Mbah Yahya yang melihat Rama pergi langsung berlari mengejarnya.
Dia pun membuka pintu kamar tersebut dan sontak—kedua bola matanya membulat kala melihat Rama tengah menempelkan gunting pada inti tubuhnya. Seperti berniat ingin memotong.
Gegas, Mbah Yahya mengambil gunting itu dari tangan Rama. Kemudian melemparnya ke ke jendela yang terbuka.
"Apa yang Daddy lakukan? Kenapa membuangnya?!" teriak Rama tak terima. Dia berlari menuju jendela, tetapi lengannya langsung dicekal oleh Mbah Yahya. Ketika dia mencoba naik ke sana.
"Kamu gila, Ram? Kenapa kamu mau memotong burungmu? Itu 'kan aset!" bentaknya marah. Mbah Yahya langsung membungkuk untuk membereskan celana anaknya yang turun sebatas lutut.
"Aset apanya? Kata Om Daud burungku ini harus dipotong karena nggak berfungsi, Dad!" Rama kembali ingin naik ke atas jendela, satu kakinya sudah naik. Tetapi lagi-lagi Mbah Yahya menghalangi dan langsung menutup rapat jendela itu.
"Burungmu berfungsi, Ram! Jangan dengarkan apa yang Daud katakan."
"Tapi apa yang Om Daud katakan itu benar, Dad. Dan Daddy bahkan lihat sendiri, Tari bahkan tadi telah meninggal dunia karena aku Impoten. Harusnya aku saja yang mati dan ...." Ucapan Rama terhenti diujung bibirnya kala merasakan kepalanya berdenyut sakit. Kedua tangannya pun langsung menyentuh rambut kepala seraya meremmas kuat. "Aarrrggh!" Rasa sakit itu mendadak bertambah dan seketika membuat tubuh Rama melemah.
Dia pun oleng dan langsung tumbang tak sadarkan diri, Mbah Yahya yang melihatnya langsung menopang tubuhnya. Lalu menjerit meminta tolong.
"Ada apa ini, Pak?" tanya seorang pria yang baru saja datang menghampiri. Dia memakai seragam pelayan.
"Tolong bantu bawa anakku ke dalam mobil, aku akan membawanya ke rumah sakit,' titah Mbah Yahya dengan wajah khawatir.
*
*
Pasca kejadian itu, bisa dikatakan hal tersebut adalah pengalaman terpahit dalam hidupnya. Menyandang status duda tapi perjaka bukan lah perkara mudah untuk Rama.
Selain mengalami depresi beberapa Minggu terakhir, Rama juga mendapatkan cemoohan dari beberapa orang yang sudah tahu akan penyakitnya.
Itu juga yang membuatnya terhambat akan mencari jodoh. Rama pun sekarang mulai menutup diri.
Baginya, jangankan yang gadis, yang janda saja tak akan mau dengannya. Jangankan yang muda atau seumuran, yang lebih tua darinya saja pasti tidak akan mau. Karena dengan dirinya impoten, Rama divonis tidak akan bisa mempunyai keturunan.
(Flashback Off)
7 bulan kemudian....
"Permisi, Pak. Ini ada undangan untuk Bapak dan Pak Yahya," ucap seorang pria berseragam satpam yang menghampiri Rama di ruang tamu. Pria tampan itu tadi tengah menatap tabletnya, memperhatikan model perhiasan hasil karyanya.
"Undangan dari siapa?" Dua buah surat undangan berwarna merah menyala Rama terima. Lalu membuka salah satunya.
"Saya nggak tahu, Pak. Kalau begitu saya permisi," kata pria itu pamit dengan membungkuk sopan. Setelahnya berlalu pergi meninggalkan Rama.
Pria itu membaca nama dua mempelai yang tertera di sana. Yakni bernama Tian dan Nissa. Dada Rama sontak sesak, hatinya pun sakit. "Pada akhirnya Nissa menikah dengan orang lain, bukan denganku."
Nissa ini bukanlah pacarnya. Rama hanya mengenalnya belum lama karena atas permintaan sang Daddy. Wanita itu berumur 36 tahun. Seorang janda cantik dan kaya, yang memiliki restoran dan gedung sekolah. Dia juga memiliki seorang anak laki-laki berusia 6 tahun, bernama Juna. Selain itu, Nissa adalah anak dari temannya Mbah Yahya yang bernama Angga.
Tahap perkenalan dan pendekatan mereka dari awal memang sudah tak mulus. Itu semua dikarenakan Juna tahu kalau Rama impoten.
Dia sendiri tak menyangka, jika gosip itu bisa sampai ke telinga bocah yang masih duduk dibangku TK itu. Namun ternyata, penyebab Juna tahu yaitu dari Gisel yang tengah bergosip dengan ibu-ibu murid.
Dan Rama sendiri baru tahu, jika yang menelepon Tari sebelum dia meninggal adalah Gisel. Gurunya Juna dan temannya Tari.
Rama mengenal gadis itu saat dia berpacaran dengan Tari. Tetapi kenalnya tidak terlalu akrab. Hanya sebatas menganggap dia adalah teman Tari.
