Pagi hari, saat matahari belum bangun dari tidur nya dan belum menampakkan diri nya. Ditengah dingin nya udara pagi.
Lein bangun dan membereskan peralatan yang tadi malam belum sempat ia bereskan karena terlalu fokus mendengar cerita Liza.
Setelah itu, Lein berjalan menuju tempat terbuka di dekat tempat peristirahatan nya dan mengeluarkan kedua pedang nya.
"Apa yang kamu lakukan sepagi ini bocah?" Octiorb bertanya mengapa Lein bangun sepagi ini
"Tentu saja latihan Oct." Jawab Lein dengan jawaban yang pasti
"..." Octiorb hanya melihat Lein lalu ia kembali menghilang
Lein sudah berdiri di tempat terbuka, ia lalu mulai menganalisa
"Analisa sikap dan postur paling efektif untuk latihan gaya pertama Tebasan gelombang sungai." ucap Lein mulai menganalisa
[ analisa berlangsung ]
[ mencari metode paling cepat dan efektif ]
[ ketemu ]
[ metode sudah di simpan di Book of Memoir ]
[ silakan di periksa ]
Lein mengeluarkan Book of Memoir dan memeriksa metode paling efektif yang di analisa oleh analysis eye
"Hm, jadi seperti ini. Aku bahkan tidak kepikiran." ucap Lein saat ia melihat metode nya
[ apakah ingin dipelajari? ]
[ Y / N ]
"Tentu saja pelajari!" Lein menekan opsi Y di layar
[ berhasil dipelajari ]
[ semoga sukses ]
Seperti sebelumnya, sinar cahaya keluar dari Book of Memoir dan kumpulan cahaya itu memasuki kepala Lein
Tidak seperti dulu, Lein sekarang bisa menerima informasi dan pengetahuan dengan sedikit rasa sakit dan ia bisa menahan nya dengan mudah
Lein lalu melakukan kuda-kuda sesuai dengan metode dan memegang kedua pedang nya dengan erat
Lein mengayunkan pedang nya dengan menahan napas nya lalu mengeluarkan napas saat ia selesai mengayunkan pedang
Lein mengulangi metode ini dengan berulang-ulang. Pertama kali mencoba, Lein kesulitan karena ini pertama kali nya ia menahan napas saat mengayun kan sebuah pedang
Namun lambat laun, ia mulai terbiasa dan pergerakan nya menjadi lebih lancar dan sedikit kesalahan
Lein berlatih sampai pagi hari, sampai matahari menyinari tubuh nya yang basah keringat karena berlatih
////
Liza Terbangun, bukan karena sinar matahari, tetapi karena suara tebasan pedang yang menebas angin
*Slash
*Slash
Liza duduk dan melihat Lein sudah tidak ada disamping nya
"Lein tidak ada, suara pedang itu pasti ia sedang berlatih. Manusia muda yang menarik." Ucap Liza tersenyum tipis
Liza lalu membereskan kasur lipat kemah nya dan memasuk kan nya ke dalam inventory milik nya, lalu ia menghampiri Lein
"Hey, sedang berlatih?" ucap Liza datang menghampiri Lein
"Ah Liza. Ya, aku sedang berlatih" jawab Lein melihat Liza dan ia menghentikan latihan nya
"Rajin sekali kamu. Bukankah manusia muda biasa nya bersenang-senang dan tidak berlatih?" tanya Liza bercanda
"Haha, mereka itu antara orang jenius atau orang bodoh." ucap Lein tertawa
"Baiklah. Dimana kita akan berlatih kontrol mana? ini membutuhkan waktu." tanya Liza mengenai tempat untuk berlatih
"Dimana tempat tinggal mu?" tanya Lein
"...." Liza tidak menjawab, hanya menatap Lein dengan mata tenang
Lein tersadar bahwa Liza adalah pemburu pengelana, sudah jelas ia tidak punya tempat tinggal tetap.
Lein merasa ia bertanya pertanyaan yang sia-sia kepada Liza
"Baiklah. Bagaimana jika menetap di rumah ku? kita latihan di sana." ucap Lein menyarankan
"Baiklah, aku juga sudah berjanji." jawab Liza menyetujui
"Kalau begitu ayo bersiap, Kita akan pulang." ucap Lein
Mereka lalu bersiap-siap mengemasi barang milik mereka dan berjalan menuju keluar dari hutan
"Oh tutupi tubuh mu dengan jubah ini, akan sangat mencolok seorang elf di negara manusia, apalagi rumah ku di daerah kumuh." ucap Lein
Lein mengeluarkan jubah miliknya dari inventory dan memberikan nya kepada Liza untuk dipakai
"Oh iya, aku lupa kalau kita aka menuju tempat manusia." ucap Liza lalu memakai jubah yang di berikan Lein
Mereka sampai di zona aman dengan cepat, Lein menjual hasil buruan nya ke pedagang di sana. Meskipun ia bisa menjual lewat sistem namun ia lebih suka di dunia nyata karena terjamin harga nya
Mereka lalu menuju area transportasi dan menaiki bis yang menuju kota Elm tempat tinggal Lein.
