Lein sudah merasa lebih baik setelah ia meminum beberapa potion, meskipun ia telah membunuh beberapa bandit ia tidak naik level
karena di dunia ini, membunuh manusia atau pun ras yang memiliki kecerdasan tinggi tidak akan mendapatkan XP yang tinggi, bisa di bilang sangat sedikit.
Jika membunuh antar ras mendapatkan XP yang banyak sama seperti membunuh monster, maka dunia ini akan kacau karena perang antar ras
"untuk seorang manusia muda, kamu cukup hebat." Liza menghampiri Lein dan menampar punggung nya dengan keras
"Aduh! itu sakit" ucap Lein kesakitan karena tamparan Liza
"Haha, kalau begitu harus kita apakan bandit yang satu ini? Harus kah aku bunuh juga?" Tiba tiba Liza menjadi serius
Ternyata bandit yang dimaksud Liza adalah bos para bandit, Liza tidak membunuh nya entah sengaja atau tidak sengaja
"Tunggu Liza." Lein menghentikan langkah Liza yang akan membunuh bos bandit
"Hah!? Jangan menghalangi ku manusia muda! Orang ini harus aku bunuh." Liza berbalik dan berkata dengan nada marah karena Lein menghentikan tindakan nya
"Aku tau kalau kamu menaruh dendam, tapi jangan kamu bunuh dulu. Mari kita interogasi dia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut." ucap Lein
Lein memberikan saran agar Liza tidak membunuh bos bandit tetapi menginterogasi nya agar Lein dan Liza mengetahui siapa yang ada di belakang para bandit ini.
"Baiklah, aku ikut saran mu. Kamu benar, dari pada membunuh dia, lebih baik aku kita menginterogasi nya. Aku juga ingin tahu siapa yang ada di belakang nya." ucap Liza
Setelah terdiam beberapa saat, Liza akhirnya menyetujui saran Lein.
Karena Liza juga membutuhkan informasi lebih lanjut siapa yang berani menculik nya.
"bagus lah, kalau begitu mari kita ikat dia." ucap Lein bersiap mengeluarkan tali dari inventory nya
"Jangan ikat dia menggunakan tali biasa, dia bisa melepas kan diri nanti nya, biarkan aku yang mengikat nya." ucap Liza
Liza lalu mengulurkan tangan nya dan ia mengeluarkan mana nya dan membentuk menjadi sebuah tali
"ambil ini, ini adalah tali mana. Tali ini bisa mengikat orang itu dan dia tidak akan bisa kabur." Liza melempar tali mana ke Lein
Lein mengambil tali yang di berikan Liza dan mulai mengikat bos bandit dengan kencang agar ia tidak bisa melepas kan nya
Karena bos bandit masih ketakutan dengan aura Liza tadi, ia tidak bergerak saat ia di ikat oleh Lein
"Bagus, Kalau begitu bawa sampah itu, kita pinda tempat. Tempat ini terlalu busuk." Ucap Liza lalu ia keluar dari markas
"Eh, baiklah..." Lein terdiam dengan sikap Liza
Meskipun begitu, Lein tetap menuruti perkataan Liza. Karena ruang aula sekarang penuh dengan mayat yang terbakar dan tidak enak dipandang.
Lein lalu memegang kerah baju bos bandit dan menyeret nya mengikuti Liza keluar markas
"Diam lah dan jangan berisik!" Lein menendang tubuh bos bandit
Karena bos bandit memberontak dan berteriak saat ia diseret oleh Lein dengan paksa ke luar markas
Saat mereka sampai di luar markas, Lein melempar kan bos bandit itu ke pohon dengan sembarangan
Liza yang sudah menunggu sedang duduk di atas batang pohon yang jatuh, ia menatap bos bandit dengan tatapan yang ganas
Bos bandit ketakutan dengan tatapan Liza karena ia merasa seakan akan ia akan di makan oleh binatang buas
"Baiklah, hentikan tatapan seram mu itu Liza. Kamu menakuti nya." Lein menghela napas akan kelakuan Liza
Meskipun enggan, Liza tetap menuruti perkataan Lein dan menarik tatapan ganas nya dari arah bos bandit
Lein mengeluarkan pisau dan berjongkok di depan bos bandit
"Baiklah, katakan siapa yang menyuruh mu untuk menculik Liza?" Lein bertanya sambil memainkan pisau nya
Meskipun ketakutan, Bos Bandit tetap diam dan tidak mengatakan apa pun mengenai pertanyaan yang Lein ajukan
"Tidak mau berbicara ya." ucap Lein
Lein lalu menusuk paha bos bandit dengan keras dan ia bertanya sekali lagi dengan nada memerintah
"Katakan! Siapa yang menyuruh mu untuk menculik Liza!" Ucap Lein dengan ekspresi wajah menyeramkan
Liza yang melihat perbuatan Lein pun merasa sedikit terkejut, ia tidak menyangka Lein akan langsung menusuk paha bos bandit
"Bocah itu lumayan." Ucap Liza dengan tersenyum tipis
"Arghh!!!" bos bandit berteriak kesakitan namun ia tetap tidak mengatakan apa pun
Lein yang melihat bahwa bos bandit tidak mengatakan apa pun mengenai pertanyaan nya memulai aksi nya
Lein mencabut pisau yang menancap di paha bos bandit dan menusuk lengan bos bandit
"Arghh!!"
