2. Ternyata kita memang nggak berjodoh

Mbah Yahya yang melihat Rama pergi langsung berlari mengejarnya.

Dia pun membuka pintu kamar tersebut dan sontak—kedua bola matanya membulat kala melihat Rama tengah menempelkan gunting pada inti tubuhnya. Seperti berniat ingin memotong.

Gegas, Mbah Yahya mengambil gunting itu dari tangan Rama. Kemudian melemparnya ke ke jendela yang terbuka.

"Apa yang Daddy lakukan? Kenapa membuangnya?!" teriak Rama tak terima. Dia berlari menuju jendela, tetapi lengannya langsung dicekal oleh Mbah Yahya. Ketika dia mencoba naik ke sana.

"Kamu gila, Ram? Kenapa kamu mau memotong burungmu? Itu 'kan aset!" bentaknya marah. Mbah Yahya langsung membungkuk untuk membereskan celana anaknya yang turun sebatas lutut.

"Aset apanya? Kata Om Daud burungku ini harus dipotong karena nggak berfungsi, Dad!" Rama kembali ingin naik ke atas jendela, satu kakinya sudah naik. Tetapi lagi-lagi Mbah Yahya menghalangi dan langsung menutup rapat jendela itu.

"Burungmu berfungsi, Ram! Jangan dengarkan apa yang Daud katakan."

"Tapi apa yang Om Daud katakan itu benar, Dad. Dan Daddy bahkan lihat sendiri, Tari bahkan tadi telah meninggal dunia karena aku Impoten. Harusnya aku saja yang mati dan ...." Ucapan Rama terhenti diujung bibirnya kala merasakan kepalanya berdenyut sakit. Kedua tangannya pun langsung menyentuh rambut kepala seraya meremmas kuat. "Aarrrggh!" Rasa sakit itu mendadak bertambah dan seketika membuat tubuh Rama melemah.

Dia pun oleng dan langsung tumbang tak sadarkan diri, Mbah Yahya yang melihatnya langsung menopang tubuhnya. Lalu menjerit meminta tolong.

"Ada apa ini, Pak?" tanya seorang pria yang baru saja datang menghampiri. Dia memakai seragam pelayan.

"Tolong bantu bawa anakku ke dalam mobil, aku akan membawanya ke rumah sakit,' titah Mbah Yahya dengan wajah khawatir.

*

*

Pasca kejadian itu, bisa dikatakan hal tersebut adalah pengalaman terpahit dalam hidupnya. Menyandang status duda tapi perjaka bukan lah perkara mudah untuk Rama.

Selain mengalami depresi beberapa Minggu terakhir, Rama juga mendapatkan cemoohan dari beberapa orang yang sudah tahu akan penyakitnya.

Itu juga yang membuatnya terhambat akan mencari jodoh. Rama pun sekarang mulai menutup diri.

Baginya, jangankan yang gadis, yang janda saja tak akan mau dengannya. Jangankan yang muda atau seumuran, yang lebih tua darinya saja pasti tidak akan mau. Karena dengan dirinya impoten, Rama divonis tidak akan bisa mempunyai keturunan.

(Flashback Off)

7 bulan kemudian....

"Permisi, Pak. Ini ada undangan untuk Bapak dan Pak Yahya," ucap seorang pria berseragam satpam yang menghampiri Rama di ruang tamu. Pria tampan itu tadi tengah menatap tabletnya, memperhatikan model perhiasan hasil karyanya.

"Undangan dari siapa?" Dua buah surat undangan berwarna merah menyala Rama terima. Lalu membuka salah satunya.

"Saya nggak tahu, Pak. Kalau begitu saya permisi," kata pria itu pamit dengan membungkuk sopan. Setelahnya berlalu pergi meninggalkan Rama.

Pria itu membaca nama dua mempelai yang tertera di sana. Yakni bernama Tian dan Nissa. Dada Rama sontak sesak, hatinya pun sakit. "Pada akhirnya Nissa menikah dengan orang lain, bukan denganku."

