Missing Love

Missing Love

1

Seorang wanita cantik,tampak sedang melakukan persiapan untuk menghadiri sebuah acara penting yang di adakan oleh sekelompok teman semasa sekolahnya.

“Hyun babe, kalian jadi mengadakan acara reuni?” tanya Liam

Hyun menoleh ke arah Liam, menampilkan wajahnya yang sangat cantik hingga membuat jantung Liam berdetak sangat cepat.

“mereka ingin aku mengadakan acara reuni untuk merayakan pertunangan kita.”

Liam tersenyum, dia berjalan mendekati Hyun seakan tak bisa melepaskan Hyun yang sangat cantik juga seksi dari pandangannya. Liam mendekati Hyun, dia mengusap lembut wajah Hyun dan menatap lekat kedua matanya.

“pesona cantikmu, membuatku tak bisa berpaling darimu Hyun babe. jangan biarkan mata mereka mengambilmu dariku.”

Hyun terkekeh, dia memukul pelan dada Liam dan menampilkan senyuman yang sangat manis.

“berhentilah untuk menggodaku, Liam.”

Hyun terkekeh dan tersipu malu, berada di dalam bola mata Liam membuatnya salah tingkah dan terperjerat ke dalam pesona tampan Liam.

“Jaga dirimu baik-baik dan kembalilah membawa Hyun babe yang aku miliki.”

Hyun tersenyum malu, dia mengangguk dan kembali berada tepat di dalam bola mata Liam. mereka saling bertatap satu sama lain, perlahan wajah mereka saling mendekat dan nafas perlahan memburu untuk saling memagut bibir yang manis.

Liam mendekatkan wajahnya di telinga Hyun, kemudian berbisik di telingannya.

“Hyun babe, aku ingin kamu jangan lari dariku dan bawalah kembali Hyun babe milikku. kamu janji?”

Hyun tersenyum dan mengangguk, “aku janji.”

setelah mereka bercumbu, Liam memberikan akses Hyun untuk melarikan diri darinya membawa tas kecil yang tergantung di pundaknya.

“Aku akan pergi sekarang, sampai jumpa Liam.”

Hyun melambaikan tangannya, seraya tertawa dengan ceria meninggalkan Liam tanpa beban meskipun malam ini adalah malam terakhir Hyun untuk menjadi Hyun babe milik Liam.

“Pertanda apa yang aku dapatkan, kenapa aku merasa sangat sakit?” tanya Liam.

***

berada di restaurant paradiso, Hyun menghampiri sekumpulan teman-temannya yang sedang menunggunya di salah satu meja VIP

“Hai!”

Hyun menyapa mereka, seraya melambaikan tangan menyapa mereka.

“Hyun, kemarilah!”

Hyun terkekeh, dia berjalan menghampiri semua teman-temannya yang sedang berkumpul. Dia memiliki empat teman dua perempuan dan dua laki-laki.

“Hai Jossy, caramel, Laila dan Toby. Bagaimana kabar kalian?” sapa Hyun.

“Kami baik. Lalu, bagaimana dengan wakt tidurmu?” laila menggoda Hyun.

Hyun tertawa, “hentikan. Liam bukanlah pria bajingan seperti itu.”

“Tapi, jika tidak. Apa yang menjadi alasanya untuk bertunangan denganmu?” tanya laila

“karena cinta dan ketulusan. semua pria bukanlah pria bajingan.”

“Tapi, kamu jangan melupakan bahwa seorang pria adalah pemburu.” Timpal Caramel.

Hyun hanya terkekeh dan mengangguk, dia tak begitu mendengarkan apa yang di kataka oleh temannya.

“Aku percaya pada Liam dia bukanlah pria bajingan yang hanya menginginkan pertunangan atas dasara pemuasan nafsu saja,” Hyun bicara di dalam hatinya, dia memberikan sepenuh kepercayaanya kepada tunangannya.

mereka kembali bercengkerama hingga Jossy memanggil seorang bartender

“Bawakan kami dua botol beer. Kami akan mabuk malam ini,”

Mereka pun kembali bercengkerama seraya menunggu datangnya botol beer yang mereka pesan.

