Rama memperhatikan tubuh putih di depannya. Selain putih, sangat mulus dan menggoda.
Kembali Rama menelan ludah, lalu mulai membuka satu persatu pakaiannya hingga tak berselang lama, dia sudah polos sempurna.
Rama menurunkan pandangan ke arah inti tubuhnya. Dan seketika, bola matanya berbinar. Dia merasa takjub melihat benda keramatnya itu. Bukan hanya mampu berdiri, tetapi besar dan cukup panjang.
Tubuh kecil itu perlahan Rama tindih, lalu dia pun meraup bibir ranumnya. Sedikit kasar dan langsung meremmas dada.
Kabut gairah itu seperti sudah merasuk ke dalam jiwanya. Hingga tak sadar, Rama pun Menggagahi gadis yang tak dia kenal dalam semalam.
Awalnya, Rama terlihat kesusahan untuk memasukkan miliknya ke dalam sana. Sebab terasa seperti tak ada lubang karena sangking kecilnya.
Tetapi setelah beberapa kali dia mencoba, akhirnya dia berhasil. Mereka kini telah menyatu dan Rama merasakan miliknya seperti terjepit di dalam sana.
"Aaargghh! Sakit!" Gadis itu memekik kesakitan. Tetapi tak berselang lama, dia pun menjadi mendeesah kala Rama sudah menggoyangkan pinggulnya dengan lincah di atas sana.
"Ah! Ah!" desah Rama dengan penuh naffsu. Keringatnya mulai bercucuran. Seluruh tubuhnya dan tubuh gadis itu seakan memandikan peluh.
Rama mengecup leher gadis itu. Kemudian menghisap dan mengigit kecil hingga meninggalkan jejak merah keunguan di sana.
"Aah!" desah gadis itu.
Cukup lama Rama bergoyang di atas sana sembari menyesap penuh pucuk dada bagaikan bayi yang kehausan, sampai akhirnya dia pun membalik tubuh gadis itu. Memposisikan supaya dia menungg*ng di belakangnya.
Setelah itu, dia kembali melakukan penyatuan dengan sekali hentakkan.
"Aaww!" Gadis itu memekik lagi. Dan Rama menaikkan ritmen. Mempercepat gerakannya sambil meremmas kedua bokong sintal di depannya. Ada sebuah tanda lahir berwarna hitam pada bokong gadis itu, sebelah kiri. Ukurannya seibu jarinya.
Setelah beberapa menit terus bergoyang, Rama seketika merasakan sensasi ingin meledak. Refleks dia pun menekan miliknya lebih dalam sembari mendekap tubuh gadis itu dengan erat. Dan pelepasannya keluar dengan sempurna.
Rama mendesaah kuat-kuat. Untuk pertama kalinya, dia berasil ejak*lasi. "Aaahh!!" Puas sekali rasanya, meskipun napasnya kini terengah-engah.
***
Keesokan harinya.
Gadis itu mengerjapkan matanya secara perlahan. Lalu mengendus aroma maskulin pada dada Rama. Segera, dia pun menarik tubuhnya untuk bangun sebab tadi ada di atasnya.
"Siapa dia? Dan di mana aku?" tanyanya kediri sendiri. Dia menatap ke arah Rama, tetapi wajah pria itu tak terlihat jelas sebab tertutup lengan. Kemudian dia menatap sekitar dan seketika kepalanya terasa berdenyut. Sakit sekali.
"Aaww! Sakit banget kepalaku." Bukan hanya itu, dia juga merasakan tubuhnya lemas, kaku dan sakit. Apalagi inti tubuhnya, terasa ngilu saat kedua kakinya terbuka.
Namun, dia tidak menyimpulkan apa-apa tentang apa yang terjadi. Sebab selain pakaian dia dan pria itu masih lengkap, yang dia ingat hanya....
(Flashback On)
Prisilla Adiguna, atau biasa disapa Sisil. Nama panggilan itu awalnya berasal dari Gugun—Kakak kesayangannya.
Dia masih kuliah di salah satu universitas ternama di Jakarta. Umurnya sekarang 19 tahun dan dia sudah memiliki kekasih bernama Arya.
Dia dan pacarnya itu menjalin hubungan sudah hampir 5 bulan lebih.
Kejadiannya semalam, awalnya Sisil berada di hotel karena menghadiri pesta temannya yang bernama Citra. Dia mengadakan acara syukuran atas kelahiran bayi kembarnya.
Sampai sore dia di sana. Lalu temannya yang bernama Lusi mengajaknya ketemu nanti malam karena berniat ingin mengerjakan tugas. Memang, dia ada kerja kelompok dengan gadis itu.
Tadinya, Sisil menolak sebab dia malas keluar apalagi malam. Tetapi gadis itu mengancamnya, kalau tidak mau Sisil akan dilaporkan ke dosen bimbingan.
Memang, keduanya itu meskipun berteman tapi tak akrab. Bahkan seperti musuh semenjak Sisil Lusi anggap merebut Citra darinya, yang dulunya berteman dekat dengan Lusi dan Rosa kini hanya mau berteman dengannya saja.
Ditambah, Sisil juga berpacaran dengan Arya yang ternyata lelaki itu dulu incarannya Lusi. Dia menyukainya, sayangnya bertepuk sebelah tangan.