Nissa ini bukanlah pacarnya. Rama hanya mengenalnya belum lama karena atas permintaan sang Daddy. Wanita itu berumur 36 tahun. Seorang janda cantik dan kaya, yang memiliki restoran dan gedung sekolah. Dia juga memiliki seorang anak laki-laki berusia 6 tahun, bernama Juna. Selain itu, Nissa adalah anak dari temannya Mbah Yahya yang bernama Angga.

Tahap perkenalan dan pendekatan mereka dari awal memang sudah tak mulus. Itu semua dikarenakan Juna tahu kalau Rama impoten.

Dia sendiri tak menyangka, jika gosip itu bisa sampai ke telinga bocah yang masih duduk dibangku TK itu. Namun ternyata, penyebab Juna tahu yaitu dari Gisel yang tengah bergosip dengan ibu-ibu murid.

Dan Rama sendiri baru tahu, jika yang menelepon Tari sebelum dia meninggal adalah Gisel. Gurunya Juna dan temannya Tari.

Rama mengenal gadis itu saat dia berpacaran dengan Tari. Tetapi kenalnya tidak terlalu akrab. Hanya sebatas menganggap dia adalah teman Tari.

Hanya saja waktu itu, Gisel pernah mengatakan kalau dia menyukainya. Tetapi Rama tak menanggapi. Dia mengira kalau gadis itu pasti bercanda. Apalagi dia juga tahu, jika Rama sudah cukup lama berpacaran dengan Tari.

"Ternyata kita memang nggak berjodoh ya, Nis. Padahal aku kira ... setelah menikah denganmu burungku bisa bangun," gumam Rama dengan sendu. Selalu perkataan itu yang dia harapkan, saat ingin berniat serius pada perempuan. Sayangnya, Rama lagi-lagi mengalami kegagalan.

Rama membaca kembali surat undangan itu. Ternyata, selain pesta pernikahan Nissa dan Tian, Angga temannya Mbah Yahya juga mengadakan syukuran atas kelahiran cucu kembarnya. Acaranya jadi satu sambil mengundang anak panti asuhan.

*

*

"Kamu nggak usah datang deh, Ram," pinta Mbah Yahya saat baru masuk ke dalam kamar Rama, lalu mendudukkan bokongnya di atas kasur. Dia menatap anaknya yang tengah berdiri di depan cermin besar sambil membenarkan rambutnya. Rama tengah bersiap-siap ingin pergi kondangan dan sekarang, dia memakai stelan jas berwarna biru nevi.

"Kenapa memangnya?" Kening Rama mengerenyit. Dia pun menatap wajah sang Daddy yang mendadak sendu. "Om Angga mengundangku dan Daddy. Dua undangan yang aku terima, Dad."

"Iya, tapi nggak usah dateng kamu, Ram. Daddy juga nggak datang. Paling nanti titip amplop saja sama asisten Daddy?"

"Lho, kenapa Daddy nggak datang? Bukannya Daddy suka makan makanan orang hajatan, ya? Aku juga mau lihat anaknya si Steven. Katanya kembar, pasti lucu."

Mbah Yahya menggeleng cepat. "Jangan. Nanti yang ada kamu sedih. Pasti kamu jadi kepengen punya anak. Si Angga juga kurang ajar. Bisa-bisanya dia mengundangmu. Padahal dia tahu, kamu calon suaminya Nissa." Mengerucutkan bibirnya dengan kedua tangan yang meremmas kaos putihnya.

"Aku nggak sedih kok. Biasa aja. Aku dan Nissa 'kan memang nggak berjodoh. Kalau Daddy nggak mau datang ya nggak apa-apa. Aku saja yang datang, aku mau lihat anaknya Steven." Rama menyemprotkan parfum pada jasnya, setelah itu dia melangkah keluar dari kamar. Mbah Yahya langsung berlari menyusul, lalu mencekal pergelangan tangan kirinya.

"Jangan datang, Ram. Apalagi sendirian. Daddy kasihan padamu," pintanya Mbah Yahya. Berbeda dengan ekspresi wajahnya yang tampak sedih, Rama justru biasa saja.