Setelah sampai di bawah apartemen Lein
"Tunggu sebentar Liza, aku akan membeli sarapan dahulu di kios sana." ucap Lein menunjuk ke arah kios
"Baiklah. Jangan lupa beli yang banyak." jawab Liza
"Aku tahu." jawab Lein tersenyum
Lein lalu berjalan menuju kios dan membeli sarapan dengan porsi banyak. Bahkan penjual nya sampai terheran-heran mengenai jumlah porsi yang di beli Lein
Lein menyimpan nya di inventory dan kembali ke Liza.
"Sudah?" tanya Liza melihat Lein datang
"Sudah. Ayo ke rumah ku." ajak Lein
mereka berdua menaiki lift dan sampai di apartemen Lein.
Mereka berdua mandi lalu sarapan bersama. Setelah itu dimulai lah latihan kontrol mana.
Lein duduk bersila di lantai, dan Liza.. ia berbaring dengan santai di sofa sambil mengawasi Lein
"Pertama. Fokuskan mana di tubuh mu untuk berkumpul ke jantung dengan tenang tanpa tergesa-gesa." Liza mulai menjelas kan
"Baik" jawab Lein
"Tidak perlu menjawab, lakukan saja langsung." ucap Liza
Lein menuruti perkataan Liza dan mengumpulkan mana di dalam tubuh nya ke jantung
"Kedua. Selipkan mana mu ke pembuluh darah dan biarkan mengalir seperti seperti biasa. Lakukan dengan pelan namun pasti." jelas Liza
Lein mulai menyebar kan mana milik nya ke pembuluh darah dan mengatur agar mana nya tidak kacau
"Ketiga. Lakukan proses ini berulang ulang sampai tubuh mu mencapai batas nya." ucap Liza
Lein mengulangi metode tadi sampai tubuh nya mencapai batas nya sesuai dengan perkataan Liza
Kira-kira sekitar satu jam sampai tubuh Lein mencapai batas nya, Lein lalu berhenti dan bernapas dengan cepat karena tidak kuat
"Bagus, satu jam sudah lumayan untuk seorang pemula." ucap Liza
"Sekarang istirahat lah, saat tenaga mu sudah terkumpul, berlatih lah dengan tiga metode tadi." lanjut Liza, ia lalu melanjutkan tidur nya
* huft huft
"Baiklah."
"Apakah aku bisa menganalisa nya? aku coba dulu. Analisa metode tercepat kontrol mana ini." ucap Lein mulai menganalisa
[ analisa berlangsung ]
[ analisa gagal ]
[ level terlalu rendah ]
"Sudah kuduga tidak bisa." ucap Lein
Meskipun tidak bisa, Lein sama sekali tidak kecewa karena alasan ia gagal adalah karena level nya terlalu rendah, yang berarti ia bisa menganalisa jika level nya tinggi
"Jadi jika aku ingin memaksimalkan potensi analysis eye, aku juga harus berlevel tinggi." ucap Lein
Lein merasa tenaga nya sudah terkumpul, ia lalu melakukan latihan lagi dan lagi sampai ia bosan
Lein melakukan latihan kontrol mana ini selama tiga hari. Selama tiga hari ini Lein tidak keluar rumah, ia hanya berlatih dan terus berlatih.
"Kamu sudah selesai di metode awal. Sekarang kamu perlu menerapkan kontrol mana ke suatu kegiatan." Liza memberikan arahan selanjutnya
"Kegiatan? contoh nya?" tanya Lein
"Kegiatan sehari-hari. Tapi kemajuan nya akan lambat. Cara tercepat agar kamu dapat mengontrol mana dengan lancar adalah dengan pertarungan." Ucap Liza memberi saran
"...Kamu benar. Pertarungan akan membuatku tumbuh lebih cepat dibandingkan kegiatan biasa." ucap Lein setuju dengan Liza.
"Kalau begitu cari lah tempat yang tepat dengan level mu sekarang." saran Liza
"Tidak banyak tempat yang aku bisa masuki." Lein berpikir
"Mungkin kamu bisa ke 'gate'. ucap liza
"Gate...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 326 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
Awalnya Lein tinggal di daerah kumuh..kenapa sekarang sudah ada apartemen...bukannya awalnya hanya rumah biasa..aneh
2023-10-07
6
Hades Riyadi
Joss markojos...😛👍👍👍
2023-03-01
2
Jimmy Avolution
Terus....
2023-02-07
1