Lein melanjutkan aksi nya, ia memegang tangan kanan bos bandit dan ia memotong ibu jari bos bandit itu
satu per satu dari kelima jari pun terpotong oleh pisau yang Lein ayun kan
"Argh!! baiklah aku akan mengatakan nya!!" Bos bandit yang sudah merasakan sakit yang tersiksa pun akhirnya membuka mulut nya
"Katakan dengan singkat dan jelas." ucap Lein
Lein menghentikan aksi nya dan mengizinkan bos bandit untuk berbicara
"Seorang anak dari Duke di wilayah iblis, tepatnya negara Mandran, yang di pimpin oleh raja iblis Zeyx Mandran membayar kami untuk menangkap seorang bangsawan elf."
ucap bos bandit mengenai siapa yang ada di belakang para Bandit
"Wilayah iblis kah. Siapa nama anak itu?" Tanya Lein kepada bos bandit
"Garol Kest, anak dari Duke Gure Kest." bos Bandit menjawab pertanyaan Lein dengan jujur
"Apakah kamu mengenal nya, Liza?" Lein berbalik dan bertanya kepada Liza yang sedang duduk termenung
"Aku kenal, kami pernah bertemu di acara pertemuan antar ras beberapa tahun yang lalu." jawab Liza dengan nada datar
"Begitu, jadi ia memang mengincar mu." Ucap Lein
"Terimakasih atas informasi yang kamu berikan. Selamat jalan!" ucap Lein mengambil satu pedang di punggung nya
"Tunggu tunggu! kumohon ampuni aku!" Bos bandit yang melihat bahwa Lein akan membunuh nya meminta pengampunan
"Tidak ada alasan bagi mu untuk tetap hidup. Sampai kan salam ku kepada para bawahan mu di alam sana." ucap Lein
Lein mengangkat pedang nya tinggi-tinggi dan mengayunkan pedang nya ke arah leher bos bandit
"Tidakk!!!" bos bandit berteriak melihat pedang yang akan membunuh nya
Lein mengabaikan teriakan nya dan memenggal kepala bos bandit dengan mulus dan ia memenggal dengan ekspresi wajah yang datar
*Slash
Kepala bos bandit jatuh yang menandakan bahwa ia telah mati
Lein mengayunkan pedang nya ke samping membuang sisa darah yang menempel di pedang nya, lalu ia kembali menyarungkan pedang nya di punggung nya
"Sudah selesai. Ayo kita berbicara sambil makan malam, sudah waktunya." Lein berbicara kepada Liza dan melihat bahwa langit telah gelap
"...Baiklah, aku akan membantu menyalakan api unggun." Ucap Liza
Liza beranjak dari duduk nya dan mencari ranting atau dahan pohon untuk membuat api unggun
Liza menaruh kayu kayu yang ia kumpulkan dan mengeluarkan api di tangan nya. Kali ini adalah api merah biasa, bukan api hitam itu.
"Hey Lein, api unggun nya sudah siap." teriak Liza ke Lein
"Baiklah." jawab Lein
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 326 Episodes
Comments
Hades Riyadi
MC-nya sementara jadi tukang sate duluuu....😛😀🤣👍👍
2023-03-01
8
pangeran selatan
Apakan
2023-02-17
2
Jimmy Avolution
Ayo...
2023-02-07
1