"Malah lebih bagus sendirian, Dad. Siapa tahu aku ketemu jodoh di sana. Citra 'kan kata Daddy anak kuliahan. Pasti teman-temannya banyak yang datang."

"Nanti yang ada kamu ketemu Gisel, Ram. Kamu bisa-bisa digosipin!" tegur Mbah Yahya setengah berteriak. Tetapi anaknya itu tak mendengar, dia meneruskan langkahnya hingga menuruti anak tangga. 'Kasihan Rama. Sudah tua tapi belum dapat pasangan. Apa jangan-jangan jodohnya belum lahir kali, ya?' batinnya sedih.

***

Rama baru tahu, jika adik dari Nissa yang bernama Steven—yang memiliki anak kembar, adalah juniornya saat di kampus dan mereka dulu mengenal cukup dekat.

Sampai sangking asiknya mengobrol di pesta dengan Steven entah membahas apa saja, Rama jadi lupa waktu untuk pulang, sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Jam 10 bagi sebagian orang belum terlalu malam, tetapi bagi Rama yang tidak pernah keluar malam menganggapnya sudah malam. Sebab dulu saat masih berpacaran, Rama sering pulang jalan-jalan hanya sampai pukul 9 malam saja.

Menurutnya tidak enak, masa membawa anak gadis pulang sampai larut. Takut juga dimarahi orang tuanya.

"Duh, kenapa ini? Kok tiba-tiba mati?" tanya Rama bingung kediri sendiri, saat mendapati mobil yang dia kemudikan mendadak mati sendiri. Untungnya mobilnya berada di sisi jalan, bukan di tengah jalan. Dia menuju arah jalan pulang, tetapi jaraknya masih cukup jauh.

"Tolong!" Terdengar suara teriakan seorang perempuan yang entah asalnya dari mana. Tetapi yang jelas—suaranya begitu nyaring. Tanpa banyak berpikir, Rama memilih untuk turun dari mobil dan berniat menolongnya.

...Coba tebak 😀 siapa jodohnya Om Rama 🤭...