“Jika aku melihatnya kembali, apa kau sudah mengenai Liam sepenuhnya? Jangan sampai kau kena tipuannya.”

Hyun tersenyum, “Aku mencintainya bukan berarti aku buta juga bodoh. Tenanglah, dia bukan pria yang kalian pikirkan.”

“Mendengar nama Liam. Aku teringat dengan Lim yang delapan tahun menghilang secara mendadak. Apakah kalian juga berpikir seperti itu?” tanya Layla.

“Berpikir apa?” tanya Caramel, seraya memakan kacang toples yang ada di atas meja.

“Apakah di antara kalian tidak ada yang berpikir bahwa menghilangnya Lim delapan tahun yang lalu itu sangat tidak masuk akal.”

Toby melirik ke arah Hyun, dia melihat tatapan mata Hyun yang tiba-tiba langsung menatap kosong dan tubuhnya sedikit bergetar. Membuat Toby, memegang tangan Hyun.

“Hyun?”

Saat namanya di panggil, Hyun langsung tersentak dia melihat ke arah Toby dengan tatapan mata yang tegang.

“A-apa?” tanya Hyun

Caramel menatap Hyun dengan tatapan cemas karena dia sudah menempatkan Hyun di dalam lingkaran yang membuatnya tegang juga gelisah.

“Hyun, a-aku minta maaf karena sudah menempatkanmu di dalam lingkaran yang membuatmu teringat kembali dengan delapan tahun yang lalu.”

Caramel memegang tangan Hyun, dia menatap wanita itu dengan tatapan yang sangat bersalah juga perasaan yang penuh sesal.

“Ti-tidak apa. Sebaiknya, kita lupakan. Aku tidak tahu dimana Lim sekarang dan aku tidak bisa lagi menyalahkan diriku dalam perasaan bersalah karena aku tak ingat apapun saat itu.”

“Ya, benar. Jangan kamu ingat lagi, kamu tidak bersalah dalam tragedi itu. Apapun itu, sudah takdir.”

Seorang bartender pun datang, membawakan dua botol alkohol yang di letakkan di atas meja.

“Aku akan menuangkan alkohol untukmu, Hyun.”

Caramel menuangkan alkohol ke dalam gelas dan memberikannya pada Hyun.

“Hyun, minumlah. sebagi tanda permintaan maafku.”

Hyun meraih gelas itu namun dia langsung membuangnya di lantai dan sontak membuat teman-temannya bingung melihatnya.

“Hyun, ada apa denganmu? kenapa kamu membuangnya. apa kamu tidak menyukainya, Hyun?” tanya laila dengan kesal.

Hyun menatap ke arah semua teman-temannya dengan tatapan mata yang sangat tegas, menjelaskan kepada temannya.

“jika kita mabuk, maka apa yang akan kita dapatkan malam ini?! hanyalah kehilangan memori apa yang telah kita lakukan malam ini, bisakah kita menikmati malam ini tanpa alkohol?”

Toby menuangkan botol berisi alkohol ke dalam gelasnya, semua teman memperhatikannya dengan bingung. Toby langsung menuangkan segelas alkohol ke atas lantai

“Apa yang di bicarakan Hyun benar. aku tidak ingin kita kehilangan memori malam ini.”

Laila juga mengambil segelas alkohol dan ikut menuangkannya ke atas lanta.

“free alcohol.”

ponsel Hyun berdering, dia menerima panggilan dari tunangannya, Liam.

“Posesif sekali, seperti tak bisa kehilanganmu dalam jarak Lima meter saja.”

Caramel kembali protes, namun Hyun tak peduli dia segera membawa ponselnya ke luar restaurant.

“Caramel, aku ingin bicara denganmu setelah ini.”

