungnya terasa sakit sekali dan tubuhnya seketika terguncang.
Perlahan, dia pun memejamkan mata, sambil menghembuskan napasnya untuk yang terakhir kali.
"Tar! Kamu kenapa? Maafkan aku, Tar!" teriak Rama panik. Dia menggoyangkan tubuh Tari dan menangkup kedua pipinya. Dia yang hendak mengendong gadis itu seketika urung, sebab ada seorang pria yang menghampiri. Kemudian menempelkan stetoskop ke dada Tari. Juga memeriksa denyut nadi.
"Ada apa ini?" tanya Daud. Dia berlari bersama Mbah Yahya menghampiri Rama dan Tari. "Kenapa dengan Tari, Ram?" Menatap wajah Rama yang sudah berkeringat dingin.
"Innalilahi, Tari sudah meninggal dunia, Pak," ujar seorang pria yang memeriksa tadi. Beliau memang seorang dokter.
"Apa?!" pekik Daud tak percaya. Dia menggeleng cepat. "Ini nggak mungkin! Anakku nggak mungkin meninggal. Tadi dia baik-baik saja kok," rintihnya menangis seraya menangkup kedua pipi anaknya.
Seorang wanita tua berkebaya putih yang berada di sana langsung memeluk tubuh suaminya, yang kini tengah memeluk Tari.
"Tari, kenapa kamu meninggalkan Mama, Sayang. Kamu baru saja menikah, hiks," rintihnya menangis.
"Kenapa dia bisa meninggal, Ram?! Apa yang terjadi?" Daud mencecar pertanyaan sambil menatap tajam mata Rama. Berkali-kali pria itu menelan saliva.
"Tari ...."
"Dia meninggal karena kaget, saat tahu Rama Impoten, Kak!" sarkas seorang wanita berhijab. Dia adalah adik perempuan Daud.
"Impoten?!" Mata Daud membelalak.
"Iya. Rama pria nggak normal!" serunya.
Dadanya sontak bergemuruh. Kedua tangan itu mengepal kuat dan secara tiba-tiba Rama pun mendapatkan bogem mentah sekaligus dua. Bolak balik.
Bugh! Bugh!
"Br*ngsek kau, Ram! Kau penipu!" geram Daud murka. Tidak sampai disitu, dia pun langsung mencengkeram leher Rama. Mencoba mencekiknya. "Kau juga harus mati!"
"Jangan sakiti anakku!" teriak Mbah Yahya tak terima. Dia menggenggam pergelangan tangan Daud dan sontak pria itu merasakan panas seperti terbakar. Cepat-cepat dia pun melepaskan leher Rama.
"Uhuk! Uhuk!"
"Kalian semua penipu!" pekik Daud dengan emosi yang menggebu-gebu. "Termasuk kau, Rama!" Menuding dengan jari telunjuk yang mengarah tepat ke wajah Rama. "Aku akan memenjarakanmu! Dasar pria tak berguna! Potong habis saja burungmu kalau dia nggak berfungsi!" tambahnya. Lantas mengendong Tari dan membawanya pergi keluar dari gedung hotel.
Rama langsung berlari turun dari pelaminan, lalu menyambar sebuah gunting yang kebetulan dia lihat ada di meja tamu. Setelah itu menuju kamar ganti pengantin.
...Hai, selamat datang dinovel yang ke-4 dan terima kasih sudah mampir 🤗...
...Di novel ini bukan hanya menceritakan kisah Om Rama, tapi nanti akan ada kisah Om Gugun. Sesuai dengan permintaan kalian....
...Tapi jangan lupa, tambahkan favorit, like dan komentarnya di setiap bab, ya! 😘...
...Vote dan hadiahnya juga. biar aku semangat 🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Mauzakir Zakir
iy
2023-10-08
1
Fitriyani Puji
flasback nya jangn pnjang panjang y thour
2023-02-28
1
kookv
lanjut
2023-02-25
0