Terpopuler

Comments

Gagas Permadi

Gagas Permadi

si Steven sama citra yg judulnya menjerat hati perjaka tua ya

2023-12-22

1

Fitriyani Puji

Fitriyani Puji

siapa gerangan yang bisa membuat burung om rama berdiri

2023-02-28

1

🍁𝐂liff❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

🍁𝐂liff❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

sisil

2023-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pria Impoten
2 2. Ternyata kita memang nggak berjodoh
3 3. B*rungku yang mati sekarang hidup
4 4. Siapa dia?
5 5. Dilecehkan
6 6. Aku mau menikahinya
7 7. Nasi sudah menjadi bubur
8 8. Dia 'kan?
9 9. Rama nggak boleh menikahinya!
10 10. Tentang Gisel
11 11. Aku udah ganteng belum?
12 12. Cita-cita jadi dukun
13 13. Nggak boleh naksir Sisil
14 14. Aki-aki ngorok
15 15. Kakaknya Sisil
16 16. Aku memperk*sa Sisil
17 17. Melamar, menikah, lalu diterima
18 18. Rekaman CCTV
19 19. Ayok menikah denganku
20 20. Om br*ngsek banget!
21 21. Ini sangat menyakitkan
22 22. Apa perlu Daddy pelet Sisil
23 23. Aku akan berjuang
24 24. Secepatnya menikahi Sisil
25 25. Anak Mbah dukun
26 26. Langkahi dulu mayatku
27 27. Pria tua macam Pak Rama
28 28. Apa nggak geser itu otaknya?
29 29. Ada baiknya mereka dipertemukan
30 30. Kau sebentar lagi akan kalah
31 31. Kamu nggak cocok sama Arya
32 32. Aku nggak akan memaksa
33 33. Kamu sakit?
34 34. Sisil memelukku?
35 35. Alasan saja
36 36. Lebih baik kamu menyerah saja
37 37. Akhirnya dia luluh juga
38 38. Sok baik amat
39 39. Sisil itu jodohnya Rama
40 40. Cuma aku yang bisa menerimamu
41 41. Kadang ada gila-gilanya
42 42. Lebay sih
43 43. Bingkisan seserahan
44 44. Apa jangan-jangan Daddy kasih jampi?
45 45. Kenapa nggak besok saja?
46 46. Mahar dan Uang pelangkah
47 47. Mataku mulai rabun (Visual Rama + Sisil)
48 48. Apa mungkin kamu sudah jatuh cinta?
49 49. Lupakan Arya dan belajarlah mencintaiku
50 50. Dasar cewek matre!
51 51. Dasar bencong si*lan!
52 52. Mending disantet
53 53. Kita akhiri saja
54 54. Jaga bicaramu
55 55. Udah jadi ratu kamu hari ini
56 56. Di mana Om Rama?
57 57. Ijab kabul
58 58. Cantik sekali
59 59. Apa salahku?
60 60. Om nyebelin!
61 61. Padahal lagi enak-enaknya
62 62. Mantan pacarnya Mas Rama
63 63. Sisil ke mana?
64 64. Kalau bisa sampai perih
65 65. Ternyata dia ganas sekali
66 66. Makan hati
67 67. Mana sudah basah lagi
68 68. Obat kuda
69 69. Kamu sangat cantik dan aku mencintaimu
70 70. Apa semalam aku dan Om Rama bercinta?
71 71. Kita melakukannya sama-sama mau
72 72. Siapa yang ngambek?
73 73. Izin bawa Sisil ke Korea
74 74. Gugun Vs Tuti
75 75. Ketiduran
76 76. Sok seksi
77 77. Baru jarinya, belum miliknya
78 78. Om Rama benar-benar membuatku gila
79 79. Sama-sama gila
80 80. Teman dekat Rama
81 81. Mending bercinta lagi