Hanya saja waktu itu, Gisel pernah mengatakan kalau dia menyukainya. Tetapi Rama tak menanggapi. Dia mengira kalau gadis itu pasti bercanda. Apalagi dia juga tahu, jika Rama sudah cukup lama berpacaran dengan Tari.
"Ternyata kita memang nggak berjodoh ya, Nis. Padahal aku kira ... setelah menikah denganmu burungku bisa bangun," gumam Rama dengan sendu. Selalu perkataan itu yang dia harapkan, saat ingin berniat serius pada perempuan. Sayangnya, Rama lagi-lagi mengalami kegagalan.
Rama membaca kembali surat undangan itu. Ternyata, selain pesta pernikahan Nissa dan Tian, Angga temannya Mbah Yahya juga mengadakan syukuran atas kelahiran cucu kembarnya. Acaranya jadi satu sambil mengundang anak panti asuhan.
*
*
"Kamu nggak usah datang deh, Ram," pinta Mbah Yahya saat baru masuk ke dalam kamar Rama, lalu mendudukkan bokongnya di atas kasur. Dia menatap anaknya yang tengah berdiri di depan cermin besar sambil membenarkan rambutnya. Rama tengah bersiap-siap ingin pergi kondangan dan sekarang, dia memakai stelan jas berwarna biru nevi.
"Kenapa memangnya?" Kening Rama mengerenyit. Dia pun menatap wajah sang Daddy yang mendadak sendu. "Om Angga mengundangku dan Daddy. Dua undangan yang aku terima, Dad."
"Iya, tapi nggak usah dateng kamu, Ram. Daddy juga nggak datang. Paling nanti titip amplop saja sama asisten Daddy?"
"Lho, kenapa Daddy nggak datang? Bukannya Daddy suka makan makanan orang hajatan, ya? Aku juga mau lihat anaknya si Steven. Katanya kembar, pasti lucu."
Mbah Yahya menggeleng cepat. "Jangan. Nanti yang ada kamu sedih. Pasti kamu jadi kepengen punya anak. Si Angga juga kurang ajar. Bisa-bisanya dia mengundangmu. Padahal dia tahu, kamu calon suaminya Nissa." Mengerucutkan bibirnya dengan kedua tangan yang meremmas kaos putihnya.
"Aku nggak sedih kok. Biasa aja. Aku dan Nissa 'kan memang nggak berjodoh. Kalau Daddy nggak mau datang ya nggak apa-apa. Aku saja yang datang, aku mau lihat anaknya Steven." Rama menyemprotkan parfum pada jasnya, setelah itu dia melangkah keluar dari kamar. Mbah Yahya langsung berlari menyusul, lalu mencekal pergelangan tangan kirinya.
"Jangan datang, Ram. Apalagi sendirian. Daddy kasihan padamu," pintanya Mbah Yahya. Berbeda dengan ekspresi wajahnya yang tampak sedih, Rama justru biasa saja.
"Malah lebih bagus sendirian, Dad. Siapa tahu aku ketemu jodoh di sana. Citra 'kan kata Daddy anak kuliahan. Pasti teman-temannya banyak yang datang."
"Nanti yang ada kamu ketemu Gisel, Ram. Kamu bisa-bisa digosipin!" tegur Mbah Yahya setengah berteriak. Tetapi anaknya itu tak mendengar, dia meneruskan langkahnya hingga menuruti anak tangga. 'Kasihan Rama. Sudah tua tapi belum dapat pasangan. Apa jangan-jangan jodohnya belum lahir kali, ya?' batinnya sedih.
***
Rama baru tahu, jika adik dari Nissa yang bernama Steven—yang memiliki anak kembar, adalah juniornya saat di kampus dan mereka dulu mengenal cukup dekat.
Sampai sangking asiknya mengobrol di pesta dengan Steven entah membahas apa saja, Rama jadi lupa waktu untuk pulang, sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Jam 10 bagi sebagian orang belum terlalu malam, tetapi bagi Rama yang tidak pernah keluar malam menganggapnya sudah malam. Sebab dulu saat masih berpacaran, Rama sering pulang jalan-jalan hanya sampai pukul 9 malam saja.
Menurutnya tidak enak, masa membawa anak gadis pulang sampai larut. Takut juga dimarahi orang tuanya.
"Duh, kenapa ini? Kok tiba-tiba mati?" tanya Rama bingung kediri sendiri, saat mendapati mobil yang dia kemudikan mendadak mati sendiri. Untungnya mobilnya berada di sisi jalan, bukan di tengah jalan. Dia menuju arah jalan pulang, tetapi jaraknya masih cukup jauh.
"Tolong!" Terdengar suara teriakan seorang perempuan yang entah asalnya dari mana. Tetapi yang jelas—suaranya begitu nyaring. Tanpa banyak berpikir, Rama memilih untuk turun dari mobil dan berniat menolongnya.
...Coba tebak 😀 siapa jodohnya Om Rama 🤭...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Gagas Permadi
si Steven sama citra yg judulnya menjerat hati perjaka tua ya
2023-12-22
1
Fitriyani Puji
siapa gerangan yang bisa membuat burung om rama berdiri
2023-02-28
1
🍁𝐂liff❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
sisil
2023-02-25
1