Saat melakukan kerja kelompok di tempat janjian yakni di restoran, Lusi menukar minuman yang Sisil pesan. Harusnya jus mangga tapi malah alkohol yang sudah dicampur obat perangsang.
Dia meminumnya sedikit, tetapi aneh—Sisil langsung merasakan hawa panas dan birahi yang menggebu sampai tak ingat apa-apa.
*
*
"Udah turun, Sil. Ini sudah sampai apartemenmu," ucap Lusi yang kini duduk di samping Sisil. Mereka berada dalam satu mobil dan niat Lusi adalah untuk mengantar gadis itu pulang.
Namun sebenarnya, mobil yang mereka tunggani bukan berhenti di depan apartemen. Melainkan jalanan sepi dan jauh dari tempat gadis itu tinggal.
Sengaja Lusi melakukan, sebab dia mempunyai niat jahat pada gadis itu.
Sisil yang tertidur itu langsung mengerjapkan matanya saat lengannya ditepuk kasar oleh Lusi. Penglihatannya agak buram dan masih ada rasa kantuk di mata.
"Oh, sudah sampai. Ya sudah aku pulang, terima ... eeemmpptt!" Ucapan Sisil menggantung diujung bibir kala mulutnya ditenggakkan sebuah minuman alkohol oleh Lusi secara paksa.
Sangking panasnya tenggorokan menelan minuman dengan kadar alkohol tinggi itu Sisil sampai memuntahkan, kemudian dengan kasar Lusi membuka pintu dan menarik lengan gadis itu untuk turun dari mobilnya. Baru lah setelah itu dia meninggalkan Sisil seorang diri di jalan, berlalu pergi dengan mobilnya.
Lusi mengambil ponselnya di dalam tas ransel, lalu menghubungi seseorang dari seberang sana.
"Halo," ucapnya saat panggilan itu sudah diangkat. "Target sudah sampai lokasi. Cepat beraksi dan jangan lupa untuk mengabadikannya."
"Baik, Nona," jawab pria dengan suara berat.
"Jangan lupa kirim foto atau videonya. Aku tunggu sampai Subuh."
"Oke, Nona."
Lusi tersenyum menyeringai, lantas mematikan sambungan. 'Setelah ini, akan kupastikan kamu dan Kak Arya putus, Sil. Enak saja kamu, berani-beraninya mengambil gebetanku.'
(Flashback Off)
"Aku harus cepat-cepat pulang, Kakak pasti khawatir menungguku di apartemen." Sisil meraih tas ranselnya yang dia lihat di kursi depan, lantas turun dari mobil sambil menyentuh inti tubuhnya. Sebab tiba-tiba terasa ngilu.
Berselang kemudian kepergian Sisil, Rama pun mengerjapkan matanya. Bangun dari tidurnya sambil menarik tubuh untuk duduk.
"Sudah pagi ternyata, aku semalam seperti ketiduran di mo ...."
Degh!
Jantung Rama langsung berdetak kencang, saat tiba-tiba lintasan pergulumun panasnya semalam mengisi otaknya. Sangat jelas dan dia ingat. Ditambah saat selesai melakukannya, Rama sendiri yang memakaikan pakaian gadis itu kembali.
"Astaghfirullah, semalam aku memperkosa gadis mabuk." Mengusap wajahnya dengan kasar. "Tapi, ke mana sekarang gadis itu?" Mata Rama menatap sekitar mobilnya. Lalu turun dari mobil dan menatap sekeliling. Sayangnya dia tak dapat menemukan gadis itu.
"Ke mana dia? Kok nggak ada?" Terdiam, tetapi seluruh tubuhnya mendadak bergetar. "Duh bagaimana ini? Mana semalam sepertinya dia masih perawan. Soalnya aku ingat, sempit dan enak banget rasanya."
"Aahh Ram!!" erangnya. Rama langsung menampar wajahnya sendiri, bisa-bisanya mulutnya berkata mesum seperti itu. "Tapi kenapa dia malah kabur?"
Rama pun lantas masuk lagi ke dalam mobil. Baru saja dia hendak duduk ke kursi sambil merogoh kantong jasnya mengambil ponsel, tetapi dia malah menemukan sebelah kanan sepatu flatshoes berwarna hitam dangan pita besar di atasnya.
Rama mengambil benda itu dan membolak-balikannya. Ukurannya 37 dan ada inisial S pada alasnya. Dia langsung yakin, jika benda itu adalah milik gadis yang dia perkosa. Mungkin terlepas pada saat dia turun dari mobil.
"Ini pasti punya dia." Rama mengetik layar ponselnya. Kemudian memotret sebelah sepatu itu. Dan setelahnya menghubungi Mbah Yahya sembari menyalakan mesin mobil. Mungkin saja, sang Daddy bisa memecahkan masalahnya.
...Kasihan ya, Om Rama, Guys, 🤣 dia yang memperkosa tapi dia pula yang ditinggalin 😂...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Bunda silvia
Aq pikir salah ketik kerdiri kukira nama tempat ternyata yg di maksud pada diri sendri 😅😅😅😅
2023-03-19
2
Fitriyani Puji
udah belah duren y om selamat nya semoga kalo ingat malam di mobil si jago bisa ber diri lagi apa sekali pathok langsong hamidun semoga saja hhhh
2023-02-28
0
🍁𝐂𝐋𝐈𝐅𝐅💃🅺🅰🆃🆁🅸🅽❣️
jd sinderela deh
2023-02-25
1