82 82. Hot banget si Rama
83 83. Menyantet Gugun
84 84. Dia hanya milikku
85 85. Fuji gatel
86 86. Om Rama itu sudah punya istri!
87 87. Benci banget aku sama dia!
88 88. Jangan ngambek dong, Dek.
89 89. Ketusuk paku
90 90. Saya bukan orang jahat
91 91. Kita berciuman?!
92 92. Ini hanya salah paham
93 93. Perempuan asli
94 94. Mata Om Rama bisa ternodai
95 95. Aku mau ditemenin
96 96. Di toilet
97 97. Ini yang aku inginkan sejak tadi
98 98. Kami berdua khilaf
99 99. Suka dukanya harus kita jalani bersama
100 100. Hidup segan mati tak mau
101 101. Pengen ketoprak
102 102. Gara-gara si ketoprak
103 103. Dari segi rasa juga beda
104 104. Masih kepengen bulan madu
105 105. Alhamdulillah
106 106. Waktunya bercinta
107 107. Tawaran makan siang
108 108. Indah pada waktunya
109 109. Sama saja, nggak ada bedanya
110 110. Dua Tuti
111 111. Jadi pacarku?
112 112. Pria baik dan pengertian
113 113. Mereka terlihat sangat dekat
114 114. Apa aku coba terima saja?
115 115. Sibuk bikin anak
116 116. Tega banget kamu
117 117. Yang ada adegan ranjangnya
118 118. Takut kehilangan Om Rama
119 119. Cantik sekali, seperti bidadari
120 120. Ternyata dia kebelet
121 121. Cantik-cantik kena mencret
122 122. Sama-sama manis
123 123. Pasti dia marah sama aku
124 124. Pacar pertama
125 125. Pulang ke Indonesia
126 126. Bidadari surga
127 127. Nggak rela
128 128. Ngabuburit bareng
129 129. Panas banget
130 130. Harusnya aku yang ada di sana
131 131. Terlalu muda untuk jadi janda
132 132. Foto siapa ini?
133 133. Kamu harus banyak beramal
134 134. Jangan sampai dia selingkuhin kamu
135 135. Jadi selingkuhanmu
136 136. Dijadikan tumbal
137 137. Berpikir dua kali
138 138. Nggak perlu mandi juga kamu sudah cantik
139 139. Segera menjadi Ayah
140 140. 10 Minggu
141 141. Dia keras bahkan seperti kayu
142 142. Impoten sejak lahir
143 143. Bisa-bisanya kamu lebih percaya Arya
144 144. Aku minta maaf
145 145. Kamunya yang kemanisan
146 146. Besok menikah pun aku siap
147 147. Jangan genit sama pria lain
148 148. Aa sombong banget
149 149. Nggak sayang lagi sama aku
150 150. Rasanya sangat menyakitkan
151 151. Aku akan melepaskanmu
152 152. Apakah aku harus mempercayaimu?
153 153. Dia orangnya?
154 154. Kok jadi begini?
155 155. Aku sangat mencintai
156 156. Kecelakaan
157 157. Adik iparku
158 158. Apa-apaan ini?!
159 159. Bangga dan makin cinta
160 160. Inisial Y
161 161. Membujuk Sisil
162 162. Perempuan berbahaya
163 163. Tipu daya wanita
164 164. Kenapa gelap sekali?
165 165. Kebutaan
166 166. Bisa-bisa dia meruqiah
167 167. Kita harus menyiapkan tumbal
168 168. Jantung perawan
169 169. Jam 5 sore
170 170. Menjebak Gisel
171 171. Sudah tak ada lagi hubungan
172 172. Apakah aku habis dilecehkan?
173 173. Hanya untuk saya