Toby bicara dengan tegas pada caramel dan wanita itu hanya mengeluh kesal.

“Halo Liam,” panggil Hyun

Hyun mendengarkan apa yang di bicarakan tunangannya di dalam telpon.

“Hyun babe. Aku mohon padamu, kembalilah dalam keadaan Hyun babe milikku. Aku memohon padamu, Hyun babe.”

Hyun mengerutkan dahinya, dia tak mengerti kenapa tunangannya itu selalu saja bicara dengan nafas yang memburu dan mengatakan kembali dalam keadaan Hyun babe miliknya.

“Hyun babe, kamu mendengarku?”

“Aku akan kembali secepatnya.”

Hyun langsung menutup telponnya, dia kembali pada teman-temannya yang sedang bercengkerama tapi rasannya dia tak bisa berlama lagi berada di sana.

“Aku harus pulang sekarang.”

Caramel kembali bicara dengan ketus, “Apa ini tentang pria posesifmu itu?”

Hyun tersenyum simpul, “Aku tak tahu apa yang sedang terjadi dengannya. Dia terus memohon dan mengatakan bahwa aku harus kembali dalam keadaan Hyun Babe miliknya.”

Semua temannya serempak memasang wajah aneh dan bingung.

“Itu aneh. Mantanku juga pernah mengatakannya sebelum aku benar-benar pergi,” ujar Laila.

“Aku tidak mungkin meninggalkannya, karena kami sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah,” ujar Hyun

“Sebaiknya, kamu jangan katakan itu sebelum kau tiba di rumah. Terkadang, hati mudah sekali berubah. Pergilah dan temui si penggila itu,” Caramel bicara dengan kasar juga ketus.

Hyun tak begitu menanggapi apa yang di katakan, Caramel. Dia segera mengambil tas miliknya dan segera pergi dari restaurant.

***

Hyun sangat terburu-buru untuk pulang dan menaiki mobil taksi

“Duh, kenapa jalannya menjadi sangat macet seperti ini. Menyebalkan sekali.”

Hyun memutuskan untuk turun dari taksi dan memilih jalan pintas dengan melewati beberapa gang gelap di jalan.

“Terpaksa, aku harus melewati gang seperti ini.”

saat Hyun tiba di gang terakhir yang akan membawanya segera tiba di rumah. Dia berpapasan dengan seorang pria dengan paras wajah yang sangat tampan layaknya seorang dewa, dengan mantel coklat dan topi hitam.

“Lim?”

Hyun merasa tubuhnya sangat lemas, bahkan sampai membuat tas yang tergantung di pundaknya terjatuh di jalan. matanya tak lepas menatap pria tampan yang bernama Lim.

“Ke-kenapa delapan tahun?” tanya Hyun.

Airmata Hyun mengalir, matanya menatap penuh kesedihan hanya terlukiskan tatapan mata memohon pertolongan. Hyun tak berdaya, bahkan kini tubuhnya sudah berada di dalam pelukan erat Lim.

“Merasakan pelukan ini, menghirup aroma tubuh yang sangat… menenangkan. Kamu seakan merenggut semua janji… merenggut jiwaku untuk kembali… membenamkan diriku dalam perlindunganmu…. Aku kembali pulang ke rumahku.” ucap Hyun di dalam hatinya.

Lim menangkup wajah Hyun dengan kedua tangannya yang sangat lembut, dia menundukkan wajahnya dan mencium bibir Hyun tak hanya ciuman tapi juga ******* memabukkan yang membuat Hyun tak ingin pergi dari rumahnya lagi.

“Siapa rumahku yang sebenarnya?” tanya Hyun di dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

♡𝐒𝐔𝐀𝐌𝐈 𝐆𝐄𝐎𝐌♡

♡𝐒𝐔𝐀𝐌𝐈 𝐆𝐄𝐎𝐌♡

apakah aku boleh bertanya pada kreator ini? Shryuen apakah aku boleh bertanya?

2023-11-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!