174 174. Ditolak mentah-mentah
175 175. Aku janji
176 176. Kamu ada masalah?
177 177. Khawatir dia pingsan
178 178. Sudah mendua
179 179. Menemui Tuti
180 180. Mulai sekarang kita masing-masing!
181 181. Dengan saling menatap satu sama lain
182 182. Kacamata
183 183. Satu ronde
184 184. Ah rese!
185 185. Benci jadi cinta?
186 186. Sisil gatel banget
187 187. Membuat kamu puas malam ini
188 188. Kopi panas
189 189. Tolong berikan aku satu kali kesempatan
190 190. Lagi olahraga
191 191. Kamu harus menjadi milikku
192 192. Kita balik lagi ke kamar
193 193. Kakak demam
194 194. Diamputasi
195 Jodoh Untuk Ustad Yunus
196 195. sudah putus?
197 196. Pindah profesi
198 197. Merindukan
199 198. Dia tidur apa mati?
200 199. Jangan sampai dia melihatku
201 200. Membuat perhitungan
202 201. Menampar pipi
203 202. Dia menantangku
204 203. Akunya penasaran
205 204. Di dalam sana
206 205. Kok berbatang?
207 206. Apa boleh kita berkenalan?
208 207. Jadian semenit yang lalu
209 208. Sudah punya suami
210 209. Anak pungut
211 210. Nembak didepan Kakaknya
212 211. Nggak suka cowok berkumis
213 212. Akunya keringetan
214 213. Kayak suaminya Mbak Inul
215 214. Mawar putih
216 215. Mas masih mencintainya
217 216. Nggak apa-apa
218 217. Aku ingin melihat Kakak bahagia
219 218. Siapa mereka?
220 219. Akan menggagalkan rencana
221 220. Ragu
222 221. Nggak adil
223 222. Perempuan baik yang dikirim Allah
224 223. Dibobol orang!
225 224. Tugas kami sudah selesai
226 225. Lepaskan aku...
227 226. Tidak sesuai rencanaku
228 227. Apakah Nona sedih?
229 228. Perempuan egois
230 229. Benar-benar keterlaluan!
231 230. Bersedia untukmu
232 231. Tak bisa berkutik
233 232. Aku mau menikah
234 233. Telah diguna-guna
235 234. Evan dan Gisel
236 235. Menikah dengan mantan
237 236. Pendarahan dan pingsan
238 237. Terlilit tali pusar
239 238. Ada yang aneh
240 239. Burung cucuku
241 240. Anakku hilang!
242 241. Reyhan Avatar Ardiansyah
243 242. Aku suka nama itu
244 243. Bercerailah dengannya!
245 244. Kalian tidak akan aman!
246 245. Ganteng-ganteng bau wedus
247 246. Kedatangan Citra dan Steven
248 247. Jangan pernah menyesalinya
249 248. Memegang kartu as
250 249. Nggak akan pernah bisa lepas dariku
251 250. Bantu aku cari solusinya
252 251. Setidaknya ada kemajuan
253 252. Kita tunangan dulu
254 253. Cemburu
255 254. Apakah itu akan merubah semuanya?
256 255. Mulai lagi dari enol
257 256. Terdengar mengecewakan
258 257. Patah hati
259 258. Hatiku milikmu
260 259. Anggap saja Ayahku sudah meninggal
261 260. Ikut dengan Opa
262 261. Meminta izin
263 262. Cuti seminggu
264 263. Kembali lagi dengan mantannya
265 264. Tolong restui Kakak
266 265. Tolong tetaplah bahagia (END)
267 Malam Panas Dengan Mantan Suami
Episodes

Updated 267 Episodes

1
1. Pria Impoten
2
2. Ternyata kita memang nggak berjodoh
3
3. B*rungku yang mati sekarang hidup
4
4. Siapa dia?
5
5. Dilecehkan
6
6. Aku mau menikahinya
7
7. Nasi sudah menjadi bubur
8
8. Dia 'kan?
9
9. Rama nggak boleh menikahinya!
10
10. Tentang Gisel
11
11. Aku udah ganteng belum?
12
12. Cita-cita jadi dukun
13
13. Nggak boleh naksir Sisil
14
14. Aki-aki ngorok
15
15. Kakaknya Sisil
16
16. Aku memperk*sa Sisil
17
17. Melamar, menikah, lalu diterima
18
18. Rekaman CCTV
19
19. Ayok menikah denganku
20
20. Om br*ngsek banget!
21
21. Ini sangat menyakitkan
22
22. Apa perlu Daddy pelet Sisil
23
23. Aku akan berjuang
24
24. Secepatnya menikahi Sisil
25
25. Anak Mbah dukun
26
26. Langkahi dulu mayatku
27
27. Pria tua macam Pak Rama
28
28. Apa nggak geser itu otaknya?
29
29. Ada baiknya mereka dipertemukan
30
30. Kau sebentar lagi akan kalah
31
31. Kamu nggak cocok sama Arya
32
32. Aku nggak akan memaksa
33
33. Kamu sakit?
34
34. Sisil memelukku?
35
35. Alasan saja
36
36. Lebih baik kamu menyerah saja
37
37. Akhirnya dia luluh juga
38
38. Sok baik amat
39
39. Sisil itu jodohnya Rama
40
40. Cuma aku yang bisa menerimamu
41
41. Kadang ada gila-gilanya
42
42. Lebay sih
43
43. Bingkisan seserahan
44
44. Apa jangan-jangan Daddy kasih jampi?
45
45. Kenapa nggak besok saja?
46
46. Mahar dan Uang pelangkah
47
47. Mataku mulai rabun (Visual Rama + Sisil)
48
48. Apa mungkin kamu sudah jatuh cinta?
49
49. Lupakan Arya dan belajarlah mencintaiku
50
50. Dasar cewek matre!
51
51. Dasar bencong si*lan!
52
52. Mending disantet
53
53. Kita akhiri saja
54
54. Jaga bicaramu
55
55. Udah jadi ratu kamu hari ini
56
56. Di mana Om Rama?
57
57. Ijab kabul
58
58. Cantik sekali
59
59. Apa salahku?
60
60. Om nyebelin!
61
61. Padahal lagi enak-enaknya
62
62. Mantan pacarnya Mas Rama
63
63. Sisil ke mana?
64
64. Kalau bisa sampai perih
65
65. Ternyata dia ganas sekali
66
66. Makan hati
67
67. Mana sudah basah lagi
68
68. Obat kuda
69
69. Kamu sangat cantik dan aku mencintaimu
70
70. Apa semalam aku dan Om Rama bercinta?
71
71. Kita melakukannya sama-sama mau
72
72. Siapa yang ngambek?
73
73. Izin bawa Sisil ke Korea
74
74. Gugun Vs Tuti
75
75. Ketiduran
76
76. Sok seksi
77
77. Baru jarinya, belum miliknya
78
78. Om Rama benar-benar membuatku gila
79
79. Sama-sama gila
80
80. Teman dekat Rama
81
81. Mending bercinta lagi
82
82. Hot banget si Rama
83
83. Menyantet Gugun
84
84. Dia hanya milikku
85
85. Fuji gatel
86
86. Om Rama itu sudah punya istri!
87
87. Benci banget aku sama dia!
88
88. Jangan ngambek dong, Dek.
89
89. Ketusuk paku
90
90. Saya bukan orang jahat
91
91. Kita berciuman?!
92
92. Ini hanya salah paham
93
93. Perempuan asli
94
94. Mata Om Rama bisa ternodai
95
95. Aku mau ditemenin
96
96. Di toilet
97
97. Ini yang aku inginkan sejak tadi
98
98. Kami berdua khilaf
99
99. Suka dukanya harus kita jalani bersama
100
100. Hidup segan mati tak mau
101
101. Pengen ketoprak
102
102. Gara-gara si ketoprak
103
103. Dari segi rasa juga beda
104
104. Masih kepengen bulan madu
105
105. Alhamdulillah
106
106. Waktunya bercinta
107
107. Tawaran makan siang
108
108. Indah pada waktunya
109
109. Sama saja, nggak ada bedanya
110
110. Dua Tuti
111
111. Jadi pacarku?
112
112. Pria baik dan pengertian
113
113. Mereka terlihat sangat dekat
114
114. Apa aku coba terima saja?
115
115. Sibuk bikin anak
116
116. Tega banget kamu
117
117. Yang ada adegan ranjangnya
118
118. Takut kehilangan Om Rama
119
119. Cantik sekali, seperti bidadari
120
120. Ternyata dia kebelet
121
121. Cantik-cantik kena mencret
122
122. Sama-sama manis
123
123. Pasti dia marah sama aku
124
124. Pacar pertama
125
125. Pulang ke Indonesia
126
126. Bidadari surga
127
127. Nggak rela
128
128. Ngabuburit bareng
129
129. Panas banget
130
130. Harusnya aku yang ada di sana
131
131. Terlalu muda untuk jadi janda
132
132. Foto siapa ini?
133
133. Kamu harus banyak beramal
134
134. Jangan sampai dia selingkuhin kamu
135
135. Jadi selingkuhanmu
136
136. Dijadikan tumbal
137
137. Berpikir dua kali
138
138. Nggak perlu mandi juga kamu sudah cantik
139
139. Segera menjadi Ayah
140
140. 10 Minggu
141
141. Dia keras bahkan seperti kayu
142
142. Impoten sejak lahir
143
143. Bisa-bisanya kamu lebih percaya Arya
144
144. Aku minta maaf
145
145. Kamunya yang kemanisan
146
146. Besok menikah pun aku siap
147
147. Jangan genit sama pria lain
148
148. Aa sombong banget
149
149. Nggak sayang lagi sama aku
150
150. Rasanya sangat menyakitkan
151
151. Aku akan melepaskanmu
152
152. Apakah aku harus mempercayaimu?
153
153. Dia orangnya?
154
154. Kok jadi begini?
155
155. Aku sangat mencintai
156
156. Kecelakaan
157
157. Adik iparku
158
158. Apa-apaan ini?!
159
159. Bangga dan makin cinta
160
160. Inisial Y
161
161. Membujuk Sisil
162
162. Perempuan berbahaya
163
163. Tipu daya wanita
164
164. Kenapa gelap sekali?
165
165. Kebutaan
166
166. Bisa-bisa dia meruqiah
167
167. Kita harus menyiapkan tumbal
168
168. Jantung perawan
169
169. Jam 5 sore
170
170. Menjebak Gisel
171
171. Sudah tak ada lagi hubungan
172
172. Apakah aku habis dilecehkan?
173
173. Hanya untuk saya
174
174. Ditolak mentah-mentah
175
175. Aku janji
176
176. Kamu ada masalah?
177
177. Khawatir dia pingsan
178
178. Sudah mendua
179
179. Menemui Tuti
180
180. Mulai sekarang kita masing-masing!
181
181. Dengan saling menatap satu sama lain
182
182. Kacamata
183
183. Satu ronde
184
184. Ah rese!
185
185. Benci jadi cinta?
186
186. Sisil gatel banget
187
187. Membuat kamu puas malam ini
188
188. Kopi panas
189
189. Tolong berikan aku satu kali kesempatan
190
190. Lagi olahraga
191
191. Kamu harus menjadi milikku
192
192. Kita balik lagi ke kamar
193
193. Kakak demam
194
194. Diamputasi
195
Jodoh Untuk Ustad Yunus
196
195. sudah putus?
197
196. Pindah profesi
198
197. Merindukan
199
198. Dia tidur apa mati?
200
199. Jangan sampai dia melihatku
201
200. Membuat perhitungan
202
201. Menampar pipi
203
202. Dia menantangku
204
203. Akunya penasaran
205
204. Di dalam sana
206
205. Kok berbatang?
207
206. Apa boleh kita berkenalan?
208
207. Jadian semenit yang lalu
209
208. Sudah punya suami
210
209. Anak pungut
211
210. Nembak didepan Kakaknya
212
211. Nggak suka cowok berkumis
213
212. Akunya keringetan
214
213. Kayak suaminya Mbak Inul
215
214. Mawar putih
216
215. Mas masih mencintainya
217
216. Nggak apa-apa
218
217. Aku ingin melihat Kakak bahagia
219
218. Siapa mereka?
220
219. Akan menggagalkan rencana
221
220. Ragu
222
221. Nggak adil
223
222. Perempuan baik yang dikirim Allah
224
223. Dibobol orang!
225
224. Tugas kami sudah selesai
226
225. Lepaskan aku...
227
226. Tidak sesuai rencanaku
228
227. Apakah Nona sedih?
229
228. Perempuan egois
230
229. Benar-benar keterlaluan!
231
230. Bersedia untukmu
232
231. Tak bisa berkutik
233
232. Aku mau menikah
234
233. Telah diguna-guna
235
234. Evan dan Gisel
236
235. Menikah dengan mantan
237
236. Pendarahan dan pingsan
238
237. Terlilit tali pusar
239
238. Ada yang aneh
240
239. Burung cucuku
241
240. Anakku hilang!
242
241. Reyhan Avatar Ardiansyah
243
242. Aku suka nama itu
244
243. Bercerailah dengannya!
245
244. Kalian tidak akan aman!
246
245. Ganteng-ganteng bau wedus
247
246. Kedatangan Citra dan Steven
248
247. Jangan pernah menyesalinya
249
248. Memegang kartu as
250
249. Nggak akan pernah bisa lepas dariku
251
250. Bantu aku cari solusinya
252
251. Setidaknya ada kemajuan
253
252. Kita tunangan dulu
254
253. Cemburu
255
254. Apakah itu akan merubah semuanya?
256
255. Mulai lagi dari enol
257
256. Terdengar mengecewakan
258
257. Patah hati
259
258. Hatiku milikmu
260
259. Anggap saja Ayahku sudah meninggal
261
260. Ikut dengan Opa
262
261. Meminta izin
263
262. Cuti seminggu
264
263. Kembali lagi dengan mantannya
265
264. Tolong restui Kakak
266
265. Tolong tetaplah bahagia (END)
267
Malam Panas Dengan Mantan Suami

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!